Anda di halaman 1dari 34

Social Insurance

1
Outline
• Memahami asuransi dan manfaatnya
• Alasan memiliki asuransi
• Asymetric information
• Alasan Pemerintah intervensi dalam pasar asuransi
• Social insurance Vs. Self Insurance
• Permasalahan terkait Asuransi: Moral Hazard

2
Social Insurance: Fungsi Baru Pemerintah

• Bagi negara maju seperti Amerika Serikat, fungsi


pemerintah telah bergeser dari sebelumnya fokus
pada pertahanan menjadi “general welfare”
• Hal ini ditunjukkan dengan perubahan porsi
pengeluaran yang besar pada sektor tsb:

1953 2010
Defense 69.4% 19.1%
Income security 5.0 20.1
Social Security 3.6 15.9
Health 0.4 25.2
Other 21.6 19.7

3
Social Insurance program

• Saat ini, pengeluaran pemerintah pusat lebih fokus pada


program asuransi sosial.
• Social insurance programs: intervensi pemerintah dalam
bentuk pengeluaran asuransi untuk menghadapi kejadian
yang buruk.
• Jenis-jenis programnya meliputi:
• Social security
• Unemployment insurance
• Disability insurance
• Workers compensation
• Medicare (kesehatan)
4
Apa itu asuransi?

• Asuransi adalah suatu janji untuk menerima pembayaran dalam


hal terjadi peristiwa tertentu, dengan imbalan suatu pembayaran,
yang disebut premi
• Insurance premiums (premi): adalah uang yang dibayarkan
kepada penanggung (insurer) sehingga individu akan
ditanggung (insured) dalam hal terjadi kejadian yg
merugikan/buruk (adverse events).
• Produk asuransi meliputi: asuransi kesehatan, asuransi kendaraan,
asuransi jiwa, dan asuransi kecelakaan serta kerugian harta
• Dalam setahun, premi yang dibayarkan untuk seluruh jenis
asuransi tersebut mencapai lebih dari $1.5 triliun (Rp20.000 T)

5
Industri asuransi di AS
• Asuransi kesehatan: individu dan pengusaha
membayar premi senilai $849 milyar
• Asuransi kendaraan: pemilik kendaraan membayar
premi senilai $160 milyar
• Asuransi jiwa: individu dan pengusaha membayar
premi senilai $105 milyar
• Asuransi kecelakaan dan kehilangan (kerugian):
individu dan pengusaha membayar premi senilai
$502 milyar

6
Alasan individu memiliki asuransi

• Asuransi berharga bagi individu dikarenakan dapat


membantu individu untuk menghadapi berbagai
kemungkinan kejadian (States of the world).
• States of the world: berbagai kemungkinan hasil yg dapat
terjadi di tengah ketidakpastian masa depan
• Ketika adanya ketidakpastian kejadian di masa depan,
seseorang cenderung ingin melakukan Consumption
smoothing sehingga tingkat konsumsi sepanjang periode
menjadi sama
• Consumption smoothing (perataan konsumsi): upaya
meratakan tingkat pengeluaran (konsumsi) sepanjang
waktu dari ketidakpastian/fluktuasi tingkat pengeluaran.

7
Alasan individu memiliki asuransi?
- Konsep Diminishing marginal utility

• Pada Konsep Diminishing marginal utility artinya


potongan pizza ke-4 tidak lebih berharga dibanding
potongan pertama.
• Memiliki sesuatu dalam jumlah yang moderate lebih
baik dibanding kemungkinan 50–50 untuk memiliki
banyak atau tidak punya.
• Dalam teori asuransi dasar, Individu akan
menginginkan full insurance untuk memastikan tingkat
pengeluaran (konsumsi) merata dari berbagai
kemungkinan yg ada.

9
Formalisasi Intuisi: Expected Utility Model

• Kita dapat memformalisasi ide dari expected utility


model.
• Expected utility model: jumlah utilitas tertimbang
dari berbagai kemungkinan kejadian dimana dasar
pembobotan merupakan angka probabilitas dari
setiap kemungkinan kejadian itu terjadi.
• Jika kejadian buruk dapat terjadi dengan probabilitas
p. Maka Expected utility adalah:

10
The Expected Utility Model: Health insurance

• 1% kemungkinan Sam tertabrak mobil, menyebabkan


ia harus membayar $30,000 untuk biaya medis.
• Biaya asuransi b untuk setiap dollar coverage.
o Jika Sam membeli $m coverage, maka total premi
yg harus dibayar adalah $mb.
• Untuk menganalisa pilihan Sam, diasumsikan , dan
premi dihitung secara fair.
o Actuarially fair premium: premi asuransi yg
ditetapkan sama dengan tingkat ekspektasi
pembayaran tertanggung.

11
Full Insurance Is Optimal

Purchase Hit? C Expected Utility


No Yes 30,000
insurance
No 0 0

Full Yes 29,700


insurance
($300) No 29,700

Partial Yes 29,850


insurance
($150) No 14,850

12
Full Insurance Is Optimal

No Insurance Full insurance Partial Insurance


Premium 0 300 150
C if not hit 30,000 29,700 29,850
C if hit 0 29,700 14,850
U if not hit 173.2 172.34 172.77
U if hit 0 172.34 121.86
Expected 0.99 × 173.2 0.99 × 172.34 0.99 × 172.77
utility + 0.01 × 0 + 0.01 × 121.86
= 171.5 + 0.01 × = 172.26
172.34
= 172.34

13
Pengaruh Risk Aversion

• Kebutuhan seseorang akan asuransi akan bergantung


pada tingkat risk aversion org tsb
• Risk aversion: tingkat toleransi individu dalam
menghadapi risiko yg ada. Semakin risk averse maka
semakin takut akan risiko
• Seseorang yang Risk-averse akan tetap membeli
asuransi meskipun premi asuransi tsb tidak dihitung
secara fair.

14
Asymmetric Information: lemon problem

o Information asymmetry: adalah perbedaan informasi yang


dimiliki penjual dan pembeli di pasar.
• gambaran asimetri informasi diperlihatkan pada pasar mobil
bekas, dimana penjual mengetahui permasalahan yg dimiliki
oleh mobilnya (lemon problem) sementara pembeli tidak
mengetahui hal tsb namun di sisi lain pembeli menjadi tidak
bisa percaya terhadap penjelasan penjual
• Dampaknya, pembeli akan menghindari pasar mobil bekas
(sehingga secara umum harga mobil bekas menjadi rendah)
• Kondisi tersebut menunjukkan adanya kegagalan pasar karena
adanya perbedaan pandangan antara penjual dan pembeli

15
Asymmetric Information: insurance market

• Dalam pasar asuransi, kondisi sebaliknya terjadi:


• Pembeli asuransi dianggap mengetahui kondisi (risiko) dirinya lebih
baik dibanding penjual
• Hal ini menyebabkan penjual enggan untuk menyediakan
jasa asuransinya karena khawatir akan kondisi berikut:
• pembeli polis asuransi kesehatan membeli asuransi hanya karena
dia sakit keras
• pembeli polis asuransi pengangguran membayar premi asuransi
karena akan kehilangan pekerjaannya
• Dampaknya, premi yg dikenakan kepada individu pembeli
lebih tinggi dari actuarially fair premium (angka premi yg
wajar) atau bahkan menolak menjual jika terdapat
kecurigaan atas status risiko org tsb.

16
Adverse Selection Example

• Jika terdapat 2 kategori penduduk:


o Orang yg lengah dgn potensi 5% kemungkinan
mengalami kecelakaan mobil (separuh populasi).
o Org yg hati-hati sehingga potensi kecelakaannya
hanya 0.5% (separuh populasi).
• Jika perusahaan asuransi mengetahui masing2 kategori
org tsb, maka tarif premi akan dibedakanberdasarkan
kategori tsb.
• Jika insurance company tidak tahu, maka tarif premi
akan ditetapkan pada angka wajar rata-rata

17
Insurer Breaks Even with Full Information Pricing

• Bagaimana jika insurance company dapat mengenakan


premi berbeda untuk setiap jenis pada actuarially fair
price?
o Mengenakan premi orang lengah $1,500.
o Mengenakan premi orang hati-hati $150.
o Menerima $150,000 per 100 orang lengah, total
pay-out $150,000.
o Menerima $15,000 per 100 orang hati-hati, total
pay out $15,000.

18
Asymmetric Information Pricing: Separate

• Apa yg terjadi jika insurance companies berusaha


membedakan tarif premi namun tidak tahu yg mana yg
lengah dan hati-hati?
o Orang lengah berpura-pura hati-hati, pay $150.
o Org hati-hati membayar $150.
o Menerima $15,000 per 100 org lengah, total pay
out $150,000. Rugi $135,000.
o Menerima $15,000 per 100 org hati-hati, total pay
out $15,000.

19
Asymmetric Information Pricing: Separate

• Bagaimana jika insurance company menerapkan harga


premi rata-rata?
o Harga premi rata-rata: $825.
o Bagi orang lengah, asuransi sangat murah,
sehingga mereka membelinya, membayar $825.
o Orang hati-hati menolak untuk membeli.
o Menerima $82,500 per 100 orang lengah, total pay
out $150,000. rugi $67,500.
o Tidak menerima apa-apa dari orang hati-hati.

20
The Problem of Adverse Selection

• Adverse selection: fakta bahwa individu yang mengetahui


lebih banyak tentang tingkat risikonya menyebabkan
seseorang yg memiliki tingkat risiko tinggi akan memilih
berasuransi, menyebabkan perusahaan asuransi
mengalami kerugian jika dia menawarkan asuransi.
• Jika menjual ke semua pihak, akan menyebabkan orang
yg ririkonya rendah mensubsidi orang yg risikonya tinggi.
• Orang yg ririkonya rendah tidak mau menerima kondisi
tersebut.
• Sehingga seringkali, hanya orang dengan risiko tinggi yang
berasuransi

21
Apakah Asymmetric Information pasti menyebabkan
kegagalan pasar?
• Secara umum, individu bersifat risk-averse (takut menghadapi
risiko), sehingga cenderung bersedia membayar asuransi lebih
mahal dibanding nilai wajarnya (besarnya sesuai dengan risk
premium).
• Risk premium: nilai yg bersedia dibayar individu yg risk-averse
untuk premi asuransi yg di atas actuarially fair price.
• Pooling equilibrium: tingkat equilibrium pasar untuk seluruh
jenis orang yg membeli full insurance, meskipun tidak dalam
kondisi harga yg fair bagi seluruh individu.
• Separating equilibrium: tingkat ekuilibrium pasar dimana
terdapat pembedaan masing-masing jenis karakter dengan
mendesain jenis produk yg berbeda untuk menunjukkan valuasi
masing-masing individu atas risiko yg dihadapinya

22
APPLICATION: Asuransi kesehatan di Harvard

• Sebelum 1995, diterapkan pooling equilibrium.


o Pegawai yg sehat memilih plan yg murah dan
generous.
• Setelah 1995, mulai diterapkan separating equilibrium.
o Pegawai yg sehat berhenti membayar premi
asuransi yg sama namun menjadi lebih mahal.
• Karena pegawai yg kurang sehat mendapatkan
perawatan medis, tarif experience-rated premiums
semakin meningkat.
• Pada 1998, plan asuransi yg generous tsb menjadi
sangat mahal dan tidak lagi ditawarkan

23
Bagaimana upaya pemerintah mengatasi Adverse
Selection?

Adverse selection mengarah pada kegagalan pasar karena


orang sehat tidak mau membeli asuransi.
• Pemerintah dapat mengatasi adverse selection, dan
meningkatkan efisiensi, dengan beberapa cara…
• …namun melibatkan proses redistribusi dari yg sehat
ke yang sakit
• Salah satunya dengan menerapkan asuransi sosial
• Asuransi sosial adalah suatu mekanisme
pengumpulan dana yang bersifat wajib yang
berasal dari iuran guna memberikan perlindungan
atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta

24
Alasan lain pemerintah mengintervensi pasar
asuransi

• Externalities: vaksinasi memberikan dampak positif.


• Administrative costs: pemerintah yang menerapkan
Medicare menghadapi/membayar biaya administrasi
yg lebih rendah dibanding asuransi private (akibat
premi yg lebih mahal)
• Redistribution: pemerintah mendorong redistribusi
dari org sehat ke yang sakit sehingga distribusi biaya
asuransi lebih merata
• Paternalism: pemerintah memandang orang-orang
akan memilih untuk membeli asuransi terlalu rendah.
Pemerintah dapat memaksa org2 untuk membeli
asuransi agar dapat memaksimalkan utilitasnya

25
Social Insurance versus Self-Insurance: How Much
Consumption Smoothing?

• Tujuan utama asuransi adalah meratakan tingkat


pengeluaran (konsumsi)
• Kondisi permasalahan (assimetric information &
adverse selection) menyebabkan pilihan Consumption
Smoothing tidak tersedia bagi org yg risk averse
(terlalu mahal)
• Meski demikian, orang masih bisa melakukan asuransi
dengan cara self-insurance.
• Self-insurance: cara individu untuk melakukan
smoothing pengeluaran dalam hal terjadi kejadian
buruk, misalnya dgn menabung, atau meminjam dari
teman.
26
Example: Unemployment Insurance

Dalam kondisi seseorang menjadi pengangguran,


beberapa cara (self-insurance) bisa dilakukan untuk
membiayai pengeluaran selama menganggur:
• Mengambil tabungannya.
• Meminjam uang dari pihak lain.
• Mendapatkan bantuan dari anggota keluarga.

27
Example: Unemployment Insurance

• Unemployment insurance memberikan manfaat dalam


bentuk replacement rate (biaya penggantian).
• UI replacement rate: rasio manfaat unemployment
insurance terhadap penghasilan sebelum menjadi
pengangguran.
• Semakin tinggi replacement rate menunjukkan
asuransi yg semakin generous.
• Namun fungsi Unemployment insurance sangat
bergantung pada tingkat self-insurance yang dimiliki
individu

28
Lessons for Consumption-Smoothing Role of Social
Insurance

Tingkat pentingnya asuransi sosial bergantung pada 2


faktor:
• Predictability of the event: Easier to self-insure
against predictable events.
• Maka manfaat asuransi semakin terasa jika suatu
kejadian lebih sulit diprediksi
• Cost of the event: Easier to self-insure against low-
cost events.
• Maka manfaat dari asuransi akan lebih terasa jika
kebutuhan untuk membiaya suatu kejadian
trsebut sangat tinggi

29
The Problem with Insurance: Moral Hazard

• Biaya/tantangan yang dihadapi oleh asuransi adalah moral hazard.


• Moral hazard: perilaku buruk yg dilakukan individu sebagai akibat
dia memiliki asuransi atas kejadian yg buruk tersebut.
• Seseorang yg punya asuransi kesehatan cenderung tidak
menjaga kesehatan dengan baik
• Seseorang yg punya asuransi kerugian/kehilangan mobil
cenderung lebih lalai dalam menjaga mobilnya
• Seseorang yg punya asuransi pengangguran cenderung malas
mencari pekerjaan
• Adanya masalah tersebut menunjukkan bahwa intervensi
pemerintah atas pasar asuransi (khususnya risk-averse
consumers) kemungkinan tidak akan optimal.

30
The Problem with Insurance: Moral Hazard

Hal yg mendorong permasalahan moral hazard adalah


kemudahan untuk mewujudkan kejadian buruk (adverse event)
yang mungkin layak mendapatkan kompensasi manfaat asuransi
• Dampak moral hazard terhadap social insurance, antara lain:
• Mengurangi kewaspadaan dalam suatu potensi kejadian
buruk.
• meningkatkan probabilitas (tingkat
kemungkinan( terjadinya kejadian buruk.
• Meningkatkan pengeluaran untuk kejadian buruk
• Penyedia jasa (Supplier) merespon (dengan
memanfaatkan) atas kejadian yg menimpa pemilik asuransi

31
Konsekuensi Moral Hazard

• Moral hazard menjadi sangat tinggi dampaknya terhadap tingkat


efisiensi sosial untuk 2 alasan:
• Perilaku buruk yg didorong oleh asuransi menyebabkan tingkat
efisiensi sosial menurun
• misalnya terkait adanya kompensasi unemployment benefit,
menyebabkan berkurangnya tingkat labor supply
• Untuk asuransi kesehatan cenderung menyebabkan konsumsi
perawatan medis lebih tinggi dari yang seharusnya.
• Ketika asuransi sosial mendorong terjadinya kejadian buruk,
menyebabkan biaya meningkat, artinya harus dikompensasi oleh
peningkatan penerimaan (pajak) sehingga semakin menurunkan
tingkat efisiensi sosial lebih jauh.

32
Asuransi Sosial yg Optimal

• Implikasi kebijakan atas faktor-faktor tersebut, adalah


bahwa Sistem asuransi sosial seharusnya menanggung
individu menghadapi kejadian yg tidak diinginkan secara
parsial
• Hal ini merupakan trade-off dari optimasi manfaat atas
kejadian buruk yg dihadapi sesorang dan potensi
perilaku moral hazard yg justru menurunkan tingkat
efisiensi sosial
• Trade off tersebut dicapai di posisi tengah dimana
pemerintah menyediakan asuransi namun bukan full-
insurance

33
Kesimpulan

• Terdapat 4 pelajaran dari diskusi dalam topik ini:


• Seseorang membutuhkan asuransi untuk melakukan consumption
smoothing dari suatu kejadian yg tidak diinginkan
• Terdapat beberapa alasan pasar gagal memenuhi ekspektasi
asuransi, antara lain karena informasi asimetrik & adverse selection
• Bahkan ketika mekanisme pasar mengalami kegagalan, kebutuhan
asuransi sosial juga masih bergantung pada ketersediaan
mekanisme consumption smoothing lainnya (seperti hal yg
termasuk dalam self-insurance)
• Memperluas layanan asuransi justru menghadapi masalah moral
hazard yg mendorong perilaku buruk (kejadian buruk untuk terjadi)

34
Terima kasih

35

Anda mungkin juga menyukai