Anda di halaman 1dari 9

Tugas syahbandar

Kelompok 1:

1. Nurhaedah (20231092404/MP)
2. Alfin sahrin (20230192404/MP)
3. Dai saprudin (20230692404/MP)

Sebelum Perang Dunia II instansi yang menangani urusan perhubungan laut adalah Dienst van
Scheepvaart di bawah Departemen van Marine yang dipimpin oleh Hoofd van Dienst van den
Scheepvaart.

Tugas dan wewenang Dienst van Scheepvaart ditetapkan dalam Instructie voor den Hofd
Inspecteur, Hofd van den Dienst van Scheepvaart dengan Gouvernements Besluit tertanggal 8
Agustus 1930 No. 388 (Byblad No. 12365) antara lain memuat ketentuan bahwa Dienst van
Scheepvaart berwenang dalam urusan-urusan pelayaran termasuk lapangan kerja Departemen van
Marine.

Instansi yang menangani pelayaran yaitu :

1. Departement van Economische Zaken (Departemen Ekonomi Pelayaran)

2. Dienst van Scheepvaart (Kantor Palayaran)

3. Departement van Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan)

Periode Tahun 1945

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ketika pusat pemerintahan Republik Indonesia
hijrah dari Jakarta ke Jogyakarta, pada tahun 1946 berdirilah Djawatan Oeroesan Laoet Seloeroeh
Indonesia, disingkat Djolsi.

Pada pertengahan tahun 1947 Djolsi dihapus dan sebagai gantinya dibentuk Djawatan Pelajaran
yang berada di bawah Kementrian Perhubungan dengan Menterinya, Ir. Djuanda.

Pemerintah pendudukan Belanda yang saat itu masih menduduki sebagian besar wilayah Republik
Indonesia, kemudian mendirikan kembali Dienst Van Scheepvaart, sehingga dalam waktu yang
bersamaan ada dua instansi yang mengurus pelayaran di Indonesia sampai dengan penyerahan
kedaulatan oleh Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia tanggal 27 Desember
1949.
Periode Tahun 1950

Awal tahun 1950, Pemerintah Rewpublik Indonesia Serikat memutuskan, bahwa Departement Van
Scheepvaart tidak dilanjutkan sebagai kementrian, tetapi dimasukkan ke dalam Kementrian
Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum, dengan Menterinya Ir. Laoh.

Dengan Pengumuman Menteri Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum No. 3 tanggal 9 Januari
1950 tentang Penggabungan Djawatan Pelajaran RI dan Departement Van Scheepvaart menjadi
Departemen Pelayaran terhitung mulai tanggal 1 Januari 1950.

Kemudian untuk mempermudah pengaturan bidang pelayaran, Kantor Urusan Pelayaran dari
Kementrian Kemakmuran dipindahkan ke Departemen Pelayaran di bawah Kementrian
Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum, atas usul Kepala Departemen Pelayaran dengan
Keputusan Presiden No. 4 tahun 1950 (Berita Negara 1950 No.66) terhitung mulai tanggal 4
September 1950.

Profil kantor syahbandar utama belawan

Kantor syahbandaran dan otoritas pelabuhan utama Belawan adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan kementerian perhubungan republik Indonesia.Kantor ini bertanggung jawab kepada
derektur jenderal perhubungan laut.

Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan utama Belawan memiliki tugas sebagai berikut:

 Melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan


pelayaran.
 Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di pelabuhan.
 Mengatur,mengendalikan,dan mengawasi kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang
diusahakan secara komersial.

Visi dan Misi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan

1. Visi

Terselenggaranya Pelabuhan yang kondusif, efektif, efisien dan berdaya saing

tinggi dalam menunjang perekonomian nasional di Era Globalisasi.

2. Misi

1. Menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran arus barang serta kelestarian

lingkungan pelabuhan.

2.Mewujudkan Standar Kinerja Operasional Pelabuhan sesuai dengan kondisi fasilitas

Terminal.
3.Menyediakan infrastruktur pokok dan fasilitas penunjang pelabuhan sesuai dengan

kebutuhan.

4.Mewujudkan Tata Guna Lahan Daratan dan Perairan sesuai Rencana Induk Pelabuhan

dan DLKr/DLKp.

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 35 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, struktur organisasi Otoritas

Pelabuhan Utama digambarkan sebagai berikut :


Struktur Organisasi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan

Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Pada Struktur Organisasi

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :


a) Pengelolaan urusan keuangan, pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) serta

pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b) Pelaksanaan urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional,

surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan urusan umum.

c) Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum, serta hubungan masyarakat.

Bagian Tata Usaha, terdiri atas :

a) Subbagian Keuangan;

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, dan administrasi

pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penatausahaan Barang Milik

Negara (BMN) dan pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).

b) Subbagian Kepegawaian dan Umum;

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, pembinaan pengembangan jabatan fungsional, surat menyurat,

kearsipan, kerumahtanggaan dan urusan umum.

c) Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan

pertimbangan dan bantuan hukum, serta hubungan masyarakat.

2. Bidang Perencanaan dan Pembangunan

Bidang Perencanaan dan Pembangunan menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan penyediaan dan pengaturan lahan daratan dan perairan

pelabuhan.

b) Penyiapan bahan penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam

pelabuhan, alur pelayaran, jaringan jalan dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.
c) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan

Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp).

d) Penyiapan bahan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di

pelabuhan.

e) Penyiapan bahan penyusunan program pembangunan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhan yang belum disediakan oleh Badan

Usaha Pelabuha,

f) Penyiapan bahan penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok pelabuhan dan

fasilitas penunjang kepelabuhan.

g) Penyiapan bahan penyusunan dan pengusulan tarif penggunaan daratan dan

perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhan yang disediakan oleh Kantor

Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

h) Penyiapan bahan analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang, kolam

pelabuhan, alur pelayaran, jaringan jalan, sarana bantu navigasi pelayaran serta

sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh

pengguna jasa yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.

Bidang Perencanaan dan Pembangunan, terdiri atas :

a) Seksi Rencana dan Program

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan, penyediaan dan

pengaturan lahan daratan dan perairan pelabuhan, penyediaan dan pemeliharaan

penahan gelombang, kolam pelabuhan dan alur playaran, jaringan jalan, Sarana

Bantu Navigasi Pelayaran serta penyusunan Rencana Induk Pelabuhan serta

Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)

pelabuhan.

b) Seksi Desain dan Pembangunan


Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan penjaminan dan

pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, program pembangunan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhan yang belum

disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan serta penyusunan desain konstruksi

fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas penunjang kepelabuhanan.

c) Seksi Analisa, Evaluasi dan Tarif

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pengusulan tarif

penggunaan daratan dan perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan,

analisa dan evaluasi pembangunan penahanan gelombang, alur pelayaran,

jaringan jalan, dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran serta sarana dan prasarana

pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum

disediakan oleh Badan Usaha.

3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan lalu lintas dan

angkutan laut, tenaga kerja bongkar muat serta pengawasan kegiatan keagenan dan

oerusahaan angkutan laut asing.

b) Penyiapan bahan penjaminan kelancaran arus barang serta kemanan dan ketertiban di

pelabuhan.

c) Penyiapan bahan pengaturan dan penyelanggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk

pelabuhan melalui pemanduan kapal.

d) Pelaksanaan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan serta

Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp)

e) Penyiapan bahan pengaturan, pengendalian, pengawasan fasilitas dan operasional

pelabuhan, serta penggunaan lahan daratan dan perairan di pelabuhan.


f) Penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar penggunaan peralatan

kegiatan bongkar muat serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).

g) Penyiapan bahan pelaksanaan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan.

h) Penyiapan bahan pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan

terminal untuk kepentingan sendiri serta peningkatan kemampuan terminal dan

operasional pelabuhan 24 jam.

i) Penyiapan bahan pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha

Pelabuhan serta penyediaan atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum

disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.

j) Penyiapan bahan penyusunan, pengendalian dan pengawasan system dan prosedur

pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan

di periran serta penyediaan dan pengelolaan system informasi angkutan di perairan

dan system informasi pelabuhan.

k) Penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa

kepelabuhanan.

Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan terdiri atas :

a) Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian dan

pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan diperairan, tenaga kerja bongkar muat,

pengawasan kegiatan keagenan dan perusahaan angkutan laut asing.

b) Seksi Fasilitas dan Pengawasan Operasional Pelabuhan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian,

pengawasan keamanan dan ketertiban di pelabuhan, pengaturan dan penyelenggaraan

lalu lintas kapal keluar atau masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal, pengawasan

penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja
(DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp), fasilitas dan operasional

pelabuhan serta penggunaan lahan daratan di pelabuhan, pengawasan dan evaluasi

penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat, pemberian

rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan terminal untuk kepentingan

sendiri, peningkatan kemampuan terminal dan operasional pelabuhan 24 jam serta

pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan.

c) Seksi Bimbingan Usaha dan Jasa Kepelabuhanan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan penyusunan pemberian konsesi,

atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan serta penyediaan atau pelayanan

jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan,

pengendalian dan pengawasan sistem dan prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan,

usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan di perairan serta penyediaan

dan pengelolaan sistem informasi pelabuhan, penyiapan bahan penetapan dan evaluasi

standar kinerja operasional pelayanan jasa.

Anda mungkin juga menyukai