Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS 2

MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

NAMA : HESI NUR MARDIAH

NIM : 042886891

Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi individu maupun organisasi atau
perusahaan.

1. Jelaskan risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi beserta contohnya.


2. Jelaskan risiko-risiko yang tidak dapat dicover asuransi beserta contohnya.

Jawab :
Risiko yang Bisa Diasuransikan.
Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko, tidak
semua risiko layak diasuransikan. Bagian berikut ini membicarakan tipe-tipe risiko
yang layak diasuransikan, dari sudut pandang perusahaan asuransi (insurers).
- Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur. Jika kerugian tidak bisa
diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat kontrak asuransi.
Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur, tetapi dalam
praktik, penentuan, dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan.
Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi
ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu.
Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa lagi
bekerja, dan karena itu menuntut uang pertanggungan.
- Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak. Salah satu persyaratan penting
dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah risiko yang diasuransikan bisa
diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika
risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama lain. Jika hanya satu risiko
terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi
ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured).
Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia.
- Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan.
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa
dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika
seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak akan
membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian.
Jika seseorang sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan
asuransi, maka orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena dia sudah
merencanakan tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan persyaratan dari
asuransi. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan kerugian yang disengaja
dalam polis asuransi mereka. Kerugian semacam itu tidak akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Dari sudut pandang perusahaan asuransi, kesengajaan
semacam itu akan mendorong timbulnya moral hazard. Sebagai contoh,
misalkan saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan
mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang
bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian
saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perusahaan asuransi.
Uang ganti rugi tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru.
- Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana. Salah satu tujuan
mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi diversifikasi yaitu kerugian
yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang tidak
mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang
bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi' atau pengumpulan eksposur semacam
itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayar tanggungan
yang sangat besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi
tersebut. Sebagai contoh, misal perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan
rumah kepada banyak penduduk di suatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi
yang mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah di kota tersebut, sehingga
perusahaan asuransi akan menanggung kerugian yang sangat besar (bisa
mengakibatkan kebangkrutan) karena risiko tersebut muncul pada saat yang
bersamaan. Dalam situasi tersebut, risiko yang bersifat bencana (cathastrophic)
semacam itu tidak ideal lagi untuk diasuransikan. Perusahaan asuransi bisa
mendiversifikasikan lebih lanjut, misal dengan memperluas asuransi ke negara
lain, atau dengan mengasuransikan lagi ke perusahaan asuransi lain
(reinsurance).
- Kerugian yang Besar. Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan
risiko yang mempunyai potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika
perusahaan atau individu mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya
kecil. Untuk risiko tersebut, perusahaan atau individu bisa menanggung risiko
tersebut dengan dana internal, misal menyiapkan cadangan kerugian, atau
individu menggunakan sebagian penghasilannya untuk mendanai kerugian
tersebut. Sebagai contoh, kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak
ekonomis untuk diasuransikan, karena biaya untuk memperbaiki ban pecah
tidak akan terlalu tinggi. Premi untuk risiko tersebut justru akan lebih tinggi
dibandingkan dengan cadangan dari tabungan seseorang. Tetapi risiko
kecelakaan mobil, di mana kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah,
akan lebih layak untuk diasuransikan.
- Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi. Jika probabilitas
terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang dibebankan oleh perusahaan
asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama dengan
kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi karena risiko tersebut,
ditambah dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan target keuntungan
perusahaan asuransi tersebut. Dalam situasi semacam itu, pihak yang
mengasuransikan (insured) akan lebih baik jika tidak usah membeli asuransi,
dan menanggung sendiri kerugian tersebut. Kerugian yang akan ditanggung
tersebut akan lebih kecil dibandingkan dengan total premi yang dibayarkan ke
perusahaan asuransi. Dengan demikian, kontrak asuransi tidak akan terjadi.
Contoh risiko yang dapat dicover asuransi, yaitu:
Contoh risiko yang tidak di cover asuransi:
Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang
membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus
memperhatikan faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.

1. Jelaskan perbedaan tersebut.


2. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.

Jawab :
1. Perbedaan industri asuransi salah satunya yang membedakan adalah dalam hal
menentukan tarif. Salah satu perbedaan mendasar antara penetapan harga pada asuransi
dengan penetapan harga pada industri lainnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
- Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan. Proses itu dimulai dengan
perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu di antara
berbagai kelas polis.
- Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-undang. Undang-undang
menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak bersifat
diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu yang harus
dipertimbangkan. Misalnya, tarif itu sebaiknya relatif stabil agar masyarakat
tidak gusar oleh bervariasinya biaya hidup secara mencolok dari tahun ke tahun.
Pada saat yang sama, tarif harus bersifat peka terhadap kondisi yang sedang
berubah untuk menghindari terjadinya ketidaktepatan penetapan kerugian. Jika
mungkin, juga diinginkan bahwa rate tersebut menyediakan sejenis insentif bagi
tertanggung (pemegang polis) untuk mencegah kerugian.
- Persaingan (competition). Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus
berhati-hati. Apabila dalam penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan
tidak bisa menutupi biaya operasi (cost of operations), sedangkan bila tarif
terlalu tinggi, mungkin pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat
perusahaan asuransi sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan
tarif yang lebih rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-
perusahaan asuransi.
- Perubahan struktur perekonomian.
2. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus diperhatikan factor-faktor tersebut di atas
agar diperoleh tarif ideal. Yang diartikan dengan tarif ideal adalah tarif tersebut dapat
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, untuk mengganti kerugian yang terjadi
danmemberikan sedikit keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang
bersangkutan. Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut ini:
- Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayar kerugiankerugian dari
uang yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut.
- Notexcessive, yang berarti tarif jangan berlebih-lebihan, harus memerhatikan
pembeli, kompetitor, dan sebagainya.
- Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama
kualitasnya (adil).
- Flexible, artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana keadaan
berubah, tarif menghendaki perubahan pula.
Sumber: BMP/ADBI4211/MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

Anda mungkin juga menyukai