NIM : 030930946
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG
Berdasarkan 3 hal tersebut, penulis makalah membagi segmen konsumen online Indonesia
sesuai dengan karakternya sebagai berikut :
a) Online Shopping Lovers (Pencinta Belanja Online) memiliki karakteristik
Tingkat pendidikan rata-rata tinggi.
Tingkat pendapatan rata-rata lebih tinggi ≥ Rp 2.500.000.
Sering berbelanja online dengan alasan praktis.
Mahir menggunakan internet.
Atribut toko online yang dirasa penting untuk desain situs, produk yang dijual, dan
informasi yang disediakan.
b) Online Window Shopper (Konsumen yang hanya melihat-lihat saja secara online)
memiliki karakteristik :
Tingkat pendidikan merata dari tinggi hingga rendah.
Tingkat penghasilan merata dari tinggi hingga rendah.
Berbelanja online rata-rata 1 sampai 5 kali setahun.
Menggunakan internet rata-rata 3-4 jam sehari.
Mampu berbelanja online namun kurang tertarik dengan penawaran dan pengiriman
yang ditawarkan toko online.
Senang melihat toko online hanya untuk mencari informasi detail produk.
Atribut yang dirasa penting untuk toko online harga, informasi, dan keberadaan toko
fisik.
c) Negative Judgmental (Konsumen yang berpikir negatif atas belanja online) memiliki
karakteristik :
Usia rata-rata di bawah 20 tahun.
Tingkat pendidikan rendah (S-1 ke bawah).
Tingkat penghasilan rata-rata rendah ≤ Rp 2.500.000.
Waktu penggunaan internet bervariasi dari 2 hingga lebih dari 5 jam sehari.
Bisa berbelanja secara online, namun tidak percaya pada toko online dan
penawarannya, kepraktisan yang ditawarkan.
Ingin melihat produk yang mereka beli secara langsung tanpa menunggu.
Atribut yang dirasa penting untuk toko online keamanan toko online dan kepuasan
pelayanan.
d) On Off Shopper (Konsumen yang tidak masalah berbelanja online ataupun offline)
memiliki karakteristik :
Tingkat pendidikan rendah (S-1 ke bawah).
Penghasilan rata-rata rendah < Rp 2.500.000.
Waktu penggunaan internet bervariasi dari 2 hingga lebih dari 5 jam sehari.
Puas terhadap penawaran dari internet.
Bisa berbelanja secara online namun cenderung ragu atas penilaian barang di internet.
Berpendapat bahwa belanja online tidaklah benar-benar praktis.
Tidak masalah berbelanja di toko fisik.
Atribut yang dirasa penting untuk toko online keberadaan toko fisik dan masalah
pengantaran barang.
e) Traditional Shopper (Konsumen Tradisional) memiliki karakteristik :
Usia rata-rata bervariasi dari kurang dari 20 sampai dengan lebih dari 31 tahun.
Tingkat pendidikan sebagian besar rendah (S-1 ke bawah) namun ada pula yang tinggi
(diatas S-1).
Tingkat penghasilan bervariasi dari < Rp 2500000 sampai dengan > Rp 2.500.000.
Didominasi orang-orang yang tidak pernah berbelanja online.
Tidak mampu menggunakan internet.
Atribut yang dirasa penting untuk toko online adalah memiliki toko fisik, tidak
mementingkan selisih harga, namun memperhatikan keamanan dan pengantaran.