Anda di halaman 1dari 3

3 Pilar Ekonomi Setan

Oleh : Beni Saputra

era baru eknonmi dan keuangan dunia ditandai oleh kemapanan system eknomi di fiat
money, fractional reserve requiremenet, dan interest. Dianggap se agai 3 komponen atau 3
pilar prnting dalam system emoneter dunia. Diera ini penggandaan uang begitu dasyat,
bahkan tidak lagi di seimbangkan dengan cadangan emas yang ada. Hal ini menyebablam
pertumbuhan sector mnoter jauh meninggal kan pertumbugan sector rill. Otoritas moneter
berusaha mati-matian menghadang laju inflasi dengan kebihkan inflation targeting. Tapi
secanggih apapun pendekatannya, tidak akan pernah memutus akar inflasi. Hal ini lah yang
kemudain memicu ketidak seimbangan ekonomi global, yang bahkan bias saja berujung
pada krises ekonomi.

1. Fiat money
Perjalana uang kertas menjadi alat tukar yang dapat diterima ini cukup Panjang
perjalanannya. Sebelum kesana mari kita lihat dulu bagiamana sejarah dari alat tukar
ini. Diawali dengan system pra barter, kemudian ke konsep barter, kemudian kerang
juga sempat menjadi alat tukar, kemudain yang terbaik dari segi depresiasi nya adalah
alat tukar dengan emas dan perak. Namun mereka menganggap penggunaan emas dan
perak ini sebagai alat tukar kurang efisien dan puncaknya pasca revolusi industry
banyak sekali industi-industri baru yang secara invisble hand menciptakan permintaan,
dengan kata lain persediaan nya lah yang menyebabkan terjadinya permintaan.
Kemudain dari sini konsumsi memuncak, tetapi penggunaan emas ini terbatas. Dengan
sigap para banker mengubah system moneter yang ada dengan membuka tempat
penitipan emas, sementara nanti si penitip emas mendapatkan sebuah kertas yang diberi
nama notes. Inilah yang kertas pertama yang digunakan dan menjadi cikal bakal dari
fiat money. Kemudian masalah muncul ketika transisi eknomi ini khususnya di eropa
ini menimbulkan krisis, salah satu dampaknya adalah kemiskinan. Bankir atas kuasa
rotcschild mencetak notes sebanyak mungkin tanpa diimbangi dengan back up emas.
Dan notes-notes ini dibagikan kepada rakyat dengan catatan bunga. Ini juga jadi asal
muasal seotem kredit.1

1
https://www.kompasiana.com/hujr/5a64df11ab12ae064b0c1d93/akhir-dari-peradaban-uang-kertas-tanpa-
back-up-emas?page=all
Uang kertas ini menjadi berharga dan sah berfungsi sebagai pembayaran, karena di
terbitkan oleh pemerintah yang diakui, artinya kalau pemerintah itu kehilangan
kepercayaan, demikian pula yang terjadi pada uang kertas tadi, jadi tidak berharga
kecuali memang harga produksinya setara dengan nominalnya. Dan ini kan tidak.
Kenapa bias terjadi? Karena orang tidak mau menerima uang yang tidak berharga,
karena tidak ada pemerintah yang menjaminnya. Dapat kita simpulkan nih jika uang
kertas ini tidak bias diandalkan sebagai alat penyimpanan nilai, karenaia tidak memiliki
nilai instrinsik seperti logam mulia. Koin emas yang diterbitkan oleh suatu tempat tetap
bernilai meskipun tempat ini sudah tidak ada alagi. Karena koine mas ini bukan oleh
dekrit penguasa, melainkan karena ia memang berharga dan memiliki nilai. Jadi
konsepnya pasar yang mengharagai bukan pemerintah yang menentukan,.
Alasannya dulu itu selain efisien juga untuk mengindari kejahatan. Namun yang jadi
maslah adalah karena tidak perlu backup dari logam mulia lagi, otoritas moneter negara
pun biasnya tergoda untuk mencetak uang seolah tanpa batas. Satu-satunya limit adalah
jangan sampai menimbulkan inflasi. Karena ketika penciptaan uang melebih jumlah
barang dan jasa output rill yang bias diproduksi, maka inflasi bias terjadi. Yang paling
sengsara adalah mereka yang memiliki gaji tetap. Tapi nilainya sudah terpotong karena
adanya inflasi.2
2. Fractional Reserve Requirement
Atau cadangan minimal kas lah intinya bank sentral sebuah negara mensyaratkan setiap
bank yang beroperasi dibawahnya untuk melakukan cadangan sebagain kecil dana yang
disetorkan oleh deposan sebagai dana cadangan. Jika suatu raktu si deposan ini menarik
tabungannya. Besarnya cadangan ini jauh dari 100 persen. Dan sisa dari tabungan
nasabah ini bisa digunakan bank untuk,
Yang jadi masalah ada ketika bank mengganggap deposit nya ini awalnya 100 dia
nggap 10%, dan bank tentunya bias memaaksimalkan dana hingga 1000 karena 100 itu
adalah 10% nya. Hal ini jadi aneh tidak ada nasabah baru tapi justru ada tmbhan dana
gimna bank bias melakukannya, simple aja dengan mencari nasabah yang mau
melakukakan kredit, yang nantinya akan digunakan dana itu. Yang jadi masalah adalah
hal ini membuat predaran uang beredar makin banyak dan tanpa sadar ini penyebab
inflasi juga.
3. Bunga

2
Amin, Riawan A. 2007. Satanic Finance. Celestial Publishing. Jakarta Selatan.
Nah ini yang terakhir di biaya bunga bank, biasanya dalam peminjaman dana atau
interest atau cost atau charge atau apapun itu. Jadi mereka beranggapan jika ini adalah
hal yang wajar karena logikanya yang coba ia bangun ya, itu price of money or capital,
jadi semacam konpensasi karena mereka tidak dapat menggunakan dana itu untuk
kegiatan yang mungkin bias mengahasilkan pada asaat itu. Ini tuh padahal udah jelas
ya, dalam al-quran kan ya, itu menhalalkan jual beli dan mengaramkan riba. Yang jadi
cringe adalah ternyata negara moyoritas muslim pun masih pake konsep ini ya,
Indonesia. Konsep ini tuh jadi pelik yak arena klo di bank Syariah terdapat konsep jual
beli, dalam bank Syariah itu tidak meminjamkan uang secara langsung, tpi biasanya
menggunakan akad-akad muamalah, seperti musyarakah, mudharabah, dll. Itu bukan
langsung meminjamkan uang tapi melalui konsep jual beli. Karena nantinya aka nada
konsekuensi dari penerapan bunga ini, pertama, konsep bunga ini menuntut
pertumbuhan ekonomi secara terus menerus, meskipun nantinya kondisi ekonomi ini
akan mengalami kejenuhan juga. Bunga ini mendorong persaingan di antara pemain
ekonomi, karena mayoritas perusahaan yang ada itu menggunakan utang bank sebagai
modal operasionalnya juga, dan disana ada tuntutan bunga hal ini tentunya akan
membuat mereka bersaing menjadi yang terdepan. Kemudian yang terakhir adalah
bunga ini cenderung memposisikan kesejahteraan kepada segelintir minoritas yang
berada diatas dan menyengsarakan yang ada dibawahnya.

#ketika Semuanya Bertemu Menjadi 1, semuanya akan menajdi lebih Rumit

Anda mungkin juga menyukai