LAPORAN PENELITIAN
Disusun oleh:
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................I
DAFTAR ISI.........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB V PENUTUP................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran-saran................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dan organisasi dalam konteks dan lingkup apapun pasti
memerlukan perencanaan (planning). Tidak hanya terbatas pada orang-orang atau
organisasi besar saja, orang-orang atau organisasi kecil juga harus memiliki
perencanaan yang jelas. Kenyataan ini semakin tidak bisa dipungkiri dalam situasi
dengan permasalahan yang serba kompleks seperti saat ini.
Harta adalah sesuatu yang sangat dharuri dalam kehidupan manusia. Islam
telah mengatur dengan jelas pengelolaan harta baik secara personal maupun
publik.(Purnomo & Maulida, 2017a) Oleh karena harta dalam kehidupan manusia
memegang peranan penting, karena dengan harta manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidup baik bersifat materi ataupun immateri.
Perencanaan keuangan atau manajemen keuangan (harta) selain untuk
proses penentuan tujuan keuangan (harta) dan prioritas keuangan (harta), juga
harus mempertimbangkan sumberdaya atau pendapatan yang dimiliki, profil
risiko ketika kita ingin berinvestasi atau mengembangkan harta yang kita miliki
dan gaya hidup agar rencana atau planning yang dibuat secara realistis dan
seimbang untuk mencapai sasaran tersebut. Rencana inilah yang digunakan
sebagai panduan dan memetakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang kita
inginkan.
Pengelolaan harta dalam prakteknya harus sesuai dengan syariat Islam,
baik dari cara memperolehnya, membelanjakannya, mengembangkan dan
menyalurkan harta tersebut. Seseorang pengusaha/wirausahawan muslim harus
mampu mengatur keuangannnya dan kekayaannya secara baik sesuai dengan
syariat Islam menggunakan Konsep Islamic Financial Plannning baik dalam
pengelolaan harta secara pribadi ataupun perusahaan/bisnisnya.
Usaha menjahit merupakan usaha yang kerjaanya menjahit pakaian dengan
menggunakan mesin jahit, usaha ini banyak dibutuhkan jasanya terutama lagi di
kota Buntok terutama pada saat awal masuk sekolah banyak orang-orangnya yang
1
2
pasti membuat seragam baru untuk sekolah. Dari fenomena ini peneliti ingin
menelusuri lebih dalam bagaimanakah pengelolaan dan perencanaan keuangan
pengusaha Muslim Penjahit Annisa di Buntok, dan apakah sudah sesuai dengan
syariat Islam dalam pengelolaan harta.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam laporan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha Muslim
penjahit Annisa di Buntok?
2. Apakah perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
syariat Islam pada pengusaha Muslim penjahit Annisa di Buntok?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
dalam laporan penelitian ini adalah:
1. Menganalisa pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha
Muslim penjahit Annisa di Buntok.
2. Untuk mengetahui perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam pada pengusaha Muslim penjahit Annisa di
Buntok.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bisnis Penjahit
Penjahit merupakan pekerjaan yang memberikan jasa membuatkan baju
untuk pelanggan, pekerjaan menjadi penjahit memerlukan keterampilan khusus
yang berhubungan dengan menjahit dan memotong kain sesuai permintaan
pelanggan. Keterampilan menjahit dapat dipelajari dari kursus atau terbiasa ikut
bekerja dengan penjahit lain. Memilih pekerjaan sebagai penjahit adalah kuncinya
harus ditekuni dengan serius. Keseriusan dalam arti professional dalam
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Usaha menjahit adalah usaha untuk mengubah tekstil menjadi pakaian
yang bisa digunakan konsumen. Persiapan yang diperlukan di sini adalah
kemampuan memahami keinginan konsumen untuk membuat pakaian yang sesuai
seleranya. Makun bagus melayani kebutuhan konsumen, maka akan makin
dipercaya untuk menjahitkan pakaian mereka dan mereka akan berlangganan.
Biasanya hal ini akan menjadi salah satu sarana promosi yang efektif untuk usaha
penjahit, kemampuan menjahit dan memahami mode yang sedang tren menjadi
modal utama yang diperlukan untuk menggeluti usaha ini.(ARYANI, 2013)
Kabupaten Barito Selatan adalah satu kabupaten di provinsi Kalimantan
Tengah dan ibu kota kabupaten ini terletak di Buntok sebagian pekerjaan utama
orang adalah berdagang, petani dan nelayan. Peluang usaha menjahit di Buntok
sangat menjanjikan karena banyak diperlukan jasanya apalagi tempat usaha
menjahitnya sudah terkenal dengan kerapian dan banyak puas akan hasilnya.
Sekarang sudah mulai banyak para pengusaha penjahit di buntok yang awalnya
dari mulai penjahit rumahan saja sampai bisa membuka toko sendiri atau yang
awalnya ikut kursus dan setelah selesai kursus membuka toko jahit.
B. Perencanaan Keuangan Syariah
Perencanaan keuangan menurut Prita Hazari Ghozie adalah suatu proses
dimana seseorang maupun individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan
finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana
3
4
5. Wealth Purifaction (pilar pensucian harta), hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, dan sedekah sebagai pelindung dan
penyumbur usaha atau bisnis.
6. Wealth Protection (pilar perlindungan harta), hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan perusahaan atau bisnis dan harta personal
dari hal yang tidak ingin terjadi sebagai proteksi terhadap bisnis atau
usaha. (Purnomo & Maulida, 2017)
METODE PENELITIAN
2. Sifat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Jl. Pahlawan, No. 29, RT. 27, RW. 03
Buntok, Kalimantan Tengah. Waktu Penelitian adalah pada hari senin, 27
April 2020, Jam 10.00 WIB.
2. Objek Penelitian
6
7
8
9
kenapa beliau memilih investasi disarang burung wallet karena itu sangat
menguntukan disebabkan karena daerah buntok yang sangat strategis untuk
membangun sarang burung wallet dan ditambah banyak orang-orang yang
sekarang membangun sarang burung wallet dan untuk investasi dalam bentuk
lainnya mungkin beliau tidak begitu paham seperti investasi pasar modal.
2. Tabungan
Data yang diperoleh dari informan “penjahit Annisa”, dalam bisnis atau
usaha yang dijalankan tersebut belum ada pemisahan tabungan pribadi
dengan tabungan bisnis atau usaha karena kekurangan ilmu mengenai laporan
keuangan dan dalam manajemen pengelolaan keuangan bisnis.
Asuransi dan dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan non
perbankan yang diharapkan mampu untuk menggenjot pertumbuhan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.(Nasution & Fuddin,
2016)
…”menurut Bapak Asma, untuk asuransi usahanya ada, tetapi untuk dana
pensiun tidak ada karena usaha yang kami jalankan ini masih belum besar
serta karyawannya juga Cuma berdua, jadi tidak ada dana pensiunan.”
Data yang diperoleh dari informan adalah usaha jahit bapak Asma sudah
ada asuransinya dan untuk pegawainya tidak mendapatkan dana pensiun
karena bisa dikatakan bahwa masih UKM dan karyawannya masih sedikit
jadi tidak mendapatkan dana pensiunan serta pegawai diberikan keuntungan
lain dari tidak dapat gajih pensiunan tapi untuk tempat tinggal mereka gratis.
Pajak dan zakat adalah dua kewajiban yang berbeda dimensi, yang
dilakukan kita sebagai salah satu warga negara dan sebagai hamba allah.
Kewajiban zakat berada pada posisi depan dengan maksud bahwasannya
zakat terlebih dahulu ditunaikan karena zakat ialah kewajiban terhadap Allah
SWT yang menitipkan harta kepada kita sebagai pengelola harta dan
kemudian pajak juga dibayarkan sebagai warganegara yang tunduk terhadap
subjek hukum (Purnomo & Maulida, 2017).
Sedekah, Infak dan Hibah adalah untuk mencari pahala dan dapat
mensucikan harta serta dapat mengembangkan harta.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pemahaman
lebih mendalam mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan baik dari
personal maupun perusahaan terhadap bisnis penjahit Annisa Buntok. Terbukti
masih adanya penggabungan tabungan usaha atau bisnis dengan personal dan
tidak ada dibukukannya laporan keuangan dalam bisnis menjahit untuk
mengetahui kemana arah kondisi keuangan berjalan dan itu dikarenakan oleh
kurangnya ilmu atau memahaman akan laporan keuangan dan manajemen
pengelolaan uang.
Data yang diperoleh dari Informan Penjahit Annisa dengan metode
wawancara dan observasi, mereka mempunyai strategi untuk pengembangan
usaha, seperti dengan membangun kepercayaan, kerapiaan dan ketelitian dalam
bekerja, bisnis itu membangun jaringan tidak langsung dari kemampuan
memahami keinginan konsumen untuk membuat pakaian yang sesuai seleranya.
Makin bagus melayani kebutuhan konsumen, maka akan makin dipercaya untuk
menjahitkan pakaian mereka dan mereka akan berlangganan. Biasanya hal ini
akan menjadi salah satu sarana promosi yang efektif untuk usaha penjahit,
kemampuan menjahit dan memahami mode yang sedang tren menjadi modal
utama yang diperlukan untuk menggeluti usaha ini. Berdasarkan Islamic
Financial Planning, maka informan dalam menjalankan bisnis menjahit sudah
sebagian besar menerapkan konsep tersebut.
Saran untuk pengusaha penjahit Annisa adalah agar kedepannya bisa
menerapkan konsep perencanaan keuangan syariah secara keseluruhan, serta
alangkah baiknya menggunakan produk-produk yang berbasis syariah dan
meninggalkan produk konvensional, lalu harus memisahkan tabungan pribadi dan
usaha supaya ada bentuk laporan keuangan dan dapat memanajemen keuangan
usaha.
12
13
B. Saran-saran
13
14
14
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
Dita : Boleh saya boleh tau nama dan tempat tanggal lahir bapak ?
Bapak Asma : Nama saya adalah Hj. Asma NurAini bisa dipanggil bapak Asma,
Tempat tanggal lahir saya di Buntok, 10 Mei 1960.
Dita : Kalau boleh saya tau sejak kapan berdirinya bisnis menjahit ini?
Bapak Asma : Bisnis ini merupakan bisnis keluarga yang awalnya dirintis oleh
bapak H. Abdul Muhid mulai tahun 1917 yaitu ayahnya H. Asma
NurAini. Pada awalnya bisnis ini bermula bapak H. Abdul Muhid
pensiun dari Tentara kemudian untuk menghidupi keluarganya
beliau membuka usaha menjahit, yang awalnya diberi nama
“Kawan Anda”. Kemudian dilanjutkan oleh anak ke-2nya yang
bernama H. Asma NurAini serta nama “Kawan Anda” diganti
dengan “Annis” ya sekitar tahun 1986.
Dita : kalau boleh saya tau penghasilan bapak selama sebulan dalam
bisnis menjahit ini berapa?
Bapak Asma : Penghasilan saya dalam bisnis menjahit ini sebulannya tidak
menentu tergantung banyaknya yang meminta dibikinkan baju atau
borongan baju seragam, kira-kira bisa ± Rp. 25.000.000 tapi itu
masih penghasilan kotor belum dikurangkan lagi dengan biaya
produksi dan karyawan yang saya miliki.
Dita : apakah bapak mempunyai tabungan, dan apakah tabungan itu
dipisah antara uang pribadi dengan usaha ?
Bapak Asma : iya saya mempunyai tabungan, akan tetapi tabungan usaha dengan
pribadi tidak dipisah artinya masih digabung dan dalam bisnis yang
saya jalankan masih belum adanya pembukuan laporan keuangan.
Dita : Apakah bisnis yang bapak jalankan juga memiliki asuransi?
Bapak Asma : iya saya juga memiliki asuransi pada bisnis saya yaitu di AXA
Mandiri yang setiap bulannya kami membayar sebesar Rp.
500.000 untuk asuransi.
Dita : Apakah bapak memiliki investasi dibidang yang sama atau berbeda
15
16
?
Bapak Asma : Untuk investasi saya miliki investasi sarang burung wallet karena
memiliki keuntungan yang bagus.
Dita : Apakah bapak setiap tahunnya membayar pajak dan zakat?
Bapak Asma : Iya saya setiap tahunnya mengeluarkan pajak dan zakat sesuai
ketentuan yang ada.
Dita : dan apakah bapak juga mengeluarkan sedekah?
Bapak Asma : Ya saya juga mengeluarkan sedekah akan tetapi tidak dialokasikan
berapa jumlahnya.