Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antar
permintaan atas suatu barang produksi sehingga tingkat upah dan jumlah pekerja yang
perusahaan akan menambah tenaga kerja untuk dikehendaki oleh pengusaha untuk
produksinya jika permintaan akan barang diperkerjakan. Sehingga permintaan tenaga
produksi meningkat. Oleh karena itu permintaan kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tenaga
tenaga kerja disebut sebagai derived demand atau kerja yang diperkerjakan oleh pengusaha pada
permintaan turunan (Borjas, 2016; McConnell, setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka
Brue, & Macpherson, 2013; Santoso, 2012; waktu tertentu
Simanjuntak, 1985)
Tingkat permintaan tenaga kerja oleh individu perusahaan yang dapat dimaksimalkan
keuntungan terjadi pada saat nilai produktivitas tenaga kerja sama dengan biaya
marginal tenaga kerja (Santoso, 2012).
VMP adalah biaya marjinal dari mempekerjakan satu unit tenaga kerja dan pendapatan
marjinal dari satu unit input
VMP menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempekerjakan pekerja tambahan dan
memegang modal konstan
Asumsi bahwa harga satu input tetap (modal
tetap), sehingga nilai produk marginal tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Kondisi tersebut menyatakan bahwa satu unit peningkatan tenaga kerja akan menghasilkan pendapatan sebesar nilai
unit penjumlahan dari satu unit tenaga kerja. Jika diberlakukan harga produk sebagai variabel eksogen tergantung pada
keseimbangan pasar, maka nilai produk rata-rata diperoleh sebagai berikut:
Dimana nilai produk rata-rata memberikan harga output per tenaga kerja. Jika tingkat upah turun, perusahaan akan
mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja, sehingga pernintaan akan tenaga kerja bergeser ke kanan. Namun, jika
perusahaan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja yang mengarah ke peningkatan output, dan kemudian harga akan
menurun artinya nilai marginal produk menurun, sehingga kurva permintaan jangka pendek untuk tenaga kerja menurun
ke bawah. Sedangkan kenaikan harga output menggeser nilai kurva produk marginal ke atas, dan akan meningkatkan
lapangan pekerjaan(Borjas, 2016).
Kurva Permintaan tenaga Kerja
Gambar 1 merupakan gambar kurva permintaan tenaga
kerja. Kurva tersebut menggambarkanapa yang terjadi
pada pekerja perusahaan ketika upah berubah, dengan
asumsi modal konstan. Kurva permintaan tenaga kerja
memiliki slope negatif dan menggambarkan nilai
perusahaan dari kurva produk marjinal atau value
marginal product (VMP).
Penawaran tenaga kerja menjelaskan hubungan Penawaran tenaga kerja sangat ditentukan oleh
antara upah dengan jumlah tenaga kerja yang banyaknya penduduk di usia kerja yang
ditawarkan (Bellante & Jackson, 1990; Santoso, memiliki menjadi angkatan kerja. Semakin
2012). banyak angkatan kerja makan penawaran
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja juga akan meningkat (Santoso,
tenaga kerja yang disediakan oleh pemiliki tenaga 2012).
kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka
waktu tertentu.
Kurva Penawaran tenaga Kerja
Kurva penawaran tenaga kerja menunjukkan
jumlah jam kerja dari pekerja pada berbagai
tingkat upah. Pada tingkat upah di atas reservasi,
kurva penawaran tenaga kerja memiliki slope
positif sampai pada titik tertentu. Keadaan
selanjutnya akan berubah jika kesejahteraan
sudah membaik atau mempunyai suatu keahlian
yang lebih dan jumlah jam kerja yang ditawarkan
semakin berkurang pada saat upah meningkat
yang mengakibatkan slope kurva penawaran
tenaga kerja menjadi negatif, sehingga kurva
penawaran tenaga kerja melengkung ke belakang
atau backward-bending labor supply curve
(Borjas, 2016)..
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja menurut Simanjuntak
(1998:45-54)
Kurva penawaran tenaga kerja menunjukkan jumlah jam kerja dari pekerja pada berbagai
tingkat upah. Sedangkan kurva permintaan tenaga kerja menunjukkan jumlah jam kerja
yang digunakan oleh perusahaan pada berbagai tingkat upah. Keseimbangan terjadi pada
saat penawaran tenaga kerja sama dengan permintaan tenaga kerja yaitu di titik upah
keseimbangan w* dan jumlah jam kerja sebanyak E*. Setelah tingkat upah keseimbangan
tercapai, setiap perusahaan di dalam industri berusaha mempekerjakan orang sampai pada
titik dimana nilai marjinal produk tenaga kerja (value of marginal product of labor) sama
dengan upah di pasar kerja yang kompetitif yaitu di titik E.
Keseimbangan di pasar kerja yang kompetitif
Mengapa upah bisa naik turun? Dalam perekonomian yang modern, terdapat
kendala yang dihadapi berupa gangguan (shock) yang terjadi baik di sisi
permintaan maupun penawaran. Upah dan kesempatan kerja yang selalu berubah
merupakan respon dari perubahan yang terjadi dari sisi ekonomi, politik dan
sosial. Ketika pasar kerja bereaksi terhadap gangguan yang terjadi, upah dan
kesempatan kerja akan selalu bergerak menuju titik keseimbangan yang baru.
Teori Keynes
Dibandingkan dengan mikroekonomi yang dipenuhi dengan kesepahan oleh para ekonom, makroekonomi
justru dipenuhi dengan berbagai perbedaan pendapat dan perdebatan yang kontroversial. Menurut Sadono
Sukirno (Sukirno : 2000) persoalan-persoalan yang diperdebatkan dalam analisis makroekonomi meliputi
lima pertanyaan pokok sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu dan
fluktuasinya dari satu periode ke periode lainnya ?
2. Apakah perekonomian akan selalu full employment atau apakah unemployment merupakan keadaan
yang selalu berlaku ?
3. Sejauhmanakah pentingnya peranan perubahan penawaran uang dalam mempengaruhi perubahan
tingkat kegiatan ekonomi dan perubahan harga-harga ?
4. Apakah kegiatan ekonomi perlu sepenuhnya diatur oleh sistem pasar bebas, atau apakah kebijakan-
kebijakan pemerintah perlu dijalankan untuk menciptakan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi ?
5. Apabila kebijakan ekonomi perlu dijalankan, mana yang lebih dipentingkan ? Kebijakan fiskal atau
kebijakan moneter ?
Kelima pertanyaan tersebut diperdebatkan secara sengit oleh kelompok klasik di satu pihak, dan kelompok
Keynes di pihak lain. Dan pada perkembangannya ada satu kelompok yang disebut kelompok monetaris.
Meskipun lebih condong pada kelompok klasik, kelompok ini memiliki pandangan-pandangan yang spesifik.
Meskipun secara sepintas disinggung pula kritik kelompok
keynes terhadap pandangan klasik. Pandangan klasik meliputi
lima hal pokok yaitu :
1. Peranan sistem pasar bebas. Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations,
mengemukakan bahwa sistem pasar bebas akan menciptakan keseimbangannya sendiri.
Apabila terjadi ketidak seimbangan pasar, maka ada secara otomatis akan terjadi
penyesuaian-penyesuaian menuju kekeseimbangan baru.Yang menggerakkan sistem pasar
bebas tersebut biasa dikenal sebagai “the invisible hand” Pengaturan semacam ini
memungkinkan terwujudnya efisiensi yang tinggi, karena setiap pelaku ekonomi akan selalu
berusaha untuk mencapai prestasi yang maksimum, dimana produsen cenderung
memaksimumkan profit dan konsumen cenderung memeksimumkan utilitas.
2. Hukum Say, fleksibilitas upah, dan kesempatan kerja penuh. Para ekonomon klasik
berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian.
Pengangguran adalah masalah yang sementara. Dalam sistem pasar bebas akan ada
penyesuaian-penyesuaian otomatis yang ,memungkinkan terjadinya kesempatan kerja
penuh. Hal ini bisa terjadi karena dalam perekonomian tidak terdapat kekuarangan
permintaan agregat serta fleksibilitas upah akan mengembalikan keseimbangan di pasar
tenaga kerja. Hukum Say mengatakan bahwa “supply creates its own demand”.
3. Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi nasional.
Karena perekonomian dianggap tidak menghadapi masalah permintaan, maka segala barang
yang diproduksi akan dapat dijual. Dengan demikian tingkat produksi nasional dan tingkat
kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Semakin tinggi
modal, semakin tinggi produksi nasional yang dihasilkan. Perkembangan teknologi akan
meningkatkan produktivitas dan akan mempercepat kenaikan produksi nasional. Hubungan
antara tenaga kerja dengan produksi nasional agak sedikit berbeda. Pada mulanya
hubungannya bersifat positif. Namun pada titik tertentu, apabila jumlah tenaga kerja terus
meningkat dan tidak sebanding dengan sumber ekonomi yang lain, maka pertumbuhan
tenaga kerja tersebut akan mengurangi tingkat produksi nasional.
4. Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga. Dalam teori kuantitas ahli-
ahli ekonomiklasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian adalah netral,
dimana perubahan-perubahan jumlah uang yang beredar tidak akan mempengaruhi produksi
nasional. Perubahan penawaran uang hanya akan mempengaruhi tingkat harga.
5. Peranan pemerintah dalam perekonomian. Para ekonom klasik tidak menyetujui campur
tangan pemerintah yang aktif mengatur kegikatan perekonomian.
Terima Kasih