Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PENGUSAHA MUSLIM

PENJAHIT ANNISA BUNTOK

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

“Perencanaan Keuangan Syariah”

Disusun oleh:

Mahdita Arum Sari Aulia NIM:

170101060350 Dosen Pembimbing:

Atika Zahra Maulida, S.H.I, M.S.I.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya


sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian dengan judul
“Perencanaan Keuangan Syariah pada Pengusaha Muslim Penjahit Annisa
Buntok”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Dengan dibuatnya laporan penelitian ini semoga banyak mendatangkan
manfaat bagi pembaca maupun penulis, dan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan laporan penelitian ini, oleh karena itu selaku penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

Banjarmasin, 27 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................I

DAFTAR ISI.........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................3

A. Bisnis Penjahit Annisa...............................................................................3


B. Perencanaan Keuangan Syariah................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................6

A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian..............................................................6


B. Subjek dan Objek Penelitian.....................................................................6
C. Data dan Sumber Data...............................................................................7
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................7

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN................................................8

A. Profil Informan Penelitian.........................................................................8


B. Konsep Financial Planning pada Pengusaha Muslim Penjahit Annisa.....9

BAB V PENUTUP................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran-saran................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu dan organisasi dalam konteks dan lingkup apapun pasti
memerlukan perencanaan (planning). Tidak hanya terbatas pada orang-orang atau
organisasi besar saja, orang-orang atau organisasi kecil juga harus memiliki
perencanaan yang jelas. Kenyataan ini semakin tidak bisa dipungkiri dalam situasi
dengan permasalahan yang serba kompleks seperti saat ini.
Harta adalah sesuatu yang sangat dharuri dalam kehidupan manusia. Islam
telah mengatur dengan jelas pengelolaan harta baik secara personal maupun
publik.(Purnomo & Maulida, 2017a) Oleh karena harta dalam kehidupan manusia
memegang peranan penting, karena dengan harta manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidup baik bersifat materi ataupun immateri.
Perencanaan keuangan atau manajemen keuangan (harta) selain untuk
proses penentuan tujuan keuangan (harta) dan prioritas keuangan (harta), juga
harus mempertimbangkan sumberdaya atau pendapatan yang dimiliki, profil
risiko ketika kita ingin berinvestasi atau mengembangkan harta yang kita miliki
dan gaya hidup agar rencana atau planning yang dibuat secara realistis dan
seimbang untuk mencapai sasaran tersebut. Rencana inilah yang digunakan
sebagai panduan dan memetakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang kita
inginkan.
Pengelolaan harta dalam prakteknya harus sesuai dengan syariat Islam,
baik dari cara memperolehnya, membelanjakannya, mengembangkan dan
menyalurkan harta tersebut. Seseorang pengusaha/wirausahawan muslim harus
mampu mengatur keuangannnya dan kekayaannya secara baik sesuai dengan
syariat Islam menggunakan Konsep Islamic Financial Plannning baik dalam
pengelolaan harta secara pribadi ataupun perusahaan/bisnisnya.
Usaha menjahit merupakan usaha yang kerjaanya menjahit pakaian dengan
menggunakan mesin jahit, usaha ini banyak dibutuhkan jasanya terutama lagi di
kota Buntok terutama pada saat awal masuk sekolah banyak orang-orangnya yang

1
2

pasti membuat seragam baru untuk sekolah. Dari fenomena ini peneliti ingin
menelusuri lebih dalam bagaimanakah pengelolaan dan perencanaan keuangan
pengusaha Muslim Penjahit Annisa di Buntok, dan apakah sudah sesuai dengan
syariat Islam dalam pengelolaan harta.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam laporan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha Muslim
penjahit Annisa di Buntok?
2. Apakah perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
syariat Islam pada pengusaha Muslim penjahit Annisa di Buntok?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
dalam laporan penelitian ini adalah:
1. Menganalisa pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha
Muslim penjahit Annisa di Buntok.
2. Untuk mengetahui perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam pada pengusaha Muslim penjahit Annisa di
Buntok.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bisnis Penjahit
Penjahit merupakan pekerjaan yang memberikan jasa membuatkan baju
untuk pelanggan, pekerjaan menjadi penjahit memerlukan keterampilan khusus
yang berhubungan dengan menjahit dan memotong kain sesuai permintaan
pelanggan. Keterampilan menjahit dapat dipelajari dari kursus atau terbiasa ikut
bekerja dengan penjahit lain. Memilih pekerjaan sebagai penjahit adalah kuncinya
harus ditekuni dengan serius. Keseriusan dalam arti professional dalam
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Usaha menjahit adalah usaha untuk mengubah tekstil menjadi pakaian
yang bisa digunakan konsumen. Persiapan yang diperlukan di sini adalah
kemampuan memahami keinginan konsumen untuk membuat pakaian yang sesuai
seleranya. Makun bagus melayani kebutuhan konsumen, maka akan makin
dipercaya untuk menjahitkan pakaian mereka dan mereka akan berlangganan.
Biasanya hal ini akan menjadi salah satu sarana promosi yang efektif untuk usaha
penjahit, kemampuan menjahit dan memahami mode yang sedang tren menjadi
modal utama yang diperlukan untuk menggeluti usaha ini.(ARYANI, 2013)
Kabupaten Barito Selatan adalah satu kabupaten di provinsi Kalimantan
Tengah dan ibu kota kabupaten ini terletak di Buntok sebagian pekerjaan utama
orang adalah berdagang, petani dan nelayan. Peluang usaha menjahit di Buntok
sangat menjanjikan karena banyak diperlukan jasanya apalagi tempat usaha
menjahitnya sudah terkenal dengan kerapian dan banyak puas akan hasilnya.
Sekarang sudah mulai banyak para pengusaha penjahit di buntok yang awalnya
dari mulai penjahit rumahan saja sampai bisa membuka toko sendiri atau yang
awalnya ikut kursus dan setelah selesai kursus membuka toko jahit.
B. Perencanaan Keuangan Syariah
Perencanaan keuangan menurut Prita Hazari Ghozie adalah suatu proses
dimana seseorang maupun individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan
finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana

3
4

keuangan yang komprehensif dan perencanaan keuangan yang baik akan


menghasilkan sebuah rencana keuangan yang jelas dan memudahkan rencana
keuangan untuk menunjukkan kemana arah kondisi keuangan berjalan .(Saadah,
2018)

Perencanaan keuangan syariah adalah proses pencapaian tujuan keuangan


melalui pengembangan dan implementasi perencanaan keuangan yang terstruktur
sesuai dengan syariat Islam. Perencanaan keuangan syariah adalah proses
penyusunan langkah-langkah untuk mencapai tujuan keuangan sesuai dengan
prinsip Islam. Tujuan keuangan tersebut misalnya membeli rumah, membiayai
pendidikan anak, menyiapkan dana pensiun, dan lain sebagainya. Perencanaan
keuangan syariah adalah sebuah proses merencanakan dan mengelola keuangan
menurut aturan Al-Quran dan Al-Hadits untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
kehidupan akhirat.(Suprayogi, t.t.)

Dalam perencanaan keuangan syariah terdapat pilar-pilar, sebagai berikut:

1. Wealth Accumulation (pilar pengumpulan harta), hal yang dapat dilakukan


adalah dengan cara investasi, deposito, reksadana atau membuka cabang
yang sama maupun berbeda dalam bisnis atau usaha.
2. Wealth Development (pilar pengembangan harta), hal yang dapat kita
lakukan sebagai pelaku bisnis maupun individu adalah dengan
mengembangkan usaha atau bisnis yang dijalankan baik melalui investasi,
deposito, reksadana maupun mengembangkan bisnis yang dijalankan
dengan penambahan ekspansi.
3. Wealth Preservation (pilar pemeliharaan harta), hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan dan menabung, dimana ada pemisahan
tersendiri untuk personal maupun perusahaan.
4. Wealth Distribution (pilar penyaluran harta), hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, sedekah maupun membayar pajak.
5

5. Wealth Purifaction (pilar pensucian harta), hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, dan sedekah sebagai pelindung dan
penyumbur usaha atau bisnis.
6. Wealth Protection (pilar perlindungan harta), hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan perusahaan atau bisnis dan harta personal
dari hal yang tidak ingin terjadi sebagai proteksi terhadap bisnis atau
usaha. (Purnomo & Maulida, 2017)

Adapun tujuan perencanaan keuangan syariah ialah :

1. Mencapai target dana tertentu di masa akan datang.


2. Melindungi dan meningkatkan kekayaan yang dimiliki.
3. Mengatur arus kas (pemasukan dan pengeluaran kas).
4. Melakukan manajemen risiko dan mengatur risiko dengan baik.
5. Mengelola utang piutang.(Hidayah dkk., t.t.)
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian


1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research) artinya terjun ke


lokasi penelitian dengan metode wawancara pada pengusaha Muslim penjahit
Annisa, dalam hal meminta informasi mengenai hal-hal yang diteliti.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat Deskriftif kualitatif,


yaitu peneliti menggambarkan Konsep Islamic Financial Planning pada
pengusaha Muslim penjahit Annisa berdasarkan informasi dari pengusaha
Muslim penjahit Annisa dengan cara wawancara.

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Jl. Pahlawan, No. 29, RT. 27, RW. 03
Buntok, Kalimantan Tengah. Waktu Penelitian adalah pada hari senin, 27
April 2020, Jam 10.00 WIB.

2. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian

Dalam melakukan penelitian, subjek yang diambil dalam laporan


penelitian ini adalah penjahit Annisa Buntok.

2. Objek Penelitian

Dalam penyusunan laporan penelitian ini peneliti melakukan penelitian


atau observasi secara langsung pada pengusaha Muslim penjahit Annisa,
sedangkan objek yang diambil dalam laporan penelitian ini adalah Konsep
Perencanaan keuangan syariah pada Pengusaha Muslim penjahit Annisa.

6
7

3. Data dan Sumber Data


1. Data
a. Data Primer: pada data ini peneliti memperoleh secara langsung dari
informan mengenai berbagai informasi dan keterangan, seperti
pengelolaan dan perencanaan keuangan bisnis penjahit Annisa.
b. Data Sekunder: pada data sekunder ini peneliti memperoleh informasi
secara tidak langsung dari sumbernya, seperti buku dan jurnal mengenai
perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan Konsep Islamic
Financial Planning dan Bisnis penjahit.
2. Sumber Data

Penelitian ini berisi pengumpulan data, informasi dan lainnya. Sumber


data yang dipakai adalah informasi dari Informan, yaitu pengusaha Muslim
penjahit Annisa, buku-buku dan jurnal tentang teori yang diperlukan dalam
laporan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi dan wawancara. Pada metode observasi yaitu teknik pengumpulan data
yang dipakai peneliti melalui pengamatan secara langsung. Sedangkan pada
metode wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti
dengan cara mengadakan sesi tanya jawab melalui wawancara terstuktur yang
sudah disiapkan peneliti kepada informan.
BAB IV

ANALISIS DAN LAPORAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada pengusaha Muslim penjahit Annisa Buntok


dengan metode observasi dan metode wawancara, maka diperoleh data sebagai
berikut:
A. Profil Informan Penelitian
Penjahit Annisa merupakan bisnis atau usaha keluarga yang awalnya dirintis
oleh bapak H. Abdul Muhid mulai tahun 1917. Pada awalnya bisnis ini bermula
bapak H. Abdul Muhid pensiun dari Tentara kemudian untuk menghidupi
keluarganya beliau membuka usaha menjahit, yang awalnya diberi nama “Kawan
Anda”. Kemudian dilanjutkan oleh anak ke-2nya yang bernama H. Asma NurAini
serta nama “Kawan Anda” diganti dengan “Annisa”. Bapak H. Asma NurAini
atau yang sering dipanggil orang dengan bapak Asma, awalnya bisa menjahit dari
sering meliat ayahnya menjahit dan setiap setelah pulang sekolah beliau belajar
menjahit dengan ayahnnya.
Setelah bapak bapak Asma lulus sekolah SMP dengan bermodalkan sebuah
gunting beliau merantau mencari guru menjahit serta menambah pengetahuan
tentang seluk beluk menjahit, beliau pernah ke Balikpapan, samarinda,
Banjarmasin, Amuntai, Surabaya, Jogja hanya untuk mencari ilmu menjahit
sampai akhirnya beliau pulang ke Buntok dan mengganti nama usaha menjahit
“Kawan Anda” milik ayahnya menjadi “Annisa” yang digunakan sampai
sekarang.
Orang-orang datang meminta untuk dibikinkan baju kepada bapak Asma,
seiring dengan banyak orang yang sudah mengenal kerapian dan ketelitiannya
dalam menjahit . sekarang beliau menjadi penjahit baju seragam sekolah di SMK
1 Buntok, SMA 2 Buntok setiap tahunnya, menjahitkan baju seragam untuk orang
Haji tiap tahunnya bahkan beberapa pejabat tidak terkecuali Bupati Barito Selatan
menjadi langganan di Penjahit Annisa.
Adapun lolasi bisnis penjahit Annisa di Jl. Pahlawan No. 29, RT. 027, RW.
003 Buntok Kalimantan Tengah dan No.HP : 082271321443.

8
9

B. Perencanaan Keuangan Syariah pada Pengusaha Muslim Penjahit


Annisa Buntok.
Berdasarkan penelitian dengan metode observasi dan wawancara dengan
narasumber seperti yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti memperoleh data-
data dari wawancara, catatan-catatan kecil dan gambaran rancangan dari informan
yang digunakan sebagai pedoman analisis wacana hasil penelitian dalam praktek
bisnis atau usaha yang dilakukan oleh pengusaha penjahit Annisa.
1. Investasi

Investasi adalah satu cara untuk mengembangkan harta dan melakukan


pengumpual harta dengan membuka bisnis atau cabang usaha lainnya dan lain
hal, Investasi ada berupa barang tidak bergerak atau barang milik
perseorangan atau perusahaan yang dimiliki.

Data yang diperoleh dari informan penjahit Annisa, dalam menjalankan


bisnisnya ini ada melakukan investasi yaitu memiliki sarang burung wallet.

…”menurut Bapak Asma, investasi yang saya miliki adalah investasi


sarang burung wallet karena memiliki keuntungan yang bagus”.

kenapa beliau memilih investasi disarang burung wallet karena itu sangat
menguntukan disebabkan karena daerah buntok yang sangat strategis untuk
membangun sarang burung wallet dan ditambah banyak orang-orang yang
sekarang membangun sarang burung wallet dan untuk investasi dalam bentuk
lainnya mungkin beliau tidak begitu paham seperti investasi pasar modal.

2. Tabungan

Tabungan adalah produk perbankan yang sering dipakai oleh masyarakat


umum dan juga oleh pengusaha.

…”menurut Bapak Asma, kalau masalah tabungan kami belum melakukan


memisahan antara tabungan pribadi dengan tabungan usaha, jadi uangnya
dijadikan satu dalam satu tabungan.”
10

Data yang diperoleh dari informan “penjahit Annisa”, dalam bisnis atau
usaha yang dijalankan tersebut belum ada pemisahan tabungan pribadi
dengan tabungan bisnis atau usaha karena kekurangan ilmu mengenai laporan
keuangan dan dalam manajemen pengelolaan keuangan bisnis.

3. Asuransi dan Dana Pensiun

Asuransi dan dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan non
perbankan yang diharapkan mampu untuk menggenjot pertumbuhan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.(Nasution & Fuddin,
2016)

…”menurut Bapak Asma, untuk asuransi usahanya ada, tetapi untuk dana
pensiun tidak ada karena usaha yang kami jalankan ini masih belum besar
serta karyawannya juga Cuma berdua, jadi tidak ada dana pensiunan.”

Data yang diperoleh dari informan adalah usaha jahit bapak Asma sudah
ada asuransinya dan untuk pegawainya tidak mendapatkan dana pensiun
karena bisa dikatakan bahwa masih UKM dan karyawannya masih sedikit
jadi tidak mendapatkan dana pensiunan serta pegawai diberikan keuntungan
lain dari tidak dapat gajih pensiunan tapi untuk tempat tinggal mereka gratis.

4. Pajak dan Zakat

Pajak dan zakat adalah dua kewajiban yang berbeda dimensi, yang
dilakukan kita sebagai salah satu warga negara dan sebagai hamba allah.
Kewajiban zakat berada pada posisi depan dengan maksud bahwasannya
zakat terlebih dahulu ditunaikan karena zakat ialah kewajiban terhadap Allah
SWT yang menitipkan harta kepada kita sebagai pengelola harta dan
kemudian pajak juga dibayarkan sebagai warganegara yang tunduk terhadap
subjek hukum (Purnomo & Maulida, 2017).

“...Menurut bapak Asma, kami dalam usahanya setiap tahunnya


mengelurkan zakat dan pajak sesuai dengan ketentuan”
11

Data yang diperoleh dari informan “Penjahit Annisa”, dalam menjalankan


bisnisnya setiap tahunnya mereka mengelurkan zakat dengan
mengalokasikan seberapa persen untuk zakat, dan untuk pajak disesuaikan
dengan ketentuan yang ada atau ketentuan pemerintah.

5. Sedekah dan Infak

Sedekah, Infak dan Hibah adalah untuk mencari pahala dan dapat
mensucikan harta serta dapat mengembangkan harta.

“...Menurut bapak Asma: kami dalam menjalankan bisnis juga


mengeluarkan sedekah dan infak tapi tidak ada ketentuan waktu dan tidak
ada kentuan jumlahnya. “

Data yang diperoleh dari informan “penjahit Annisa”, dalam menjalankan


bisnis atau usaha menjahit ini juga mengeluarkan sedekah dan infak tapi
beliau mengelurkannya tidak menentukan berapa alokasi dana atau berapa
persen yang diberikan dan tidak ada ketentuan waktunya, kenapa mereka
berbagi karena itu bisa menjadi bentuk syukur atas segala rezeki yang mereka
terima dan ingin membagikannya bagi orang yang membutuhkan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pemahaman
lebih mendalam mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan baik dari
personal maupun perusahaan terhadap bisnis penjahit Annisa Buntok. Terbukti
masih adanya penggabungan tabungan usaha atau bisnis dengan personal dan
tidak ada dibukukannya laporan keuangan dalam bisnis menjahit untuk
mengetahui kemana arah kondisi keuangan berjalan dan itu dikarenakan oleh
kurangnya ilmu atau memahaman akan laporan keuangan dan manajemen
pengelolaan uang.
Data yang diperoleh dari Informan Penjahit Annisa dengan metode
wawancara dan observasi, mereka mempunyai strategi untuk pengembangan
usaha, seperti dengan membangun kepercayaan, kerapiaan dan ketelitian dalam
bekerja, bisnis itu membangun jaringan tidak langsung dari kemampuan
memahami keinginan konsumen untuk membuat pakaian yang sesuai seleranya.
Makin bagus melayani kebutuhan konsumen, maka akan makin dipercaya untuk
menjahitkan pakaian mereka dan mereka akan berlangganan. Biasanya hal ini
akan menjadi salah satu sarana promosi yang efektif untuk usaha penjahit,
kemampuan menjahit dan memahami mode yang sedang tren menjadi modal
utama yang diperlukan untuk menggeluti usaha ini. Berdasarkan Islamic
Financial Planning, maka informan dalam menjalankan bisnis menjahit sudah
sebagian besar menerapkan konsep tersebut.
Saran untuk pengusaha penjahit Annisa adalah agar kedepannya bisa
menerapkan konsep perencanaan keuangan syariah secara keseluruhan, serta
alangkah baiknya menggunakan produk-produk yang berbasis syariah dan
meninggalkan produk konvensional, lalu harus memisahkan tabungan pribadi dan
usaha supaya ada bentuk laporan keuangan dan dapat memanajemen keuangan
usaha.

12
13

B. Saran-saran

Bedasarkan hasil laporan penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi


para pembaca karena dari laporan hasil penelitian ini sedikit banyaknya
membantu kita untuk mengetahui dan memahami apa itu konsep Islamic financial
planning serta mengetahui penerapannya pada usaha penjahit Annisa.

Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan jauh dari


kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta saran yang
membangun mengenai laporan hasil penelitian ini. Dan saran untuk kepada
informan lain yang belum melakukan perencanaan keuangan syariah agar dapat
melakukannya dengan benar sesuai dengan ketentuan syariah agar usaha menjadi
berkah.
DAFTAR PUSTAKA

ARYANI, R. (2013). POTENSI USAHA PENJAHIT PAKAIAN DALAM


MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MENURUT
EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS PENJAHIT PAKAIAN DI
KECAMATAN KUOK). UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Hidayah, R., Suryandari, D., & Purwanti, A. (t.t.). Pengelolaan Keuangan
Keluarga dalam Rangka Peningkatan Masyarakat Mandiri dan Berperan
dalam Peningkatan Literasi Keuangan Indonesia (Otoritas Jasa Keuangan).
5.
Nasution, L. Z., & Fuddin, M. K. (2016). DANA PENSIUN PENDORONG
KESEJAHTERAAN PEKERJA DAN PENJAGA EKSISTENSI UMKM
DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 13(2), 178.
https://doi.org/10.22219/jep.v13i2.3897
Purnomo, A., & Maulida, A. Z. (2017a). IMPLEMENTASI ISLAMIC
FINANCIAL PLANNING DALAM PERENCANAAN KEUANGAN
PENGUSAHA MUSLIM ALUMNI GONTOR YOGYAKARTA.
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 14(1),
103. https://doi.org/10.19105/nuansa.v14i1.1315
Purnomo, A., & Maulida, A. Z. (2017b). Implementasi Islamic Financial Planning
pada Pengusaha Muslim ALUMNI Gontor Yogyakarta. NUANSA: Jurnal
Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 14(1), 103–122.
https://doi.org/10.19105/nuansa.v14i1.1315
Saadah, N. (2018). Perencanaan Keuangan Islam Sederhana dalam Bisnis E-
Commerce pada Pengguna Online Shop. Economica: Jurnal Ekonomi
Islam, 9(1), 105. https://doi.org/10.21580/economica.2018.9.1.2593
Suprayogi, N. (t.t.). BAGAIMANA POLA PERENCANAAN DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA MUSLIM ETNIS ARAB

13
14

YANG BERPROFESI USTADZ DAN DOKTER DI SURABAYA1).


4(3), 16.
LAMPIRAN FOTO-FOTO

14
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Dita : Boleh saya boleh tau nama dan tempat tanggal lahir bapak ?
Bapak Asma : Nama saya adalah Hj. Asma NurAini bisa dipanggil bapak Asma,
Tempat tanggal lahir saya di Buntok, 10 Mei 1960.
Dita : Kalau boleh saya tau sejak kapan berdirinya bisnis menjahit ini?
Bapak Asma : Bisnis ini merupakan bisnis keluarga yang awalnya dirintis oleh
bapak H. Abdul Muhid mulai tahun 1917 yaitu ayahnya H. Asma
NurAini. Pada awalnya bisnis ini bermula bapak H. Abdul Muhid
pensiun dari Tentara kemudian untuk menghidupi keluarganya
beliau membuka usaha menjahit, yang awalnya diberi nama
“Kawan Anda”. Kemudian dilanjutkan oleh anak ke-2nya yang
bernama H. Asma NurAini serta nama “Kawan Anda” diganti
dengan “Annis” ya sekitar tahun 1986.
Dita : kalau boleh saya tau penghasilan bapak selama sebulan dalam
bisnis menjahit ini berapa?
Bapak Asma : Penghasilan saya dalam bisnis menjahit ini sebulannya tidak
menentu tergantung banyaknya yang meminta dibikinkan baju atau
borongan baju seragam, kira-kira bisa ± Rp. 25.000.000 tapi itu
masih penghasilan kotor belum dikurangkan lagi dengan biaya
produksi dan karyawan yang saya miliki.
Dita : apakah bapak mempunyai tabungan, dan apakah tabungan itu
dipisah antara uang pribadi dengan usaha ?
Bapak Asma : iya saya mempunyai tabungan, akan tetapi tabungan usaha dengan
pribadi tidak dipisah artinya masih digabung dan dalam bisnis yang
saya jalankan masih belum adanya pembukuan laporan keuangan.
Dita : Apakah bisnis yang bapak jalankan juga memiliki asuransi?
Bapak Asma : iya saya juga memiliki asuransi pada bisnis saya yaitu di AXA
Mandiri yang setiap bulannya kami membayar sebesar Rp.
500.000 untuk asuransi.
Dita : Apakah bapak memiliki investasi dibidang yang sama atau berbeda

15
16

?
Bapak Asma : Untuk investasi saya miliki investasi sarang burung wallet karena
memiliki keuntungan yang bagus.
Dita : Apakah bapak setiap tahunnya membayar pajak dan zakat?
Bapak Asma : Iya saya setiap tahunnya mengeluarkan pajak dan zakat sesuai
ketentuan yang ada.
Dita : dan apakah bapak juga mengeluarkan sedekah?
Bapak Asma : Ya saya juga mengeluarkan sedekah akan tetapi tidak dialokasikan
berapa jumlahnya.

Anda mungkin juga menyukai