NIM : 225020107111043
Kelas : AD
1. Konsep Konsumsi
Konsumsi merupakan pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah
tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan. Sifat
manusia dalam kegiatan konsumsi akan mempunyai kecenderungan berpola searah dengan
pendapatan. Apabila pendapatan naik, elastisitas permintaan yang diakibatkan oleh perubahan
pendapatan (income elasticity of demand) adalah rendah.
Teori Konsumsi
Menurut Keynes setiap penambahan pendapatan yang terjadi dalam masyarakat akan
digunakan untuk menambah konsumsinya, tetapi besarnya kecenderungan konsumsi itu
tidak pernah negatif dan lebih besar dari satu.
Fungsi Konsumsi
C = a + bY.................................................................................................(1)
Keterangan :
C = nilai konsumsi yang dilakukan semua rumah tangga dalam perekonomian
A = konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0
b = besarnya pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi (Marginal
Propensity to Consume/ MPC)
Y = Pendapatan disposable
Fungsi konsumsi merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposabel) perekonomian tersebut.
1. dapat dijelaskan bahwa konsumsi saat ini dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat
ini, terdapat batas konsumsi minimal yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan. Tingkat
konsumsi harus terpenuhi meskipun pendapatannya = 0 (konsumsi otonomus). Jika
pendapatan disposabel meningkat maka konsumsi juga akan meningkat akan tetapi
peningkatan konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel. Marginal
Propensity to Consume (MPC) merupakan konsep yang memberikan gambaran berapa
besar peningkatan konsumsi jika pendapatan disposabel meningkat 1 unit.
2. Perilaku Konsumen
Para ahli berpendapat mengenai definisi Perilaku Konsumen, sebagai berikut ;
1. Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979 : 6) menjelaskan bahwa :
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang
dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu
produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk,
pelayanan, dan sumber-sumber lainya.
2. David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984 : 6) mengemukakan bahwa :
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan
aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen :
a. Faktor eksternal
1) Kebudayaan
Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya,
dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan
atau perkembangan zaman dan masyarakat itu.
2) Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang bertahan lama
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya
mempunyai nilai minat dan perilaku yang sama.
3) Keluarga
Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Oleh
karena itu perusahaan dalam mengidentifikasikan perilaku konsumen harus
mengetahui siapa perlu, pengambil inisiatif, pembeli atau siapa yang
memengaruhi keputusan untuk membeli dengan mengetahui peranan dari
masing-masing anggota keluarga, maka perusahaan dapat menyusun program-
program pemasaran dengan lebih baik.
b. Faktor Internal
1) Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keiginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.
2) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
3) Belajar
Proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila konsumen ingin
menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya tidak terjadi
apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik.
4) Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan ciri-ciri sifat dan watak
yang khusus yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap individu, dan
yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Konsep
diri merupakan pendekatan yang dikenal luas untuk menggambarkan hubungan
antara konsep diri dalam konsumen dengan image merek dan image penjual.
5) Kepercayaan dan sikap
Kepercayaan ini merupakan citra produk dan merek.
Manfaat Perilaku Konsumen :
1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.
2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan
analisis konsumen.
3. Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan dan jasa.
4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik.
Proses Keputusan Pembelian
Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merk tertentu akan diawali
oleh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu
keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang
sebenarnya terjadi.
2. Pencarian informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pencarian informasi adalah :
a. faktor resiko produk (keuangan, fungsi, psikologis, waktu, sosial, fisik)
b. faktor karakteristik konsumen (pengetahuan dan pengalaman konsumen,
kepribadian dan karakteristik demografik)
c. faktor situasi (waktu yang tersedia untuk belanja, jumlah produk yang tersedia,
lokasi toko, ketersediaan informasi, kondisi psikologis konsumen, resiko sosial
dari situasi, tujuan belanja
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merk dan
memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen
membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Tindakan Pembelian
Adapun proses pembelian melalui tahap pra-pembelian yaitu mencari informasi dan
mempersiapkan dana. Selanjutnya tahap pembelian, perilaku konsumen yaitu
berhubungan dengan toko, mencari produk di toko tersebut, dan transaksi.
5. Tindakan Pasca Konsumsi
Tindakan pasca tersebut akan berlanjut setelah konsumen melakukan evaluasi, bisa
menimbulkan kepuasan, bisa ketidakpuasan.
3. Perilaku Ekonomi
Konsep Perilaku Ekonomi
Perilaku ekonomi (behavioral economics) adalah cabang studi ilmu ekonomi tentang
bagaimana efek faktor psikologis mempengaruhi dan menjelaskan pengambilan keputusan
ekonomi. Itu mempelajari efek kognitif, emosional, budaya dan sosial terhadap keputusan
yang dibuat oleh aktor ekonomi.
Aspek Perilaku Ekonomi
Aspek ekonomi
Utility maximizing
Computational ability, motivation, attention, aspek selfishness, will-power
Sebagai constrait
Aspek psikologi
Tidak ada asumsi dasar yang setara
Personality, motivation, attention, attitude.
Sebagai stimulus atau pemicu
Rule of Thumb
Pengambilan keputusan dengan cara menyederhanakan metode penilaian untuk
mendapatkan solusi. Biasanya pengambilan keputusan ini berdasarkan pengalaman.
Framing Effect
Penyajian informasi yang sama dengan cara berbeda sehingga membuat pengambil
keputusan memberikan penilaian yang berbeda mengenai informasi tersebut.
4. Asimetri Informasi
Moral Hazard adalah resiko bahwa suatu pihak tidak menandatangani kontrak dengan
itikad baik atau telah memberikan informasi yang menyesatkan tentang asset, kewajiban,
atau kapasitas kreditnya. Kebanyakan bila pihak asuransi berencana mengurangi
pengeluaran biaya berobat, perilaku individu diefektifkan dengan mengurangi harga
perubahan ini di dalam perilaku disebut Moral hazard.
Signalling theory adalah teori yang menggambarkan alasan perusahaan memiliki
dorongan memberikan informasi laporan keuangan ke bagian eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara
perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor).
Screening proses penyaringan informasi yang diberikan agen oleh principal untuk
memperoleh informasi yang akurat
Q=KxL
Q = quantity
K = Kapital
L = Labour
Isoquant
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan faktor produksi tenaga kerja
dan modal secara optimal.
c. Oligopoli
1. Keseimbangan Jangka Pendek
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh produsen di
pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen.
2. Keseimbangan Jangka Panjang
Keseimbangan jangka panjang Pasar Oligopoli dapat menyebabkan efek yang
merugikan seperti :
- P > MC dan karenanya terdapat infensiensi alokasi sumber daya ekonomi
perusahaan- perusahaan dalam industri oligopolistic
d. Pasar Monopolistik
1. Keseimbangan Jangka Pendek
Keseimbangan jangka pendek pada pasar Monopolistik hampir sama dengan pasar
Monopoli akan tetapi Kurva D pada pasar Monopolistik lebih Elastis.