Anda di halaman 1dari 3

Abstrak

1.1 Latar Belakang

Setiap orang selalu berfikir tentang gimana caranya menghasilkan atau memenuhi
kebutuhan yang mereka tuju atau inginkan. gaimana yang berlaku bahwa. Dimana manusia selalu ber
usaha mencari dan mencari agar tercapainya harapan. Dalam dunia ekonomi kita mengenal bahwa ma
rketing atau pemasaran perlu menghitungkan dan pelajari teori perilaku konsumen guna mampu
mengharapkan transaksi penjualan barang atau jasa lebih maksimal.
Tujuan perilaku konsumsi adalah untuk memperoleh kepuasan setinggi –tingginya dan mencapai kem
akmuran individu atau kelompok.

Arti Prilaku Konsumen

Perilaku terbatas tersebut terletak dalam sebuah transaksi kebutuhan manusia sehari-hari. Dalam kajia
n yang diamati adalah berkaitan dengan prilaku konsumen. Prilaku konsumen pada dasarnya melalui
kesadaran diri dan jiwa setiap manusia. Pengertian prilaku konsumen memiliki tingkat koefisien arti y
ang dapat dimungkinkan majmuk
dalam pengartianya baik menurut para ilmuan ekonom dan sosiolog sebab mereka mampu
menginfentarisir penerjemahannya sesuai kadar buku, wawasan, dan pengalaman yang mereka miliki.
Menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2010), perilaku konsumen adalah :
“studi tentang individu, kelompok, atau organisasi dan proses yang mereka gunakan
untuk
memilih, mengamankan, menggunakan, dan membuang produk, layanan, pengalaman, atau
ide untuk
memenuhi kebutuhan dan dampak proses ini terhadap konsumen dan masyarakat”.

2.2. Model Struktural Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen adalah gambarandimana konsumen dapat membeli barang atau jasa
melalui beberapa faktor-faktor yang telah didefinisikan. Terdapat banyak model perilaku konsumen.
Hawkins (1998) mengemukakan bahwa model perilaku konsumen digambarkan sebagai berikut:
perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua hal, pertama faktor internal dan kedua faktor
eksternal.
Faktor internal ini dapat dilihat lagi dalam persepsi, belajar, motivasi, sikap,dan emosi. Sedangkan Fa
ktor eksternal mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yang terdiri dari kebudayaan, sosial, dan
keluarga. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa model
perilaku konsumen:

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Setiap konsumen memiliki ciri ciri karena prilaku ini erat kaitanya dengan jiwa, karakter dan perasaan
seseorang pelaku transaksi. Bahwa dengan banyak perbedaan prilaku konsumen
maka banyak penyebab yang menimbulkan timbulnya prilaku seseorang. Ada faktor yang mempengar
uhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan
faktor internal :

1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan,
strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang
memiliki pengaruh besar pada prilaku dan perilaku konsumen. Biasanya mempengaruhi perilaku sese
orang dalam pembelian dan sering dijadikan contoh oleh konsumen dalam berprilaku. Anggota kelom
pok referensi sering menjadi pengaruh dikalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga me
nyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan
menimbulkan kesamaan dalam perilaku konsumsi dilingkungan masyarakat.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah dorongan, prilaku, gaya hidup, dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam per
ilaku seseorang individu yang berasal dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari me
mpelajari sesuatu atau pengalaman.
Gilarso (1992) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi
adalah: (1) faktor individual, (2) faktor ekonomi,dan (3) faktor sosial.

2.4. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen


Secara umum ada dua jenis konsumen yaitu konsumen rasional dan konsumen irasional, duaduanya
memiliki ciri tertentu yang membuat keduanya mudah dikenal.
1. Konsumen Rasional
Konsumen yang mengedepankan berbagai aspek konsumen secara umum,

2. Konsumen Irasional
Konsumen yang mudah dibujuk oleh imingan potongan harga atau strategi marketing lainnya tanpa m
engedepankan kebutuhan atau kegunaan produk tersebut bagi dirinya,
berikut ciri-ciri konsumen irasional yaitu:
1. Sangat mudah dipengaruhi oleh iklan dan promosi di media.
2. Konsumen ini cenderung memilih barang-barang berdasarkan popularitas merk, bukan berdas
arkan kegunaannya.
3. Biasanya konsumen ini cenderung membeli barang karena gengsi, bukan berdasarkan kebutuh
annya.

2.5. Proses Perilaku Konsumen

1. Mengenal Masalah

2. Pencarian Informasi.

3. Mengevaluasi Alternatif.

4. Keputusan Pembelian.

5. Evaluasi Pasca Pembelian.


62.6. Pendekatan Perilaku Konsumen
Diantaranya ada 2 (dua) macam:

1. Secara Kardinal (menggunakan pendekatan nilai abslut)


Konsumen secara kardinal merupakan kepuasan seorang konsumen. Setiap menambahan satu unit bar
ang yang dikonsumsi akan menambah rasa puas yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah terte
ntu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasannya. Konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan.
Besar nilai kepuasan akan sangat bergantung pada konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat
mencapai mencapai kepuasan yang maksimal jika dalam pendapatannya mencapai kepuasan yang sam
a pada berbagai macam barang.
Dalam pendekatan kardinal di anggap bahwa kenikmatan yang di peroleh seorang konsumen dapat di
nyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti. Untuk setiap unit yang di konsumsi akan da
pat di hitung nilainya. Anggapan bahwa konsumen akan menaikan kepuasan yang akan diperolehnya,
2. Secara Ordinal
(dengan menggunakan pendekatan )
Dengan cara kedua yaitu menggunakan metode ordinal. Tingkat ini di ukur melalui rangking tetapi tid
ak disebutkan nilai guna nya secara pasti. Dalam hal ini, mengkonsumsi 4 komoditi pada umumnya le
bih puas dari pada mengkonsumsi 1 komoditi. Namun nilai kepuasannya tidak dapat di ketahui secara
pasti. pada dasarnya masyaakat tidak hanya
mengkonsumsi satu komoditas,

Anda mungkin juga menyukai