TOPIK BAHASAN
A. Latar Belakang
losing sekecil mungkin dan pemindahan tanah dengan jam jalan sekecil
mungkin. Hasil pengerukan dari kapal keruk dapat dioptimalkan oleh kapal
isap karena masih adanya kaksa yang terdapat pada area kerja kapal keruk.
penambangan timah.
gali dan isap (Cutter suction dredge) dan peralatan pencucian jig dengan
kapasitas pemindahan minimum 200 m3/jam. Kapal Isap Produksi terdiri dari
beberapa unit peralatan seperti peralatan gali , isap dan dilengkapi dengan
penggalian dan pencucian merupakan aspek yang penting dalam hal mencapai
35
36
target produksi. Akan tetapi, perawatan terhadap alat KIP juga merupakan hal
yang sangat vital untuk kelancaran kinerja alat. Perawatan bertujuan untuk
memelihara alat berada dalam kondisi layak kerja dan meningkatkan daya
tahan alat. Dengan adanya sistem perawatan pada KIP maka akan
B. Tinjauan Pustaka
untuk memberai lapisan tanah di dasar laut. Material yang terberai oleh
serta jumlah material yang dapat dihisap per jamnya. Untuk kedalaman
maksimal penggalian suatu KIP dapat ditentukan dari panjang ladder serta
materialnya dilihat dari kapasitas hisap per jam dari pompa tanah yang
Sumber: Penulis
Gambar.12 Sketsa Ponton Kip (Tampak Atas)
konstruksi dari ponton. Selain berfungsi sebagai alat apung, ponton juga
berfungsi untuk menyimpan HSD (bahan bakar solar) dan air tawar.
ponton di bagian ujung haluan dan buritan dibuat melengkung. Hal ini
bertujuan untuk agar ponton tidak mudah kandas di lapangan kerja serta
b. Rangka Kapal
atas ponton yang menjadi tempat bagi para awak kapal serta tempat
pada KIP. Rangka kapal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
kedalaman.
a. Mesin
b. Daya : 500 HP
e. Booster : 1 1,5
g. Beban : 70 - 90
41
hidrolik kanan.
khusus untuk swing dan jangkar labuh. Mesin ini terdiri dari dua
unit yaitu mesin swing sebelah kiri dan sebelah kanan. Mesin yang
6) Electric generator
antara 70 - 800C.
b. Ladder
pipa isap, dan pipa tekan. Panjang ladder sangat menentukan untuk
yang berbeda-beda. Konstruksi ladder terdiri dari besi siku dan plat
pcs dengan diameter skep yaitu 920 mm, diameter kawat ladder 38
c. Penggerak Ladder
melakukan penggalian.
45
d. Cutter
bahan besi baja yang keras sehingga tidak mudah aus karena gesekan
Spesifikasi Cutter :
2) Diameter : 1.800 mm
dan air yang sudah digali dengan cutter melalui pipa isap dan pipa
f. Pipa Isap
yang masuk kedalam pipa hisap disedot oleh pompa tanah dan
g. Pipa Tekan
ukuran butir dari material tersebut. Material yang masuk berasal dari
i. Jig Primer
gravity dimana material yang memiliki berat jenis yang lebih besar
daripada berat bed akan lolos menuju spigot sedangkan yang lebih
disebelah kanan saring putar dan jig disebelah kiri. Kecepatan aliran
air pada jig primer berkisar antara 0,7 hingga 1 meter per detik. Pada
Bandar tailing.
j. Jig Clean-up
ikutan yang masih tersisa dari hasil pemisahan di jig primer. Jig clean
up memiliki bed dengan ukuran 1cm. Hasil dari jig clean up akan
k. Sakhan
l. Bandar Tailing
m. Jangkar Labuh
lbs yang terletak di bagian depan kapal isap yang dilengkapi kawat
n. Propeller
untuk memperpanjang usia pakai. Menjamin daya guna dan hasil guna
a. Perawatan direncanakan
54
perawatan pada alat yang dilakukan sesuai dengan jadwal atau waktu
1) Perawatan harian
2) Perawatan Mingguan
3) Reparasi Tahunan
4) Doking
mendadak dan terjadi pada saat jam kerja. Apabila terjadi kerusakan
kecil pada peralatan KIP yang diperkirakan dapat diatasi oleh regu
untuk mencapai target jam jalan efektif. Prosedur baku dalam melakukan
Skala kerusakan
agar mencegah kawat tidak rusak hingga putus dan ladder jatuh.
mingguan.
3) Cakra pengganti disiapkan dari bengkel atas dasar SPK dari KIP.
57
dari diameter awal atau terjadi kerusakan atau sudah sesuai masa
jurnal.
58
d. Perawatan/Penggantian Cutter
teknik.
dan kropos. Selain itu, sudah banyak tampalan dan kebocoran pada
flens-flens.
2) Perencanaan penggantian
pengawasan :
sudah rusak dan kondisi housing bearing pada tromol dan as tromol
sudah aus.
g. Penggantian Propeller
klem.
terhadap alat merupakan aspek penting untuk menjaga umur alat dan
mencapai jam jalan efektif dan target produksi. Secara umum tahapan
perawatan alat penggalian dan pencucian pada KIP Timah 17 adalah sebagai
berikut.
1. Maintenance Planning
terhadap alat gali dan muat berdasarkan periode yang telah ditentukan
dengan melakukan perbaikan dan apabila alat tidak berfungsi lagi atau
apakah setelah perawatan berjalan dengan baik atau ada kendala lain.
D. Pembahasan
1. Sifat Perawatan
Januari 2015 s.d 28 Januari 2015 maka perawatan pada KIP 17 dilakukan
a. Perawatan Terencana
dan ketentuan.
1) Perawatan Harian
2) Perawatan Mingguan
dilakukan servis mingguan sebanyak dua kali, kinerja alat KIP timah
a. Ladder
pergantian kawat ladder dilakukan apabila aus kawat ladder >10% dari
diameter awal.
65
cadangan bijih timah yang mampu dijangkau menggunakan ladder yang ada
x y
Keterangan :
Dik :
a. = 30o
b. = 45
67
c. = 50
x= 58 m
Ditanya : y = ?
Penyelesian :
1)
=
30 =
0,5 =
58
= 0,558
= 29
Jadi, dengan panjang ladder saat ini dengan asumsi sudut
2)
=
45 =
0,71 =
58
= 0,7158
= 41,8
Jadi, dengan panjang ladder saat ini dengan asumsi sudut
3)
=
60 =
0,87 =
58
= 0,8758
= 50, 46
Jadi, dengan panjang ladder saat ini dengan asumsi sudut
tersebut.
b. Cutter
cutter yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. KIP timah 17
kondisi yang kurang baik artinya jumlah blade yang terdapat tidak
sama dengan yang ada di spesifikasi alat. Perawatan cutter pada KIP
putaran cutter.
Kecepatan mesin
Tanggal kecepatan
hidrolik kanan
pengamatan Cutter (24 rpm)
(rpm)
22-Jan-15 1600 19.69
23-Jan-15 1460 17.97
24-Jan-15 1520 18.71
25-Jan-15 1500 18.46
26-Jan-15 1450 17.85
27-Jan-15 1600 19.69
28-Jan-15 1600 19.69
= 1532,85
VmaksHr Vc max
x
VHr Vc
1950 24
x
1600 Vc
1600x 24
Vc
1950
Vc = 19,69
Keterangan :
1600 rpm. Sehingga dari data kecepatan Cutter yang diperoleh maka
= 18,87
pipa tekan dan saring putar. Perawatan pada pipa isap adalah
spesifikasi alat KIP Timah 17, kapasitas slurry adalah 2500 m3/jam.
dua hari. Kemudian diukur panjang air dan tanah dalam botol. Dengan
1 : 9 = x : 2500
72
9x = 2500
x = 277,77 m3/jam
V1 = V2
Q1 Q 2
x
A1 A2
750 Q2
x
2
1 / 4.x3,14 x(0,3556) 1 / 4 x3,14 x(0,3048) 2
277,77 Q
x 2
0,09926 0,073
277,77 x0,073
Q2
0,09926
Q2 = 204,28
Maka debit keluar pada pipa tekan adalah 204,28 m3/jam. Hal
gelembung pada pipa isap ( tidak sepenuhnya memenuhi area pipa). Selain
itu endapan tanah kemungkinan masih lengket di dalam pipa isap maupun
d. Pompa Tanah
kecepatan
Tanggal Kecepatan pompa tanah Efesiensi
pengamatan (rpm) ( eff = 78% , pompa
510)
22-jan-15 1560 489.34 74.8%
23-Jan-15 1516 475.53 72.7%
24-Jan-15 1520 476.79 72.9%
25-Jan-15 1570 492.47 75.3%
26-Jan-15 1519 476.47 72.9%
27-Jan-15 1619 507.84 77.7%
28-Jan-15 1594 500.00 76.5%
Rata-rata 1556.857143 488.35 74.7%
78% kecepatan pompa tanah yang dihasilkan adalah 510 rpm. Gearbox
kecepatan pompa tanah yang dihasilkan dapat tercapai 510 rpm. Akan
V78%
Efisiensi pompa tanah x78%
Vrate
510
x78%
488,35
material berkurang.
a. Saring putar
hari sekali dengan sifat perawatan yang terencana. Selain itu, saat
b. Pompa Underwater
air di jig primer dan Jig Clean-up. Kapasitas pompa underwater yang
Data:
= 9,936 m3/menit x 60
= 596,16 m3/jam
= 1,1175 m3/menit x 60
= 67,05 m3/jam
tekanan.
78
c. Jig Primer
jig primer dilakukan agar tanah yang mengandung timah tidak loses
karena tanah lempung liat yang terlalu tebal menutup bed jig primer.
mingguan dan saat kapal berhenti operasi karena adanya stop tidak
terencana.
79
Data jam kerja dan jam stop bulan januari 2015 terhadap target
KIP Timah 17 adalah 567 jam selama sebulan melebihi target yang
ditentukan yaitu 500 jam. Sehingga persen efektivitas jam kerja dapat
dihitung.
Persentase efektifitas : 100%
567
Persentase efektifitas : 500 100%
: 113.4%
Artinya jam jalan sudah melebih target jam jalan 13,4% dari
target yang ditentukan dan jam jalan dapat diminamlisir. Akan tetapi
wawancara yang telah penulis lakukan pada KIP Timah 17, satu kampil (
timah. Dengan demikian 500 kampil timah setara dengan 20 ton timah
perawatan yang diinginkan tidak hanya tercapainya target jam jalan tetapi
menerapkan standar dan sasaran perawatan pada alat gali dan pencucian
82
a. Penyusunan standart
b. Rencana kegiatan
c. Supervisi pelaksanaan