Anda di halaman 1dari 7

1

BAB V
KONSUMSI DAN INVESTASI
KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi
ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), Produk tabungan atau investasi berdasarkan data, atau
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan grafik
Nasional (PN), inflasi konsumsi dan investasi, uang
dan Perbankan.

SOAL-SOAL LATIHAN
1. UJIAN NASIONAL 2010 jumlah konsumsi menjadi Rp 2.700.000,00.
Jika fungsi konsumsi C = 95.000 + 0,75Y dalam Berdasarkan data tersebut, fungsi konsumsi adalah
rupiah, sedangkan C merupakan besarnya konsumsi. …
Y besarnya pendapatan, maka besarnya konsumsi A. C = –250.000 + 0,3 Y
apabila tabungan sebesar Rp 100.000,00 adalah … . B. C = 250.000 – 0,3 Y
A. Rp 780.000,00 C. C = 250.000 + 0,3 Y
B. Rp 680.000,00 D. C = 250.000 – 0,7 Y
C. Rp 195.000,00 E. C = 250.000 + 0,7 Y
D. Rp 100.000,00 7. UJIAN NASIONAL 2014
E. Rp 95.000,00 Pada tingkat pendapatan masyarakat Rp 2.000,00,
2. UJIAN NASIONAL 2011 jumlah yang digunakan untuk tabungan Rp 500,00.
Pola konsumsi Yudi dengan fungsi C = 1.600.000 + 0,6Y. Jika pendapatan naik menjadi Rp 2.500,00, tingkat
Jika pendapatannya Rp 5.000.000,00 naik menjadi Rp tabungan naik menjadi Rp 800,00. Dari data
6.500.000,00, maka besar tabungan Yudi adalah … . tersebut, bentuk fungsi konsumsi adalah …..
a. Rp 5.500.000,00 A. C = 700 + 0,4Y
b. Rp 4.600.000,00 B. C = 700 + 0,6Y
c. Rp 3.600.000,00 C. C = 700 – 0,4Y
d. Rp 1.000.000,00 D. C = –700 + 0,4Y
e. Rp 400.000,00 E. C = –700 – 0,4Y
3. UJIAN NASIONAL 2011 8. UJIAN NASIONAL 2014
Diketahui fungsi konsumsi suatu keluarga C = 0,45Y + Pada saat Bapak Zaenal memiliki pendapatan Rp
400.000. jika pendapatan keluarga tersebut berubah 1.000.000,00, konsumsinya Rp 500.000,00,
dari Rp 3.000.000,00 menjadi Rp 4.000.000,00 sedangkan saat pendapatannya naik menjadi Rp
sebulan, maka besar tabungan adalah ….. 3.000.00,00, konsumsi Bapak Zaenal Rp
a. Rp 950.000,00 d. Rp 2.200.000,00 1.000.000,00. Berdasarkan data di atas, fungsi
b. Rp 1.250.000,00 e. Rp 2.600.000,00 konsumsi Bapak Zaenal adalah ….
c. Rp 1.800.000,00 A. C = 500.000 + ½ Y
4. UJIAN NASIONAL 2012 B. C = –500.000 + ½ Y
Jika fungsi konsumsi C = 95.000 + 0,75Y dalam C. C = –250.000 + ¼ Y
rupiah, sedangkan C merupakan besarnya konsumsi, D. C = 250.000 – ¼ Y
dan Y besarnya pendapatan, maka besarnya E. C = 250.000 + ¼ Y
konsumsi apabila tabungan sebesar Rp100.000,00 9. UJIAN NASIONAL 2014
adalah ... . Negara A memiliki penghasilan sebesar 4 milyar
a. Rp 780.000,00 rupiah dikonsumsinya 3 milyar rupiah. Pada saat
b. Rp 680.000,00 penghasilannya naik menjadi 6 milyar rupiah
c. Rp 195.000,00 konsumsi negara A naik menjadi 4 milyar rupiah.
d. Rp 100.000,00 Fungsi tabungan negara A adalah …..
e. Rp 95.000,00 A. S = ½ Y – ½ milyar
5. UJIAN NASIONAL 2013 B. S = ½ Y – 1 milyar
Pak Tonny pendapatannya Rp 1.500.000,00 C. S = ½ Y + 1 milyar
konsumsinya Rp 1.350.000,00, ketika D. S = ½ Y – 2 milyar
pendapatannya naik menjadi Rp 1.750.000,00, E. S = ½ Y + 2 milyar
konsumsinya Rp 1.550.000,00. Berdasarkan data 10. UJIAN NASIONAL 2014
tersebut, maka bentuk fungsi konsumsinya adalah … Dalam suatu keluarga pada saat pendapatannya Rp
a. C = 150.000 + 0,8 Y 500.000,00 perbulan, pengeluaran konsumsinya
b. C = 150.000 + 0,2 Y sebesar Rp 450.000,00 perbulan, ketika
c. C = 165.000 + 0,3 Y pendapatannya naik menjadi Rp 750.000,00
d. C = 200.000 + 0,4 Y perbulan, tingkat konsumsinya menjadi Rp
e. C = 250.000 + 0,4 Y 600.000,00 perbulan. Dari data di atas fungsi
6. UJIAN NASIONAL 2014 tabungan adalah …..
Irwan seorang tamatan SMA, bekerja dengan A. S = – 150.000 – 2/5Y
panghasilan Rp 2.500.000,00 sebulan jumlah B. S = – 150.000 + 2/5Y
konsumsinya Rp 2.000.000,00. Ketika penghasilan C. S = 150.000 + 2/5Y
Irwan bertambah menjadi Rp 3.500.000,00 sebulan, D. S = 150.000 – 3/5Y
2

E. S = 150.000 + 3/5Y 600.000,00. Berdasarkan data tersebut fungsi


11. UJIAN NASIONAL 2014 konsumsinya adalah
Keluarga Pak Sapta memperoleh pendapatan Rp a. C = -200 – 0,4Y d. 5C = 1.000 + 2Y
2.000.000,00 perbulan. Dari pendapatan tersebut b. C = -200 + 0,4Y e. 5C = 1.000 - 2Y
digunakan untuk konsumsi Rp 1.800.000,00. Tahun c. C = 200 + 0,6Y
depan pendapatan keluarga Pak Sapta naik menajdi 17. EBTANAS 2000
Rp 2.400.000,00 perbulan dan digunakan untuk Diketahui fungsi konsumsi masyarakat C = 10 +
konsumsi Rp 2.000.000,00. Fungsi tabungan keluarga 0,60Y. Apabila pendapatan nasional sebesar 50,
Pak Sapta adalah ….. maka besarnya tabungan adalah …..
A. S = 400.000 + ½ Y a. 10 b. 14 c. 24 d. 36 e. 46
B. S = 400.000 – ½ Y 18. EBTANAS 2000
C. S = 800.000 + ½ Y Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C =
D. S = 800.000 – ½ Y 70.000 + 0,25Y. Jika pedapatan nasional sebesar Rp
E. S = –800.000 + ½ Y 160.000,00, maka besarnya tabungan masyarakat
12. UJIAN NASIONAL 2014 adalah …..
Rudy seorang tamatan SMA pada saat bekerja a. Rp 90.000,00 c. Rp 40.000,00 e. Rp
jumlah penghasilan Rp 1.500.000,00 untuk 20.000,00
konsumsinya Rp 1.500.000,00. Jika penghasilannya b. Rp 50.000,00 d. Rp 30.000,00
naik menjadi Rp 2.500.000,00 seblan, jumlah 19. UJIAN NASIONAL 2004
konsumsinya sebesar Rp 2.000.000,00. Berdasarkan Fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C = 30
ilustrasi tersebut fungsi konsumsi adalah ….. + 0,60Y. Jika besarnya tabungan 20, maka besarnya
A. C = 1.500.000 + 0,5Y pendapatan adalah .....
B. C = 1.500.000 – 0,5Y a. 180 b. 135 c. 125 d. 110 e. 42
C. C = –750.000 + 0,5Y 20. UJIAN NASIONAL 2005
D. C = 750.000 + 0,5Y Jika diketahui fungsi konsumsi C = 400 milyar + 0,8Y.
E. C = 500.000 + 0,2Y Besarnya tabungan 600 milyar, maka besarnya
13. UJIAN NASIONAL 2014 pendapatan nasional adalah .....
Berikut ini contoh kegiatan investasi : a. Rp 200 milyar d. Rp 5.000 milyar
1. Sedikit demi sedikit tabungan Yanto bertambah b. Rp 400 milyar e. Rp 10.000 milyar
banyak sehingga ia dapat membeli sepeda motor c. Rp 600 milyar
2. Tuan Ali membeli mesin baru sebagai awal 21. UJIAN NASIONAL 2005
memperluas usahanya Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan
3. Untuk menambah modal usahanya, PT. ABU oleh persamaan C = 60 + 0,7Y. Bila tabungan
menambah menjual saham sebesar Rp 30, maka pendapatan masyarakat
4. Guna meningkatkan pelayanan jalan tol, PT. adalah .....
MARGA mengeluarkan obligasi kepada a. 330 b. 300 c. 270 d. 210 e. 100
masyarakat 22. UJIAN NASIONAL 2005
5. Ketika harga emas meningkat, Pak Yanto Ali Diketahui fungsi konsumsi C = 800 + 0,8Y. Jika
membeli cukup besar sebagai investasi diketahui besarnya tabungan 200 maka besarnya
Contoh kegiatan investasi yang dilakukan pendapatan adalah .....
perusahaan adalah … a. Rp 1.200,00 d. Rp 4.800,00
A. (1), (2), dan (3) b. Rp 1.800,00 e. Rp 5.000,00
B. (1), (3), dan (5) c. Rp 3.000,00
C. (2), (3), dan (4) 23. UJIAN NASIONAL 2006
D. (2), (4), dan (5) Diketahui pendapatan masyarakat 200 miliar dan
E. (3), (4), dan (5) konsumsi masyarakat 160 miliar. Pada saat
14. EBTANAS 1997 pendapatan naik menjadi 250 miliar, konsumsi
Diketahui fungsi konsumsi C = 60 milyar + 0,7Y. Jika masyarakat menjadi 180 miliar, maka besarnya
pendapatan nasionalnya Rp 300.000 milyar, maka tabungan masyarakat pada saat pendapatan
besarnya tabungan masyarakat adalah ….. masyarakat 300 miliar adalah ….
a. Rp 89.940 milyar d. Rp 210.000 milyar a. 100 milyar d. 260 milyar
b. Rp 90.000 milyar e. Rp 210.060 milyar b. 180 milyar e. 280 milyar
c. Rp 90.060 milyar c. 200 milyar
15. EBTANAS 1999 24. UJIAN NASIONAL 2006
Pada saat Pak Andi tidak bekerja, ia harus Pada waktu pendapatan nasional pertahun Rp
mengeluarkan Rp 30.000,00 untuk memenuhi 2.000 milyar, besar konsumsi adalah Rp 1.900
kebutuhan sebulan. Setelah bekerja dengan milyar pertahun. Pada tingkat pendapatan nasional
penghasilan Rp 100.000,00, ia bisa menabung Rp sebesar Rp 2.500 milyar, besar konsumsi Rp 2.350
10.000,00. Berdasarkan data tersebut fungsi milyar. Fungsi konsumsinya adalah .....
konsumsinya adalah .... a. C = 0,9 + 100Y d. C = 100 + 0,5Y
a. C = 10.000 + 0,6Y d. C = 100.000 + 0,6Y b. C = 100 + 0,9Y e. C = 0,05 + 0,9Y
b. C = 30.000 + 0,6Y e. C = 140.000 + 0,6Y c. C = 0,95 + 0,9Y
c. C = 90.000 + 0,6Y 25. Secara matematis, multiplier dapat dirumuskan :
16. EBTANAS 1999 1 1 1
Pada tingkat pendapatan Rp 500.000,00, besarnya −
konsumsi Rp 400.000,00 dan pada tingkat a. MPC d. MPC MPS
pendapatan Rp 1.000.000,00 besarnya konsumsi Rp
3

1 MPC a. Rp 175 trilyun d. Rp 150 trilyun


b. –Rp 350 trilyun e. Rp 105 trilyun
b. 1−MPS e. MPS c. Rp 291,7 trilyun
1 26. Jika diketahui Y = 1000 dan C = 700, maka
c. 1−MPC besarnya MPS (Marginal propencity to save)
26. Berikut adalah tabel tentang pendapatan (Y) dan adalah...
konsumsi (C) a. 0,7 b. 0,8 c. 0,5 d. 0,2 e. 0,3
Y 50.000 100.00 150.000 200.00 250.000 27. Hasrat mengkonsumsi marjinal atau Marginal
0 0 Propencity to consume (MPC) sebesar 0,75
C 80.000 ………. ………. ………. ………. menunjukkan …..
Kalau MPC konstan 0,80, maka break even income a. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka
akan dicapai pada saat pendapatan sebesar …. konsumsi akan meningkat sebesar 75%
a. 50.000 c. 150.000 e. 250.000 b. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka
b. 100.000 d. 200.000 konsumsi akan meningkat sebesar 0,75%
27. Fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 120 milyar + c. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka
0,6Y. Bila pendapatan nasional sebesar Rp 6.000 konsumsi akan meningkat sebesar 7,5%
milyar, jumlah tabungan masyarakat adalah d. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka
a. 2.280 milyar d. 3.720 milyar konsumsi akan meningkat sebesar 0,075%
b. 2,520 milyar e. 5.880 milyar e. tidak ada jawaban yang benar
c. 3.600 milyar 28. SPMB 2006 REG III
Anggaplah fungsi konsumsi adalah C = 100 +
28. Bila I = Rp 100 juta dan MPC = 0,8, maka Y =
0,90Y.Jika pemerintah menstimulasi perekonomian
a. Rp 100 juta c. Rp 400 juta e. Rp 800 juta
dengan meningkatkan konsumsi pemerintah
b. Rp 200 juta d. Rp 500 juta
sebesar Rp 50 milyar ceteris paribus, output
29. Kalau C adalah konsumsi dan MPC adalah Marginal
perekonomian akan meningkat sebesar …..
propencity to consume = 0,75. Apabila pendapatan
a. Rp 5 milyar d. Rp 195 milyar
bertambah dengan 80 satuan, maka tabungan akan
b. Rp 50 milyar e. Rp 500 milyar
bertambah dengan …. Satuan.
c. Rp 150 milyar
a. 75 b. 60 c. 40 d. 20 e. 10
29. UMPTN 1997 / Rayon A
21. Diketahui C = 3000 + 0,75Y, dimana C = konsumsi
Kalau fungsi konsumsi suatu Negara dinyatakan
dan Y = pendapatan. Apabila pada saat itu diadakan
sebagai C = 150 milyar + 0,80 Y, dimana Y =
pertambahan investasi sebesar Rp 1.000.000,00,
pendapatan nasional, maka
maka pendapatan akan bertambah dengan ….
1. fungsi tabungannya S = -150
a. Rp 750.000,00 d. Rp 4.000.000,00
milyar + 0,20 Y
b. Rp 1.050.000,00 e. Rp 7.500.000,00
2. break even income akan dicapai
c. Rp 1.750.000,00
pada saat pendapatan nasional 750 milyar
22. Bila diketahui persamaan konsumsi C = 20 + 0,90Y,
3. bila Y = 1.000 milyar, maka S = 50
maka konsumsi sebanyak ….
milyar
a. 90 jika pendapatan disposable 100
4. fungsi konsumsi tersebut
b. 100 jika pendapatan disposable 90
berbentuk non linier
c. 180 jika pendapatan disposable 200
30. UMPTN 1997 / Rayon B
d. 110 jika pendapatan disposable 100
Kalau diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,75Y dan
e. 200 jika pendapatan disposable 220
investasi 150, maka :
23. Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional
1. pendapatan
awal sebesar Rp 100 trilyun. Jika diketahui besarnya
keseimbangan 1.000
MPC = 0,6 dan konsumsi otonom meningkat Rp 10
2. fungsi tabungannya S =
trilyun maka besarnya pendapatan nasional setelah
-100 + 0,25Y
tercapai keseimbangan yang baru adalah ….
3. konsumsi otonom 100
a. Rp 5 trilyun d. Rp 106 trilyun
4. break even income 400
b. Rp 25 trilyun e. Rp 116,67 trilyun
31. UMPTN 1997 / Rayon C
c. Rp 125 trilyun
Secara matematis, multiplier dapat dirumuskan :
24. Besarnya tambahan keinginan mengkonsumsi
(marginal propencity to consume, MPC) sebesar 0,7. 1 1 1

MPC = 0,7 artinya …. a. MPC d. MPC MPS
a. setiap pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan
konsumsi Rp 0,7
1 MPC
b. setiap pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan b. 1−MPS e. MPS
konsumsi Rp 70,00 1
c. setiap pendapatan Rp 1,00 memerlukan konsumsi
Rp 0,7 c. 1−MPC
d. setiap tambahan konsumsi Rp 1,00 menyebabkan 32. UMPTN 1999 / Rayon A,B,C
pendapatan Rp 0,7 Dalam perekonomian sederhana, nilai tabungan
e. setiap tambahan pendapatan Rp 100,00, akan akan sama dengan nilai investasi pada satu tahun
menyebabkan tambahan konsumsi Rp 70,00 tertentu.
25. Suatu perekonomian memiliki fungsi tabungan S = SEBAB
−50 + 0,6Y. Jika investasi aggregate sebesar Rp 125 Sumber dana investasi berasal dari tabungan yang
trilyun, maka besarnya pendapatan nasional dibentuk dari masyarakat dan pemerintah
keseimbangan adalah …. 33. UMPTN 1999 / Rayon C
4

Pada fungsi tabungan S = −a + (1 – b) Y, b Bila Y = Pendapatan, MPS = Marginal Propencity to


menunjukkan : Save, dan MPC = Marginal Propencity to Consume,
1. C / Y 3. Kecondongan kurva konsumsi (C) maka berikut ini yang benar adalah .....
2. MPC 4. besarnya koefisien multiplier 1. MPC + MPS = 1
34. UMPTN 2000 / Rayon B 1 1
Diketahui fungsi konsumsi masyarakat suatu negara +
C = 75 milyar + 0,8 Y, maka 2. ▲Y = MPC MPS
1. fungsi tabungannya S = −75 milyar + 0,2Y 3. Investment Multiplier coefficient =
2. besarnya pendapatan pada saat tabungan sebesar 1
50 milyar adalah = 625 milyar
1−MPC
3. besarnya konsumsi pada saat tabungan sebesar 4. Y = MPC = MPS
50 milyar adalah = 575 milyar 41. SPMB 2005 REG I
4. besarnya pendapatan pada saat seluruh- nya Jika pajak yang dipungut pemerintah bersifat
dialokasikan untuk konsumsi adalah = 325 independen tingkat pendapatan dan diketahui
milyar bahwa Marginal Propencity to Consume (MPC)
35. SPMB 2003 / Regional II sebesar 0,8 serta perubahan pengeluaran
Diketahui fungsi konsumsi C = 125.000.000 + 0,75Y. pemerintah (▲G) sama dengan perubahan atas
Jika pendapatan nasional sebesar Rp 800 juta, maka pajak (▲T) sebesar Rp 10,00 milyar, maka
pernyataan yang benar di bawah ini adalah (dalam pendapatan nasional akan .
milyar rupiah) a. meningkat sebesar Rp 50,00 milyar
1. break even income akan dicapai saat Y = Rp b. turun sebesar Rp 40,00 milyar
50.000.000 c. turun sebesar 12,50 milyar
2. tabungan nasional = Rp 300.000.000 d. meningkat sebesar Rp 10,00 milyar
3. Konsumsi nasional = Rp 500.000.000 e. tetap
4. income multiplier = 4 42. SPMB 2004 REG III
36. UJIAN NASIONAL 2007 Diketahui C = 200 + 0,75Yd, dimana C hádala
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara C = 2.000 konsumsi dan Yd hádala pendapatan disponible.
+ 0,75 Y. Jika pada saat itu besarnya tabungan Angka 0,75 dalam fungsi konsumsi tersebut
masyarakat 500, maka besarnya konsumsi adalah …. menunjukkan ....
a. Rp a. Marginal Efficiency of Capital (MEC)
375,00 c. Rp 1.200,00 e. Rp 9.500,00 b. Marginal Propencity to Save (MPS)
b. Rp c. Marginal Propencity to Comsume
575,00 d. Rp 2.800,00 (MPC)
37. UJIAN NASIONAL 2007 d. Bagian Yd yang dikonsumsi
Diketahui fungsi konsumsi C = 500 + 0,8 y jika e. Tingkat konsumsi masyarakat
besarnya tabungan Rp. 400,00 maka besarnya
konsumsi adalah ... 43. SPMB 2004 REG II
a. Rp 500,00 c. Rp 1.125,00 e. Rp 4.100,00 Kurva konsumsi (C) akan sejajar dengan kurva
b. Rp 820,00 d. Rp 2.500,00 tabungan (S) bila
38. SPMB 2005 REG III a. Konsumsi = tabungan
Keseimbangan pendapatan nasional (Break Even b. Investasi = konsumsi
Income) tercapai pada tingkat pendapatan Rp c. Marginal Efficiency of Capital (MEC) = Marginal
4.000,00 milyar. Apabila terjadi pertambahan Propencity to Comsume (MPC)
pendapatan, maka pertambahan tersebut akan d. Marginal Efficiency of Investment (MEI) =
dipakai untuk keperluan konsumsi (consumption Marginal Propencity to Comsume (MPC)
expenditure) sebesar 75%. Fungsi konsumsi ..... e. Marginal Propencity to Save (MPS) = Marginal
a. C = 1.000 + 0,25Y d. C = 4.000 + 0,25Y Propencity to Comsume (MPC)
b. C = 1.000 + 0,75Y e. C = 800 + 0,25Y
c. C = 4.000 + 0,75Y 44. SPMB 2004 REG II
39. SPMB 2005 REG III Kalau diketahui Marginal Propencity to Consume
Pada tingkat pendapatan sebesar Rp 1.000.000,00, (MPC) = 0,6, apabila diadakan investasi sebesar Rp
pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 10 juta, maka pendapatan akan bertambah
1.300.000,00. Ketika pendapatan meningkat menjadi a. Rp 60 juta c. Rp 25 juta e. Rp 4 juta
Rp 1.250.000,00, pengeluaran konsumsi rumah b. Rp 40 juta d. Rp 6 juta
tangga meningkat menjadi Rp 1.500.000,00.
Berdasarkan informasi tersebut, maka rumah tangga 45. UM UGM 2009
akan mencapai titik impas (break even point) pada Dalam perekonomian sederhana 2 sektor, diketahui
tingkat pendapatan sebesar ..... bahwa fungsi konsumsi adalah C = 200 + 0,8Y, maka
a. Rp …..
625.000,00 d. Rp a. Multiplier ekonomi = 0,8
2.500.000,00 b. Multiplier ekonomi = 200
b. Rp c. Multiplier ekonomi = 1.25
1.250.000,00 e. Rp d. Multiplier ekonomi = 5
2.550.000,00 e. Multiplier ekonomi = 0,2
c. Rp
1.400.000,00 46. UM UGM 2008 dan SPMB 2007 REG I
40. SPMB 2005 REG II
5

Apabila marginal propencity to consume (MPC) (dengan mengaplikasikan konsep angka pengganda /
masyarakat 0,5, maka besarnya angka multiplier multiplier) adalah sebesar …..
untuk ….. a. Rp 150 trilyun d. Rp 120 trilyun
1. Pajak = -1 b. Rp 133,3 trilyun e. Rp 20 trilyun
2. Investasi = 2 c. Rp 50 trilyun
3. Pengeluaran pemerintah = 2 54. UM UGM 2003
4. Ekspor = 5 Besarnya tambahan keinginan mongkonsumsi
47. UM UGM 2005 (marginal propensity to consume, MPC) sebesar
Berikut adalah ciri konsumsi otonom 0,7. MPC = 0,7 artinya
1) pengeluaran konsumsi yang harus diadakan a. setiap pendapatan Rp. 100,- akan
meskipun tidak mempunyai pendapatan menyebabkan konsumsi Rp. 0,7,-
2) pengeluaran konsumsi yang tidak mutlak harus b. setiap pendapatan Rp. 100,- akan
diadakan menyebabkan konsumsi Rp. 70,-
3) pengeluaran konsumsi untuk sandang, pangan c. setiap pendapatan Rp. 1,- memerlukan
dan papan konsumsi Rp. 0,7,-
4) pengeluaran konsumsi untuk membiayai daerah d. setiap tambahan konsumsi Rp. 1,-
otonom menyebabkan pendapatan Rp. 0,7,-
48. UM UGM 2005 e. setiap tambahan pendapatan Rp. 100,- akan
Investasi asing di Indonesia hanya akan memicu menyebabkan tambahan konsumsi Rp. 70,-
perusakan lingkungan dan merugikan masyarakat 55. UM UGM 2003
banyak Suatu perekonomian memiliki fungsi tabungan S =
SEBAB -50 + 0,6Y. Jika investasi agregat Rp. 125 triliun,
Kerusakan lingkungan hidup tidak tercakup dalam maka besarnya pendapatan nasional
perhitungan Pendapatan Nasional keseimbangan adalah
49. UM UGM 2005 a. Rp. 175 triliun d. Rp 150 trilyun
Multiplier pengeluaran pemerintah selalu sama b. Rp. 350 triliun e. Rp 105 trilyun
dengan multiplier pajak c. Rp. 291,7 triliun
SEBAB 56. SNMPTN 2009 REG II
Pajak yang bersifat built in mampu menstabilkan Diketahui fungsi tabungan S = 0,25Y – 10 dan
fluktuasi pendapatan nasional investasi (I) = 20. Jika tabungan sama dengan
50. UM UGM 2004 investasi, pendapatan nasional dalam milyar
Yang tidak termasuk “Investasi” dalam konteks sebesar ....
makro adalah a. 150 c. 110 e. 90
a. Alat b. 120 d. 100
-alat produksi (pabrik, mesin, dll) 57. SNMPTN 2009 REG II
b. Per Fungsi konsumsi sebuah negara adalah S = –100 +
ubahan barang cadangan 0,25Y. Bila Pendapatan Nasional (Y) sebesar Rp
c. Ru 1.000 triliun tahun 2008, berdasarkan model
mah untuk tempat tinggal persamaan tersebut dapat diketahui .....
d. Jual 1. Besarnya konsumsi (C) adalah Rp 1.150 triliun
-beli saham di pasar modal 2. Persamaan fungsi konsumsi adalah C = 100 +
e. Sem 0,75Y
ua jawaban di atas salah 3. Besarnya tabungan (S) adalah Rp 150 triliun
51. UM UGM 2004 4. Besarnya koefisien MPS adalah 0,25
Hasrat mengkonsumsi marginal atau Marginal 58. SNMPTN 2009 REG III
Propensity to Consume (MPC) sebesar 0,75 Rumus berikut yang menyatakan fungsi konsumsi
menunjukkan ….. adalah ......
a. Bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka a. C = –a + MPCY d. C = aY + MPS
konsumsi akan meningkat sebesar 75 % b. C = Co + (1 – b)Y e. C = Co + (1 – MPS)Y
b. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 % maka c. C = aY + MPC
konsumsi akan meningkat sebesar 0,75 % 59. SNMPTN 2009 REG III
c. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 % maka Fungsi saving f(S) menunjukkan hubungan antara
konsumsi akan meningkat sebesar 7,5 % tabungan dan pendapatan
d. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 % maka SEBAB
konsumsi akan meningkat sebesar 0,075% Besar kecilnya tabungan sangat bergantung pada
e. Tidak ada jawaban yang benar besar kecilnya tingkat Pendapatan
52. UM UGM 2004 60. SNMPTN 2008 REG II
Jika diketahui ∆Y = 1000 dan ∆C = 700, maka Bila tingkat bunga naik, maka .....
besarnya MPS (marginal propensity to save) adalah 1. Marginal propencity to consume naik
a. 0,7 c. 0,5 e. 0,3 2. Tingkat konsumsi menurun
b. 0,8 d. 0,2 3. Banyak bank menjadi rugi
53. UM UGM 2004 4. Tingkat investasi menurun
Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional 61. SPMB 2007 REG I
awal sebesar Rp 100 trilyun. Jika diketahui besarnya Diasumsikan fungsi tabungan S = -200 + (1/4) Yd
MPC = 0,6 dan konsumsi otonom bertambah Rp 20 adalah pendapatan disposable, dan pajak yang
trilyun, maka besarnya tambahan pendapatan dipungut pemerintah t = 20%. Jika pengeluaran
pemerintah ditingkatkan sebesar Rp 100,00 milyar,
6

maka pendapatan nasional keseimbangan c. Expantion


meningkat sebesar ….. 71. SPMB 2006 REG III
a. Rp 250,00 milyar d. Rp 400,00 milyar Anggaplah fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,90Y.
b. Rp 300,00 milyar e. Rp 500,00 milyar Jika pemerintah menstimulasi perekonomian
c. Rp 380,00 milyar dengan meningkatkan konsumsi pemerintah
62. SPMB 2007 REG I sebesar Rp 50 milyar ceteris paribus, output
Manakah berikut ini yang mempengaruhi tabungan perekonomian akan meningkat sebesar …..
rumah tangga ..... a. Rp 5 milyar d. Rp 195 milyar
1. Pendapatan yang diharapkan di masa yang akan b. Rp 50 milyar e. Rp 500 milyar
datang c. Rp 150 milyar
2. Pendapatan yang siap dibelanjakan
3. Pendapatan perseorangan 72. SPMB 2006 REG I
4. Tingkat bunga C
63. SPMB 2007 REG I (C + I)1
Manakah berikut ini yang mempengaruhi tabungan 500 a
rumah tangga ..... (C + I)o
1. Pendapatan yang diharapkan di masa yang akan b
datang
2. Pendapatan yang siap dibelanjakan 250
3. Pendapatan perseorangan c
4. Tingkat bunga 200
64. SPMB 2007 REG II
Marginal Propencity to Save (MPS) adalah berapa 100
bagian dari tambahan pendapatan yang digunakan
untuk menambah tabungan 0 250 500 Y
SEBAB Berdasarkan gambar tersebut, maka angka
MPS adalah satu dikurangi dengan Marginal pengganda adalah .....
propencity to Consume (MPC) a. 0,40 b. 0,60 c. 1,66 d. 2,50 e. 4,00
73. SPMB 2006 REG III
65. SPMB 2007 REG III Investasi pemerintah tidak mencakup .....
Apabila fungsi konsumsi C = 50 + 0,75Y, maka 1. bantuan tunai langsung yang diberikan kepada
besarnya Marginal Propencity to Save (MPS) adalah keluarga miskin
….. 2. biaya operasional sekolah
a. 0,75 b. 0,65 c. 0,35 d. 0,25 e. 0,15 3. belanja pegawai negeri, baik di tingkat pusat
maupun daerah
66. SPMB 2007 REG III 4. pengeluaran untuk pembangunan Rumah Sakit
Faktor-faktor berikut ini yang dapat menyebabkan Umum dan Puskesmas
perubahan stok barang modal dalam 74. SIMAK UI 2009
perekonomian , yaitu ..... Investasi dibedakan atas investasi otonom
1. Akselerasi 3. Konsumsi (autonomous investment) dan investasi terimbas
2. Depresiasi 4. Investasi (induced investment). Berikut ini yang termasuk
67. SPMB 2007 REG III investasi otonom adalah …..
Hubungan antara Marginal Propencity to Consume 1. Pembangunan saluran irigasi
(MPC) dan Marginal Propencity to Save (MPS) adalah 2. INPRES Desa Tertinggal
sebagai berikut ..... 3. Pembangunan bendungan
a. MPC – MPS = 0 d. MPC + MPS = 1 4. Pembangunan hotel
b. MPS > MPC e. MPS = MPC – 1 SPMB 2010 REG I
c. MPC + MPS > 1. Investasi dapat dikelpompokkan dalm investasi riil
68. SPMB 2006 REG I dan investasi dinansial. Investasi ini meliputi
Jika Marginal Propencity to Consume (MPC) sebesar investasi berikut, kecuali .....
0,8 dan dengan anggapan tidak ada sektor a. Investasi aset tetap
pemerintah dan luar negeri, maka angka pengganda b. Investasi untuk peralatan produksi
multiplier sebesar ..... c. Investasi persediaan perusahaan
a. 0,2 b. 0,8 c. 1,25 d. 4 e. 5 d. Investasi untuk saham
69. UM UNBRAW 2010 e. Investasi kendaraan bagi perusahaan
Jika diketahui besarnya Marginal Propencity to Save
sama dengan 0,25, berarti fungsi konsumsi adalah….. SPMB 2012 REG II
a. C = –a + 0,25Y 2. Fungsi konsumsi satu negara adalah C = 10 +
b. C = a – 0,25Y 0,75Y. Pada saat pendapatan nasional sebesar
c. C = a + 0,75Y 100, maka besarnya tabungan adalah .....
d. C = a – 0,75Y a. 10
e. C = –a + 0,25Y b. 15
70. SPMB 2006 REG I c. 25
Proses meningkatnya investasi karena kenaikan d. 75
konsumsi merupakan efek ..... e. 90
a. Multiplier d. Industrialization
b. Accelerator e. Modernization
7

3. Ketika pemerintah meningkatkan penerimaan pajak,


maka pendapatan nasional akan turun sebesar Untuk mengurangi beban subsidi yang harus
jumlah pertambahan penerimaan pajak itu sendiri ditanggung oleh APBN, BPH Migas menyarankan
SEBAB A kenaikan harga bensin dan solar Rp 1.500,00 per liter,
Angka pengganda pajak lebih kecil dari pada angka sehingga harganya naik menjadi Rp 6.000,00 perliter.
pengganda pengeluaran pemerintah Kenaikan harga sebesar itu akan menghemat
SPMB 2013 REG II pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM sebesar Rp
Bacaan berikut digunakan sebagai pengantar soal 70 triliun pertahun.
nomor 1 – 3 Faktanya, harga minyal di pasar dunia terus
Dalam perekonomian sederhana model dua sektor (rumah meningkat. Disamping disebabkan oleh semakin
tangga dan perusahaan), diketahui bahwa besarnya menurunnya produksi minyak dunia, kenaikan harga
angka pengganda investasi = 5, tingkat konsumsi tersebut juga disebabkan oleh tingginya rata-rata
minimum rumah tangga = 100.000, dan investasi otonom pertumbuhan ekonomi dunia.
= 20.000.
4. Apabila fungsi konsumsi masyarakat C = 300 +
1. Besarnya konsumsi rata-rata pada tingkat 0,80Y, dan pemerintah menaikkan harga bensin dan
pendapatan nasional keseimbangan adalah ….. solar sehingga pengeluaran pemerintah untuk
a. 0,877 subsidi berkuang sebesar Rp 70 triliun, maka
b. 0,925 pendapatan nasional ....
c. 0,948 a. Berkurang Rp 70 triliun
d. 0,959 b. Bertambah Rp 70 triliun
e. 0,966 c. Berkurang Rp 280 triliun
2. Besarnya tingkat tabungan pada tingkat d. Bertambah Rp 280 triliun
keseimbangan yang baru apabila ada kenaikan e. Berkurang Rp 350 triliun
investasi sebesar 5.000 adalah.....
a. 5.000 5. Menurut Schumpeter faktor penting yang
b. 15.000 menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia
c. 25.000 adalah ....
d. 35.000 a. Modal
e. 50.000 b. Pengusaha
c. Tenaga kerja
3. Apabila tingkat pendapatan nasional dalam d. Sumber daya alam
kesempatan kerja penuh mencapai 750.000, maka e. Tabungan
perekonomian negara tersebut akan ditandai oleh
...... 6. Menilik elastisitas harga permintaannya, kenaikan
a. Celah inflasi harga bensin dan solat akan meningkatkan Total
b. Ketimpangan distribusi pendapatan yang Revenue (TR) PT Pertamina
memburuk SEBAB
c. Over employment Elastisitas harga permintaan adalah berapa besar
d. Kenaikan PDB lebih besar dari kenaikan PNB pengaruh perubahan harga bensin dan solar
e. Celah deflasi terhadap perubahan jumlah bensin dan solar yang
Bacaan berikut digunakan sebagai pengantar soal diminta.
nomor 4 – 6

Anda mungkin juga menyukai