Anda di halaman 1dari 6

Labour Markets

Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk


mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan
tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari
kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk
dapat saling berhubungan.
Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja.

 Para pelaku di pasar tenaga kerja, terdiri dari :

1. Pencari kerja yaitu Setiap orang yang mencari pekerjaan baik karena
menganggur, putus hubungan kerja maupun orang yang sudah bekerja
tetapi ingin mendapatkan pekerjaan lebih baik yang sesuai dengan
pendidikan, bakat, minat dan kemampuan yang dinyatakan melalui
aktivitasnya mencari pekerjaan
2. Pemberi kerja yaitu Perorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-
badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar
imbalan berupa upah atau gaji
3. Perantaran yaitu Media atau lembaga yang mempertemukan pencari kerja
dan pemberi kerja, misalkan agen penyalur tenaga kerja, bursa kerja dan
4. head hunters (Pihak ketiga yang menghubungkan pencari kerja dengan
perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan. Sebagai imbalan, head hunters akan memperoleh
prosentasi gaji dari orang yang diterima bekerja atau komisi dari
perusahaan

 Penggolongan Pasar Tenaga Kerja

Berdasarkan sifatnya

a. Pasar kerja intern (Internal Labour Market)


Pasar kerja intern adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam
perusahaan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari
dalam perusahaan melalui promosi maupun demosi karyawan. Promosi
adalah rotasi atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang lebih
tinggi, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer. Sedangkan, demosi
adalah rotasi karyawan ke posisi yang lebih rendah dari jabatan
sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan menjadi staff.
b. Pasar kerja ekstern(Eksternal Labour Market)
Pasar kerja ekstern adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari luar
perusahaan. Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar,
misalkan melalui iklan lowongan pekerjaan, agen atau penyalur tenaga
kerja atau melalui walk in interview.

Berdasarkan prioritasnya

a. Pasar kerja utama(Primary Labour Market)


Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau
posisi dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerjaan yang baik dan
dengan kondisi yang stabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha
yang menggunakan padat modal.
b. Pasar kerja Sekunder(Secondary Labour Market)
Pasar kerja Sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan
atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisi yang kurang
stabil dan kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir
karyawan. Biasanya ini dapat dilihat pada industri restoran dan jasa hotel,
kasir dan penjualan ritel.

Berdasarkan pendidikannya

a. Pasar tenaga kerja terdidik (Skilled Labour Market)


Pasar kerja Sekunder adalah pasar tenaga kerja yang membutuhkan
karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang memadai.
Pasar tenaga kerja ini biasanya dibutuhkan pada sektor usaha formal,
misalnya, dokter, akuntan, pengacara, dan sebagainya.
b. Pasar tenaga kerja tidak terdidik (Unskilled Labour Market)

Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan
pekerjaan yang tidak mementingkan pendidikan maupun keterampilan –
keterampilan khusus tertentu. Pasar tenaga kerja ini biasanya ditemui pada
sektor usaha informal, misalnya, pedagang asongan, loper koran dan majalah,
juru parkir dan sebagainya.

 Permintaan Tenaga Kerja


Ehrenberg dan Smith (2009:60) menjelaskan bahwa asumsi dasar dari
teori permintaan tenaga kerja adalah bahwa perusahaan atau atasan
atas tenaga kerja berusaha untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan
demikian, perusahaan diasumsikan terus-menerus melakukan berbagai
perubahan yang akan meningkatkan keuntungan. Dapat disimpulkan
terdapat dua hal penting dalam penyesuaian berbagai cara untuk
meningkatkan keuntungan. Pertama, perusahaan hanya dapat merubah
dalam variabel yang berada dalam kontrolnya. Kedua, dengan
diasumsikan bahwa perusahaan terus meningkatkan keuntungan, maka
perusahaan harus mengatasi perubahan kecil atau marjinal yang terjadi
hampir setiap hari.
A. Permintaan tenaga kerja dalam model satu faktor Produksi
Variabel Model permintaan tenaga kerja dalam satu faktor
produksi variabel mengasumsikan bahwa hanya tenaga kerja yang
dapat diubah-ubah jumlah penggunaannya. Keputusan penggunaan
tenaga kerja oleh perusahaan ditentukan dengan membandingkan
biaya marjinal dan penerimaan marjinal dari penambahan satu
tenaga kerja adalah upah tenaga kerja (W) karena posisi
perusahaan adalah penerima harga. Penerimaan marjinal tenaga
kerja (marginal revenue product of labour atau MRPL) adalah
produksi marjinal dikalikan harga jual output (MP x P). Diagram
dibawah ini menunjukkan bahwa kurva MRPL adalah kurva MP
dikali harga jual (P)

MP (Unit Output) MRPL (Rupiah)

MP MRP L (= MPxP)
0 Tenaga Kerja 0 Tenaga Kerja

(a) (b)

Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna, kurva MRPL merupakan kurva
permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja (firm’s labour demmand curve).
Perusahaan akan mencapai keseimbangan bila MRPL sama dengan upah tenaga
kerja. Jika harga tenaga kerja (W) naik, perusahaan lebih selektif dalam
menggunakan tenaga kerja. Hanya yang produktivitasnya lebih tinggi dari
kondisi awal yang dipekerjakan. Akibatnya kesempatan kerja berkurang dari I*
ke I1. Jika upah turun dibawah W*, perusahaan mau menggunakan pekerja yang
produktivitasnya lebih rendah, sehingga kesempatan kerja meningkat dari I* ke
I2.
Jika yang berubah hanyalah harga, permintaan bergerak di sepanjang kurva
(ingat kembali movement along demand curve). Jika yang berubah adalah faktor
bukan harga (permintaan terhadap output berubah), kurva akan bergeser
(shifting) ke kanan atau ke kiri bila permintaan terhadap output bertambah atau
berkurang
B. Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi
Variabel

Permintaan Tenaga kerja perusahaan

Pergeseran kurva
Upah permintaan Pergerakan
sepanjang kurva
W1 permintaan

W* SL

W2

MRP L2

MRP L1

0 I1 I* I3 Tenaga Kerja

(b) Permintaan Tenaga Kerja Industri

Upah
Pergeseran kurva
permintaan

Pergerakan
sepanjang
kurva
permintaan D2
D1

0 Tenaga Kerja
 Penawaran Tenaga Kerja
Dalam penawaran tenaga kerja, seseorang perlu mempertimbangkan
keputusan untuk bekerja atau tidak. Keputusan untuk bekerja ini pada
akhirnya keputusan tentang bagaimana menghabiskan waktu dengan
upah yang diiterima. Dengan kata lain, keputusan bekerja
mempertimbangkan opportunity cost yang diperoleh. Dimana
opportunity cost yang diperoleh antara waktu bersantai dengan bekerja
untuk memperoleh upah yang sebanding dengan waktu bersantai yang
hilang.
Menurut Aris (1990) dalam Juhari (2009) bahwa hubungan antara
tingkat upah dan jumlah satuan pekerja yang disepakati households
untuk ditawarkan merupakan penawaran tenaga kerja. Sedangkan
kurva penawaran tenaga kerja adalah gambaran berbagai kemungkinan
antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang ditawarkan oleh
households dalam waktu tertentu.
Kurva Penawaran Tenaga Kerja Individu dan Pasar

Upah (W) Upah (W)

Backward
Blending Labour
SL Supply Curve

W*
S2 S 3 Sp=S1+S2+S3
0 I* Jam Kerja 0
Kerja

(a) Penawaran Tenaga Kerja Individu (b) Penawaran total Tenaga Kerja
Industri
Kurva Penawaran Tenaga Kerja Keluarga Miskin

upah

W1 A

W2 B C

W3 D E penawaran tenaga kerja

0 I1 I2 I3 jam kerja

Anda mungkin juga menyukai