Anda di halaman 1dari 13

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

II.1 Sejarah Singkat Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan

Dalam surat yang ditandatangani Menteri EE Mangindaan itu disebutkan,

pada prinsipnya pemerintah menyetujui usulan sistem organisasi dan tata kerja

tiga Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama

Belawan (OP), Kantor Kesyahbandaran Utama, Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan

Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan. Surat tersebut merupakan jawaban atas

surat yang disampaikan Menteri Perhubungan pada 6 Januari dan 27 September

2010, tentang permohonan persetujuan pembentukan organisasi dan tata kerja

Kantor Otoritas Pelabuhan. Dengan terbitnya surat persetujuan tersebut, maka

pihak Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub sebagai regulator teknis

pelayaran nasional menetapkan nomenklatur tiga lembaga tersebut. Hal ini untuk

mengganti status Kantor Administrator Pelabuhan dan Kantor Pelabuhan yang

selama ini menjalankan tugas pemerintahan di pelabuhan. “Pembentukan Kantor

Otoritas Pelabuhan tahap awal ada di empat pelabuhan utama di Jakarta,

Surabaya, Medan dan Makassar, Peraturan Menteri Perhubungan”. Dengan

adanya kantor otoritas pelabuhan, maka posisi pemerintah sebagai regulator di

pelabuhan, dan pengelola pelabuhan (PT. Pelabuhan Indonesia I-IV) sebagai

operator.

Pendirian OP ini ditegaskan dalam UU No 17 Tahun 2010 tentang

Pelayaran dan Peraturan Pemerintah No.61/2009 Kepelabuhan. Otoritas

6
19

Pelabuhan adalah lembaga pemerintah dipelabuhan sebagai otoritas yang

melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan

kepelabuhan yang diusahakan secara komersial. Unit Penyelenggara Pelabuhan

adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan

fungsi pengaturan, pengendalian, pengawasan kegiatan kepelabuhanan, dan

pemberian pelayanan jasa kepelabuhanan untuk pelabuhan yang belum

diusahakan secara komersial. Syahbandar adalah pejabat pemerintah di pelabuhan

yang diangkat oleh Menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk

menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan

peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan

pelayaran. Penetapan kantor OP sekaligus akan memisahkan fungsi yang selama

ini berada di dalam lingkungan kantor Administrator Pelabuhan. Pejabat yang

mengisi ketiga UPT tersebut berasal dari pejabat pemerintah.

II.1.1 Visi dan Misi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan

II.1.1.1. Visi

Adapun visi dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan adalah

sebagai berikut :

“Terselenggaranya Pelabuhan yang kondusif, efektif, efisien dan berdaya

saing tinggi dalam menunjang perekonomian nasional di Era Globalisasi”.


19

II.1.1.2. Misi

Adapun misi dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan adalah

sebagai berikut :

1. Menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran arus barang serta

kelestarian lingkungan pelabuhan.

2. Mewujudkan Standar Kinerja Operasional Pelabuhan sesuai dengan

kondisi fasilitas Terminal.

3. Menyediakan infrastruktur pokok dan fasilitas penunjang pelabuhan sesuai

dengan kebutuhan.

4. Mewujudkan Tata Guna Lahan Daratan dan Perairan sesuai Rencana

Induk Pelabuhan dan DLKr/DLKp.

II.1.2. Bentuk Logo

Gambar II.1. Logo Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan


(Sumber : Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan)
19

Unsur lambang tersebut terdiri dari :

1. Sayap tujuh helai disebelah kiri dan tujuh helai di sebelah kanan.

2. Jangkar yang menyatu dengan sayap dan ekor.

3. Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu

dengan roda gigi sebanyak 12 buah warna emas dan 12 buah warna biru.

4. Ekor warna emas lima helai.

5. Padi 45 butir dan kapas 17 buah seluruhnya berwarna emas yang

tangkainya diikat dengan pita warna emas berbentuk angka delapan.

6. Seloka "Wahana Manghayu Warga Pertiwi" diletakkan di dalam jangkar

warna biru.

7. Pita warna emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warna mas dengan

tulisan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Arti unsur-unsur pada lambing, yaitu :

1. Burung merupakan simbolis sarana tercepat untuk mencapai sasaran dan

jangkauan perhubungan juga melambangkan Perhubungan Udara.

2. Jangkar merupakan sarana kokoh dan kuat menggambarkan missi

perhubungan dapat menjangkau Kepulauan Nusantara maupun seluruh dunia

dengan tabah dan tenang sekaligus melambangkan Perhubungan Laut.

3. Bola dunia menggambarkan tugas dan fungsi Perhubungan melayani jasa

Perhubungan ke seluruh penjuru dunia.


19

4. Padi dan kapas berarti sandang dan pangan yang merupakan cita-cita

Bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur.

5. Roda bergigi 24 terdiri dari 12 warna emas dan 12 warna biru perlambang

aparatur perhubungan menjalankan tugas selama 24 jam terus menerus

sekaligus melambangkan Perhubungan Darat

6. Lingkaran luar warna emas perlambang keseluruhan aparatur Kementerian

berfungsi dalam kesatuan sistem Perhubungan Nasional

7. Pita pengikat padi dan kapas melambangkan keadilan dan kemakmuran

dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Makna unsur-unsur pada lambang ialah :

1. Tujuh helai sayap kiri dan kanan bermaknakan Sapta Prasetya KORPRI.

2. 24 jam gigi roda bermaknakan aparatur perhubungan menjalankan

tugasnya selama 24 jam terus menerus melayani masyarakat.

3. Lima helai ekor bernamakan 5 Citra manusia Perhubungan yaitu :

a. Citra untuk mampu memelihara ketertiban dan kebersihan di segala

bidang.
b. Mampu membudayakan tepat waktu dalam pemberian jasa

Perhubungan.
c. Mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada

masyarakat pengguna jasa Perhubungan.


4. Mampu bertindak gesit tidak berlaku lamban.

5. Peka terhadap keluhan masyarakat namun tetap memancarkan kepribadian

yang ramah.
19

6. 45 butir padi 17 buah kapas yang diikat oleh simpul pita berbentuk angka

bermakna tanggal, bulan dan tahun proklamasi RI yaitu 17-8-1945.

Warna lambang terdiri dari warna biru tua yang melambangkan suasana

kedamaian yang terwujud dengan pelayanan jasa angkutan yang dilayani dengan

tertib, teratur, cepat, tepat, aman dan nyaman dan warna kuning emas

melambangkan kejayaan dan keagungan alam semesta.

II.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 35 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, struktur

organisasi Otoritas Pelabuhan Utama digambarkan sebagai berikut :


19

Gambar II. 2. Struktur Organisasi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama


Belawan
(Sumber : Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan)
19

II.2.1. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Pada Struktur

Organisasi

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a) Pengelolaan urusan keuangan, pelaporan Sistem Akuntansi Instansi

(SAI) serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b) Pelaksanaan urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan

jabatan fungsional, surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan

urusan umum.

c) Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum, serta hubungan

masyarakat.

Bagian Tata Usaha, terdiri atas :

a) Subbagian Keuangan;

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, dan

administrasi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),

penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan pelaporan Sistem

Akuntansi Instansi (SAI).

b) Subbagian Kepegawaian dan Umum;

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, pembinaan pengembangan jabatan fungsional, surat

menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan urusan umum.


19

c) Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melakukan pertimbangan dan bantuan hukum, serta hubungan masyarakat.

2. Bidang Perencanaan dan Pembangunan

Bidang Perencanaan dan Pembangunan menyelenggarakan fungsi :


a) Penyiapan bahan penyediaan dan pengaturan lahan daratan dan

perairan pelabuhan.
b) Penyiapan bahan penyediaan dan pemeliharaan penahan

gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran, jaringan jalan dan

Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.


c) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah

Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan

(DLKp).
d) Penyiapan bahan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian

lingkungan di pelabuhan.
e) Penyiapan bahan penyusunan program pembangunan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhan yang

belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuha,


f) Penyiapan bahan penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok

pelabuhan dan fasilitas penunjang kepelabuhan.


g) Penyiapan bahan penyusunan dan pengusulan tarif penggunaan

daratan dan perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhan yang

disediakan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.
h) Penyiapan bahan analisa dan evaluasi pembangunan penahan

gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran, jaringan jalan, sarana

bantu navigasi pelayaran serta sarana dan prasarana pelayanan jasa


19

kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum

disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.


Bidang Perencanaan dan Pembangunan, terdiri atas :
a) Seksi Rencana dan Program
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan,

penyediaan dan pengaturan lahan daratan dan perairan pelabuhan,

penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan

dan alur playaran, jaringan jalan, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

serta penyusunan Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan

Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)

pelabuhan.
b) Seksi Desain dan Pembangunan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan,

program pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pelayanan jasa kepelabuhan yang belum disediakan oleh Badan Usaha

Pelabuhan serta penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok

pelabuhan dan fasilitas penunjang kepelabuhanan.


c) Seksi Analisa, Evaluasi dan Tarif
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan

pengusulan tarif penggunaan daratan dan perairan, fasilitas pelabuhan

serta jasa kepelabuhanan, analisa dan evaluasi pembangunan

penahanan gelombang, alur pelayaran, jaringan jalan, dan Sarana

Bantu Navigasi Pelayaran serta sarana dan prasarana pelayanan jasa

kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum

disediakan oleh Badan Usaha.


19

3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha

Kepelabuhanan menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan

kegiatan lalu lintas dan angkutan laut, tenaga kerja bongkar muat serta

pengawasan kegiatan keagenan dan oerusahaan angkutan laut asing.

b) Penyiapan bahan penjaminan kelancaran arus barang serta

kemanan dan ketertiban di pelabuhan.

c) Penyiapan bahan pengaturan dan penyelanggaraan lalu lintas kapal

keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal.

d) Pelaksanaan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan

pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah

Lingkungan Pelabuhan (DLKp)

e) Penyiapan bahan pengaturan, pengendalian, pengawasan fasilitas

dan operasional pelabuhan, serta penggunaan lahan daratan dan perairan di

pelabuhan.

f) Penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar

penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat serta Tenaga Kerja Bongkar

Muat (TKBM).

g) Penyiapan bahan pelaksanaan pemeliharaan kelestarian lingkungan

di pelabuhan.

h) Penyiapan bahan pemberian rekomendasi persetujuan lokasi

pelabuhan, pengelolaan terminal untuk kepentingan sendiri serta

peningkatan kemampuan terminal dan operasional pelabuhan 24 jam.


19

i) Penyiapan bahan pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada

Badan Usaha Pelabuhan serta penyediaan atau pelayanan jasa

kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.

j) Penyiapan bahan penyusunan, pengendalian dan pengawasan

system dan prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait

dengan kepelabuhanan dan angkutan di periran serta penyediaan dan

pengelolaan system informasi angkutan di perairan dan system informasi

pelabuhan.

k) Penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi standar kinerja

operasional pelayanan jasa kepelabuhanan.

Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan

terdiri atas :

a) Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian

dan pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan diperairan, tenaga kerja

bongkar muat, pengawasan kegiatan keagenan dan perusahaan angkutan

laut asing.

b) Seksi Fasilitas dan Pengawasan Operasional Pelabuhan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian,

pengawasan keamanan dan ketertiban di pelabuhan, pengaturan dan

penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar atau masuk pelabuhan melalui

pemanduan kapal, pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan

pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah


19

Lingkungan Pelabuhan (DLKp), fasilitas dan operasional pelabuhan serta

penggunaan lahan daratan di pelabuhan, pengawasan dan evaluasi

penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat,

pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan

terminal untuk kepentingan sendiri, peningkatan kemampuan terminal dan

operasional pelabuhan 24 jam serta pemeliharaan kelestarian lingkungan

di pelabuhan.

c) Seksi Bimbingan Usaha dan Jasa Kepelabuhanan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan penyusunan pemberian

konsesi, atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan serta

penyediaan atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan

oleh Badan Usaha Pelabuhan, pengendalian dan pengawasan sistem dan

prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan

kepelabuhanan dan angkutan di perairan serta penyediaan dan pengelolaan

sistem informasi pelabuhan, penyiapan bahan penetapan dan evaluasi

standar kinerja operasional pelayanan jasa.

Anda mungkin juga menyukai