Anda di halaman 1dari 24

Mengelola Persediaan

pada Supply Chain


Supply Chain Management
Week Topic
1 Introduction to Supply Chain Management
2 Supply chain strategy
3 Coordinated Product and Supply Chain Design
4 Network Configuration
5 Global SC Network
6 Demand Management
7 Procurement & Contract Management
8 Mid-Exam (EBTS)
9 Integrated inventory management 1
10 Integrated inventory management 2
11 Information Distortion in a SC
12 Role Play Simulation Game (Beer Game)
13 Supply Chain Performance
14 Supply chain technology
15 Company visit/guest lecture
16 Final Exam (EBAS)
Mengelola Persediaan
• Mahasiswa bisa menjelaskan fungsi persediaan pada supply chain Pokok Bahasan:
• Mahasiswa bisa menjelaskan tradeoffs dalam pengelolaan • Fungsi persediaan pada SC
persediaan pada supply chain
• Trade offs dalam mengelola persediaan
• Mahasiswa bisa menjelaskan jenis-jenis persediaan serta faktor • Jenis-jenis persediaan
dominan yang mempengaruhinya
• Alat ukur kinerja persediaan
• Mahasiswa bisa mengukur kinerja persediaan • Model independent vs integrasi: demand
• Mahasiswa bisa menggunakan model EOQ baik yang dihitung stabil
secara independen maupun yang terintegrasi dengan supplier • Model independent vs integrasi: demand
• Mahasiswa bisa menggunakan model newsboy inventory, baik yang musiman
independen maupun yang terintegrasi dengan supplier • Menggunakan informasi respons
permintaan awal
• Mahasiswa bisa menjelaskan efek integrasi kebijakan persediaan
pada supply chain • Vendor Managed Inventory
• Mahasiswa bisa menganalisis efek ketidakpastian terhadap
kebutuhan persediaan Metode:
• Mahasiswa bisa menganalisis efek dari informasi permintaan awal • Ceramah
terhadap profitabilitas perusahaan
• Latihan
• Mahasiswa bisa menjelaskan konsep Vendor Managed Inventory
(VMI)
Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain
Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Reasons for Inventory
• Ketidakpastian dari sisi demand, supply dan internal operation juga
menjadi pemicu munculnya inventory
• Ex. Raw material, WIP, finished goods…
• Perbedaan lokasi yang memunculkan lead time pengiriman
• Economies of scale (motif ekonomi)
Why Inventory Management?
Inventory berpengaruh pada dua hal:
◦ Service level → untuk menjaga service
level yang tinggi diperlukan inventory
lebih banyak
◦ Biaya → semakin tinggi inventory, biaya
semakin tinggi.

Inventory is the lubricant that keeps a supply


chain flexible…..

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Ilustrasi Supply Chain Biskuit

Penghasil gandum Supermarket


Pabrik tepung

Penghasil tebu Distributor


Supermarket
Biskuit
Pabrik gula

Pabrik biskuit Supermarket


Penghasil garam Distributor garam
Tepung, gula,
garam, kaleng, etc.
Distributor

Penghasil aluminium Pabrik kaleng Supermarket


Aluminium, WIP,
Aluminium Kaleng siap kirim Every firm will maintain certain level of inventory
Types of Inventory
• Based on their status: Raw materials, Work in process
(WIP), finished goods.
• Based on their functions:
• Pipeline / in-transit inventory
• Cycle stock
• Safety stock
• Anticipation stock

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Types of Inventory
• Pipeline / in-transit inventory
• Persediaan yang muncul karena lead time pengiriman dari satu tempat ke
tempat lain
• Cycle stock
• Persediaan akibat memenuhi skala ekonomi
• Safety stock
• Perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan
• Anticipation stock
• Persediaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan
akibat sifat musiman dari permintaan suatu produk
Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain
Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Keputusan Utama pada Manajemen Persediaan

• Barang mana yang perlu di-stock?


• Di mana barang mau disimpan?
• Berapa banyak tiap barang harus disimpan?
• Berapa jumlah ekonomis pesanan (order
quantity)?

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Relevant Inventory Costs
• Ordering costs

• Receiving and inspections costs

• Holding or carrying costs

• Shortage costs

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Ordering Costs
• Biaya yang muncul dalam pemesanan barang
• Biaya ini dapat dibagi dalam dua kategori
o Biaya administrasi pemesanan (besarnya tidak tergantung pada banyaknya
barang yang dipesan)
o Inbound Logistics Costs : biaya yang terkait dengan tranportasi dan
penerimaan barang (unloading dan inspecting)
• Besarnya ordering cost sangat tergantung pada material yang
dipesan, supplier, metode pengiriman, karakteristik material
Holding Cost (Biaya Simpan)
• Biaya Simpan merupakan biaya variable (variabel cost) yaitu biaya
yang besarnya proporsional dengan banyaknya barang yang disimpan
• Bisa mencapai 35% dari nilai produk yang disimpan
• Biaya simpan meliputi:
o Capital costs (or financing charges)
o Storage space costs
o Inventory services costs
o Inventory risk costs
Holding Cost (Biaya Simpan)
• Range komponen holding Cost
o Cost of Money 6% - 12%
o Taxes 2% - 6%
o Insurance 1% - 3%
o Warehouse Expenses 2% - 5% Mencapai 25%-55% dari nilai
inventory
o Physical Handling 2% - 5%
o Clerical & Inventory Control 3% - 6%
o Obsolescence 6% - 12%
o Deterioration & Pilferage 3% - 6%
Shortage Cost
• Jika terjadi kekurangan persediaan terdapat dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
• Lost Sale
• Back Order
• Pada kasus Back Order ongkos yang timbul misalkan biaya administrasi dan biaya
emergency production dan shipment (rush order)
• Pada kasus Lost Sale ongkos yang timbul adalah kesempatan memperoleh profit
yang hilang
• Lebih jauh lagi, akibat kekurangan persediaan ini menimbulkan juga dampak yang
tidak bisa secara langsung diukur secara finansial seperti reputasi, kehilangan
konsumen, dan lain-lain

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Ukuran Kinerja Sistem Persediaan
• Inventory turnover ratio

• Inventory days of supply

• Service Level

• Fill rate

• Record accuracy

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Inventory Turnover Ratio
• Inventory Turnover ratio: Measures how many times or how
fast inventory is turn to the customers relative to those kept
in the warehouse.
• Perhitungannya bisa didekati dengan rumus berikut:

nilai penjualan dalam setahun


Turnover ratio = ----------------------------------------
nilai persediaan

• Semakin tinggi nilai turnover ratio semakin bagus bagi


perusahaan

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Contoh Benchmark Inventory Turnover Ratio
INDUSTRY UPPER MEDIAN LOWER
QUARTILE QUARTILE
Electronics components and 9.8 5.7 3.7
accessories
Electronics computers 9.4 5.3 3.5

Household audio & video 6.2 3.4 2.3


equipment
Household electrical 8.0 5.0 3.8
appliances
Industrial chemicals 10.3 6.6 4.4
Dairy products 34.4 19.3 9.2
Publishing and printing 9.8 2.4 1.3
Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain
Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Inventory Days of Supply
• Jumlah hari yang bisa dicover oleh rata-rata inventory.
Dipengaruhi oleh lead time pengadaan, pola
permintaan, harga, dan ketidakpastian supply.
• Inventory days of supply bisa dihitung per item atau
diaggregasikan untuk semua item.

Rata-rata nilai inventory


Perhitungan IDS: ------------------------------------------
Rata-rata pemakaian per hari

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi
Service Level
• Probabilitas permintaan dapat dipenuhi
• Jika service level 95% → 95% order dapat dipenuhi dan ada kemungkinan sebesar
5% perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan.
• Semakin tinggi service level maka akan semakin besar cadangan pengaman
(safety stock) yang diperlukan
• Trade off : biaya inventory dan stock out cost (lost sales cost, back order cost)
Fill Rate
• Persentase jumlah item yang tersedia ketika diminta oleh pelanggan
• Fill rate 97% artinya ada kemungkinan 3% dari item yang diminta pelanggan
tidak tersedia
• Fill rate bisa diukur untuk tiap produk secara individual atau untuk
keseluruhan produk secara agregat
• Fill rate lebih menekankan pada jumlah unit sedangkan service level
lebih pada jumlah order
Tugas
• Kerjakan studi kasus di buku Supply Chain Management (P. Nyoman)
halaman 170-173
• Tugas dilakukan secara individual dan dikumpulkan di Classroom
maksimal pukul 10.00
Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain Management 3rd. Ed,
Penerbit Andi
Tugas
• Dengan pengetahuan yang Anda dapat dari bab ini, sebutkan dan jelaskan apa
saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat persediaan pada Supply
Chain?
• Mengapa penempatan dan bentuk persediaan penting dalam Supply Chain
Management?
• Pada kasus CD-RW di atas, apa yang menyebabkan tingkat persediaan bisa
dikurangi secara dramatis? Jelaskan!
• Manakah yang lebih besar pengaruhnya bagi besarnya safety stock yang harus
disediakan: pengurangan ketidakpastian lead time setengah dari semula atau
pengurangan ketidakpastian demand menjadi setengahnya?

Pujawan, I N., and Mahendrawathi Er. (2017), Supply Chain


Management 3rd. Ed, Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai