Anda di halaman 1dari 3

Judul buku

: Id Tell You I Love You, But Then Id

Have To Kill
Pengarang

You

: Ally Carter

Penerjemah : Alexandra Karina


Penerbit
Tebal

: PT Gramedia Pustaka Utama

: 314 halaman

Harga : Rp 38.000,00

Cameron Ann Morgan (Camie) adalah seorang cewek jenius yang


menguasai empat belas bahasa, jago mengerjakan tugas Kimia setingkat
PhD, dan menguasai berbagai macam beladiri.
Bersama kedua
temannya, Liz dan Bex, ia bersekolah di Akademi Gallagher untuk Wanita
Muda Berbakat yang secara teknis merupakan sekolah untuk anak-anak
genius. Setidaknya begitulah yang diketahui oleh penduduk setempat,
penduduk kota Roseville. Karena itulah penduduk Roseville sangat
membenci siswi Gallagher sebab mereka mengira siswi Gallagher
hanyalah cewek manja yang kerjaannya menghamburkan uang orangtua.
Namun sebenarnya Akademi Gallagher merupakan sekolah mata-mata.
Dari sanalah agen-agen muda FBI, CIA, maupun KGB lahir. Di sekolah
yang dikepalai oleh ibunya sendiri ini Camie belajar banyak mengenai
pelajaran mata-mata yang pastinya tidak diajarkan di sekolah-sekolah
lainnya seperti operasi rahasia. Camie rupanya merupakan salah satu
murid terkeren di sekolahnya karena ia memiliki kemampuan untuk
menghilang. Oleh karena itu ia sudah dianggap sebagai calon matamata terbaik karena kemampuannya yang seperti Bunglon.
Tahun ini rupanya Akademi Gallagher mendapat personil-personil
baru. Macey McHenry yang tak lain dan tak bukan adalah seorang putri
dari seorang Senator ternyata berminat untuk menjadi siswi Akademi
Gallagher.
Cammie dan Bex, salah satu sahabatnya, mempunyai
kesempatan pertama untuk berkenalan dengan murid baru itu dengan
mengajaknya berkeliling Akademi. Pada awalnya tentunya ia tak
mengetahui bahwa sebenarnya Akademi Gallagher merupakan sekolah
mata-mata.
Ia terang-terangan merokok saat Cammie dan Bex
mengajaknya berkeliling akademi, dan bahkan sudah berani untuk
bertingkah sembarangan.
Dan tak ketinggalan, Joe Solomon, guru baru di Akademi Gallagher.
Kedatangannya langsung disambut dengan heboh oleh murid-murid.
Bagaimana tidak, Mr. Solomon disebut-sebut sebagai percampuran
George Clooney dengan Orlando Bloom. Pada awalnya para siswi mengira

kepala akademi merekrut Mr. Solomon karena ketampanannya.


Mr.
Solomon ternyata merupakan guru di Kelas Operasi Rahasia, kelas yang
membuka kesempatan pada murid-muridnya untuk terjun langsung ke
lapangan sebagai mata-mata. Seakan-akan menghapus gosip yang
merebak, Mr. Solomon mulai menunjukkan kemampuannya sebagai matamata di hari pertamanya mengajar.
Suatu hari Mr. Solomon mengajak murid-muridnya untuk melakukan
praktek lapangan. Tentu saja hal ini disambut dengan senang hati oleh
para murid. Mereka mengira tugas yang diberikan adalah mengambil
dokumen rahasia yang dijaga super ketat. Namun ternyata Mr. Solomon
menyuruh mereka untuk memata-matai guru mereka sendiri dan
mengetahui minuman apa yang dibawanya pada saat karnaval kota. Bagi
Camie yang dikenal sebagai Bunglon hal ini tentunya mudah saja untuk
ia lakukan. Ia berhasil menyelesaikan tugasnya tanpa diketahui oleh
taget.
Namun ketika kurang selangkah lagi ia menyelesaikan tugasnya,
tiba-tiba saja seorang cowok melihatnya, ia menyadari keberadaan
Camie. Cammie pun berkenalan dengan Josh, cowok yang melihatnya di
saat orang lain tidak melihatnya dengan mengaku sebagai orang baru di
kota dan siswi homeschooling untuk memperdalam ilmu keagamaan. Di
saat yang sama, ia tersadar bahwa ia telah melalaikan tugasnya dan
teman-temannya,
baik
Bex
dan
Liz
ataupun
teman-teman
serombongannya sudah kembali ke akademi meninggalkannya.
Para siswi di Akademi Gallagher tidak diperbolehkan berinteraksi
dengan penduduk setempat, Camie pun tahu itu.
Namun ia terus
bertemu dengan josh diam-diam, menyelinap keluar dari sekolah dengan
dibantu para sahabatnya, Bex dan Liz, ditambah Macey McHenry. Lamakelamaan Camie jatuh cinta pada Josh, hal ini tentu saja menyulitkan
Camie karena Josh tidak boleh tau bahwa sebenarnya ia adalah calon
mata-mata.
Begitulah, buku ini menceritakan sisi lain dari kehidupan mata-mata.
Bahwa tak semua mata-mata selalu mengasikkan seperti di film-film.
Terkadang mata-mata juga hanya membuntuti orang dan menunggu
sampai sesuatu terjadi. Buku ini juga menceritakan kisah cinta yang lucu
antara Camie dan Josh. Menceritakan kisah persahabatan yang manis
antara Camie, Bex dan Liz.
Dengan covernya yang menarik novel ini mampu membuat remaja
putri tertarik untuk membacanya. Buku ini mengajak kita untuk melihat
lebih dekat kehidupan di sekolah mata-mata. Di buku ini juga bertebaran
banyak kata-kata asing yang terkadang membuat kita kebingungann.

Ukuran huruf novel ini juga terbilang kecil sehingga terkadang membuat
kita malas untuk membacanya.

Anda mungkin juga menyukai