Anda di halaman 1dari 9

GENERASI JAMAN NOW

Danu : (Masuk bersama Ardi) ayo ardi…ini dia tempat yang saya mau ajak hari ini. Kita akan
beribadah bersama pemuda -pemudi hari ini. Kami selalu beribadah setiap hari jumat,
semoga kamu senang.

Ardi : hmmm ( agak ragu ) tidak…bukannya saya tidak senang. Tapi apakah tidak apa2 kalau
saya bergabung?

Danu : oh tidak apa2. Kami sangat senang. Ayo kita berdoa.

Ardi : ayo…

Danu : mari kita berdoa, “ Ya Tuhan berkati ibadah kami hari ini” Amin. Ardi …kamu kan bisa
bermain keyboard.. main yuk….. ( ardi pergi memainkan keyboard) oh ya sebentar…
saya menelpon teman2 dulu. (Ardi terus bermain keyboard sambil bernyanyi, Danu
melpon Kawan-kawan)

Danu : (Menekan nomor Hp)

Supri :Halo

Danu : Supri…hari ini ada ibadah pemuda, jangan lupa datang ia,

Supri : Okey

Danu :(Menelpon dodi)

Dodi : IA

DANU :Dodi hari ini ada ibadah pemuda datang ia.

Dodi : ia saya usahakan

Danu : (menelpon Geisha)

Gesia : I Am Here

Danu : jangan lupa datang ibadah ia.

Gesia : ok

(Danu bergabung dengan Ardi. Mereka bernyanyi sambil menunggu teman2….)

(Teman2 masuk)

Supri+ Gesia : Syalom …….( teman2 yang lain juga ikut masuk)

Danu : syalom………. (saling berjabatan tangan dan ardi memperkenalkan diri)

Kita mulai saja ibadahnya, nanti yang lain menyusul


Gesia + Supri : Ia, kita mulai saja.

Danu : ( memimpin ibadah)

(di pertengahan ibadah para pemuda dan pemudi mulai merasa bahwa ibadah itu
sangat membosankan dan mereka lebih tertarik dengan hp mereka)

Gesia : (bernyanyi sambil melihat HP)

Supri : (bernyanyi sambil melihat HP, focus di game)

Ardi : melihat Supri dan Gesia sambil menggeleng-geleng kepala)

(Dodi datang)

Dodi : (bernyanyi tapi selalu melihat jam) (kemudian ia melangkah memberikan persembahan
dalam amplop) Tuhan ini persembahanku (dengan bangga) saya sibuk maaf Tuhan (dodi
keluar)

(Ibadah selesai Danu, ardi dan pemuda/pemudi yang lain saling melihat satu dengan yang lain karena
dodi yang terakhir datang ia yang duluan pulang. Sesudah itu Gesia pamit untuk duluan
pulang)

Gesia : teman-teman saya pulang duluan ia, tugasku banyak

Supri : saya juga

Danu : Minggu depan jangan lupa ia. Oh ya Ardi terima kasih , semoga kamu senang. Jangan
lupa minggu depan bergabung lagi.

Ardi : baik bro…semoga bisa.

Danu : oh ya …Supri.. kamu searah dengan Ardi… kamu sama2 ya .saya masih ada keperluan
sedikit .

Supri : ayo …bro…let’s go ( ardi melambai kearah Danu)

Narrator : (dalam perjalanan)

Gesia : Ah ibadah itu tidak menarik dan membosankan, minggu depan saya tidak ikut lagi.

Supri :tidak ada yang istimewa, pemimpin itu-itu saja, membosankan, lebih baik saya pergi
memancing ikan

Ardi : bukannya…ibadah itu sangat bagus. Jujur saya baru bergabung kali ini tapi saya merasa
senang sekali.

Suppri : bagus sich bagus.. tapi membosankan


Gesia : ia,,, pokoknya ibadah itu sangat membosankan… minggu depan saya tidak bergabung
lagi.

Supri : jangan begitu teman2, bayangkan kalau teman2 saja yang sudah aktif, mau seperti ini
apalagi saya dan teman2 yang lain yang baru dan belum bergabung

Supri dan gesia : itu ma urusan ketua pemuda hhhh

Ardi : hanya menggeleng.(keluar Panggung)

Narrator : selain menjadi ketua pemuda, Danu ini adalah seorang siswa di sebuah sekolah menengah
atas, ia di kenal sangat pintar di sekolahnya. Di tengah kesibukannya sebagai seorang
anak SMA, ia tetap meluangkan waktu untuk melayani Tuhan dan di setiap kali ia
berdoa ia selalu mendoakan pemuda/pemudi. Hari Jumat pun tiba dan tidak ada
seorang pun yang datang kecuali Danu dan dia hanya seorang diri tapi dia tetap
bersukacita)

Danu : kalau hari ini Tuhan percayakan saya seorang diri, saya percaya minggu depan akan
banyak jumlah yang datang

Narrator: selesai Danu berdoa ia pulang ke rumah dan setiap hari ia selalu menyempatkan waktu untuk
mendoakan pemuda

Danu : Tuhan hari ini saya mau berangkat sekolah, kuserahkan hidupku dan berkati semua
pemuda/pemudi

Narrator : Itulah yang selalu dilakukan tak pernah lupa akan pemuda/pemudi. Di tengah
perjalannan ia mengerti sesuatu

Danu : Ohh,,, saya tahu, saya mau pemuda/pemudi bangkit tapi saya tidak pernah mengajak
mereka.

Narrator : Hari itu juga memutuskan untuk memulai menceritakan yesus kepada teman2nya di
sekolah. Di tengah perjalanan ke sekolah ia bertemu jesika

Danu : Hai Jes,….?

Jesika :( tidak menghiraukan dan terus berjalan )

Narrator : dengan kesombongan dan keangkuhan jesika tidak menghiraukan Danu, Danu tidak
menjadi putus asa . Danu tetap melanjutkan perjalanan kesekolah. Sampai di sekolah ,
Danu bertemu dengan siswa yang lain Clara dan Lala, mereka sibuk menceritakan
kekayaan mereka

Clara ; Lala , Kamu tahu tidak, ini HP baru yang dibelikan ibuku., apa saja yang saya minta
pasti orang tuaku turuti
Lala : ia, sama dengan saya , kemana saja pasti di antar oleh supir, setiap hari warna mobiiku
pasti berbeda..asyik kan? (tertawa) (Danu datang)

Danu : hi…teman2…(mendekat)

Lala + Clara : (terus tertawa Dan tidak menghiraukan Danu)

Danu : Teman2….bisa minta waktunya sebentar?

Lala :( Dengan Nada kesal) kenapa si Danu? Ganggu aja…

Clara : ia sih…ganggu saja..

Danu : Maaf teman2…begini, saya tahu kalian punya segalanya, tapi kalian juga harus
persiapkan untuk kehidupan di surga yang kekal nanti

Clara : Omong Kosong,…

Lala : Saya sudah nyaman dengan yang ku punya sekarang….sudalah…sana cari orang lain
saja… (menarik tangan clara) ayo clara… (pergi meninggalkan Danu)

Danu : (berdoa) Ya Tuhan ampunilah mereka

Adegan

Narrator:

Danu : Tok….Tok…Syalom bapa, Mama

Ayah +Ibu+putra : syalom…

Ayah : putra Buka pintunya!

Putra : siapa?...

Danu :Danu

Putra : oh K Danu mari masuk

Danu :( masuk dengan langkah malas lalu duduk)

Ibu : bagaimana sekolahmu nak?

Bapak : trus kenapa kamu kelihatan murung? Ada masalah?

Danu : ia pak, saya sedang berpikir tentang ibadah pemuda tiap hari jumat, sekarang pemuda
sudah berkurang pak, di sekolah saya mencoba mengajak mereka tapi tidak berhasil
pa..

Ibu : itu bukannya tidak berhasil nak, tapi butuh waktu. Berdoalah trus
Ayah :ia nak, berdoalah trus, agar pemuda pemudi tergerak hatinya dan maju trus

Putra : ia ka maju trus

Ibu ; Ingatkan kembali pemuda2 yg tidak sempat hadir, pasti mereka bisa hadir.

Danu : Ia ma maksih

Adegan

Narrator :

Gesia : Syalom Danu

Danu Syalom,….maaf sy lambat

Gesia : Terima kasih telah mengingatkan saya ternyata yang paling indah itu adalah memuji
Tuhan

Supri : Ia Danu, Terima kasih telah mendoakan kami

Dodi : Ternyata,kekayaan itu tidak kekal, tapi keselamatan untuk selamanya.

Danu : Amin…. Marilah kita sama-sama bangkit dan melayani Tuhan

Supri+ Gesia+ Dodi: ia setuju

Danu : Oh ia, sebentar lagi kita akan merayakan paskah, sebagai bentuk terima kasih kita atas
keselamatan yang Tuhan berikan, mari kita berbuat sesuatu untuk Tuhan..

Dodi : Apa itu?

Danu : Kita harus membawa jiwa untuk Tuhan

Supri : Caranya?

Danu :Kemarin saya sudah mengajak teman2 tapi belum mau datang ke gereja, jadi saya dan
Gesia kita mengajak jesika, dan kamu sama dodi akan mengajak klara dan Lala

Geisa + dodi+ supri : Ia siap

Narrator

Danu` : Jesika mengapa kamu sedih?

Jesika : Kenapa sih kamu selalu ganggu aku?

Danu : Karena saya mengasihi kamu… ayo kita ke gereja, kita akan bergabung dalam ibadah
pemuda setiap hari jumat… ingat jes,, kehidupan kekal lebih penting daripada kehidupan
sekarang.
Jesika : Ia, Danu. Saya sadar, kalau ternyata saya selama ini salah, saya merasa jauh sekali
dengan Tuhan.. mulai sekarang saya akan bergabung dengan pemuda dan akan
melayani Tuhan

Narrator

Klara :Lala,saya kepikiran dengan omongan Danu kemarin bahwa kalau kita nanti mati kita
kemana?

Lala : Saya Juga… ssaya trus berpikir sampai hari ini klara,,, jujur saya takut sekali (dodi Dan
supri datang)

Dodi : Hi..teman2..

Clara :Hi juga,

Supri : Teman2 ayo ke gereja yuk!

Clara : Ia kami baru saja membahas tentang itu

Supri : Oh ia, karena Tuhan mengasihi kalian.makanya datang ke gereja ya.

Narrator:

ALLAH ADALAH SEGALANYA,

NARRATOR : Dsuatu keluarga hiduplah kelauarga

Ibu : pokoknya saya tidak mau tahu pak, ….ini semua salah bapak, … akibat ulah bapak,
rumah beserta harta kita di ambil.

Bapak : jadi ini kamu anggap salah saya saja? Kamu sendiri tidak sadar kalo kamu suka jalan-
jalan kasih habis uang dengan ibu2 kompleks? Kau tidak sadar juga?

Ardi : cukup….cukup pak, bu…saya tidak tahan dengan pertengkaran kalian, kalian selalu
ungkit masalah yang lalu, kapan kalian berubah?

Bapak : ibu… bapak…berangkat dulu ya, hati-hati di rumah, ardi kamu yang rajin ya, jangan
nakal selama bapak bekerja, janji?

Ardi : ia…pak, ardi janji.. tapi kan sekarang hari minggu, ayo pak kita ke gereja.

Bapak : ia nak, tapi bapak sibuk cari uang buat kita, buat masa depan kamu juga.

Ibu : ia nak… tapi bapakmu juga sibuk cari uang untuk kita. Untuk kamu juga.

Narrator: setelah bapak ardi pergi, ardipun langsung pergi ke gereja tanpa ditemani bapak dan ibunya.
Ibu : ardi sudah pulang ya,

Ardi : sudah bu..

Teman ibu : dariman anaknya bu,

Ibu : oh…dari gereja… biasa..he he he

Teman ibu : ibu sendiri tidak ke gereja?

Ibu : oh gampang itu, besok-besok juga masih ada waktu. ( tertawa)

Ayo minum ibu2 silahkan)

Narrator : kehidupan ardi makin hari makin baik, tapi di dalam hatinya masih ada kekosongan,
perasaan sepi dan itu membuatnya terasa begitu jauh dan mencari kesenangan duniawi.

Ardi : woi….nant malam kebut-kebutan lagi ko?

Tio : yakin? Ko tidak takut kalah ko?

Ardi : ah,,,terserah kau sudah. Saya bingung ini.

Tio : bingung kenapa bro?harta banyak. Anak manja, apa saja yang di minta selalu ada. Apa
yang membuat binggung lagi bro?

Ardi :itu dia bro. harta banyak, tapi hati ini tetap saja terasa sepi.

Tio : Sepi?kalo saya jadi engkau bro, tidak ada sepi –sepi itu. Apa saja bisa bikan saya hepi.
Hhhh. Sudah ew, sebentar saya ajak jalan. Pesta coy.

Ardi : okelah

Narrator : walaupun telah berpesta, berfoya-foya namun itu semua belum membuat ardi merasa
senang

Ardi : ( teriak diruang tamu) aduhhh tuhan… apa yang harus saya perbuat … hidup ini terus
saja terasa sepi (ibu dengan pakian rapi lalu masuk)

Ibu : nak, kamu sepi kenapa?

Ardi : ia bu, ardi rasaseperti ada sesuatu yang hilang bu? Kita seperti tidak sama dengan
keluarga lain?

Ibu ( merasa kuatir) apa itu nak, biar kita bisa beli

Ardi : oh tidak bu….bapak mana bu?

Ibu : sudah pergi dari tadi ke kantor

Ardi : oh trus ibu mau kemana?


Ibu : biasa to,… macam ke tidak tahu mama saja. Ketemu teman ibu-ibu. Sharing-sharing
(sambil tersenyum)

Ardi : mau sharing atau mw gossip ma?

Ibu : sst… kamu ini. Sudah ew. Saya jalan dulu.

Narrator : disaat ardi sendiri, kesepian itu semakin terasa dan membuatnya semakin terasa lemah.
Diapun memutuskan untuk mengundang teman-temannya datang dan berpesta.

( menelpon)

Ardi : bro…dimana ni? Saya mau ajak ke rumah. Biasa

Tio : Yach, saya sibuk bro.

Ardi : sibuk apa bro?

Tio : sibuk aja coy,,, rahasia… mendingan lu ajak yang lain saja. Hhh hh

Ardi : ow begitu bro. sudah maksih ew.

Tio : ia bro… ( telepon berhenti)

Ardi : ajak sapa ew. Semua pada sibuk2. Sibuk inilah, sibuk itulah. Oh ia.. (menelpon) hallo,
apa kabar?

Danu : baik dy..ada apa ya? Tumben telpon.

Ardi ; hi…ada waktu ko sebentar.. saya bosan dirumah ni hhhh.

Danu : kemana?

Ardi : terserah bro saja. Mau kemana?

Danu : oh boleh. Kebetulan saya mau ke suatu tempat hari ini. Saya tunggu dirumah ew.

Ardi : siip bro… saya langsung ke rumah ni

Danu ; siap

Narrator : ardipun langsung pergi kerumah danu. Tanpa dia tahu kemana akan di ajak

Ardi : hallo brother….maaf lama nih

Danu : udah siap?

Ardi : mau kemana kita?

Danu : tenang nanti juga tahu.


Narrator : Danu adalah seorang ketua persekutuan pemuda di sebuah gereja. Selama ini Danu
bergumul dengan keberadaan pemuda-pemudi di gerejanya . Danu dengan senang
hati membawa ardi kesana.

Anda mungkin juga menyukai