2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Penyusunan Risk Register sebagai Materi
Substansi dalam Pelatihan Manajemen Risiko Investasi Infrastruktur. Modul ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di bidang PUPR.
Modul Perubahan Mindset disusun dalam 5 (lima) bab yang terbagi atas
Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami Penyusunan
Risk Register kaitannya dengan Manajemen Risiko Investasi Infrastruktur.
Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif
dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Tim Validasi, sehingga modul ini dapat disajikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kompetensi ASN di bidang PUPR.
DAFTAR ISI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 6 Penyusunan Risk Register
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul Penyusunan Risk Register ini terdiri dari tiga kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar pertama membahas Perhitungan Tingkat Risiko dan Tabel
Risiko. Kegiatan belajar kedua membahas Risk Register KPBU Bidang PUPR.
Kemudian kegiatan belajar ketiga membahas Risk Register Pelaksanaan
Konstruksi.
Persyaratan
Metode
Alat Bantu/Media
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vii
Modul 6 Penyusunan Risk Register
BAB I
PENDAHULUAN
Mata pendidikan dan pelatihan ini membekali peserta dengan penyusunan risk
register yang disajikan dengan cara ceramah, tanya jawab dan latihan.
BAB II
PERHITUNGAN TINGKAT RISIKO DAN TABEL RISIKO
2.1.1 Probabilitas
Tingkat Uraian
Kecil kemungkinan,
1
hampir tidak terjadi
Mungkin ,
2
jarang terjadi
Mungkin
3
cukup sering terjadi
Sangat mungkin
4
lebih sering terjadi
Pasti
5
Hampir Selalu terjadi
2.1.2 Dampak
Tingkat Uraian
1 Sangat Rendah
2 Rendah
3 Sedang
4 Tinggi/ Signifikan
5 Sangat Tinggi/ Bencana
2.3 Latihan
2.4 Rangkuman
2.5 Evaluasi
BAB III
RISK REGISTER KPBU BIDANG PUPR
3.1 Umum
Latihan menyusun Risk Register KPBU Bidang PUPR ini meliputi Risk
Register 6 sektor yaitu Sektor Jalan Tol dan Non-Tol, BOT Sektor Air Minum,
BOT Sektor Perumahan Rakyat, BOT Sektor Persampahan, BOT Sektor Air
Limbah dan BOT Sektor Perkotaan (Pasar). Setiap sektor tersebut
mempunyai potensi-potensi risiko dimana potensi – potensi risiko yang
melekat pada masing-masing sektor tersebut telah disusun oleh PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII)/ Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund, dalam buku Acuan Alokasi Risiko, tahun 2016, menjadi 11
kategori.
a) Risiko Lokasi.
c) Risiko Sponsor.
d) Risiko Finansial.
e) Risiko Operasi.
f) Risiko Pendapatan.
h) Risiko Interface.
i) Risiko Politik.
Kategori risiko ini dapat dilihat pada Tabel Matriks Riko masing-masing sektor,
buku Acuan Alokasi Risiko, PT. PII, 2016. Selain berisi Kategori Risiko,
Tabel Matriks Risiko ini juga memuat Peristiwa Risiko pada masing-masing
Kategori Risiko, Deskripsi (Pra-Konstruksi/ Konstruksi/Operasi), Publik, BU,
Bersama, Strategi Mitigasi Sesuai Best Practice, dan Kondisi Spesifik terkait
Alokasi Risiko. Muatan di dalam Tabel Matriks Risiko ini akan menjadi bahan
utama dalam menyusun Risk Register.
a) Risiko Lokasi adalah kelompok risiko dimana lahan proyek tidak tersedia
atau tidak dapat digunakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan
dalam biaya yang diperkirakan, atau bahwa lokasi dapat menimbulkan
suatu beban atau kewajiban bagi pihak tertentu. Dengan demikian, risiko-
risiko yang termasuk kategori ini adalah:
b) Risiko Desain, Konstruksi dan Uji Operasi adalah risiko desain, konstruksi
atau uji operasi suatu fasilitas proyek atau elemen dari prosesnya,
dilakukan dengan cara yang menyebabkan dampak negatif terhadap
biaya dan pelayanan proyek. Dengan demikian, risiko yang termasuk
dalam kategori ini adalah:
5) Risiko uji operasi: risiko dimana uji operasi terlambat atau hasilnya
tidak memenuhi spesifikasi PJPK atau pihak otoritas lainnya.
4) Risiko utilitas: risiko dimana (i) utilitas (misalnya air, listrik atau gas)
yang diperlukan untuk operasi proyek tidak tersedia, atau (ii)
keterlambatan proyek karena keterlambatan akibat pemindahan atau
relokasi utilitas yang terletak di lokasi proyek;
2) Risiko tarif: risiko bahwa tarif layanan lebih rendah dari proyeksi,
karena: 1) penyesuaian tarif secara periodik tidak dilakukan sesuai
rencana atau tingkat tarif disesuaikan lebih rendah dari proyeksi, atau
2) kesalahan estimasi tarif atau tidak terpenuhinya standar yang
disyaratkan untuk permintaan penyesuaian tarif.
1) Risiko mata uang yang tidak dapat dikonversi atau ditransfer: risiko
bahwa pendapatan/profit dari proyek tidak bisa dikonversi ke mata
uang asing dan/atau direpatriasi ke negara asal investor;
6) Risiko perubahan tarif pajak: risiko perubahan tarif pajak yang berlaku
(tarif pajak penghasilan, PPN) atau pajak baru yang dapat
menurunkan pengembalian ekuitas yang diharapkan.
m) Risiko Kahar (Force Majeure) adalah risiko terjadinya kejadian kahar yang
sepenuhnya di luar kendali kedua belah pihak (misalnya bencana alam
atau akibat manusia) dan akan mengakibatkan penundaan atau Default
oleh BU dalam pelaksanaan kewajiban kontraknya.
Potensi Kejadian Risiko, Penyebab Risiko, Faktor Positif yang ada, Tingkat
Paparan Risiko dan Penanganan Risiko yang merupakan unsur-unsur dalam
menilai risiko. Isi Matriks Risiko dari PT. PII harus disusun kembali sehingga
sesuai untuk diisikan dalam Risk Register.
Hasil penilaian risiko KPBU Sektor Jalan Tol dan Non-Tol sebagai berikut :
Tabel 3.1. Risk Register KPBU Sektor Jalan Told dan Non Tol
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Keterlambatan dan Proses pembebasan lahan PMK 38/2006 : - Pemerintah menyediakan
kenaikan biaya yang berkepanjangan - Perpanjangan masa konsesi. lahan proyek sebelum
pembebasan lahan - Pemerintah menanggung proses pengadaan BU
kelebihan harga tanah dengan - Uang pembebasan tanah
persentase yang disepakati dititipkan di pengadilan
dengan BU
- Memberikan kompensasi dalam
bentuk lain yang disetujui
Menteri Keuangan
Sudah ada peraturan tentang
pembebasan tanah. :
- Untuk luas kurang dari 5 ha,
proses LA dapat tanpa
membentuk TIM 9, cukup tim
penilai harga.
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan PMK 38/2006 : - Status hukum lahan
dibebaskan sulit - Perpres 71 Tahun 2014 tentang (termasuk RTRW) dan
Penyelenggaraan Pengadaan prosedur yang jelas dalam
Tanah bagi Pembangunan pembebasan lahan
untuk Kepentingan Umum. proyek.
- (Uang pembebasan tanah bisa - Uang pembebasan tanah
ditetapkan di pengadilan). dititipkan di pengadilan
- Perpres 40 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Perpres
71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
- Preventif: Pemerintah
dan BU melakukan
sosialisasi proyek sejak
dini.
- Korektif: Pemerintah
terlibat dalam proses
mediasi.
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak - Sudah banyak standar dan - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya . jelas. manual . tender
- Kapasitas desain yang
baik
Gagal menjaga Tingkat kecelakaan selama Sudah ada peraturan tentang - Patuh dalam
keselamatan dalam pekerjaan konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja: implementasi prosedur
lokasi
berlangsung tinggi. 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang
Keselamatan Kerja. baik
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
N0.1/Men/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Bidang Konstruksi
Bangunan.
4. Surat Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/
KPTS /1986 tentang Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.
5. PP 50/2012 ttg Penerapan
SMK3
6. Permen PU No. :
Kenaikan biaya Perubahan volume Sudah ada standar dokumen - Kesepakatan prosedur
konstruksi pekerjaan kontrak yang mengatur perubahan persetujuan perubahan
volume. volume dan ambang
- Perpres No. 70 - 2012 ttg batas perubahan
Perubahan Kedua Atas Peraturan - Kesepakatan tersebut
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 diatur dalam kontrak.
tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemrintah
- Permen PU No. 07-2011 ttg.
Standard dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultasi
3 RISIKO SPONSOR
4 RISIKO FINANSIAL
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle cost bunga
dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang
jelas
6 RISIKO PENDAPATAN
Perubahan proyeksi Survei lalu lintas tidak Bila dipicu aksi Pemerintah, - Survei lalu lintas yang
volume permintaan. handal. jaminan permintaan minimum dapat handal;
Mengakibatkan dipertimbangkan - Pinjaman lunak di awal
penurunan operasi
pendapatan dan
defisit bagi BU
Kesalahan estimasi - Kesalahan input Bila dipicu aksi Pemerintah, ·Survei lalu lintas yang
dari model parameter dan jaminan pendapatan minimal dapat handal;
sebelumnya perancangan model dipertimbangkan ·Konsultan pemodelan yang
sehingga hasil estimasi berpengalaman di jalan tol
menyimpang.
- Konsultan permodelan
kurang pengalaman di
bidang jalan tol.
Kebocoran Akibat kegagalan / tidak Sistem pemungutan dan
memungut optimalnya sistem kinerja operasi yang baik
pembayaran tarif pemungutan tarif
8 RISIKO INTERFACE
Risiko ketimpangan Ada ketimpangan waktu - Koordinasi dan integrasi
waktu dan kualitas dan kualitas pekerjaan jadwal pelaksanaan
pekerjaan dukungan pemerintah dan proyek
yang dikerjakan BU - Pekerjaan perbaikan oleh
pihak yang kualitas
pekerjaannya lebih rendah
Risiko perbedaan Rework yang substantial Kesepakatan standar/
standar/metode terkait perbedaan standar / metode yang akan
layanan metode layanan yang diterapkan para pihak sedini
digunakan mungkin
Risiko relasi Miskomunikasi di dalam Sistem komunikasi dan
internal dan eksternal koordinasi dirancang,
organisasi, termasuk disepakati, dan
mengakibatkan disosialisasikan dengan baik
keterlambatan/ kesalahan ke semua pihak terkait.
proses karena kurang
pengalaman di proyek
KPBU/Project Financing
9 RISIKO POLITIK
Mata uang asing Tidak tersedianya dan/atau - Pembiayaan domestik
tidak dapat tidak bisa dikonversinya - Akun pembiayaan luar
dikonversi mata uang asing ke/dari negeri
Mata uang asing Mata uang asing tidak bisa - Pembiayaan domestik
tidak dapat ditransfer ke negara asal - Akun pembiayaan luar
direpatriasi investor negeri
- Penjaminan dari bank
sentral
Risiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalih - Mediasi,negosiasi
an tanpa kompensasi (yang - Asuransi Risiko Politik
memadai) - Penjaminan pemerintah
disepakati bersama
Mata uang asing Mata uang asing tidak bisa - Pembiayaan domestik
tidak dapat ditransfer ke negara asal - Akun pembiayaan luar
direpatriasi investor negeri
- Penjaminan dari bank
sentral
Hasil penilaian risiko KPBU BOT Sektor Air Minum sebagai berikut :
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Keterlambatan dan Proses pembebasan lahan PMK 38/2006 : - Pemerintah menyediakan
kenaikan biaya yang berkepanjangan - Perpanjangan masa konsesi. lahan proyek sebelum
pembebasan lahan - Pemerintah menanggung proses pengadaan BU
kelebihan harga tanah dengan - Uang pembebasan tanah
persentase yang disepakati dititipkan di pengadilan
dengan BU
- Memberikan kompensasi dalam
bentuk lain yang disetujui
Menteri Keuangan
Sudah ada peraturan tentang
pembebasan tanah. :
- Untuk luas kurang dari 5 ha,
proses LA dapat tanpa
membentuk TIM 9, cukup tim
penilai harga.
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan - Perpres 71 Tahun 2014 tentang Status hukum lahan dan
dibebaskan sulit Penyelenggaraan Pengadaan prosedur yang jelas dalam
Tanah bagi Pembangunan pembebasan lahan proyek.
untuk Kepentingan Umum.
- (Uang pembebasan tanah bisa
ditetapkan di pengadilan).
- Perpres 40 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Perpres
71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya . jelas. tender
- Kapasitas desain yang
baik
Gagal menjaga Tingkat kecelakaan selama Sudah ada peraturan tentang - Patuh dalam
keselamatan dalam pekerjaan konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja: implementasi prosedur
lokasi
berlangsung tinggi. 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang
Keselamatan Kerja. baik
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
N0.1/Men/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Bidang Konstruksi
Bangunan.
4. Surat Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/
KPTS /1986 tentang Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.
5. PP 50/2012 ttg Penerapan
SMK3
6. Permen PU No. :
05/PRT/M/2014 ttg. Ped.
SMK3 Konstruksi Bid. PU
Kenaikan biaya Perubahan volume Sudah ada standar dokumen - Kesepakatan prosedur
konstruksi pekerjaan kontrak yang mengatur perubahan persetujuan perubahan
volume. volume dan ambang
- Perpres No. 70 - 2012 ttg batas perubahan
Perubahan Kedua Atas Peraturan - Kesepakatan tersebut
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 diatur dalam kontrak.
tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemrintah
- Permen PU No. 07-2011 ttg.
Standard dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultasi
3 RISIKO SPONSOR
4 RISIKO FINANSIAL
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle cost bunga
dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang
jelas
Aksi industri Aksi mogok, larangan Kebijakan SDM dan
kerja,dsb hubungan industrial yang
(Bisa oleh staf operator, baik
subkontraktor atau
penyuplai).
6 RISIKO PENDAPATAN
Mata uang asing Mata uang asing tidak bisa - Pembiayaan domestik
tidak dapat ditransfer ke negara asal - Akun pembiayaan luar
direpatriasi investor negeri
- Penjaminan dari bank
sentral
Risiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalih - Mediasi,negosiasi
an tanpa kompensasi (yang - Asuransi Risiko Politik
memadai) - Penjaminan pemerintah
Hasil penilaian risiko KPBU BOT Sektor Perumahan Rakyat sebagai berikut :
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang
dikhawatirkan akan
terjadi di masa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat
akan datang? (misal: penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan
Langkah yang dilakukan
5 tahun mendatang) Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
dalam penanganan risiko?
Bagaimana deskripsi mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
risikonya? risiko? terjadi?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Keterlambatan dan Proses pembebasan lahan PMK 38/2006 : - Pemerintah menyediakan
kenaikan biaya yang berkepanjangan - Perpanjangan masa konsesi. lahan proyek sebelum
pembebasan lahan - Pemerintah menanggung proses pengadaan BU
kelebihan harga tanah dengan - Uang pembebasan tanah
persentase yang disepakati dititipkan di pengadilan
dengan BU
- Memberikan kompensasi dalam
bentuk lain yang disetujui
Menteri Keuangan
Sudah ada peraturan tentang
pembebasan tanah. :
- Untuk luas kurang dari 5 ha,
proses LA dapat tanpa
membentuk TIM 9, cukup tim
penilai harga.
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan - Perpres 71 Tahun 2014 tentang - Status hukum lahan dan
dibebaskan sulit Penyelenggaraan Pengadaan prosedur yang jelas dalam
Tanah bagi Pembangunan pembebasan lahan
untuk Kepentingan Umum. proyek.
- (Uang pembebasan tanah bisa - Uang pembebasan tanah
ditetapkan di pengadilan). dititipkan di pengadilan
- Perpres 40 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Perpres
71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
- Preventif: Pemerintah
dan BU melakukan
sosialisasi proyek sejak
dini.
- Korektif: Pemerintah
terlibat dalam proses
mediasi
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya . jelas. tender
- Kapasitas desain yang
baik
Gagal menjaga Tingkat kecelakaan selama Sudah ada peraturan tentang - Patuh dalam
keselamatan dalam pekerjaan konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja: implementasi prosedur
lokasi
berlangsung tinggi. 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang
Keselamatan Kerja. baik
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
N0.1/Men/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Bidang Konstruksi
Bangunan.
4. Surat Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/
KPTS /1986 tentang Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan
3 RISIKO SPONSOR
4 RISIKO FINANSIAL
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle cost bunga
dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang
jelas
Aksi industri Aksi mogok, larangan Kebijakan SDM dan
kerja,dsb hubungan industrial yang
(Bisa oleh staf operator, baik
subkontraktor atau
penyuplai).
6 RISIKO PENDAPATAN
Risiko fasilitas Ingkar janji otoritas untuk Regulasi yang mendukung dapat Pemahaman kontrak yang
pesaing/ kompetitor tidak membangun rute berbentuk Perda baik oleh sektor publik
moda pesaing
8 RISIKO INTERFACE
9 RISIKO POLITIK
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan - Perpres 71 Tahun 2014 tentang Status hukum lahan
dibebaskan sulit Penyelenggaraan Pengadaan (termasuk RTRW) dan
Tanah bagi Pembangunan untuk prosedur yang jelas dalam
Kepentingan Umum. pembebasan lahan proyek.
- (Uang pembebasan tanah bisa
ditetapkan di pengadilan).
- Perpres 40 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Perpres 71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
- Preventif: Pemerintah
dan BU melakukan
sosialisasi proyek sejak
dini.
- Korektif: Pemerintah
terlibat dalam proses
mediasi.
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya jelas. tender;
. Kapasitas desain yang
baik
Kenaikan biaya Perubahan volume Sudah ada standar dokumen Kesepakatan prosedure
konstruksi pekerjaan kontrak yang mengatur perubahan persetujuan perubahan
volume. volume dan ambang batas
- Perpres No. 70 - 2012 ttg perubahan.
Risiko nilai tukar Fluktuasi (non ekstrim) nilai Bisa dibagi dengan Pemerintah Instrumen lindung nilai;
mata uang tukar apabila fluktuasinya ekstrim Pembiayaan dalam Rupiah
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle cost bunga
dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang
jelas
Aksi industri Aksi mogok, larangan Kebijakan SDM dan
kerja,dsb (Bisa oleh staf hubungan industrial yang
operator, subkontraktor baik
atau penyuplai).
6 RISIKO PENDAPATAN
Risiko Input yang dipasok di awal Klausul ‘take or pay’ dalam
ketidaksesuaian periode operasional tidak perjanjian kerjasama
pasokan input di sesuai dengan studi
awal periode kelayakan
Penurunan volume Mengakibatkan penurunan Kebijakan yang konsisten
permintaan output pendapatan dan defisit bagi dan sejalan dengan sasaran
proyek PJPK proyek
Kegagalan Akibat tingkat kemampuan - Dukungan kelayakan
penetapan tarif awal dan kemauan membayar (VGF);
konsumen di bawah tingkat - Regulasi terkait
kelayakan mekanisme tarif dan juga
insentif
8 RISIKO INTERFACE
9 RISIKO POLITIK
Hasil penilaian risiko KPBU BOT Sektor Air Limbah sebagai berikut :
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan - Perpres 71 Tahun 2014 tentang - Status hukum lahan
dibebaskan sulit Penyelenggaraan Pengadaan (termasuk RTRW) dan
Tanah bagi Pembangunan untuk prosedur yang jelas
Kepentingan Umum. dalam pembebasan
- (Uang pembebasan tanah bisa lahan proyek
ditetapkan di pengadilan). - Uang pembebasan tanah
- Perpres 40 tahun 2014 tentang dititipkan di pengadilan
Perubahan atas Perpres 71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
- Preventif: Pemerintah dan
BU melakukan sosialisasi
proyek sejak dini.
- Korektif: Pemerintah
terlibat dalam proses
mediasi.
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya jelas. tender;
. Kapasitas desain yang
baik
- Spesifikasi output PJPK
Gagal menjaga Tingkat kecelakaan selama Sudah ada peraturan tentang Implementasi prosedur
keselamatan dalam pekerjaan konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja: keselamatan kerja yang baik
lokasi berlangsung tinggi.
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan .
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
N0.1/Men/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Bidang Konstruksi
Bangunan.
4. Surat Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/
KPTS /1986 tentang Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.
5. PP 50/2012 ttg Penerapan SMK3
6. Permen PU No. : 05/PRT/M/2014
ttg. Ped. SMK3 Konstruksi Bid.
PU
Kenaikan biaya Perubahan volume Sudah ada standar dokumen Kesepakatan prosedure
konstruksi pekerjaan kontrak yang mengatur perubahan persetujuan perubahan
volume. volume dan ambang batas
- Perpres No. 70 - 2012 ttg perubahan.
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Risiko nilai tukar Fluktuasi (non ekstrim) nilai Bisa dibagi dengan Pemerintah Instrumen lindung nilai;
mata uang tukar apabila fluktuasinya ekstrim Pembiayaan dalam Rupiah
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle cost bunga
dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang jelas
Risiko fasilitas Ingkar janji otoritas untuk Dapat diterbitkan Perda berisi Pemahaman kontrak yang
pesaing/kompetitor tidak membangun fasilitas aturan yang mendukung. baik oleh sektor publik
pesaing
8 RISIKO INTERFACE
Risiko ketimpangan Ketimpangan waktu dan - Koordinasi dan integrasi
waktu dan kualitas kualitas pekerjaan jadwal pelaksanaan proyek
pekerjaan dukungan pemerintah dan - Pekerjaan perbaikan oleh
yang dikerjakan BU. pihak yang kualitas
pekerjaannya lebih rendah
Risiko perbedaan Rework yang substantial Kesepakatan standar/
standar/metode terkait perbedaan standar / metode yang akan
layanan metode layanan yang diterapkan para pihak sedini
digunakan mungkin
Risiko relasi Miskomunikasi di dalam Sistem komunikasi dan
internal dan eksternal koordinasi dirancang,
organisasi, termasuk disepakati, dan
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 RISIKO LOKASI
Lahan tidak dapat Proses pembebasan lahan - Perpres 71 Tahun 2014 tentang - Status hukum lahan
dibebaskan sulit Penyelenggaraan Pengadaan (termasuk RTRW) dan
Tanah bagi Pembangunan untuk prosedur yang jelas
Kepentingan Umum. dalam pembebasan
- (Uang pembebasan tanah bisa lahan proyek
ditetapkan di pengadilan). - Uang pembebasan tanah
- Perpres 40 tahun 2014 tentang dititipkan di pengadilan
Perubahan atas Perpres 71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang hak
atas tanah).
Lahan tidak dapat Kesulitan akses ke - Ada bagian Humas yang dapat - Strategi komunikasi
digunakan setelah lahan dikarenakan melakukan pendekatan sosial proyek termasuk,
dibebaskan. gangguan sosial terus menerus sampai berhasil. pemetaan isu sosial dan
tokoh kunci yang terkait.
- Preventif: Pemerintah dan
BU melakukan sosialisasi
proyek sejak dini.
- Korektif: Pemerintah
terlibat dalam proses
mediasi.
Keterlambatan dan Spesifikasi output tidak Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses
kenaikan biaya jelas. tender;
- Kapasitas desain yang
baik
Risiko nilai tukar Fluktuasi (non ekstrim) nilai Bisa dibagi dengan Pemerintah Instrumen lindung nilai;
mata uang tukar apabila fluktuasinya ekstrim Pembiayaan dalam Rupiah
Risiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) Bisa dibagi dengan Pemerintah Faktor indeksasi tarif dan
dan suku bunga tingkat inflasi terhadap apabila fluktuasinya ekstrim lindung nilai tingkat suku
asumsi dalam life-cycle bunga
cost dan suku bunga
5 RISIKO OPERASI
Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa Operator yang handal;
tersedianya layanan beroperasi Spesifikasi output yang jelas
Perubahan proyeksi Survei tidak handal. Bila dipicu aksi Pemerintah, - Survei lalu lintas yang
volume permintaan. jaminan permintaan minimum dapat handal;
Mengakibatkan dipertimbangkan - Pinjaman lunak di awal
penurunan operasi
pendapatan dan
defisit bagi BU
Kesalahan estimasi - Kesalahan input Bila dipicu aksi Pemerintah, - Survei lalu lintas yang
dari model parameter dan jaminan pendapatan minimal dapat handal;
sebelumnya perancangan model dipertimbangkan - Konsultan pemodelan yang
sehingga hasil estimasi berpengalaman di jalan tol
menyimpang.
- Konsultan permodelan
kurang pengalaman di
bidang jalan tol.
Kebocoran Akibat kegagalan / tidak Sistem pemungutan dan
memungut optimalnya sistem kinerja operasi yang baik
pembayaran tarif pemungutan tarif
8 RISIKO INTERFACE
3.8 Latihan
3.9 Rangkuman
Latihan menyusun Risk Register KPBU Bidang PUPR ini meliputi Risk
Register 6 sektor yaitu Sektor Jalan Tol dan Non-Tol, BOT Sektor Air Minum,
BOT Sektor Perumahan Rakyat, BOT Sektor Persampahan, BOT Sektor Air
Limbah dan BOT Sektor Perkotaan (Pasar). Setiap sektor tersebut
mempunyai potensi-potensi risiko dimana potensi – potensi risiko yang
melekat pada masing-masing sektor tersebut telah disusun oleh PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII)/ Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund, dalam buku Acuan Alokasi Risiko, tahun 2016, menjadi 11
kategori.
a) Risiko Lokasi.
c) Risiko Sponsor.
d) Risiko Finansial.
e) Risiko Operasi.
f) Risiko Pendapatan.
h) Risiko Interface.
i) Risiko Politik.
3.10 Evaluasi
BAB IV
RISK REGISTER PELAKSANAAN KONSTRUKSI
4.1 Umum
Kegiatan survei yang termasuk dalam analisis risiko survei adalah kegiatan
pengumpulan data, pemetaan dan pengukuran hidrometri.
Risiko survey dapat berupa data tidak valid, akses pengumpulan data tidak
mudah, patok-patok lapangan pada kegiatan pengukuran dan pemetaan
mudah hilang, risiko kecelakaan kerja terutama pada kegiatan pengukuran
debit pada sungai yang besar, gangguan pada daerah konflik dll.
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Freq Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat (5 tahun ke Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan depan ) dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 Data tidak valid Sumber data tidak jelas Tersedia data dari BPS
5 Dispute antara Perbedaan hasil Alat-alat ukur sudah lebih Dibentuk tim joint inspection
kontraktor dengan pengukuran dengan data canggih terdiri dari kontraktor,
PPK pengukuran design konsultan supervisi dengan
direksi lapangan, mulai dari
penentuan referensi sampai
dengan penghitungan
quantitas.
6 Hasil survei tidak . Pengawasan kurang Alat-alat ukur sudah lebih Dilakukan uji petik oleh
teliti cermat canggih direksi
Kegiatan investigasi meliputi penyelidikan tanah baik berupa SPT, drilling dll.
Risiko investigasi dapat berupa tidak tepatnya penentuan titik-titik penyelidikan
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
2 Sample tanah palsu - Pengawasan pekerjaan - Ada direksi pekerjaan - Pengawasan lebih ketat .
pada pekerjaan lemah. - Ada PPNS Misal dengan memasukkan
pemboran/ drilling . - Pekerjaan investigasi bambu ke dalam titik
sering kali di sub- pemboran.
kontrakkan oleh
konsultan, menyebabkan
dana yang disediakan
berkurang.
- Lokasi investigasi
biasanya di daerah
terpencil.
4 Selisih harga - Ketidaksesuaian antara - Menganut sistem kontrak - Investigasi pada waktu
pekerjaan item panjang pile pada waktu harga satuan. design lebih teliti
pengadaan pile design dengan pada
antara estimasi pada waktu pelaksanaan
waktu design
dengan pada waktu
pelaksanaan cukup
besarpada
pekerjaan CCSP
5 Dispute pada - Jenis dan kuantitas - Tersedia peralatan - Penyusunan jenis batuan
penentuan jenis dan menentukan harga laboratorium geologi dan yang lebih lengkap dan
kuantitas bahan satuan dan jumlah mekanika tanah yang lebih terinci.
galian pekerjaan. teliti
- Jenis dan kuantitas
menentukan harga
pekerjaan treatment.
6 Volume galian - Unforseen condition - Alat-alat sudah modern - Titik-titik investigasi pada
membengkak, tanah fondasi banyak - Ada TA dari Balai Keamanan waktu design lebih rapat.
khususnya pada sekali Bendungan yang - Kelengkapan alat-alat
pekerjaan berpengalaman dan terdidik. laboratorium tanah yang
bendungan, baik
diakibatkan oleh
elevasi bed rock
lebih dalam
Kejadian risiko desain dapat berupa gap antara desain dengan ketersediaan
bahan di lapangan, gap antara desain dengan kekuatan tanah fondasi,
bangunan tidak pernah mencapai kapasitas yang direncanakan.
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 Gap antara desain Survey material tidak Data material mudah didapat
dengan ketersediaan matang melalui internet
bahan di lapangan
2 Gap antara desain Interpretasi dari hasil Referensi perhitungan kekuatan Perhitungan ulang dengan
fondasi dengan investigasi tidak tepat tanah fondasi sudah banyak. data tanah tambahan
tanah fondasi.
3 Kapasitas bangunan Perhitungan hidrologi tidak Sudah ada Sistem Informasi Pencatatan data
air terlalu kecil atau pas, diakibatkan karena SDA hidroklimatologi yang lebih
terlalu besar. data tidak akurat cermat
4 Terjadi perbedaan Perbedaan waktu yang . Sistem MC 0 Untuk pekerjaan dengan loan
volume pekerjaan cukup lama antara kegiatan . Sistem harga satuan dapat dilakukan review
pengerukan antara design dengan design, mengingat dana dan
estimasi pada waktu pelaksanaan. anggaran yang cukup.
design dengan
pelaksanaan
Kejadian risiko land acquisition dapat berupa proses pembebasan tanah yang
berlarut-larut akibat tidak tercapainya kesepakatan harga, alokasi dana
pembebasan tanah tidak mencukupi, dll.
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 Proses pembebasan Kesepakatan harga tidak Untuk luas kurang dari 5 ha, Uang pembebasan tanah
tanah berlarut-larut tercapai proses LA dapat tanpa dititipkan di pengadilan
membentuk TIM 9
2 Pembebasan tanah - Dana yang sebelumnya - Dimungkinkan dibantu dari - Dana dialokasikan kembali
tidak dapat dilakukan akan disediakan dari APBN memanfaatkan sisa dengan memakai sisa hasil
pada waktu yang APBD, ternyata kemudian lelang lelang Balai.
ditentukan karena : tidak jadi dialokasikan - Ada sistem uang ganti rugi - Pembentukan Tim
- alokasi dana - Pembentukan Tim Penilai dititipkan di Pengadilan Pembebasan Tanah
pembebasan tanah terlambat dimulai lebih awal,
tidak mencukupi mengingat banyak faktor
- Tim penilai harga tak terduga di lapangan.
tanah belum
selesai
3 LARAP tidak selesai - Dana tidak cair pada - Semua pihak terkait
sebelum kontrak waktunya. melaksanakan
bahkan selama - Rusun untuk resettlement Resettlement Policy
kontrak belum selesai Framework yang telah
menyebabkan disepakati.
keterlambatan
proyek atau ada
bagian pekerjaan
yang ditinggal.
4 MOS (Material on Tidak bisa dipasang karena Proses pembebasan tanah bisa Harus cermat
Site) menumpuk di tanah belum bebas dipantau memperhitungkan kapan dan
lokasi proyek berapa banyak material
harus didatangkan,
dibandingkan dengan
ketersediaan lahan.
5 Pembebasan lahan Lokasi belum terintegrasi - Pengetahuan tentang
belum dapat dengan RTRW. RTRW sebagai sarana
diproses keterpaduan program perlu
ditingkatkan.
- Koordinasi dengan
Bappeda ditingkatkan.
6 Lahan yang sudah Kegiatan phisik tertunda - Perpres 71 Tahun 2014 Bangunan-bangunan yang
dibebaskan di duduki lama tentang Penyelenggaraan sudah dibebaskan segera
kembali Pengadaan Tanah bagi dibongkar .
Pembangunan untuk Selanjutnya lahan dijadikan
Kepentingan Umum. arena beraktivitas publik.
- (Uang pembebasan tanah bisa
ditetapkan di pengadilan).
- Perpres 40 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Perpres
71/2014.
- (luas kurang dari 5 ha oleh
instansi dengan pemegang
hak atas tanah.
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 Kerusakan bangunan Getaran pada waktu - Ada metode pancang lainnya - Ganti dengan metode yang
disekitar konstruksi pemancangan fondasi pile, yang menimbulkan efek getar lebih sedikit menimbulkan
CCSP dll lebih sedikit getarannya, misal fondasi
- Ada klausul asuransi dalam strauss, digetarkan dll
kontrak. - Diasuransikan
2 Bentuk beton form work/ bekisting tidak - Tersedia standard pekerjaan Patuhi peraturan dan
melengkung, selimut kuat menahan tekanan form worK/ bekisting standard.
beton tidak terbentuk beton dan getaran alat - Tersedia form worm/ bekisting
dengan baik pemadat. buatan pabrik.
3 Deformasi beton Formworks dilepas - Ada quality control Patuh pada ketentuan
sebelum waktunya - Ada SMK3
4 Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan - Dimungkinkan pengadaan Fondasi bawah air memakai
Pengeringan/ bawah air pada musim awal/ lelang dini. tiang pancang menurut
Dewatering hujan - Tersedia SIRUP (Sistem keperluannya.
Informasi Rencana Umum
Pengadaan)
5 Pada pekerjaan pile - Perbedaan perhitungan - Dalam kontrak harga satuan, - Pemberian penjelasan
(CCSP dll) berpotensi pembayaran antara BOQ dibedakan antara mengenai penghitungan
dispute antara auditor pengadaan pile sesuai pengadaan pile dengan volume pembayaran
dengan PPK kontrak dengan realitas pemancangan pile, pengadaan pile, kondisi
pemancangan d lapangan pembayaran pekerjaan tanah yang bervariasi,
, menyebabkan temuan pemancangan pile tidak apalagi pada pekerjaan
tidak selesai-selesai. menjadi sumber dispute. pemancangan di tebing
Auditor menganggap sungai yang panjangnya
pengadaan pile terlalu berkilo-kilo meter harus
besar. jelas.
- Driving records harus
tersusun baik.
6 Pada pekerjaan - Perbedaan hasil - Dimungkinkan pendampingan - Pelibatan/ pendampingan
dredging berpotensi pengukuran oleh auditor awal oleh auditor sejak dari awal pengukuran
dispute antara auditor dengan proyek terutama oleh Inspektorat
dengan PPK disebabkan oleh : Jenderal.
- Alat ukur yang digunakan
berbeda (echosounder,
teristris dll).
- Waktu pengukuran yang
berbeda.
- Tempat yang diukur
berbeda : pengukuran di
lokasi dredging dan lokasi
disposal.
7 Timbunan tanah, Spesifikasi pekerjaan Sudah ada spesifikasi pekerjaan - Melaksanakan quality
misal pada pekerjaan pemadatan tidak dipatuhi pemadatan pada kontrak. control
tanggul, mudah
longsor
8 Kualitas beton Ada ketidak patuhan dalam Ada quality control - Membeli beton curah dari
rencana tidak campuran beton pabrik/ ready mix sehingga
tercapai berpotensi dapat menghindari dispute
kegagalan bangunan dengan auditor.
- Membeli beton precast,
No Potensi Kejadian Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat Prob/ Dampak Exp Penanganan Risiko
Risiko ini Freq
Risiko apa yang Apa yang menjadi Faktor positif apa yang ada saat Langkah yang dilakukan
dikhawatirkan akan penyebab terjadinya risiko? ini? Apa saja yang diperkirakan dalam penanganan risiko?
terjadi di masa yang Faktor apa yang dapat meringankan/ mengurangi
akan datang? (misal: mendorong terjadinya dampak risiko yang mungkin
5 tahun mendatang) risiko? terjadi?
Bagaimana deskripsi
risikonya?
Bagaimana
kejadiannya?
1 Kekurangan tenaga Pekerjaan kurang menarik Ada kegiatan lomba O&P Tenaga O&P diberikan
lapangan insentif ttt.
2 Alokasi anggaran Masih kalah dengan alokasi - Kegiatan O&P sudah Anggaran perlu ditambah.
tidak mencukupi untuk anggaran pekerjaan mendapat perhatian
phisik pemerintah.
- Dit. Bina Operasi dan
Pemeliharaan sudah
terbentuk.
3 Kapasitas sungai - Masyarakat membuang - Ada contoh pasukan orange di - Sosialisasi tentang garis
berkurang. sampah di sungai. Jakarta, yang membersihkan sempadan dan
- Masyarakat membangun sungai setiap hari pemeliharaan sungai.
rumah dalam garis - Ada Peraturan Menteri PU - Kampanye pemeliharaan
sempadan. tentang Garis Sempadan sungai.
Sungai dan Garis Sempadan - Pemberdayaan Masyarakat
Danau No. 28/PRT/M/2015 Peduli Sungai.
- Penegakan hukum
4 Ada masyarakat - Kegagalan bangunan - Permen PUPR No, - Melakukan operasi dan
sekitar bangunan - Debit banjir melebihi 27/PRT/M/2015 tentang pemeliharaan bangunan
berpotensi terdampak kapasitas bangunan yang Bendungan, a.l mengatur berdasarkan prosedure
bencana banjir direncanakan. tentang Rencana Tindak O&P yang disusun.
Darurat (RTD). - Melakukan inspeksi yang
- Sudah tersedia SOP banjir. dilakukan oleh para ahli.
- Sungai-sungai besar sudah - Patuh pada RTD.
mempunyai flood forecasting - Penyampaian tingkat siaga
and warning system. banjir kepada masyarakat.
- Ada lembaga yang khusus - Menyusun flood risk
menangani bencana baik di management.
tingkat pusat (BNPB) maupun
di daerah (BPBD)
4.8 Latihan
4.9 Rangkuman
4.10 Evaluasi
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Risk Register KPBU Bidang PUPR ini meliputi Risk Register 6 sektor yaitu
Sektor Jalan Tol dan Non-Tol, BOT Sektor Air Minum, BOT Sektor
Perumahan Rakyat, BOT Sektor Persampahan, BOT Sektor Air Limbah dan
BOT Sektor Perkotaan (Pasar). Setiap sektor tersebut mempunyai potensi-
potensi risiko dimana potensi – potensi risiko yang melekat pada masing-
masing sektor tersebut telah disusun oleh PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia (PT. PII)/ Indonesia Infrastructure Guarantee Fund, dalam buku
Acuan Alokasi Risiko, tahun 2016, menjadi 11 kategori.
a) Risiko Lokasi.
c) Risiko Sponsor.
d) Risiko Finansial.
e) Risiko Operasi.
f) Risiko Pendapatan.
h) Risiko Interface.
i) Risiko Politik.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1 tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Tahun 2015-2019. Menkumham. Jakarta.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 691.2 Tahun
2016 tentang Penunjukan Simpul Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta
GLOSARIUM
Usaha.
KUNCI JAWABAN