Flow Classification)
Didasarkan pada tinjauan tertentu, aliran fluida dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan.
Dalam ulasan ini, fluida yang lebih banyak dibahas adalah air (incompressible fluids) dan dibagi
menjadi 8 golongan antara lain :
Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah ini
(McDonough, 2009:32)
(McDonough, 2009:38)
Fenomena aliran jenis ini dapat dijumpai dalam kehidupan sehari hari, aliran air pada keran
mungkin yang paling sering kita jumpai. Gambar diatas menunjukkan, Gambar (a) adalah keran
air yang dibuka saat awal (bukaan kecil) sehingga air yang mengalir kecepatannya kecil, pada
kondisi ini terjadi aliran laminer. Kecepata air meningkat pada Gambar (b) dan Gambar (c)
sehingga aliran air berubah menjadi turbulen.
Dari sudut pandang hidraulik, hal yang paling mudah untuk membedakannya adalah gerak
partikel/distribusi kecepatannya seragam, lurus, dan sejajar untuk aliran laminer dan sebaliknya
untuk aliran turbulen. Perubahan dari laminer menuju turbulen atau zona transisi terjadi pada
jarak tertentu dan zona transisi akan berakhir hingga terjadi kondisi fully developed turbulence.
Gambar dibawah ini mendeskripsikan perubahan distribusi kecepatan pada saluran terbuka,
Gambar (a) dan saluran tertutup, Gambar (b)
(Yulistiyanto)
(a)
(Kironoto)
(b)
Angka Reynolds biasanya digunakan untuk mempermudah dalam membedakan jenis aliran pada
klasifikasi ini. Persamaan Reynolds untuk mendapatkan Angka Reynolds dinyatakan dalam
persamaan dibawah ini :
5. Aliran yang dipengaruhi kekentalan dan tidak (viscous and inviscid flows)
Aliran viskous atau aliran fluida nyata adalah aliran yang dipengaruhi oleh viskositas. Adanya
viskositas menyebabkan adanya tegangan geser dan kehilangan energy. Pada aliran ini terjadi
gesekan antarai fluida dengan dasar/dinding saluran atau pipa. Gambar (a) dibawah ini
menampilkan percobaan aliran viskous melalui sebuah pilar berbentuk tabung.
(Yulistiyanto)
(a)
Aliran invisid atau aliran fluida ideal adalah aliran yang tidak dipengaruhi viskositas/kekentalan
sehingga aliran ini tidak memiliki tegangan geser dan kehilangan energi. Dalam kenyataannya
aliran fluida ideal tidak ada. Konsep ini digunakan para peneliti terdahulu untuk membentuk
persamaan aliran fluida dan pengaplikasiannya di lapangan ditambahkan faktor penyesuaian
sesuai kondisi nyata. Gambar (b) dibawah ini mengilustrasikan aliran invisid melalui sebuah
pilar berbentuk tabung.
(Yulistiyanto)
(b)
(McDonough, 2009:34)
(a)
g : percepatan gravitasi
D : kedalaman aliran
penyebut pada persamaan diatas merupakan persamaan dari kecepatan rambat gelombang
(celerity). Setelah mendapatkan Angka Froude, penentuan jenis aliran melalui rentang berikut,
(McDonough, 2009:40)
(a)
Sedangkan aliran yang terjadi separasi ditampilkan sketsa pada Gambar (b). Fluida dengan nilai
viskositas kecil atau kecepatan tinggi menimbulkan momentum yang tinggi, sehingga sulit bagi
aliran untuk menempel pada dasar saluran. Pada Gambar (b) juga mengilustrasikan aliran
rotasional yang telah dijelaskan sebelumnya.
(McDonough, 2009:40)
(b)
Gambar (c) dibawah ini juga mengilustrasikan fenomena aliran pada klasifikasi ini. Pada bagian
Gamabr (A) dan Gambar (B) juga mengilustrasikan fenomena aliran viscous dan non-viskous di
penjelasan sebelumnya.
(Yulistiyanto)
(c)
Sumber :
McDonough, J. M., 2009. Lectures in Elementary Fluid Dynamics : Physics, Mathematics and
Application. Lecture Notes. Lexington : Departments of Mechanical Engineering and
Mathematics, University of Kentucky
Namun sccara garis besar dapat dibedakan atau dikelompokkan jenis aliran
Adalah sebagai berikut :
1. Aliran tunak(steady): suatu aliran dimana kecepatannya tidak terpengaruh oleh
Perubahan waktu, sehingga kecepatan konstan pada setiap titik (tidak mernpunyai
percepatan)
2. Aliran seragam (uniform): suatu aliran yang tidak terjadi perubahan baik besar
maupun arah, dengan kata lain tidak terjadi perubahan kecepatan. dan penampang
Iintasan.
3. Tidak tunak:suatu aliran dimana terjadi pembahan kecepatan terhadap waktu.
4 Aliran tidak tunak (non uniform): suatu aliran yang dalarn kondisi berubah baik
kecepatan maupun penampang berubah.
TIPE ALIRAN
a) Aliran laminer:
u) Aliran transisi
c) Aliran turbulen
d) Berdasarkan ordinatnya : aliran satu, dua, dan tiga dimensi
e)
f) Transonik: suatu aJinUlyang sarna dengsI1keeepatan SU8Jll
g) Supersonik: suatu a1iranyang melebihi kecepatan f;uara
h) Hypersonik:suatu aliran yang sangat tinggi (sang~tbesar dibanding kecepatan suara)
i) DU