Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda
Kelapa adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan antar pulau di
Indonesia yang sebagian besar menghubungkan jalur pelayaran
daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh kapal-kapal
besar, antara lain : Wilayah Perairan Bengkulu dan sekitarnya,
Wilayah Perairan Palembang dan sekitarnya, Wilayah Perairan
Riau dan sekitarnya, Wilayah Perairan Bangka Belitung, Wilayah
Perairan Jambi dan sekitarnya, Wilayah Perairan Lampung dan
sekitarnya, Wilayah Perairan Banjarmasin dan sekitarnya,
Wilayah Perairan Pontianak dan sekitarnya
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan mempunyai
tugas melaksanakan pengawasan, dan penegakan hukum di
bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi
kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan,
pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada
pelabuhan yang diusahakan secara komersial. Dalam
melaksanakan tugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah di atur
dalam PM No. 36 Tahun 2012
a. pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan
kapal, sertiflkasi keselamatan kapal, pencegahan
pencemaran dari kapal dan penetapan status hokum kapal;
b. pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;
c. pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan
pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang
berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi
dan debarkasi penumpang, pembangunan fasillitas
pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan
kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairanpelabuhan dan
alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta
penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;
d. pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan
dan pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan,
penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan
lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang
keselamatan dan keamanan pelayaran;
e. pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan
yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan
penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan
pelayaran;
f. pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan,
Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya,
pengusulan tarif untuk ditetapkan Menteri;
g. pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan
penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan,
pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur
pelayaran dan jaringan jalan serta Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran;
h. pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian
lingkungan di pelabuhan, keamanan dan ketertiban,
kelancaran arus barang di pelabuhan;
g.. pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk
pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyediaan
danJatau pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian
konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha
Pelabuhan;
7. Data Dasar a. Gambar Kerja Pembangunan Gedung Kantor KSOP Kelas III
Sunda Kelapa;
b. Daftar Kuantitas dan Harga;
c. Rancana Kerja dan Syarat-syarat;
d. Data Tanah;
Ruang Lingkup
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN STRUKTUR
4. PEKERJAAN ATAP
5. PEKERJAAN DINDING
6. PEKERJAAN KUSEN
7. PEKERJAAN PLAFON
8. PEKERJAAN LANTAI
9. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
10. PEKERJAAN TATA UDARA
11. PEKERJAAN INSTALASI AIR BESIH DAN AIR KOTOR
12. PEKERJAAN PENGECATAN
13. PEKERJAAN LAIN-LAIN
14. PEKERJAAN TATA SUARA
15. PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM
16. PEKERJAAN SISTEM BAHAYA KEBAKARAN
9. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan 210 (Dua Ratus
Penyelesaian Sepuluh) hari kalender.
Pekerjaan
b. Manajer Teknik :
SKA Teknik Bangunan Gedung Muda
Berpengalaman Kerja minimum 4 tahun;
Jumlah Personil : 1 orang.
c. Manajer Keuangan :
Berpengalaman Kerja minimum 2 tahun;
Jumlah Personil : 1 orang.
d. Ahli/Petugas K3 :
SKA K3 Konstruksi Muda (603),
Berpengalaman Kerja minimum 3 tahun;
Jumlah Personil : 1 orang.
Keterangan :
a) Sertifikat Kompetensi kerja dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia;
b) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan
lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun
anggaran);
c) Melampirkan scan persyaratan personil tersebut dan Daftar
Riwayat Hidup, jika tidak dilampirkan dianggap gugur.
II. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk
pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
No Jenis Alat Kapasitas Jumlah
. Minimum
1 . Hydrolic Static Pile Driver 80 ton 1 unit
2 . Excavator 0,8 m3 1 unit
3 . Concrete Pump Jangkau 28 m 1 unit
4 . Pickup - 1 unit
5 . Dump Truck 5 m3 2 unit
6 . Peralatan Survey - 1 unit
Theodolite
Keterangan :
a) KEPEMILIKAN PERALATAN dapat berupa milik sendiri, sewa
beli, dan/atau sewa kepada pihak lain dengan perjanjian sewa
bersyarat (bukan surat dukungan);
b) Untuk peratan tersebut di atas apabila milik sendiri agar
menguppload (scan) bukti kepemilikan (contoh : STNK, BPKB,
INVOICE PEMBELIAN);
c) untuk alat yang merupakan sewa harus menguppload (scan)
perjanjian sewa dan bukti kepemilikan peralatan dari pemberi
sewa;
d) untuk alat yang sewa beli harus melampirkan bukti
pembayaran sewa beli (contoh : invoice uang muka,
angsuran)
e) peralatan utama yang disampaikan , beralamat / lokasi yang
jelas, sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan klarifikasi
peralatan yang ditawarkan . apabila peralatan yang ditawarkan
tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka dianggap
tidak memenuhi persyaratan.
11. Rencana Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) memenuhi
Keselamatan persyaratan, yang memuat:
Konstruksi (RKK): (1) Elemen SMKK, meliputi:
(a) Kepemimpinan dan Partisipasi pekerja dalam
keselamatan konstruksi;
(b) Perencanaan Keselamatan Konstruksi:
i. uraian pekerjaan;
ii. manajemen risiko dan rencana tindakan,
meliputi:
i) penjelasan manajemen risiko meliputi
mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat
risiko, dan mengendalikan risiko;
ii) penjelasan rencana Tindakan meliputi
sasaran khusus dan program khusus.
(c) Dukungan Keselamatan konstruksi;
(d) Operasi Keselamatan Konstruksi;
(e) Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi.
(2) Pakta komitmen yang ditandatangani oleh pimpinan
tertinggi perusahaan penyedia jasa.
Catatan :
Dasar Penyusunan RKK adalah Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019, Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
DESKRIPSI RESIKO
NO.
IDENTIFIKASI BAHAYA
URAIAN PEKERJAAN
(Skenario Bahaya)
1 2 3
Pemancangan Tiang
1. Kejatuhan Tiang Pancang atau alat pancang, terjepit peralatan pancang
Pancang
12. Jadwal waktu Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah
Pelaksanaan terima pertama pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu. Adapun jadwal waktu pelaksanaan
pekerjaan dan penggunaan peralatan harus sejalan dengan
metode pelaksanaan.
14. Pelaporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui;
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan;
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat terutama yang
mengakibatkan tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta
gambar konstruksi yang dibuat (Shop drawing);
e. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran;
f. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
g. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan Berita Acara
kemajuan pekerjaan penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta keperluan
pendaftaran sebagai Bangunan Gedung Negara.
Hal-Hal Lain
16. Produksi dalam Semua kegiatan pekerjaan berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dengan
menggunakan 100% tenaga kerja dan material bangunan dari
dalam negeri.
17. Pedoman a. Untuk melaksanan tugasnya penyedia harus mencari sendiri
Pengumpulan Data informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan
Lapangan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
b. Penyedia harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksnaaan tugasnya, baik yang berasal
dari kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan /kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari penyedia.
c. Informasi penyedia antara lain :
1) Dokumen pelaksanaan yaitu :
gambar-gambar pelaksanaan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan
penyedia
Dokumen kontrak pelaksanaan.
2) Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari
pekerjaan yang dibuat oleh penyedia.
3) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
4) Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan konstruksi, termasuk petunjuk teknis mutu
pekerjaan dll.
5) Informasi lainnya.