Anda di halaman 1dari 13

BAB 16

PORT & TERMINAL OPERATION

A. UMUM

Instruksi di bawah ini adalah Pelabuhan tempat Taruna/i melaksanakan Praktek Darat.

1. Sejarah perkembangan dan peranan pelabuhan :

Uraikan secara umum sejarah perkembangan pelabuhan setempat antara lain

meliputi :

a. Pembangunan pelabuhan tahap pertama

b. Situasi dan kondisi umum pada waktu itu

c. Instansi yang mengelola pelabuhan secara berturut-turut

(Dilengkapi dengan peraturan perundang-undangannya)

d. Pengembangan/perluasan pelabuhan sampai saat ini (Lampirkan data

pendukungnya)

Jawab :

Pada zaman penjajahan Belanda, pelabuhan berada di bawah kekuasaan

Gemeente atau Stads-Bestuur (Dewan Kota). Pengawasannya berada di

bawah naungan Departement van Scheepvaart (Departemen Pelayaran). Ketika

Jepang masuk, pelabuhan berada di bawah pengawasan tentara Jepang.

Dengan kembalinya lagi ke Belanda dan kemudian direbut Republik Indonesia

lagi, status pelabuhan menjadi tak menentu. Pada tahun 1954, pemerintah

Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.61/Thn.1954 yang

menetapkan bahwa kegiatan B/M barang di pelabuhan dilaksanakan oleh

Perusahaan Muatan Kapal Laut (PMKL), atau Veem. Kemudian pada tahun

1960, pemerintah Indonesia mengelola secara resmi pelabuhan yang ada di

Indonesia termasuk di Tanjung Priok dan pengelolaan pelabuhan umum


dilakukan oleh Perusahaan Negara (PN) berdasarkan UU No.19 Tahun 1960.

Antara tahun 1964-1969 aspek komersil dari pengelolaan pelabuhan tetap

dilakukan oleh PN, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh

lembaga pemerintah yang disebut “Port Authority”. Tahap berikutnya antara

tahun 1969-1983 pengelolaan masing-masing pelabuhan umum dilakukan oleh

Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan PP No.18 Tahun 1969.

Selanjutnya terjadi pergantian kembali antara tahun 1983-1992, pelabuhan

umum dikelola oleh suatu “Perusahaan Umum”. Hal tersebut berdasarkan PP

No.15 Tahun 1983. Pada masa ini terjadi pembedaan antara pelabuhan umum

dengan pelabuhan khusus. Pelabuhan umum dikelola oleh PERUM, sedangkan

pelabuhan khusus dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut sebagaimana yang diatur dalam PP No.11 Tahun 1983.

Dan akhirnya pada tahun 1992 sampai sekarang pelabuhan umum berstatus

menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II sesuai dengan PP No.57

tanggal 19 Oktober 1991.

2. Sebutkan peraturan perundangan/peraturan pemerintah tentang:

a. Organisasi dan tata kerja Penyelenggara Pelabuhan

b. Instansi pemerintah yang berperan di Pelabuhan

c. Badan Usaha Pelabuhan Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan.

d. Sebutkan, ketentuan/konvensi internasional, tentang keamanan kapal dan

fasilitas pelabuhan.

e. Pembinaan/pengelolaan/penyelenggara kepengusahaan jasa terkait dengan

kepelabuhanan.

Jawab :

Peraturan Perundangan/Peraturan Pemerintah tentang :


a. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1964 tentang Pembinaan Organisasi dan

Tata Kerja Pelabuhan dan daerah pelayaran.

b. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001

BAB V

PELAKSANA KEGIATAN DI PELABUHAN UMUM

Pasal 34

(1) Instansi pemerintah di pelabuhan terdiri dari:

a. Pelaksana fungsi keselamatan pelayaran, melakukan:

1) Penilikan kegiatan lalu lintas kapal yang masuk dan keluar pelabuhan;

2) Penilikan terhadap pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal;

3) Penilikan pemanduan dan penundaan kapal serta penyediaan dan

pemeliharaan alur pelayaran;

4) Pencegahan dan penanggulangan pencemaran perairan pelabuhan;

5) Pengamanan dan penertiban dalam daerah lingkungan kerja dan

dalam daerah lingkungan kepentingan pelabuhan guna menjamin

kelancaran operasional pelabuhan;

6) Penilikan terhadap pembangunan/pengembangan dan pengoperasian

pelabuhan.

(2) Pelaksana fungsi bea dan cukai, melakukan pengawasan dan pengamanan

terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan kepabeanan serta

peraturan perundang-undangan lainnya yang dibebankan kepadanya;

(3) Pelaksana fungsi imigrasi, melakukan penilikan atas lalu lintas orang dari dan

atau ke luar negeri yang berkaitan dengan keimigrasian.


(4) Pelaksana fungsi karantina, melakukan penilikan atas orang, tumbuh-

tumbuhan, hewan dan ikan yang berkaitan dengan kekarantinaan.

(5) Pelaksanaan fungsi keamanan dan ketertiban umum di pelabuhan,

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001

BAB V

PELAKSANA KEGIATAN DI PELABUHAN UMUM

Pasal 33

(1) Pelaksana kegiatan di pelabuhan umum terdiri dari instansi Pemerintah,

Penyelenggara Pelabuhan dan Badan Hukum Indonesia yang memberikan

pelayanan jasa di pelabuhan yang berkaitan dengan kelancaran arus lalu

lintas kapal, penumpang dan barang.

(2) Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan

pemegang fungsi:

a. Keselamatan pelayaran;

b. Bea dan cukai;

c. Imigrasi;

d. Karantina;

e. Keamanan dan ketertiban.

(3) Penyelenggara Pelabuhan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1)

merupakan:

a. Unit pelaksana teknis/satuan kerja pelabuhan di pelabuhan umum yang

diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota;

b. Unit pelaksana dari Badan Usaha Pelabuhan di pelabuhan umum yang

diselenggarakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.


(4) Badan Hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan

Badan Hukum Indonesia yang melaksanakan kegiatan di pelabuhan.

d. Konvensi Internasional

Untuk angkutan laut, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan maritime

terdapat aturan internasional berupa konvensi-konvensi, baik yang sudah

maupun yang belum diratifikasi oleh Indonesia. Beberapa konvensi internasional

yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden

(Kepres) tetapi belum diatur dalam sistem perundang-undangan nasional. Oleh

sebab itu substansi materi konvensi yang relevan perlu dimasukkan dalam RUU

tentang pelayaran, antara lain:

1) Liens and Mortgage 1993 yang telah diratifikasi pada tahun 2004.

2) ISM Code 2000 sebagai amandemen dari SOLAS 1974 yang telah diratifikasi

tahun 1985.

3) ISPS Code 2002 sebagai amandemen dari SOLAS 1974 yang telah

diratifikasi tahun 1985.

4) STCW 1978 yang telah diratifikasi tahun 1986.

5) Sebagian dari MARPOL 1973/1978 yang telah diratifikasi tahun 1986.

Ada beberapa konvensi yang seharusnya telah diratifikasi untuk kepentingan

kelancaran pelayaran di Indonesia antara lain Arrest of Ship, Hague Rules,

Hamburg Rules, Multimoda Transport, Safe Container, Maritime Safe and

Rescue, Marine Pollution by Dumping of Wastes and Other Matters dan lain-lain.

e. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PP 72/3/2-94 tanggal 24 Mei

1994 tentang Persewaan Permukaan Perairan Pelabuhan Khusus yang berada

di Luar Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Umum.

3. Kegiatan Pemerintahan :

a. Organisasi
1) Lampirkan Struktur organisasi penyelenggara pelabuhan

2) Jelaskan tugas dan tanggung jawab, Wewenang dan Hak

3) Jelaskan peran sebagai penyelenggara pelabuhan

4) Terangkan, koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah, maupun

dengan instansi lainnya di pelabuhan.

b. Jelaskan klasifikasi pelabuhan berdasarkan kelasnya (Tempat saudara proda)

c. Jelaskan standar kinerja operasional pelayanan jasa pelabuhan

Jawab :

Kegiatan Pemerintahan:

a. Organisasi

1) Struktur Organisasi

(Terlampir)

2) Tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak

Melaksanakan fungsi pelayanan dermaga, perkapalan dan pelayaran, jasa

maritim, perambuan serta memberikan pelayanan jasa seperti pelayanan

pandu (pemanduan). Serta melaksanakan pengendalian tugas pelayanan di

dalam daerah-daerah lingkungan kerja pelabuhan.

3) Peran serta sebagai penyelenggara pelabuhan

Pelabuhan memiliki peran penting atas perkembangan industry suatu

Negara/daerah yang umumnya berorientasi pada kegiatan ekspor. Untuk itu

sebagai penyelenggara pelabuhan, instansi terkait harus mampu berperan

dalam:

a) Melayani kebutuhan perdagangan internasional (ekspor-impor) dari

daerah (hinterland) dimana pelabuhan tersebut berada.

b) Membantu kelancaran perputaran roda perdagangan regional (antar

pulau).
c) Menampung pangsa pasar yang semakin meningkat dari lalu lintas

(traffic) internasional, baik transhipment maupun barang masuk.

d) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah yang masih belum

berkembang.

4) Koordinasi dengan pemerintah

Keberadaan Otoritas Pelabuhan, Badan Usaha Pelabuhan dan Syahbandar

harus merupakan “the three musketeers” dalam penyelenggaraan pelabuhan

atau merupakan 3 pilar utama dalam penyelenggaraan pelabuhan. Oleh

karena itu hubungan kerja diantara mereka memang harus ditata dengan

baik sehingga jelas hak dan kewajibannya masing-masing serta saling

menghormati keberadaan tugas dan wewenang pihak-pihak lainnya. Namun

tentunya jangan dilupakan bahwa di pelabuhan terdapat juga pelaku-pelaku

kegiatan lainnya yaitu pelaku kegiatan usaha jasa yang terkait dengan

pelabuhan, para pengguna jasa kepelabuhanan (pengusaha pelayaran dan

pemilik barang atau wakilnya dan penumpang kapal laut) dan instansi yang

melakukan kegiatan pemerintah lainnya yang juga saling berinteraksi

diantara mereka dalam batas-batas hak dan kewajiban mereka masing-

masing.

b. Klasifikasi Pelabuhan berdasarkan kelasnya

1) Pelabuhan Umum

Adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan

masyarakat umum.

2) Pelabuhan Khusus

Adalah pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri, untuk

menunjang kegiatan tertentu.

c. Standar Kinerja Operasional pelayanan jasa pelabuhan


Unsur Operasional :

 Keuangan dan Sumber Daya Manusia :

a. Perbendaharaan.

b. Akutansi.

c. Keuangan dan Administrasi SDM - CCT.

 Bagian Usaha :

a. Jasa perawatan.

b. Jasa Bongkar Muat.

c. Jasa Dermaga.

d. Pengadaan.

e. Penjualan Jasa.

f. Pemasaran CCT.

Unsur Penunjang :

 Kantor Bea Cukai

 Jasa Mooring

 Keamanan Pelabuhan

 Petugas Kebersihan

Hubungan kerja :

semua kepala bagian bertanggung jawab kepada kepala bidang, kepala

bidang bertanggung jawab kepada kepala departemen masing - masing dan

kepala departemen bertanggung jawab kepada direktur sebagai acuan

pembuatan laporan umum kepada direktur utama.

4. Kegiatan pengusahaan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan.

a. Organisasi

1) Lampirkan struktur organisasi Badan Usaha Pelabuhan/Operator


2) Terangkan fungsi dan hubungan tata kerja masing-masing Direktorat

dalam organisasi perusahaan tersebut.

b. Jelaskan

1) Jelaskan kewajiban-kewajiban Badan Usaha Pelabuhan

2) Jelaskan, apakah pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa

pelabuhan dilakukan dengan standar pelayanan

3) Jelaskan, bentuk konsesi yang diberikan oleh penyelenggara pelabuhan

kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk melakukan kegiatan

pengusahaan di pelabuhan yang dituangkan dalam perjanjian.

4) Jelaskan Hak dan Kewajiban para pihak tentang kinerja yang harus

dicapai oleh Badan Usaha Pelabuhan.

Jawab :

a. Organisasi

1) Struktur organisasi organisasi terlampir

2) Hubungan kerja : Semua kepala bagian bertanggung jawab kepada kepala

bidang. Kepala bidang bertanggung jawab kepada kepala departemen

masing – masing dan kepala departemen bertanggung jawab kepada direktur

sebagai acuan pembuatan laporan umum kepada direktur utama.

 Unsur Pelayanan Operasional :

 Keuangan dan Sumber Daya Manusia : Pembendaharaan,

akuntansi, dan keuangan administrasi SDM-CCT.

 Bagian tata usaha : Jasa perawatan, jasa bongkar muat, jasa

dermaga, pengadaan, penjualan jasa, pemasaran CCT, peralatan,

Workshop, serta Sarana dan Prasarana.

 Unsur Penunjang : Kantor Bea Cukai, Jasa Mooring, Keamanan

Pelabuhan, dan Petugas Kebersihan.


b. Penjelasan

1) Kewajiban-kewajiban badan usaha di Pelabuhan.

a) Stevedoring yaitu instansi yang melakukan kegiatan muat dari dan ke

kapal.

b) Pilotage yaitu pelayanan pandu untuk kapal yang akan masuk/keluar

pelabuhan.

c) Freight Forwarder (EMKL) yaitu instansi yang mengurus dokumen serta

pengapalan muatan.

d) Ship Chander yaitu instansi yang mensuplay segala kebutuhan kapal.

e) Cargo Surveyor yaitu instansi yang menjadi saksi jalannya bongkar muat

muatan atau sebagai Surveyor.

f) BPP Laut yaitu instansi yang melakukan manajemen pelabuhan-

pelabuhan di Indonesia.

2) Ya, pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan standar pelayanan.

3) Adanya kerjasama yang baik antara Badan Usaha Pelabuhan dan

Penyelenggara pelabuhan dalam menanggulangi keluhan–keluhan pengguna

jasa pelabuhan,agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak

tersebut.

4) Hak dan kewajiban para pengguna jasa pelabuhan tentang pencapaian

kinerja Badan Usaha Pelabuhan,adalah mendapatkan pelayanan yang baik

dan mendapatkan fasilitas yang diperlukan untuk menunjang usahanya,serta

berkewajiban membayar tarif-tarif yang ditentukan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

5. Terangkan data-data pendirian Badan Usaha Pelabuhan. (Lampirkan data

pendukungnya)

a. Nomor dan tanggal akte pendirian, serta nama Notaris pembuat Akte Pendirian
b. Bentuk badan hukum, (Badan Usaha Swasta?Badan Usaha Milik

Negara/Perum/Persero).

c. Nama Badan Usaha Pelabuhan, dan tempat Kedudukan :

1) Tempat Kedudukan Formal :

2) Tempat Kedudukan Usaha :

3) Tempat Kedudukan Kantor :

d. Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan

e. Data Rekmendasi/izin usaha dari Instansi/Departemen yang membawahi bidang

usaha tersebut, antara lain : (Departemen Perhubungan dan/atau Instansi

lainnya)

f. Jangka waktu berdirinya perusahaan

g. Organ-organ Perusahaan tersebut

1) RUPS

2) Direksi

3) Komisaris

h. Pendiri perusahaan tersebut

i. Modal dan Saham perusahaan

Jawab :

Data tidak dapat taruna temukan bersifat rahasia hanya untuk internal perusahaaan.

6. Instansi yang terlibat dipelabuhan.

a. Sebutkan Instansi pemerintah yang berperan di Pelabuhan dan jelaskan tugas

masing-masing Instansi pemerintah tersebut

b. Jelaskan koordinasi yang dilakukan baik dengan penyelenggara pelabuhan

maupun dengan pihak-pihak terkait.

Jawab :

Instansi-instansi yang terlibat di Pelabuhan:


a. Instansi pemerintah yang berperan di pelabuhan:

1) Syahbandar/Administrator Pelabuhan adalah instansi pelabuhan yang

mengatur:

 Keluar/masuk dan labuh tambat kapal.

 Mengawasi bongkar muat kapal.

 Pelayanan jasa untuk kapal.

2) Karantina/Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah instansi yang mengawasi

penyakit yang dating dari luar. Ada 3 macam karantina:

 Karantina untuk manusia.

 Karantina untuk binatang.

 Karantina untuk tumbuhan.

3) Imigrasi adalah instansi yang mengatur:

 Keimigrasian: pengawasan lalu-lintas orang yang masuk/keluar wilayah

RI, dan pengawasan orang asing di wilayah RI.

 Surat Perjalanan: dokumen resmi yang dikeluarkan pejabat imigrasi untuk

melakukan perjalanan antar Negara.

b. Para Instansi Pemerintah melakukan koodinasi dengan parapenyelenggara

pelabuhan dengan cara mengadakan kerjasama yang baik dan memiliki

kesepakatan dengan para penyelenggara pelabuhan mengenai peraturan-

peraturan yang menyangkut dengan bidang Instasi itu masing – masing,agar

tidak terjadi kesalahpahaman dan memberikan playanan yang baik kepada

pengguna jasa pelabuhan.

7. Sebutkan jasa terkait dengan kepelabuhanan, dapat dilakukan oleh :

a. Orang perorangan Warga Negara Indonesia

b. Badan Hukum Indonesia


c. Perusahaan Swasta lainnya

d. Lampirkan data pendukungnya

Jawab :

a. Charterer : jasa orang/perusahaan yang mewakili pencarter

Broker : jasa orang/perusahaan yang mewakili pemilik kapal

a. BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia )

b. Perusahaan Bongkar muat, EMKL,Perusahaan keagenan,dll

c. Data terlampir

8. Terangkan, dan sebutkan fasilitas yang tersedia untuk menunjang kelancaran

aktifitas di pelabuhan.

Jawab :

Fasilitas – fasilitas pelabuhan setempat sebagai berikut:

a. Dermaga, gudang penumpukan

b. Peralatan bongkar muat:

1) Coal (truck loosing), Grain, Loader, Excavator, Forklift, Motor Boat, Hopper

Truck, Bucket, Bagging Machine + Incliner, Grap, Crane.

2) Warehouse, Open Storage, Land Use (sewa lahan), Listrik, Air , Telepon,

Peralatan Selam, Timbangan.

Anda mungkin juga menyukai