Anda di halaman 1dari 11

JUDUL MAKALAH

Tata Cara Penetapan Harga

Dosen pengampu : Lismawati, S.Sy., M.M

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

Marwah (220250018)
Nur Afni Asbia (220250020)
Yanti (220250028)
Dwi koriani (220250033)
Sarina (220250056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE-PARE
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang maha pengasih lagi maha penyayang,
segala puji bagi Allah karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Tata cara penetapan harga”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah S.W.T yang telah memberi kemudahan
untuk menyelesaikan makalah ini, dan kepada ibu lismawati, S.Sy., M.M. yang telah
memberi kami tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kami.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Penulis,

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ................................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A. Citra, kompetisi dan nilai ................................................................................................ 5
B. Strategi dan taktik penetapan Harga ............................................................................... 6
C. Metode penetapan harga ................................................................................................. 8
D. Dampak kredit bagi penetapan harga .............................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUTAKA ................................................................................................................ 11

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat
sebagai pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan,
tempat pasaran, persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga
juga merupakan pemboleh ubah utama dalam teori peruntukan harga mikroekonomi.
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginanatau kebutuhan.
Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat,
organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Penentuan hargaa
produkperlumemikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling
dasar adalahprodukinti ( core product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk
pemecahan masalah yangdicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
Dalam merancang produk, pemasar mula-mula harus mendefinisikan manfaat yang
akan disediakan produk ke konsumen. Selajutnya perencanaan produk harus
menciptakan produk aktual ( actual product )disekitar produk inti. Produk aktual
mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek,
dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan
disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat
tambahan bagi konsumen. Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut
sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari
produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging.

B. Rumusan masalah
a. Citra , kompetisi dan nilai
b. Strategi dan taktik penetapan harga
c. Metode penetapan harga
d. Dampak kredit bagi penetapan harga

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Citra , kompetisi dan nilai
b. Untuk mengetahui Strategi dan taktik penetapan harga
c. Untuk mengetahui Metode penetapan harga
d. Untuk mengetahui Dampak kredit bagi penetapan harga

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Citra, kompetisi dan nilai


Citra merek atau yang lebih sering diasosiasikan dengan Brand Image
merupakan keyakinan terhadap suatu merek yang mencakup nama, simbol, desain,
serta kesan yang terbentuk karena informasi dan fakta yang menyertainya. Brand
image merupakan sesuatu yang ada di dalam kepala konsumen dan calon konsumen
ketika mereka bertemu dengan salah satu atribut brand. Citra atau kesan yang muncul
di dalam kepala tersebut akan mempengeruhi preferensi dan keputusan pembelian
oleh konsumen.
Membangun brand image yang kuat dapat menjadi senjata untuk unggul dari
kompetitor dan memenangkan persaingan bisnis. Untuk dapat membangun image
yang kuat dibutuhkan strategi yang tepat, waktu yang lama, dan biaya yang besar.
Tetapi ketika image berhasil dibentuk, image tersebut akan menjadi salah satu aset
yang berharga bagi brand. Image tersebut yang akan membentuk loyalitas konsumen
sehingga bisnis semakin besar dan berkembang.
Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi
terhadap merek Dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap
merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan
dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang Memiliki citra yang positif
terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan Pembelian.
(Setiadi, 2003:180).
Pengertian brand image (Keller, 2003): (a) anggapan tentang merek Yang
direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. (b) cara orang
berpikir tentang Sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun
pada saat mereka memikirkannya, Mereka tidak berhadapan langsung dengan produk
membangun brand image yang positif dapat dicapai Dengan program marketing yang
kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang Ditonjolkan,
yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen
yang Mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan
brand image yang kuat bagi Konsumen.

5
Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan
asosiasi Merek:
a. keunggulan asosiasi merek, salah satu faktor pembentuk brand image Adalah
keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan.
b. kekuatan asosiasi Merek, setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu
kepribadian khusus adalah kewajiban Mendasar bagi pemilik merek untuk dapat
mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa/ kepribadian tersebut Dalam satu bentuk
iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal itulah yang
akan Terus menerus menjadi penghubung antara produk/merek dengan konsumen.
Dengan demikian merek Tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga
ditengah–tengah maraknya persaingan. Membangun Popularitas sebuah merek
menjadi merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas
Adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen.
c. keunikan asosiasi merek, Merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh
produk tersebut.

B. Strategi dan taktik penetapan Harga


Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan
Produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan
Utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari
1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk Baru atau
tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi Penetapan harga, yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan Menghasilkan laba
maksimum (perusahaan dapat meyakinkan Konsumen bahwa produknya
berbeda dengan produk sejenis yang Lain.) Pendekatan skimming sangat
efektif jika terdapat Diferensiasi harga pada segmen tertentu dan pesaing
relatif Sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi
Permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan Produksi masal.
Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai Produk menjadi sangat prestisius.
b. Harga Penetrasi

6
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar Dan
permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar Tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk Tersebut tidak
mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan Ini juga efektif terhadap
sasaran pasar yang sensitif harga.
2. Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini Tentunya tidak
terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus Kehidupan produk, dalam
hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) Tingkatan berikutnya setelah
perkenalan yakni:
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan Meningkat
disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat,
strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar.
Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan
harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang
semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan Kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-
benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi
penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun
‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas
konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan
keuntungan yang diperoleh.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan Menurunnya
jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup
produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama,
strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua,mempertahankan harga tetapi
memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama
pengeluaran untuk promosi.

7
C. Metode penetapan harga
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yakni:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya

a. Penetapan Harga Biaya Plus

Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan Menghitung
jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba
yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin ) Rumus: Biaya Total +
Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah
tertentu Rumus: Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c.Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode penetapan harga berdasarkan keseimbangan antara Jumlah
total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan. Rumus :
BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
2. Penetapan Harga Berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor Sebagai
referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar
dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan
para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan
strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud
untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap Value/nilai
yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk
mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity
Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini
konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga
murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan
kualitas yang diterima.

8
D. Dampak kredit bagi penetapan harga
Kredit adalah kemampuan untuk meminjam uang atau mengakses barang dan
jasa dengan pemahaman bahwa anda akan membayarnya nanti.
Pemberi pinjaman, pedagang dan penyedia pinjaman memberikan kredit
berdasarkan kepercayaan mereka . dalam artian anda dpat dipercaya untuk membayar
kembali apa yang anda pinjam, bersama dengan biaya keuangan tambahan yang
mungkin berlaku.
Menurut Soemarsono (2009 : 160) penjualan kredit adalah transaksi antara
perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat
timbulnya piutang dan kas aktiva. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik
kesimpulan penjualan kredit yaitu transaksi penjualan yang dilakukan tetapi
pembayarannya menggunakan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.
Dampak kredit ialah akan menimbulkan piutang. Piutang perlu dikelola,
karena piutang akan menyebabkan terjadinya resiko dan manfaat atas penjualan
tersebut. Kebijakan kredit sangat penting dalam kaitannya dengan pengumpulan
piutang perusahaan. Jika manajemen menentukan kebijakan kredit yang salah, akan
berakibat fatal bagi kelancaran keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan
mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan secara keseluruhan.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Citra merek atau yang lebih sering diasosiasikan dengan Brand Image
merupakan keyakinan terhadap suatu merek yang mencakup nama, simbol, desain,
serta kesan yang terbentuk karena informasi dan fakta yang menyertainya
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk
yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Metode penetapan harga terbagi menjadi 3 macam pendekatan yaitu:
penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga berdasarkan harga pesaing/
kompetitor, serta penetapan harga bedasarkan permintaan.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUTAKA

Kismono, Gugup.,2001, Bisnis Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta

Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen.

Mulyana, M. and Sulistiono, S., 2012. Kewirausahaan: The Long Life Way of
Business.

11

Anda mungkin juga menyukai