Anda di halaman 1dari 49

AUDIT SEKTOR PEMERINTAHAN

(ASP)

KULIAH – M3
sbh©2017
ga n
an
K eu
aan
r iks
m e
P e
aan
can
re n
Pe
SPKN
DINAMIKA
LINGKUNGAN

PERATURAN BPK

SAP No. 01 TAHUN 2007

1995 SPKN
UU 15/ 2004
&
UU 15/ 2006

PERATURAN BPK
No. 01 TAHUN 2017

SPKN
STANDAR PEMERIKSAAN
Pemeriksaan keuangan dilaksanakan
berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam
Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017 New
 PSP 100 tentang Standar Umum
 PSP 200 tentang Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan
 PSP 300 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan
TAHAP

Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan


Proses Audit Sektor Pemerintahan
1. Perencanaan Audit

2. Pelaksanaan Audit

3. Pelaporan Hasil Audit

4. Tindak Lanjut Hasil Audit


Pengertian Perencanaan Pemeriksaan
 Perencanaan pemeriksaan merupakan tahap
yang paling penting dalam pemeriksaan.
 Perencanaan pemeriksaan yang baik/matang,
akan menentukan mutu hasil pemeriksaan.
 Perencanaan pemeriksaan yang baik/matang
merupakan faktor penting untuk memperoleh
bukti pemeriksaan (evidence) yang cukup dan
kompeten untuk mendukung hasil laporan
pemeriksaan.
Bagan Perencanaan Pemeriksaan
Memahami
Sistem Akuntansi
Keuangan Sektor
Publik

Menentukan
Tujuan dan
Lingkup
Pemeriksaan

Sumber : Menilai
Audit Sektor Publik (Pemeriksaan
Pertanggungjawaban Pemerintahan) Risiko
by Prof. Indra Bastian
Bagan Perencanaan Pemeriksaan - Contd

Menyusun
Rencana
Pemeriksaan
(Audit Plan)

Menyusun
Program
Pemeriksaan
Pernyataan Standar Umum (SPKN)
 Pernyataan standar pemeriksaan ini mengatur
standar umum untuk melaksanakan
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja,
dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
 Standar umum ini berkaitan dengan ketentuan
mendasar untuk menjamin kredibilitas hasil
pemeriksaan.
 Standar umum ini merupakan kerangka dasar
untuk dapat menerapkan standar pelaksanaan
dan standar pelaporan secara efektif.
Standar Umum (SPKN)
 Pemeriksa secara kolektif harus memiliki
kecakapan profesional yang memadai untuk
melaksanakan tugas pemeriksaan (memiliki
pengetahuan, keahlian, dan pengalaman).
 Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan
harus memelihara kompetensinya melalui
Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).
Standar Umum (SPKN) - Contd
 Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa,
harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari
gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat
mempengaruhi independensinya.
 Pemeriksa harus bebas dari tekanan politik agar dapat
melaksanakan pemeriksaan dan melaporkan temuan
pemeriksaan, pendapat dan simpulan secara obyektif,
tanpa rasa takut akibat tekanan politik tersebut.
Standar Umum (SPKN) - Contd
 Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta
penyusunan laporan hasil pemeriksaan,
pemeriksa wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya secara cermat dan seksama.
 Setiap organisasi pemeriksa yang
melaksanakan pemeriksaan berdasarkan
Standar Pemeriksaan harus memiliki sistem
pengendalian mutu yang memadai, dan sistem
pengendalian mutu tersebut harus direviu oleh
pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu
ekstern).
Bagan Perencanaan Pemeriksaan Sumber : BPK RI

RUU (Presiden) RUU (DPR RI) RUU (DPD)

Dua Tingkat (Tk. I dan Tk. II) Pembicaraan di DPR RI

Disetujui DPR RI

Ditandatangani Presiden

Diundangkan
Pembicaraan RUU di DPR RI – Tk I
 Dilaksanakan dalam Rapat Komisi, Rapat Badan
Legislasi, Rapat Panitia Anggaran atau Rapat
Pansus dengan kegiatan :
a. Pandangan dan pendapat
b. Tanggapan
c. Pembahsan RUU oleh DPR dan Presiden
Pembicaraan RUU di DPR RI – Tk II
 Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna,
didahului oleh :
a. Laporan hasil pembicaraan tk. I
b. Pendapat akhir Fraksi yang disampaikan oleh
anggotanya
c. Pendapat akhir Presiden yang disampaikan oleh
Menteri yang mewakilinya.
Penyusunan Rencana Audit*) Tahunan (BPKP)
 Rencana Audit Tahunan (BPKP) dituangkan ke dalam
Formulir RKA (Rencana Kerja Audit), isinya :
a. Tujuan dan lingkup audit.
b. Identifikasi individu yang bertanggungjawab langsung terhadap
tujuan dan lingkup audit.
c. Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, seperti standar sistem
mutu, manual mutu klien, dsb.
d. Identifikasi tim audit.
e. Penentuan tanggal dan tempat audit dilakukan
f. Identifikasi unit organisasi auditee
g. Penentuan waktu dan jangka waktu untuk setiap kegiatan audit.
h. Jadwal pertemuan dengan pimpinan auditee

*) Baca : pengawasan
Perencanaan Pemeriksaan Keuangan
(Juklak Pemeriksaan Keuangan – 2014)
 Pemeriksaan harus direncanakan dengan
sebaik-baiknya.
 Perencanaan pemeriksaan dilakukan untuk
mempersiapkan Program Pemeriksaan (P2)
yang akan digunakan sebagai dasar bagi
pelaksanaan pemeriksaan sehingga
pemeriksaan dapat berjalan secara efisien dan
efektif.
10 Langkah Kegiatan Dalam Tahap
Perencanaan Pemeriksaan
1. Pemahaman Tujuan Pemeriksaan dan Harapan
Penugasan;
2. Pemahaman atas Entitas dan Proses Bisnis;
3. Pemahaman Hasil Pemeriksaan Sebelumnya;
4. Pelaksanaan Prosedur Analitis Awal;
5. Pemahaman atas Sistem Pengendalian
Internal;
6. Identifikasi dan Penilaian Risiko Awal;
10 Langkah Kegiatan Dalam Tahap
Perencanaan Pemeriksaan (Contd)
7. Penetapan Batas Materialitas Awal;
8. Penentuan Metode Uji Petik;
9. Pemenuhan Kebutuhan Pemeriksa; dan
10.Penyusunan Program Pemeriksaan dan
Program Kegiatan Perorangan.
Penjabaran Kegiatan Tahap Perencanaan Pemeriksaan
Terhadap Manfaat dan Dokumentasinya (Juklak hal. 12)
Pemahaman Tujuan
Pemeriksaan dan
Harapan Penugasan
Pernyataan Standar

• Pemeriksa harus menyatakan secara jelas tujuan


pemeriksaan atas informasi hal pokok atau hal
pokok yang akan diperiksa.
• Pemeriksa harus memastikan kejelasan setiap
penugasan pemeriksaan yang dilakukan.
– Informasi yang perlu dipahami bersama antara lain hal
pokok/informasi hal pokok yang akan diperiksa, lingkup dan
tujuan pemeriksaan, akses terhadap data yang dibutuhkan,
laporan yang akan dihasilkan, proses pemeriksaan, pihak
yang dapat dihubungi selama pemeriksaan, dan peran, serta
tanggung jawab seluruh pihak yang terkait dengan
pemeriksaan.
Pernyataan Standar

• Hal pokok adalah hal-hal yang diperiksa


dan/atau hal-hal yang menjadi perhatian
dalam suatu penugasan pemeriksaan,
yang dapat berupa informasi, kondisi, atau
aktivitas yang dapat diukur/dievaluasi
berdasarkan kriteria tertentu.
• Informasi hal pokok adalah hasil evaluasi
atau hasil pengukuran hal pokok terhadap
kriteria.
Tujuan

• Untuk mengetahui hasil akhir dan sasaran


pemeriksaan yang diharapkan Pemberi
Tugas serta mengetahui kriteria
pengukuran kinerja penugasan
Cara Pemahaman

Dengan melakukan komunikasi dengan


pemberi tugas oleh pemeriksa dengan
memperhatikan input-input sebagai berikut:
– Laporan hasil pemeriksaan tahun sebelumnya
– Laporan hasil pemantauan tindak lanjut
– Survei pendahuluan atas entitas atau objek yang
baru pertama kali diperiksa.
– Database entitas
– Hasil komunikasi dengan pemeriksa sebelumnya
Langkah-langkah Pemahaman

Meliputi:
• Pembahasan dan pengkomunikasian
dengan pemberi tugas
• Pengajuan tujuan pemeriksaan dan
harapan penugasan
• Penetapan tujuan pemeriksaan dan
harapan penugasan
Kertas Kerja

Formulir Tujuan Pemeriksaan dan Harapan


Penugasan:
I. Tujuan Pemeriksaan
II. Harapan Penugasan
1. Standar Pemeriksaan
2. Jadual Waktu Pemeriksaan
3. Fokus dan Sasaran Pemeriksaan
III. Rencana Pencapaian Hasil Pemeriksaan
yang Diharapkan
Pemahaman Atas
Entitas dan
Proses Bisnis

Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan


Pernyataan Standar
• Pemeriksa harus memperoleh pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/
informasi hal pokok yang diperiksa yang diperlukan untuk mengidentifikasi
permasalahan, menentukan materialitas, risiko, jenis dan sumber bukti, serta
auditabilitas.
– Pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/informasi hal pokok yang
diperiksa dapat diperoleh dari pengetahuan yang telah dimiliki Pemeriksa
atas entitas dan/atau hal pokok/ informasi hal pokok yang diperiksa dan
hasil pengumpulan informasi yang dilakukan selama pemeriksaan.
– Pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/ informasi hal pokok yang
diperiksa dapat diperoleh dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan
sebelumnya, termasuk di dalamnya adalah hasil pemahaman atas
pengendalian intern, penilaian risiko, serta temuan pemeriksaan.
– Pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/informasi hal pokok yang
sesuai dengan pemeriksaan bergantung pada pengetahuan Pemeriksa
atas lingkungan pengendalian. Pemahaman pemeriksa atas lingkungan
pengendalian entitas merupakan hal yang penting, karena lingkungan
pengendalian menjadi dasar bagi sistem pengendalian intern untuk
mencapai tujuan entitas.
Tujuan

untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam


dan memadai mengenai proses kerja secara umum dan
risiko terkait dari tiap proses kerja spesifik entitas yang
diperiksa, dan

untuk mengidentifikasikan dan memahami hal-hal penting


yang harus dipenuhi oleh entitas dalam mencapai
tujuannya
Input Yang Diperlukan

• Kertas kerja hasil pemeriksaan sebelumnya, apabila pemeriksaan


merupakan pemeriksaan tahun kedua dan selanjutnya, terutama
tentang informasi umum yang telah dikumpulkan di tahun lalu
mengenai entitas yang diperiksa untuk memastikan apakah ini masih
berlaku ataukah pemahaman ini harus dimutakhirkan kembali.
• Komunikasi dengan pemeriksa terdahulu.
• Peraturan perundang-undangan yang secara signifikan berpengaruh
terhadap entitas.
• Hasil survei pendahuluan apabila entitas pertama kali diperiksa.
• Laporan hasil pengawasan internal.
• Database entitas.
• Informasi lain yang relevan dari lembaga sumber seperti
pengumuman di media, kutipan situs internet, dan lain-lain.
Langkah-langkah

1. Mendapatkan pemahaman yang mutakhir mengenai faktor-faktor internal


dan eksternal yang memengaruhi entitas
2. Memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh stakeholders utama terhadap
entitas.
3. Mengidentifikasi dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan
yang mungkin mempunyai dampak signifikan pada laporan keuangan
entitas.
4. Memahami tujuan dan sasaran entitas dan pengembangan strategi usaha
untuk mencapainya
5. Mengidentifikasi faktor sukses yang penting (critical success factors) bagi
pencapaian tujuan entitas
6. Mengidentifikasi dan mendapatkan gambaran umum proses kerja entitas
7. Mengidentifikasi proses kerja strategi entitas; dan
8. Memahami bagaimana manajemen mengendalikan proses kerja strategisnya
untuk mencapai faktor penentu keberhasilan entitas.
Dokumentasi

• Dapat berupa catatan, ringkasan


mengenai kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman (SWOT), atau bukti-bukti
sejenis.
• Formulir Pemahaman Entitas
Pemahaman Hasil
Pemeriksaan
Sebelumnya
Pernyataan Standar

– Pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/


informasi hal pokok yang diperiksa dapat
diperoleh dengan mempertimbangkan hasil
pemeriksaan sebelumnya, termasuk di
dalamnya adalah hasil pemahaman atas
pengendalian intern, penilaian risiko, serta
temuan pemeriksaan.
Tujuan

1. Memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai


proses kerja entitas dan risiko-risiko terkait
berdasarkan hasil pelaksanaan tindak lanjut atas
rekomendasi BPK;
2. menilai pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi
BPK; dan
3. menganalisis dampak pelaksanaan tindak lanjut
terhadap laporan keuangan yang diperiksa.
Input Yang Diperlukan

1. laporan hasil pemeriksaan sebelumnya;


2. matriks dan resume pemantauan tindak lanjut atas
pemeriksaan sebelumnya;
3. hasil analisis pemantauan tindak lanjut;
4. laporan hasil pemantauan tindak lanjut;
5. hasil pemahaman umum atas entitas; dan
6. laporan hasil Audit TI, apabila pernah dilakukan pada
entitas terperiksa.
Pemantauan Tindak Lanjut

• Pemantauan tindak lanjut adalah


rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematis oleh BPK untuk
menentukan bahwa pejabat telah
melaksanakan rekomendasi hasil
pemeriksaan dalam tenggang waktu yang
telah ditentukan oleh undang-undang.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan

• Pelaksanaan tindak lanjut mungkin dapat pula


mengindikasikan adanya risiko lain yang masih harus
diperhatikan dalam pemeriksaan tahun berjalan.
• Kekurangan dan perbaikan yang diidentifikasikan
dalam proses tindak lanjut harus dilaporkan.
Pelaporan tindak lanjut dapat berdiri sendiri atau
dikompilasikan dengan hasil pemeriksaan tahun
berjalan (sebagai temuan pemeriksaan).
• Kekurangan pelaksanaan rekomendasi signifikan
harus menjadi bahan pertimbangan atas pemeriksaan
tahun berjalan.
Dokumentasi

• Formulir Pemahaman Entitas


• Status temuan:
– Sudah Ditindaklanjuti Sesuai Rekomendasi
– Sudah Ditindaklanjuti, tetapi belum sesuai
rekomendasi
– Sudah ditindaklanjuti, tetapi belum selesai (dipantau)
– Belum Ditindaklanjuti sesuai rekomendasi &
Alasannya
• Pengaruh terhadap Laporan Keuangan yang
diperiksa
Pelaksanaan
Prosedur Analitis
Awal
Analytical Procedures

Analytical procedures use comparisons and


relationships to assess whether account
balances or other data appear reasonable.
Tujuan Prosedur Analitis

• membantu Pemeriksa dalam


merencanakan sifat, saat, dan lingkup
untuk prosedur-prosedur lainnya di tahap
selanjutnya atau prosedur pemeriksaan
yang akan digunakan untuk memperoleh
bukti-bukti pemeriksaan untuk saldo akun
atau kelas transaksi tertentu.
Input Yang Diperlukan

1. kertas kerja pemeriksaan sebelumnya (jika kali ini


merupakan pemeriksaan tahun kedua dan selanjutnya)
terutama tentang hal-hal signifikan dan risiko keuangan
entitas;
2. laporan keuangan tahun sebelumnya;
3. diskusi dengan karyawan dan manajemen entitas;
4. hasil pemahaman entitas;
5. hasil pemantauan tindak lanjut pemeriksaan tahun
sebelumnya; dan
6. sumber-sumber informasi lainnya baik data keuangan
maupun nonkeuangan entitas, contoh: Laporan Keuangan
Interim/Semesteran/Triwulanan tahun berjalan.
Hasil Analisis

Bisa membantu pemeriksa:


– dalam mengidentifikasi area-area yang berisiko tinggi
yang membutuhkan pemeriksaan yang mendalam,
ataupun pada area-area yang berisiko rendah
– meningkatkan pemahaman pemeriksa atas dampak dari
kejadian penting dan kegiatan operasi/kerja entitas,
kondisi keuangan, dan kemampuan keuangan entitas
– membantu pemeriksa untuk mengidentifikasi transaksi-
transaksi yang tidak biasa, dan untuk menilai kewajaran
dari perhitungan saldo akun-akun atau pos-pos keuangan
sebelum melakukan prosedur analitis yang lebih rinci atau
prosedur substantif.
Teknik Analisis

• perbandingan saldo yang tercatat dengan


data lainnya (seperti saldo keuangan
tahun yang lalu, saldo akun-akun yang
berhubungan, atau pos-pos sejenis pada
tahun lalu),
• penggunaan rasio-rasio atau hal lainnya
yang masih berhubungan, dan
• analisis terhadap industri/kegiatan entitas.
AKHIR KULIAH M3

48
TERIMA KASIH

49

Anda mungkin juga menyukai