I. LATAR BELAKANG :
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi / Kebijakan.
Program pembangunan yang dilaksanakan didasari oleh Sistem Transportasi Nasional
(SISTRANAS), dan konsep TRANS MALUKU yang telah disetujui dan didukung oleh
Pemerintah Pusat. Konsep Trans Maluku ini adalah suatu konsep pengembangan
Perhubungan di daerah yang dimulai dari laut sehingga aktifitas pelayanan
transportasi laut akan semakin lancar sehingga secara langsung dapat membuka
daerah-daerah yang terisolir. Di sisi lain transportasi juga berkembang sebagai industri
jasa pembangunan transportasi yang diarahkan untuk mendukung perwujudan
Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur sesuai Visi Pembangunan Nasional
Tahun 2005 – 2025 berdasarkan :
- Undang-undang No. 17 tahun 2003, tentang Keuangan Negara
- Undang-undang No. 25 tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan
Nasional
- Undang-undang No. 17 tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang nasional Tahun 2005 – 2055.
- Instruksi Presiden RI Nomor : 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri
Pelayaran Nasional dan Surat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor :
UK.11/15/15/DJPL-06 tentang Pembangunan Transportasi Laut.
2. Gambaran Umum
Salah satu yang menyebabkan suatu wilayah/daerah dapat tumbuh dan berkurang,
serta untuk mendorong perwujudan kesejahteraan masyarakat adalah melalui
penyediaan jasa transportasi guna mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi
nasional baik perkotaan, pedesaan maupun diwilayah pedalaman dan terpencil.
Begitu besar peranan transportasi maupun permasalahan transportasi secara nasional
dapat dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut “SISTRANAS” dan diikuti oleh
“SISTRALOK” di setiap daerah yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
daerah itu sendiri .
Provinsi Maluku adalah merupakan daerah kepulauan sehingga transportasi laut
sangat dominan dalam mendukung suatu pergerakan orang, barang dan jasa ke
wilayah Provinsi Maluku.
Untuk menunjang transportasi laut di Provinsi Maluku dan Kota Tuhaha pada
Khususnya, maka perlu dibangun fasilitas-fasilitas pelabuhan yang memadai untuk
disinggahi kapal-kapal cepat, perintis, cargo maupun kapal-kapal rakyat mengingat
sangat terbatasnya fasilitas yang ada apabila dibandingkan dengan aktifitas
operasional di setiap pelabuhan.
3. Dasar
Secara geografis wilayah Maluku adalah sebagai wilayah kepulauan dan Kota Tuhaha
berada didalamnya olehnya itu Pelabuhan Tuhaha termasuk salah satu pelabuhan
utama/transit yang sangat strategis untuk wilayah timur Indonesia dalam hal ini
membuka jalur selatan yang menghubungkan Pulau Saparua dan Pulau Seram, selain
itu Kota Tuhaha sendiri adalah merupakan kota kepulauan dimana Kota Tuhaha
merupakan bagian dari Pulau Saparua olehnya itu sendiri Pelabuhan Tuhaha
sangatlah merupakan saran penting dan strategis dalam rangka menunjang
perdagangan, pariwisata, dan kemajuan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat, hal
ini dapat dilihat dari arus kunjungan kapal, baik kapal barang, maupun kapal Perintis
yang menghubungkan wilayah barat maupun wilayah timur dengan daerah terpencil.
Olehnya itu Pelabuhan Tuhaha adalah merupakan saran utama dari kegiatan
pemerintah baik dari sektor ekonomi perdagangan, pariwisata dan faktor pendukung
ekonomi lainnya, sebagai pelabuhan yang strategis dan sangat dibutuhkan
masyarakat dalam mendukung perputaran roda perekonomian masyarakat untuk itu
dibutuhkan fasilitas pelabuhan yang memadai, karena pesatnya arus barang dan
penumpang yang keluar masuk Pelabuhan Tuhaha.
V. METODE PELAKSANAAN :
Pelaksanaan Kegiatan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Pepres 54 Tahun
2010 beserta lampirannya dan semua ketentuan yang berlaku sesuai dengan kebutuhan
kegiatan dimaksud