Anda di halaman 1dari 5

Manajemen strategi adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan manajerial yang menentukan

kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu untuk dapat mencapai tujuan
perusahaan maka diperlukan manajemen strategi yang efektif. Jelaskan apa manfaat yang dapat
diperoleh perusahaan jika menerapkan manajemen strategi!

Jawaban

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata. Dalam sebuah organisasi, manajer memiliki peran yang sangat
penting terutama ketika organisasi sedang mengalami masalah dan diperlukan sebuah strategi
untuk menangani hal tersebut, strategi tersebut biasa disebut manajemen strategi.

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang
menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik,
yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang.
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Manajemen strategi memungkinkan sebuah perusahaan untuk lebih proaktif daripada reaktif
dalam upayanya membentuk masa depan perusahaan itu sendiri, hal tersebut memungkinkan
suatu perusahaan untuk memulai dan mempengaruhi kegiatan sehingga bisa mengendalikan
tujuannya perusahaan itu sendiri.
Manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1. Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam masalah di


dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan didalam
menghadapi sebuah masalah
2.  Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu perubahan
dapat berkurang.
3.  Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh aktivitas
operasionalnya secara lebih efisien serta efektif 
4. Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusan strategi bisa
memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap
perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa
kebersamaan antar karyawan.
5. Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan cenderung
lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah
matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.
6. Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan menjadi
bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar lingkungan perusahaan
7. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan
konsep manajemen strategi lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan
manajemen strategi
8. Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
9. Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada
perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah
bisa dikurangi
10. Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif perusahaan didalam
lingkungan yang makin beresiko
11. Manajemen Strategi memberikan arah perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti
akan dituju

Manfaat dari Manajemen Strategi menurut David [2002:15] antara lain :

1. Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan
mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada
pilihan strategis.
2. Manajemen Strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun dokumen.
Tujuan utama dari sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta komitmen dari
semua pihak manajer dan karyawan.
3. Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan merupakan kegiatan
dalam memperkuat pengertian dari karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong
serta menghargai mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan
suatu keputusan dan latihan yang inisiatif serta imajinasi.
4. Mendatangkan laba
5. Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal
6. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari
pesaing
7. Manajemen Strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan
8. Manajemen Strategi bisa membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu perubahan
dalam perusahaan
9. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan
prestasi dan penghargaan

Sedangkan menurut Greenley, manfaat manajemen strategis akan dirasakan perusahaan seperti
berikut :

1. Manajemen Strategi memungkinkan untuk mengidentifikasi, menentukan prioritas, serta


eksploitasi peluang yang ada.
2. Dapat memberikan suatu pandangan yang objektif terhadap masalah manajemen.
3. Mencerminkan kerangka kerja (frame work) dalam aktivitas kontrol serta koordinasi
yang jauh lebih baik.
4. Manajemen strategi bisa meminimalisir akibat dari suatu kondisi dan perubahan yang
tidak bagus.
5. Manajemen strategi memungkinkan supaya keputusan yang besar bisa mendukung
dengan lebih baik terhadap tujuan yang sudah ditetapkan.
6. Manajemen strategi membuat alokasi waktu dan sumber daya yang ada lebih efektif
untuk memaksimalkan peluang yang sudah terindentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya yang ada dan waktu yang relatif lebih sedikit dalam
mengoreksi suatu keputusan yang keliru atau tidak terencana dengan baik
8. Bisa menciptakan frame work (kerangka kerja) untuk komunikasi internal diantara para
staff.
9. Dapat membantu dalam mengintegrasikan perilaku tiap individu kedalam usaha bersama.
10. Manajemen strategi bisa memberik dasar untuk mengklarifikasi suatu tanggungjawab
individu.
11. Manajemen strategi bisa mendorong suatu pemikiran ke masa yang akan datang.
12. Manajemen strategi mampu menyediakan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, serta
antusias dalam menghadapi suatu masalah dan peluang.
13. Dapat mendorong terciptanya suatu sikap positif terhadap suatu perubahan.
14. Manajemen strategi bisa memberi tingkat kedisiplinan dan moralitas kepada manajemen
perusahaan.

Fred R. David (2004) membagi manfaat strategi kedalam dua manfaat, yaitu manfaat finansial
dan manfaat non finansial.

Manfaat Manajemen Strategis secara umum :


1. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan
2. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan
interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar
3. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian
mereka atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan strategi dan dengan
demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka
4. Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka
terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak
menerapkannya.

Sebagian eksekutif perusahaan dan beberapa pemerhati perencanaan bisnis berpendapat


bahwa perencanaan strategik berada pada posisi defensif, paling tidak di sekitar akhir dasarwarsa
tujuh puluhan dan di awal delapan puluhan. Perannya dalam membantu keberhasilan perusahaan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sedang dipertanyakan, kalau bukan diragukan. Cukup
banyak dijumpai perusahaan yang mempunyai kinerja yang handal tanpa memiliki perencanaan
perusahaan ( corporate planning ) secara formal. Pertanyaan itu menjadi lebih penting ketika
ternyata ini perusahaan diharapkan untuk selalu melakukan revisi rencana bisnisnya Ketika
dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis yang ajek dan mendadak.
Namun demikian, sedikit demi sedikit kini nampaknya arus tersebut sedang berubah arah,
sekalipun belum sepenuhnya berputar haluan. Banyak pihak mulai menyadari bahwa keraguan
akan peran perencanaan perusahaan lebih disebabkan oleh proses dan mekanisme
penyusunannya dibanding oleh isi dan arah – arah yang dikandungnya. Dengan demikian,
karena ada kesalahan tersebut, peran perencanaan bisnis sebagai media komunikasi dan evaluasi
dari berbagai pihak yang berkepentingan ( stake holders ) terhadap arah – arah dan prospek
perusahaan menjadi nihil. Perencanaan bisnis yang demikian berubah fungsi hanya sekedar
menjadi produk hasil analitis yang dikeluarkan oleh birokrasi perusahaan. Sekedar menjadi
dokumen mati yang tidak mengikat siapa pun untuk memiliki komitmen melaksanakannya. Oleh
karena itu, tidak heran, jika kini orang mulai memberikan tekanan pada proses perumusan, tidak
lagi sekedar bergantung pada hasil akhir. Sejak dini perencanaan bisnis mulai dicoba
diintegrasikan dengan fungsi manajemen yang lain dan prasarana dasar yang dimiliki oleh
perusahaan sebagai pendukung. Inilah yang kita kenal sebagai manajemen strategik.
Jadi, sepanjang pemahaman dan praktik manajeme strategik yang dikenal oleh eksekutif
perusahaan tidak menyimpang terlalu jauh – setidaknya dari yang dicoba dikenalkan dalam
buku ini – maka perannya yang signifikan dalam membantu perusahaan dalam untuk mencapai
tujuan tetap dapat diharapkan. Termasuk didalamnya peran historis yang selama ini telah
disandangnya, yakni untuk membantu manajemen dalam melakukan pilihan strategi bisnis
dengan pendekatan yang logis, rasional, dan sistematis.

Manajemen strategik dapat berfungsi sebagai sarana mengomunikasikan tujuan


perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik,
eksekutif, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, berbagai
pihak tersebut, khususnya yang memiliki kepentingan langsung, dapat lebih memahami peluang
dan tantangan bisnis yang dihadapi. Mereka akan memiliki kepekaan yang cukup terhadap
lingkungan bisnis dan di saat yang sama memiliki kesiapan yang cukup jika sekiranya
perusahaan memutuskan untuk melakukan perubahan internal.

Oleh karena itu, mereka diharapkan memiliki sikap yang proaktif dalam menyikapi
perubahan lingkungan bisnis, tidak sekedar reaktif. Bahkan, bukan tak mungkin mereka tidak
sekedar diharapkan hanya memberikan respon terhadap perubahan lingkungan bisnis, tetapi juga
mempengaruhi, mengarahkan, dan membentuknya. Dengan demikian, mereka memiliki kesiapan
yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul.
Mereka diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih disebabkan oleh
perumusan strategi bisnis yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, mengikuti pemimpin pasar,
berpikir incre-mental dan gradual.

Jika semua itu benar adanya, maka pada gilirannya rasa kepemilikan terhadap perubahan
menjadi tumbuh. Eksekutif dan karyawan perusahaan diharapkan bukan saja sekedar perumus
dan pelaksana strategi bisnis yang telah disepakati, tetapi juga sekaligus menjadi pemilik strategi
bisnis tersebut. Dari sini, diharapkan mereka menjadi tenaga kerja yang termotivasi ( turned- on
workers ). Namun demikian, harus didasari bahwa tetap tidak ada jaminan bahwa perusahaan
yang telah menerapkan manajemen strategik akan selalu berhasil mencapai tujuan bisnisnya.
Bisnisnya. Bisnis memang tidak sesederhana dan tidak sama dengan manajemen strategik.

Sumber : BMP Manajemen Strategik EKMA 4414 Modul 1 Hal 1.29 s/d Hal 1.31

Anda mungkin juga menyukai