Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fina Sahara

NIM : 042086192

UPBJJ : UT-Semarang

1. Asuransi dapat mengcover risiko-risio yang akan dihadapi.


a. Jelaskan risiko-risio yang dapat dicover oleh asuransi

Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko, tidak semua
risiko layak diasuransikan. Bagian berikut ini membicarakan tipe-tipe risiko yang layak
diasuransikan, dari sudut pandang perusahaan asuransi (insurers).

1) Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur


Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa
membuat kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan
diukur, tetapi dalam praktik, penentuan, dan pengukuran risiko tidak semudah yang
dibayangkan.
Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi
ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu.
Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa lagi
bekerja, dan karena itu menuntut uang pertanggungan. Bagaimana menentukan
bahwa klaim orang tersebut sudah benar? Apa definisi tidak mampu lagi bekerja?
Sering kali perusahaan asuransi percaya saja dengan klaim nasabahnya. Setelah
kejadian tersebut ditentukan, pertanyaan. berikutnya adalah seberapa besar kerugian
yang bisa dibayarkan? Bagaimana jika nasabah mengklaim mengalami penderitaan
akibat kecelakaan tersebut senilai Rp1.000.000.000? Nilai atau kerugian dari
penderitaan atau kesedihan semacam itu akan sangat sulit ditentukan. Biasanya
pengadilan yang akan memutuskan seberapa besar ganti rugi yang pantas (meskipun
mungkin juga tidak ada dasar yang memuaskan untuk sampai pada angka ganti rugi
tersebut).
2) Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak
Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah risiko
yang diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa

FINA SAHARA (042086192)


memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama lain.
Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi
akan menghadapi ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan
(insured). Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia. Risiko
kematian untuk individu merupakan sesuatu yang sangat tidak pasti. Tetapi jika
dikelompokkan dalam jumlah yang besar, risiko tersebut menjadi bisa diperkirakan
lebih akurat. Perusahaan asuransi sudah menghitung risiko semacam itu jika
dikelompokkan dalam jumlah yang besar, dan karenanya bisa dihitung (menjadi lebih
pasti).
Di samping itu, risiko yang ideal untuk bisa diasuransikan adalah mirip satu
sama lain. Risiko kematian merupakan contoh risiko yang seperti itu, sehingga bisa
dikelompokkan ke dalam satu jenis risiko yang akan dikelola. Risiko kematian tidak
akan bisa digabungkan dengan risiko kebakaran, karena keduanya mempunyai
karakteristik yang berbeda. Faktor lain, misal sosial dan geografis, juga harus
diperhitungkan untuk menentukan kemiripan risiko tersebut. Sebagai contoh,
eksposur badai di daerah Florida Amerika Serikat dengan daerah Yogyakarta akan
berlainan, karena Florida menjadi langganan badai (setiap tahun hampir selalu
terkena badai), sedangkan Yogyakarta relatif aman dari badai. Eksposur kematian
untuk orang yang bekerja sebagai, tentara akan berlainan dengan eksposur orang
yang bekerja di lingkungan perkantoran. Meskipun namanya sama (risiko bencana
alam atau risiko kematian), tetapi risiko dalam contoh di atas tidak homogen.
Untuk tujuan menyamakan risiko, maka eksposur bisa dikelompokkan lebih jauh
sehingga eksposur yang lebih homogen bisa diperoleh. Di lain pihak, perusahaan
asuransi akan mengalami kesulitan untuk memperkirakan risiko ledakan nuklir,
kerusuhan sosial, dan semacamnya. Risiko tersebut jarang terjadi, sehingga sulit
diperkirakan.
3) Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa
dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika
seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak akan
membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika

FINA SAHARA (042086192)


seseorang sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi,
maka orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan
tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan persyaratan dari asuransi. Perusahaan
asuransi biasanya mengeluarkan kerugian yang disengaja dalam polis asuransi
mereka. Kerugian semacam itu tidak akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dari
sudut pandang perusahaan asuransi, kesengajaan semacam itu akan mendorong
timbulnya moral hazard.
Sebagai contoh, misalkan saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya
sudah bosan dengan mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah
satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak,
kemudian saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perusahaan
asuransi. Uang ganti rugi tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru.
Dalam situasi semacam itu, secara umum perusahaan asuransi akan
membayarkan tanggungan lebih besar dari yang mereka perkirakan, yang
mengakibatkan kerugian lebih besar. Kerugian tersebut akan dibebankan pada premi
yang semakin meningkat tahun berikutnya. Premi yang terlalu tinggi tersebut
menjadi tidak menarik bagi calon pembeli asuransi yang berhati-hati, cenderung
menaikkan moral hazard, yang kemudian menaikkan kerugian, menaikkan premi,
dan akhirnya perusahaan asuransi terlibat pada lingkaran setan (death spiral) yang
bisa mengakibatkan kebangkrutan.
4) Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana
Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi
'diversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah
lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko ternyata muncul
pada saat yang bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi' atau pengumpulan eksposur
semacam itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayar
tanggungan yang sangat besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan
asuransi tersebut.
Sebagai contoh, misal perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah
kepada banyak penduduk di suatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi yang
mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah di kota tersebut, sehingga perusahaan

FINA SAHARA (042086192)


asuransi akan menanggung kerugian yang sangat besar (bisa mengakibatkan
kebangkrutan) karena risiko tersebut muncul pada saat yang bersamaan. Dalam
situasi tersebut, risiko yang bersifat bencana (cathastrophic) semacam itu tidak ideal
lagi untuk diasuransikan. Perusahaan asuransi bisa mendiversifikasikan lebih lanjut,
misal dengan memperluas asuransi ke negara lain, atau dengan mengasuransikan lagi
ke perusahaan asuransi lain (reinsurance).
5) Kerugian yang Besar
Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai
potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu
mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut,
perusahaan atau individu bisa menanggung risiko tersebut dengan dana internal,
misal menyiapkan cadangan kerugian, atau individu menggunakan sebagian
penghasilannya untuk mendanai kerugian tersebut.
Sebagai contoh, kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak ekonomis
untuk diasuransikan, karena biaya untuk memperbaiki ban pecah tidak akan terlalu
tinggi. Premi untuk risiko tersebut justru akan lebih tinggi dibandingkan dengan
cadangan dari tabungan seseorang. Tetapi risiko kecelakaan mobil, di mana
kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah, akan lebih layak untuk
diasuransikan.
6) Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi
Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang dibebankan
oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama
dengan kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi karena risiko
tersebut, ditambah dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan target
keuntungan perusahaan asuransi tersebut.
Dalam situasi semacam itu, pihak yang mengasuransikan (insured) akan lebih
baik jika tidak usah membeli asuransi, dan menanggung sendiri kerugian tersebut.
Kerugian yang akan ditanggung tersebut akan lebih kecil dibandingkan dengan total
premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi. Dengan demikian, kontrak asuransi
tidak akan terjadi.

FINA SAHARA (042086192)


b. Berikan contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang tidak dapat dicover
asuransi

Contoh risiko yang layak diansurasikan


Persyaratan Risiko Risiko Risiko
Kebanjiran Angin Tidak Bisa
Topan Bekerja Lagi
Jumlahnya banyak Ya Ya Ya
Kecelakaan atau tidak sengaja Ya Ya Barangkali
Bisa ditentukan dan diukur Ya Ya Barangkali
Bukan bersifat bencana Tidak Barangkali Ya
Kerugian besar Ya Ya Barangkali
Probabilitas tiak terlalu tinggi Barangkali Ya Barangkali

Contoh risiko yang tidak layak diansurasikan


No. Risiko Alasan Ketidaklayakan Diasuransikan
1. Risiko kerugian bisnis selama Bersifat cathastropluc. Jika terjadi depresi,
periode depresi semua bisnis akan merugi. Perusahaan
asuransi akan membayar pertanggungan
yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi
depresi semua membeli asuransi. Pada
kondisi baik, tidak ada yang membeli
asuransi. Perusahaan asuransi tidak bisa
menyeimbangkan rugi pada depresi dan laba
pada kondisi ekonomi baik. Perusahaan
asuransi akan selalu rugi.
2. Kerugian karena informasi Sulit ditentukan dan diukur besarnya
rahasia bocor ke pesaing kerugian karena peristiwa tersebut. Karena
sulit, problem moral hazard bisa muncul.
Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa

FINA SAHARA (042086192)


informasi penting bocor, padahal tidak ada
kejadian seperti itu.
3. Kerugian Perdagangan Bursa Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi
Saham bursa saham bisa berubah dengan sangat
cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi
ekonomi jelek maka bursa saham semuanya
mengalami kerugian. Jika kondisi ekonomi
baik, bursa baik, tidak ada yang beli asuransi.

Sumber : BMP ADBI4211/MODUL 5 halm. 5.7-5.11

2. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang
membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus
memperhatikan faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.
a. Jelaskan perbedaan tersebut.

Salah satu perbedaan mendasar antara penetapan harga pada asuransi dengan penetapan
harga pada industri lainnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
1) Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan
Proses itu dimulai dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan
biaya itu di antara berbagai kelas polis.
2) Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-undang
Undang-undang menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak
bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu yang harus
dipertimbangkan. Misalnya, tarif itu sebaiknya relatif stabil agar masyarakat tidak
gusar oleh bervariasinya biaya hidup secara mencolok dari tahun ke tahun. Pada saat
yang sama, tarif harus bersifat peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk
menghindari terjadinya ketidaktepatan penetapan kerugian. Jika mungkin, juga
diinginkan bahwa rate tersebut menyediakan sejenis insentif bagi tertanggung
(pemegang polis) untuk mencegah kerugian. 3.

FINA SAHARA (042086192)


3) Persaingan (competition)
Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam
penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi
(cost of operations), sedangkan bila tarif terlalu tinggi, mungkin pembeli akan
berkurang. Para pembeli akan melihat perusahaan asuransi sejenis yang menawarkan
jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih rendah karena banyaknya
persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi.
4) Perubahan struktur perekonomian.
Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus diperhatikan faktor-faktor tersebut di
atas agar diperoleh tarif ideal. Yang diartikan dengan tarif ideal adalah tarif tersebut
dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, untuk mengganti kerugian yang
terjadi dan memberikan sedikit keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan
yang bersangkutan

b. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.

Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut ini.

Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-kerugian dari uang
yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut.
Notexcessive, yang berarti tarif jangan berlebih-lebihan, harus memerhatikan
pembeli, kompetitor, dan sebagainya.
Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama kualitasnya
(adil).
Flexible, artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana keadaan berubah,
tarif menghendaki perubahan pula.

Sumber : BMP ADBI4211/MODUL 6 halm. 6.5-6.6

FINA SAHARA (042086192)

Anda mungkin juga menyukai