Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SHAKING TABLE

MUH ADRYAN W.S


09320180105
C1

LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral


dressing) adalah suatu prosses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Khusus untuk batubara, proses pengolahan itu disebut dengan
pencucian batubara (coal washing) atau preparasi batubara (coal preparation). Untuk
saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan dialam sudah jarang
mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap utntuk dilebur
atau dimanfaatkan. Oleh karena sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani
pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu/kadarnya dapat ditingkatkan.Pengolahan
bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah
suatu prosses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik
bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus
untuk batubara, proses pengolahan itu disebut dengan pencucian batubara (coal
washing) atau preparasi batubara (coal preparation).
Shaking Table merupakan Pemisahan mineral berat dengan mineral ringan
menggunakan media aliran tipis (Flowing Film Consentration) pada suatu meja
bergoyang. Alatnya adalah Shaking Table. Shaking Table umumnya dipakai untuk
pemisahan bijih jenis aluvial atau endapan pantai, dimana mineral-mineralnya sudah
terliberalisasi dan berukuran pasir, misalnya bijih timah, emas da pasir besi.
Umumnya mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis besar serta perbedaan
ukuran yang kecil akan lebih mudah untuk dipisahkan, maka dari itu praktikum ini
dilaksanakan agar praktikan dapat memahami dan mengerti tentang pengunaan
alatnya.
Shaking Table umumnya dipakai untuk pemisahan bijih jenis aluvial atau
endapan pantai, dimana mineral-mineralnya sudah terliberalisasi dan berukuran
pasir, misalnya bijih timah, emas da pasir besi. Umumnya mineral yang mempunyai
perbedaan berat jenis besar serta perbedaan ukuran(Heriyadi Bambang, 2014).
EKO PRASETIO MUH ADRYAN
W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu aplikasi
dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan kami mengikuti praktikum ini yaitu :
1. Mempelajari pengaruh variabel-variabel alat terhadap hasil pemisahan;
2. Menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan.

1.3 Alat dan Bahan

I.3.1 Alat
1. Alat Tulis Menulis;
2. Shaking Table;
3. Magnet;
4. Masker;
5. Sampel material;
6. NeracaAnalitik;
7. KantongSampel.
1.3.2 Bahan
1. Kertas A4;
2. Problem Set.

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PengertianShaking Table

Shaking Table merupakan Pemisahan mineral berat dengan mineral ringan


menggunakan media aliran tipis (Flowing Film Consentration) pada suatu meja
bergoyang. Alatnya adalah Shaking Table. Shaking Table umumnya dipakai untuk
pemisahan bijih jenis aluvial atau endapan pantai, dimana mineral-mineralnya sudah
terliberalisasi dan berukuran pasir, misalnya bijih timah, emas da pasir besi.
Umumnya mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis besar serta perbedaan
ukuran yang kecil akan lebih mudah untuk dipisahkan, maka dari itu praktikum ini
dilaksanakan agar praktikan dapat memahami dan mengerti tentang pengunaan
alatnya (Yuman Munaf,2012).
Konsentrasi gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang
berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida
berdasarkan atau tergantung pada perbedaan densitas, bentuk dan ukuran. Salah satu
metode konsentrasi gravitasi adalah shaking table. Shaking table merupakan salah
satu alat pemisah material pada metode konsentrasi garvitasi yang berdasarkan pada
aliran horizontal. Alat ini digunakan untuk memisahkan material dengan cara
mengalirkan air yang tipis pada suatu meja bergoyang.

2.2 PrinsipKerja Shaking Table

Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang
sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila ssspecific
Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada
partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan
terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran.
Karena gerakan relative Horizontaldari motor maka partikel berat akan
bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga


partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relative dibawah.
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang
dapat dibedakan menjadi “sand table” dan “slime table”. Perbedaan pada kedua alat
ini terletak pada Jumlah dan Jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table sangat
banyak sedangkan jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle sand
Table antara ¼ hingga 1 ¼ inch sedangkan Slime Table lebih besar daripada Sand
Table. Selain itu Sand Table, ada bagian deck yang tidak diberi riffle digunakan
untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.
Kapasitas Shaking Table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah Strore,
sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.
Macam Meja Goyang yang lain adalah Willey Table, Butcher Table, Card
Tabel. Card Field Table, Plat of Table, dan Dister Diagonal Overslorm Table. Meja
Goyang Willey Tabel terdiri dari deck berbentuk segi empat dan “Headmotion”
sebagai penggeraknya. Ketinggian riffle minimal ½ feed dan lebar ¼ feed. Meja
Goyang Bucher Table mempunyai bentuk hampir sama dengan Willey, tapi memiliki
watch plinger untuk mencuci. Posisis riffle terbagi menjadi zone stratifikasi,
cleaning zone dan dischange zone. Mekanisme kerjanya, material bergerak ke kiri
dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang
material berat akan berjalan terus (YumanMunaf, 2012)
Meja Goyang Card Table yakni meja goyang dengan riffle dibuat dengan
mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja goyang Dister
Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara Konsentrat, Midling dan Tailing tidak jelas /
berdekatan sekali Meja Goyang Card FieldTable yakni meja goyang dengan
berbentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja goyang
Plat of Table meja goyang yang mempunyai ciri utama di atas deck ada tiga macam
riffle dan terdapat tiga zona dari riffle yaitu zone Stratifikasi, zone IntermediatePlan
dan zone Lipper.
Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang bekerja pada Shaking Table, yaitu:
1. Gaya DorongAlir

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relative aliran air dan partikel.
Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh
kedalaman air.
2. Gaya Gesek
Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).
3. Gaya Gravitasi

2.3 Bagian-bagian alat dan fungsinya

Gambar 2.1 Bagian-bagian Shaking Table

Proses pemisahan mineral pada shaking table terjadi karena adanya


sentakan meja yang ditimbulkan oleh headmotion dan aliran air tipis dipermukaan
meja dari water filling. Mineral berat yang memiliki gaya gesek yang lebih besar
maka akan terlempar ke samping (searah sentakan meja).
Untuk mineral yang berukuran halus akan terlempar ke samping lebih jauh
dibanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar
akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukuran
halus. Untuk memisahkan partikel, maka perlu dipasang riffle (penghalang). Fungsi
riffle yaitu untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi
kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif di bawah.

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

2.4 Jenis atau Tipe Alat


Pada dasarnya perbedaan jenis shaking table ini terletak dari posisi head
motion dan bentuk riffle-nya. Jenis meja goyang (shaking table) antara lain :
1. Wilfley Table
Alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat mulai dari
ukuran pendek hingga panjang. Faktor yang sering diubah dalam penggunaan alat
ini yaitu kemiringannya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal ½ feed dan
lebar ¼ feed.
2. Butchart Table
Bentuk head motion hampir sama dengan wilfley table tetapi berbeda pada
riffle-nya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material
dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok ke arah atas sebelum sampai
ke tempat Konsentrat. Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak kekiri dan air
bergerak kekanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang material
berat akan berjalan terus.
3. Card Table
Riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya langsung pada
dek tersebut
4. Deister Overstorm ( Plat O Table)
Bentuk deck-nya rombohedral. Pemisahan antara Konsentrat, Midling dan
Tailing tidak jelas karena posisi peyimpanan hasil pemisahannya yang berdekatan
sekali.

2.5 Mekanisme Kerja Alat

Prinsip kerja shaking table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang
sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila specific
gravity berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada
partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran maka partikel ringan akan
terdorong atau terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran air.
Gerakan relatif horizontal dari motor menjadikan partikel berat akan bergerak
lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu
EKO PRASETIO MUH ADRYAN
W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga


partikel ringan diberi kesempatan berada di atas dan partikel berat relatif di bawah.

Gambar 2. 1Aliran Air dan Material

Gambar 2.2 Aliran Air dan Material

Kekasaran permukaan meja sangat menentukan perolehan dan proses


pemisahan. Untuk membantu pemisahan, meja digoyangkan secara horizontal
membentuk getaran. Ada kemungkinan bahwa posisi mineral berat kasar jadi satu
dengan mineral ringan halus. Susunan ini disebabkan karena pengaruh
kecepatan aliran dan gaya dorong air sehingga mineral ringan dan kasar akan
lebih besar mendapatkan gaya dorong air.
Sebaliknya apabila campuran mineral berat dan ringan dijatuhkan dari
atas ke sebuah aliran air, maka susunannya adalah sebagai berikut.
a. Mineral beratdankasarakanterletak paling dekatdengansumbernya.
b. Mineral ringanhalusakan paling jauhdarisumbernya.

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

Gambar 2.3Pemisahan Tailing Dengan Konsentrat

2.6 Manfaat dan kegunaan alat

Tujuan utama proses konsentrasi adalah meningkatkan (mempertinggi)


kadar mineral berharga sehingga diperoleh Konsentrat dengan kadar mineral
berharga tinggi dan rendah Tailing. Tahap konsentrasi pada pengolahan bahan
galian bekerja berdasarkan sifat fisika dan kimia dari bijih yang akan diolah.
Metode konsentrasi gravitasi digunakan untuk melakukan proses pemisahan
konsentrasi berbagai macam bahan, mulai dari logam berat sulfida seperti galena
hingga untuk batubara pada ukuran partikel tertentu.
Penggunaan meja goyang tersebut merupakan salah satu alat utama dari
konsentrasi gravitasi untuk pemisahan antara Tailing dan Konsentrat, seperti timah,
bijih logam, juga termasuk untuk klasifikasi bijih besi dan batubara. Pada saat
pemprosesan bijih dan sebagainya ukuran material yang efektif pada alat ini adalah
2-0,22 millimeter (BambangHeriyadi, 2014).

2.7 PenjelasanMendalamShakingTable

Salah satu metode Konsentrasi Gravitasi adalah Tabling. Tabling merupakan


pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja
bergoyang, denghan menggunakan media aliran tipis dari air (Flowing Film

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

Concentration). Alat yang digunakan disebut “Shaking Table” atau “Meja


Goyang”. Mekanisme : sulicing effect + gaya tegak lurus dengan aliran fluida
hentak Head Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan
ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter
yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila
ssspecific Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar
daripada partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan
akan terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel berat searah
aliran. Karena gerakan relative Horizontal dari motor maka partikel berat akan
bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu
perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran
sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relative
dibawah (Ish Grewal,2014).
Faktor yang mempengaruhi Shaking Table :
1. Ukurandarifeed;
2. Operasi(roughing/cleaning);
3. Perbedaan SGmineral-mineralnya;
4. SG rata-ratamineralnya.

Proses pemisahannya, pemisahan mineral terjadi karene adanya sentakan


meja yang ditimbulkanoleh headmotion dan aliran air tipis dipermukaan meja dari
wash water. Mineral berat karena mempunyai gaya gesek yang lebih besar maka
akan terlempar kesamping (searah sentakan meja). Lebih jauh, mineral yang
berukuran halus akan terlempar kesamping lebih jauh disbanding dengan mineral
yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar akan terdorong oleh aliran
air lebih jauh dari pada mineral berat berukran halus. Sedangkan adanya riffle, di
atas meja akan mengakibatkan aliran turbulen dan membentuk perlapisan/susunan
mineral berat dan ringan (Dunia Atas, 2013).

2.8 PrinsipkerjaalatShaking Table

Shaking Table Salah satu metode Konsentrasi Gravitasi adalah Tabling.


Tabling merupakan pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis
pada suatu meja bergoyang, dengan menggunakan media aliran tipis dari air
EKO PRASETIO MUH ADRYAN
W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

(Flowing Film Concentration). Alat yang digunakan disebut “Shaking Table” atau
“Meja Goyang”. Mekanisme : sulicing effect + gaya tegak lurus dengan aliran
fluida hentak Head Motion.Prinsip Kerja Alat Shaking Table Prinsip Kerja Shaking
Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran partikel terhadap gaya gesek
akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang sama akan memiliki gaya
dorong yang sama besar. Sedangkan apabila specific Gravitynya berbeda maka
gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada partikel ringan. Karena
pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong / terbawa lebih
cepat dari partikel berat searah aliran. Karena gerakan relative Horizontal dari
motor maka partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada material ringan
dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk
membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan
berada diatas dan partikel berat relative dibawah. Pada prinsipnya, ada tiga macam
gaya yang bekerja pada Shaking Table, yaitu : Gaya Dorong Alir, gaya dorong alir
merupakan fungsi kecepatan relative aliran air dan partikel. Dalam prosesnya,
partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya
Gesek, gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat). Gaya
Gravitasi, gaya ini terjadi berdasarkan berat jenis yang dimiliki oleh maerial
tersebut, dimana material yang memiliki berat jenis lebih berat akan segera
mengalir menuju kemiringan dari meja yang terdekat (Istianah Isnah,2016).

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

Praktikum pada mata acara Panning mempunyai beberapa langkah sebagai


berikut :
3.1 Perkenalan Alat Shaking Table
Alat ini merupakan salah satu alat pengolahan bahan galian yang memiliki
prinsip berat jenis suatu material semakin berat material maka material tersebut ialah
Konsentrat.

Gambar 3. 1 Perkenalan Alat Shaking Table

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

3.2 Proses Shaking Table


Material yang telah disiapkan kemudian akan dipisahkan menggunakan alat
shaking table, pertama kita mengsetting kemiring ducknya.

Gambar 3. 2 Mengsetting Kemiringan Duck


3.3 Kemudian kita mengsetting bagian Head Motion pada alat tersebut.

Gambar 3. 3 Mensetting Head Motion

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

3.4 Setelah itu jalankan airnya

Gambar 3. 4 Menyalakan air


3.5 Kemudian hidupkan head motion yang telah disetting tadi hingga
bergerak alat shaking table bergerak maju dan mundur.

Gambar 3. 5 Menghidupkan Alat Shaking Table

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

3.6 Kemudian masukkan material yang akan diolah

Gambar 3. 6 Memasukkan Material

3.7 Setelah material telah dimasukkan kita menunggu hingga beberapa menit
hingga terlihat terpisahnya Konsentrat dan Tailing tersebut.

Ga
mbar 3. 7 Proses Pemisahan Material

3.8 Lalu hasilnya tersebut akan terpisah melalui wadah-wadah yang terdapat
EKO PRASETIO MUH ADRYAN
W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

bagian setiap ujung ducknya.

Gambar 3. 8 Wadah hasil pengolahan menggunakan shaking table

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Tabel 4.1 Pengamatan (kemiringan 5 Derajat)


No. Tipe Berat Awal Berat Akhir Hasil
1 Konsentrat 279 90 32,25%
2 Midling 238 101 42,43%
3 Tailing 131 24 18,32%
Total 648 291 -
a. Derajat kemagnetan
Berat Akhir
Konsentrat = x100
Berat Awal
90
Konsentrat = x100
279
= 32,25%
Berat Akhir
Midling = x100
Berat Awal
101
Midling = x100
238
= 42,43%
Berat Akhir
Tailing = x100
Berat Awal
24
Tailing = x100
131
= 18,32%
Tabel 4.2 Pengamatan (Kemiringan 10 Derajat)

No. Tipe BeratAwal BeratAkhir Hasil

1 Konsentrat 230 98 40,60%


2 Midling 187 90 103,44%
3 Tailing 131 35 26,71%
Total 542 223 -
a. Derajat kemagnetan

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

Berat Akhir
Konsentrat = x100
Berat Awal
98
Konsentrat = x100
230
= 42,60%
Berat Akhir
Midling = x100
Berat Awal
90
Midling = x100
87
= 103,44%
Berat Akhir
Tailing = x100
Berat Awal
35
Tailing = x100
131
= 26.71%
Tabel 4.3 Pengamatan (Kemiringan 15 Derajat)

No. Tipe BeratAwal BeratAkhir Hasil

1 Konsentrat 181 214 118,23%

2 Midling 110 96 87,27%

3 Tailing 155 245 158,06%

Total 676 555 -

a. Derajat kemagnetan
Berat Akhir
Konsentrat = x100
Berat Awal
214
Konsentrat = x100
181
= 118,23 %
Berat Akhir
Midling = x100
Berat Awal
96
Midling = x100
110
= 87,27%
EKO PRASETIO MUH ADRYAN
W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

Berat Akhir
Tailing = x100
Berat Awal
245
Tailing = x100
155
= 158,06%
4.2 Pembahasan

4.2 1 Problem set 1


Pada problem set pertama dengan kemiringan 5 derajat, diketahui berat awal
Konsentrat sebesar 279 g dan berat akhirnya yaitu sebesar 90 g, berat awal Midling
yaitu sebesar 238 g dan berat akhir Midling yaitu 101 g Kemudian berat awal
Tailingyaitu sebesar 131 g dan berat akhir Tailing yaitu 24 g. Dari data tersebut dapat
diperoleh derajat kemagnetan Konsentrat sebesar 32,25%, derajat kemagnetan
Midling sebesar 42.43%, derajat kemagnetan Tailing sebesar 18.32%.
4.2 2 Problem set 2
Pada problem set kedua dengan kemiringan 10 derajat, diketahui berat awal
Konsentrat sebesar 230 g dan berat akhirnya yaitu sebesar 98 g, berat awal Midling
yaitu sebesar 87 g dan berat akhir Midling yaitu 90 g Kemudian berat awal Tailing
yaitu sebesar 131 g dan berat akhir Tailing yaitu 35 g. Dari data tersebut dapat
diperoleh derajat kemagnetan Konsentrat sebesar 42,60%, derajat kemagnetan
Midling sebesar 103,44% derajat kemagnetan Tailing sebesar 26,71%.
4.2 3 Problem set 3
Pada problem set ketiga dengan kemiringan 15 derajat, diketahui berat awal
Konsentrat sebesar 181 g dan berat akhirnya yaitu sebesar 214 g, berat awal Midling
yaitu sebesar 110 g dan berat akhir Midling yaitu 96 g Kemudian berat awal Tailing
yaitu sebesar 155 g dan berat akhir Tailing yaitu 245 g. Dari data tersebut dapat
diperoleh derajat kemagnetan Konsentrat sebesar 118,23%, derajat kemagnetan
Midling sebesar 87,27%, derajat kemagnetan Tailing sebesar 158,06%.

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengaruh-pengaruh veriabel alat terhadap hasil pemisahan ditentukan dari


beberapa pengaruh yakni, umpan yang dimasukkan harus ditentukan sesuai dengan
berat jenis tertentu untuk melakukan pengolahan, dari berat jenis tersebut kita dapat
menyikapi bagaimana kemiringan duck, arus aliran air pada alat sahking table,
kecepatan dan panjang gerakan alat tersebut, hal-hal tersebut yang dapat
mempengaruhi hasil dari pengolahan menggunakan alat shaking table.
Penentuan Recovery dan kadar hasil pemisahan harrus mengetahui berat dan
bobot dari hasil pengolahan tersebut, hasil dari pengolahan tersebut di timbang dan
dimasukkan dalam rumus berat awal berat akhir lalu di bagi berat awal kembali
untuk penentuan recoverynya.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk laboratorium


Saran untuk laboratorium agar selalu menjaga kebersihan laboratorium dan
juga menjaga alat-alat laboratorium supaya bisa digunakan adik2 yang akan
praktikum tahun depan.
5.2.2 Saran untuk asisten
Saran untuk asisten yaitu pertahankan kebaikannya dan keramahannya dan
selalu membimbing praktikan agar mudah memahami perhitungan atau pengerjaan
laporan meskipun sekarang praktikum secara online.

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE

DAFTAR PUSTAKA

Heriyadi, Bambang. Et Al. 2014. PerhitunganPengaruhKemiringan Dan Debit Air


PadaPemakaian Shaking Table DalamPengolahanBijihTimah Low Grade Di
Pos Pam PengaremPtTimah (Persero) Tbk. Vol. 1, No. 1
Munaf, Yulman. 2012. Pengujian Tilting Dan Shaking Table
UntukMengkajiStabilitasDindingPenahan Tanah AkibatBebanGempa.
JurnalArtikel, Vol. 12, No.3
DuniaAtas, 2013KonsetrasiGravitasi Dan PrinsipKerja Shaking Table Beserta
Mekanismenya. Hmtl.
Http://met-solvelabs.com/library/articles/mineral-processing-introduction (Mineral
Processing Introduction, Introduction to Mineral Processing, By Ish Grewal,
M.A.Sc. P.Eng.,diaksestgl 24 september)
Http://www.zzywzg.com/en/xinwen_Show.asp?ArticleID=648 (Mineral gravity,
Zhengzhou ZY Machinery CO.,LTD, diaksestgl 24 september)
Istianah Isnah, 2016. tentang-meja-goyang-atau-shaking-table.html

EKO PRASETIO MUH ADRYAN


W.S 09320170030
09320180105

Anda mungkin juga menyukai