TENTANG
BIOAKUSTIK DAN BIOPTIK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III:
DOSEN PEMBIMBING
Dr. MILYA SARI,M.Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III:
ENDANG ALDILLA
1714080061
DOSEN PEMBIMBING
Dr. MILYA SARI,M.Si
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah kamu menyentuh sound system dalam keadaan berbunyi ? Ketika
menyentuh sound system tentu kita akan merasakan getaran. Dan pernahkah kamu
melemparkan batu ke permukaan air yang tenang? Maka akan terjadi gelombang
di permukaan air yang menjalar menjauhi pusat usikan yaitu tempat jatuh batu
tadi. Apabila yang jatuh ke permukaan air adalah tetes-tetes air hujan dari pipa
bocor akan menimbulkan usikan yang tiada henti. Dengan demikian gelombang
permukaan air akan terjadi terus menerus. Dan bayangkan jika air yang menetes
lebih dari satu, maka.pola gelombang permukaan air yang saling melingkar akan
berpadu dan menyatu. Tetapi tahukah kalian apa yang dimaksud dengangetaran
dan gelombang, bagaimana sifat-sifat, dan bagaimana pula manfaat dari getaran
dan gelombang tersebut.
Maka penulis akan membahas lebih dalam tentang getaran dan gelombang
pada ulasan kali ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep getaran?
2. Bagaimana konsep gelombang?
3. Bagaimana konsep getaran dan gelombang pada indera pendengaran
manusia
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Biofisika
2. Untuk mengetahui konsep Getaran
3. Untuk mengetahui konsep Gelombang.
4. Untuk menegtahui konsep getaran dan gelombang pada indera
pendengaran manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Getaran
1. Pengertian Getaran
Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan. Benda yang
bergetar dapat dilihat dengan kasat mata karenba simpangan yang
diberikan besar, ada pula yang tidak dapat dilihat karena simpangannya
kecil. Benda dapat dikatakan bergetar jika benda bergerak bolak-balik
secara teratur melalui titik kesetimbangan.
Getaran menurut soedojo (2004,13) adalah gerakan bolak balik
secara periodik atau berkala melalui suatu titik seimbang. Gerak periodik
adalah suatu getaran atau gerakan yang dilakukan benda secara bolak-
balik melalui jalan tertentu yang kembali lagi ketiap kedudukan dan
kecepatan setelah selang waktu tertentu. Gerakan periodic dapat
diidentifikasi dari kehidupan sehari-hari,misalnya Bumi yang kembali
ketempat yang sama pada orbitnya mengelilingi Matahari setiap tahun
sehigga mengakibatkan perubahan empat musim. Contoh lain dari
kehidupan sehari-hari adalah molekul dalam bahan solid yang bergetar
disekitar posisi equilibriumnya, gelombang elektromagnetis, seperti
gelombang cahaya, radar, dan gelombang radio dikarakteristikkan sebagai
getaran elektrik. Jenis pergerakan periodic yang terjadi pada system
mekanis saat gaya bekerja pada objek adalah proporsional ke posisi objek
relative terhadap posisi equilibrium. Jika gaya tersebut selalu mengarah
ke posisi equilibrium (setimbang) , gerakan tersebut adalah gerakan
harmonic sederhana, yang akan difokuskan dalam bahasan ini.
2. Gerak Harmonis Sederhana
Menurut Giancoli (2001,367) model untuk gerakan harmonik
sederhana adalah sebuah balok dengan masa m disambungkan ke ujung
pegas, dengan balok bebas bergerak secara horizontal tanpa gesekan
permukaan. Ketika pegas tidak ditarik atau ditekan, balok dalam posisi
equilibrium dan diidentifikasikan x=0. Pada gambar 1.1 secara kualitatif
dapat dikatakan bahwa saat balok dipindahkan ke posisi x, pegas akan
berusaha memberi sebuah gaya yang proporsional pada balok keposisi
yang ditentukan sesuai dengan HUKUM HOOKE
F s=−k x Persamaan 1
Hal tersebut disebut gaya kembali (restoring force) karena gaya
selalu menghadap posisi equilibrium dan karena itu berlawanan dengan
perpindahan dari equilibrium. Lalu saat balok bergerak ke arah kanan
dari x=0 posisi positif dan gaya kembali (restoring force) diarahkan
kekiri. Saat balok bergerak kearah kiri dari x = 0 posisi menjadi negative
dan gaya kembali (restoring force) diarahkan ke kanan. Aplikasi dari
HUKUM KEDUA NEWTON Ʃ F x =ma x gerakan dari balok dengan
Persamaan 6.1 melengkapi gaya efektif pada arah x, didapatkan
−kx =ma x
−k
a x= x Persamaan 2
m
Gambar 1.1 sistem balok pegas yang ditarik (a) system balok pegas dalam posisi
equilibrium (b), dan (c) system balok pegas yang ditekan.
dv d2 x
pada pembahasan kali ini. Sebagai pengingat bahwa a= = ,
dx dt 2
sehingga persamaan 2 dapat ditulis dengan
d 2 x −k
= x Persamaan 3
dt 2 m
Apabila dinotasikan kedalam rasio k/m dengan symbol ω2 (ω2
dipilih untuk menyederhanakan persamaan)
k
ω 2= persamaan 4
m
Persamaan 6.4 dapat ditulis dalam bentuk
d2 x 2
=−ω x Persamaan 5
dt 2
Maka dibutuhkan persamaan matematika untuk menjabarkan
Persamaan 5, dalam fungsi x(t) yang memenuhi persamaan diferensial
kedua. Dalam penjabaran matematika dari posisi sebuah partikel
terhadap fungsi waktu. Maka dicari fungsi dari x(t) yang turunannya
sama dengan fungsi awal dengan tanda negatif dikali dengan ω2. Fungsi
trigonometri sin dan cosinus sejalan dengan hal tersbut sehingga
dibangun persamaan menggunakan keduanya. Fungsi cosinuns dibawah
ini adalah solusi untuk persamaan difensial
x ( t )= A cos (ωt +ϕ) Persamaan 6
Dimana A, ω dan ϕ adalah konstan, untuk melijat secara jelas
persamaa tersebut memenuhi persamaan 6.5 catat bahwa
dx d
=A cos (ωt +ϕ)=−ωA sin (ωt +ϕ) Persamaan 7
dt dt
d2 x 2
2
=−ωA sin ( ωt +ϕ ) =−ω A cos( ωt+ ϕ) Persamaan 8
dt
Bandingkan persamaan 6 dan 8 dapat dilihat bahwa d2x/dt2= -ω2t
dan persamaan 5 terpenuhi.
Gambar 1.2. (a) grafik x-t untuk sebuah objek dengan gerak harmonic sederhana
dengan amplitude A dan periode T dengan fase konstan ϕ, dan (b) grafik x-t untuk
kasus khusus dengan x=A pada t=0 dan ϕ=0
4. Pendulum Sederhana
Menurut Giancoli (2001,375) pendulum sederhana adalah sistem
mekanik lain yang menunjukkan gerak periodik. Terdiri dari partikel
dengan massa m yang ditangguhkan dengan tali (panjang L) itu dengan
ujung atas terikat , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3. Gerakan
terjadi secara vertikal dan sistem dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Gambar 1.3. Pendulum sederhana
Dengan sudut yang kecil (kurang dari 0 °), gerakannya sangat dekat
dengan harmonik sederhana osilator. Gaya yang bekerja pada bandul
adalah gaya yang diberikan oleh tali dan gaya gravitasi (mg). Komponen
tangensial (mg sin)dari gravitasi selalu bertindak ke arah =0 Dari gaya
gravitasi selalu bertindak menuju ɵ=0, berlawanan dengan perpindahan
bandul dari posisi terendah. Oleh karena itu, komponen tangensial
adalah gaya kembali, dan kita dapat menerapkan teori Newton Hukum
kedua untuk gerak dalam arah tangensial:
d2 s
F t=¿ -mg sin ɵ = m Persamaan 9
dt 2
B. Konsep Gelombang
1. Pengertian Gelombang
Menurut Giancoli (2001,380) adalah suatu getaran yang merambat,
dalam perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain,
gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri
merupakan sumber gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang
merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang,
gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar atau
berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air
menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. Jika kita
menggetarkan ujung tali yang terentang, maka gelombang akan merambat
sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua
contoh umum gelombang yang mudah kita saksikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak
bahwa gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran.
Demikian pula, ketika Anda menyaksikan gelombang laut bergerak ke
pantai, mungkin Anda berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju
ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Anda saksikan
adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap
titik setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air
tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung
juga ikut bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi
gelombang untuk merambat.
Pada pertanyaan di atas juga mengemuka bahwa ketika Anda mandi di
air laut, Anda merasa merasa terhempas ketika diterpa gelombang laut. Hal
ini terjadi karena setiap gelombang selalu membawa energi dari satu tempat
ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika
diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi
yang terdapat pada gelombang laut bisa bersumber dari angin dan lainnya.
2. Jenis gelombang
Pada penjelasan di atas, telah disebutkan beberapa contoh gelombang
yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun terdapat banyak
contoh gelombang dalam kehidupan kita, secara umum hanya terdapat dua
jenis gelombang saja, yakni gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik..
Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan
gelombang, yaitu :
a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang perantaranya butuh
medium. Misalnya: gelombang air, gelombang bunyi, gelombang
slinki, gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan
gelombang pada tali.
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang
perambatannya tidak memerlukan medium. Misalnya gelombang
cahaya, cahaya, sinar ultra violet, infra merah, gelombang radar,
gelombang radio, gelombang TV, sinar – X, dan sinar gamma (γ)
3. Sifat-sifat Gelombang
a. Dispersi Gelombang
Ketika Anda menyentakkan ujung tali naik-turun (setengah
getaran), sebuah pulsa transversal merambat melalui tali (tali sebagai
medium). Sesungguhnya bentuk pulsa berubah ketika pulsa merambat
sepanjang tali, pulsa tersebar atau mengalami dispersi (perhatikan
Gambar 1.4). Jadi, dispersi gelombang adalah perubahan bentuk
gelombang ketika gelombang merambat suatu medium.
f. Interferensi Gelombang
Jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka
resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua
gelombang tersebut. Peristwa ini di sebut sebagai prinsip superposisi
linear. Gelombang-gelombang yang terpadu akan mempengaruhi
medium. Nah, pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-
gelombang yang terpadu tersebut disebut interferensi gelombang.
Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh
superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul oleh
ujung bebas atau ujung tetap, Anda dapatkan bahwa pada titik-titik
tertentu, disebut perut, kedua gelombang
saling memperkuat (interferensi konstruktif), dan dihasilkan
amplitudo paling besar, yaitu dua kali amplitudo semuala. Sedangkan
pada titik-titik tertentu, disebut simpul, kedua gelombang saling
memperlemah atau meniadakan (interferensi destruktif), dan
dihasilkan amplitudo nol.
Dengan menggunakan konsep fase, dapat kita katakan
bahwa interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi bila kedua
gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang.
Interferensi destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua
gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang
paduan sama dengan nol. Interferensi konstruktif dan destruktif
mudah dipahami dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 1.11.
g. Polarisasi Gelombang
Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi
pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air (dua
dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga dimensi).
Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya
adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah
gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya
dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu polarisasi. Jadi,
polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal,
misalnya pada gelombang bunyi.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus
pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami
yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah
merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter
polarisasi, getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap
sebagian (lihat Gambar 1.12). Cahaya alami yang getarannya ke
segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang
melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu
arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Getaran adalah gerakan bolak balik secara periodik atau berkala melalui suatu
titik seimbang. Gerak periodik adalah suatu getaran atau gerakan yang dilakukan
benda secara bolak-balik melalui jalan tertentu yang kembali lagi ketiap
kedudukan dan kecepatan setelah selang waktu tertentu.
Suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya gelombang membawa
energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan
getaran sendiri merupakan sumber gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran
yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
Jenis gelombang dibagi atas beberapa :
1. Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan
gelombang, yaitu : gelombang mekanik dan gelombang elektromegnetik.
2. Berdasarkan arah rambatan dan getarannya, yaitu : gelombang tranversal
dan gelombang longitudinal
3. Berdasarkan amplitudonya, dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan
dan gelombang stasioner
Sifat-sifat Gelombang yaitu :
a. Dispersi Gelombang
b. Pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datar
c. Pembiasan Gelombang
d. Difraksi Gelombang
e. Interferensi Gelombang
f. Polarisasi Gelombang
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglass. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama.
Soedojo, Peter.2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: C.V Andi.
MAKALAH
Biofisika
TENTANG
INDERA PENDENGARAAN DAN TERDENGARNYA BUNYI OLEH
MANUSIA
Disusun oleh
Kelompok 3 :
Pemakalah
.
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan metode-metode
dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalamanonym dikemukakan bahwa
biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena dan problem-problem
biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika.
Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara.
Gelombang suara adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari
daerah-daerah bertekanan rendah karena penjarangan molekul tersebut.
Sewaktu suatu gelombang suara mengenai jendela oval, tercipta suatu
gelombang tekanan ditelinga dalam. Gelombang tekanan menyebabkan
perpindahan mirip gelombang pada membran basilaris terhadap membran
tektorium. Sewaktu menggesek membran tektorium sel-sel rambut
tertekuk. Hal ini menyebabkan terbentuknya potensi alaksi dan sinyal
disalurkan ke otak.
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan
kompleks (pendengaran dan keseimbangan). Indera pendengaran
merupakan salah satu alat pancaindera untuk mendengar, indera
pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan
pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Pendengaran
mempertimbangkan suara yang tercipta
B. Rumusan Masalah
1. Bagamana Indera pendengaran pada manusia
2. Bagaimana Terdengarnya bunyi oleh manusia
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat pendengaran pada manusia
2. Untuk mengetahui cara terdengarrnya bunyi oleh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1) Gelombang Transversal
Panjang gelombang transversal sama dengan jarak satu bukit gelombang dan satu
lembah gelombang (a-b-c-d-e pada Gambar 9.8). Panjang satu gelombang
dilambangkan dengan λ (dibaca lamda) dengan satuan meter. Simpangan terbesar
dari gelombang itu disebut amplitudo (bb’ atau dd’ pada Gambar 9.8). Dasar
gelombang terletak pada titik terendah gelombang, yaitu d dan h, dan puncak
gelombang terletak pada titik tertinggi yaitu b dan f. Lengkungan c-d-e dan g-h-i
merupakan lembahWaktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang
disebut periode gelombang, satuannya sekon (s) dan dilambangkan dengan T.
Jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang.
Lambang untuk frekuensi adalah f dan satuannya Hertz (Hz). Gelombang yang
merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan
menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula.
2) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal dapat kamu amati pada slinki atau pegas yang diletakkan
di atas lantai. Ketika slinki digerakkan maju-mundur secara terus-menerus, akan
terjadi gelombang yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan
regang
Seperti halnya pada gelombang transversal, waktu yang dibutuhkanuntuk
menempuh satu gelombang pada gelombang longitudinal disebut periode
gelombangdengan satuan sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah
gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Lambang
untuk frekuensi adalah f dengan satuannya hertz (Hz).
B. Bunyi
Setiap hari, kita dapat mendengar suara burung berkicau, orang bernyanyi,
klakson mobil atau kendaraan bermotor. Mengapa kamu dapat mendengar suara
tersebut? Suara yang kamu dengar dikenal dengan bunyi. Bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di udara sampai
terdengar oleh reseptor pendengar.
Ahli fisika bernama Miller melakukan percobaan untuk mengukur kecepatan
bunyi di udara Assalammualaikumdin,din bagi2 tugas din?dengan menembakkan
peluru sebagai sumber bunyi dan meletakkan detektor pada jarak tertentu.
Kecepatan bunyi tergantung pada temperatur. Semakin rendah suhu lingkungan
semakin besar kecepatan bunyi. Halini membuktikan mengapa pada malam hari
bunyi terdengar lebih jelas daripada siang hari. Pada siang hari gelombang bunyi
dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke arah atas) karena suhu udara di
permukaan bumi lebih dingin dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya.
Berlawanan pada malam hari, gelombang bunyi dibiaskan ke arah yang lebih
bawah karena suhu permukaan bumi lebih hangat dibandingkan dengan udara
pada bagian atasnya.
a. Frekuensi Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik,
audiosonik, dan ultrasonik. Bunyi infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20
Hz. Bunyi infrasonik hanya mampu didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti
jangkrik dan anjing. Bunyi yang memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz disebut
audiosonik. Manusia dapat mendengar bunyi hanya pada kisaran ini. Bunyi
dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Kelelawar, lumba-lumba,
dan anjing adalah contoh hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik.
Anjing adalah salah satu contoh hewan yang mampu menangkap bunyi infrasonik,
audiosonik, dan ultrasonik (hingga 40.000 Hz). Anjing akan terbangun jika
mendengarlangkah kaki manusia walaupun sangat pelan. Hal ini menjadi alasan
oleh sebagian orang untuk memanfaatkan anjing sebagai penjaga rumah.
Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik saat terbang. Selain anjing,
kelelawar juga mampu memanfaatkan bunyi dengan baik. Pada malam hari, mata
kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan fungsi). Kelelawar menggunakan
indera pendengarannya untuk "melihat". Kelelawar mengeluarkan bunyi
ultrasonik sebanyak mungkin. Kemudian, kelelawarmendengarkan bunyi pantul
tersebut untuk mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar
mampu terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda disekitarnya.
Mekanisme untuk memahami keadaan lingkungan dengan bantuan bunyipantui ini
seringdisebut dengan sistem ekolokasi.
b. Karakteristik Bunyi
Ketika mendengar bunyi, dapat membedakan sumber bunyi Hal ini disebabkan
oleh setiap gelombang bunyi memiliki frekuensi dan amplitudo yang berbeda
meskipun perambatannya terjadi pada medium yang sama.
1).Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-
laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan
laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki
nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Bunyi
dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga sakit dan nyeri karena gendang
telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi rendahnya nada ini ditentukan frekuensi
bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya.
Sebaliknya, jika frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin rendah.
Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang kecil,
sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini menyebabkan
bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan akan
menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo gelombang yang dihasilkan
juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya suara
ditentukan oleh amplitudonya.
2) Nada
Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi musik memiliki frekuensi
getaran teratur yang disebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki frekuensi yang
tidak teratur disebut desah.
3).Warna atau kualitas bunyi
Pada saat bermain alat musik, dapat membedakan bunyi yang bersumber dari alat
musik gitar, piano dan lain-lain. Setiap musik akan mengeluarkan suara yang
khas. Suara yang khas ini disebut kualitas bunyi atau yang sering disebut timbre.
Begitu pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda, ada
yang memiliki suara merdu atau serak.
4) Resonansi
Ikut bergetarnya udara yang ada di dalam kentongan setelah dipukul
mengakibatkan bunyi kentongan terdengar semakin keras. Hal inilah yang disebut
resonansi. Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat
ketika panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang
(λ) bunyi. Resonansi kolom udara ternyata telah dimanfaatkan oleh manusia
dalam berbagai alat musik, antara lain pada gamelan, alat musik pukul, alat musik
tiup, dan alat musik petik/ gesek.
Ketika kita berbicara, kita dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau rendah.
Organ yang berperan dalam pengaturan terjadinya suara adalah pita suara dan
kotak suara yang berupa pipa pendek. Pada saat kita berbicara pita suara akan
bergetar, Getaran itu diperkuat oleh udara dalam kotak suara yang beresonansi
dengan pita suara pada frekuensi yang sama. Akibatnya, amplitudo lebih besar
sehingga kita dapat mendengar suara yang nyaring.
Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar apabila
di luar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput
gendang telinga. Selaput tipis sangat mudah beresonansi, sehingga sumber getar
yang frekuensinya lebih kecil atau lebih besar dengan mudah menyebabkan
selaput tipis ikut bergetar.
Prinsip kerja resonansi digunakan manusia karena memiliki beberapa keuntungan,
misal dapat memperkuat bunyi asli untuk berbagai alat musik. Selain itu, ada
dampak yang merugikan dari efek resonansi, yaitu bunyi ledakan bom dapat
memecahkan kaca walaupuan kaca tidak terkena langsung bom, bunyi gemuruh
yang dihasilkan oleh guntur beresonansi dengan kaca jendela rumah sehingga
bergetar dan dapat mengakibatkan kaca jendela pecah, serta bunyi kendaraan yang
lewat di depan rumah dapat menggetarkan kaca jendela rumah.
2.Anatomi telinga
Gendang telinga kanan
Gendang telinga atau membranatympani adalah selaput atau membran tipis yang
memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia berfungsi untuk menghantar
getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga tengah.
Gendang telinga secara anatomi dibagi 2 yaitu parstensa (tegang) dan
parsflaksida,
Parstensa, sebagain besar gendang telinga merupakan parstensa, terdiri dari 3
lapis, bagian luar lanjutan kulit liang telinga, di tengah jaringan ikat, dan bagian
dalam yang mengarah ke telinga tengah, merupakan lanjutan mukosa telinga
tengah.
Parsflaksida, bagian atas gendang telinga (daerah atiq), hanya terdiri dari dua lapis
tanpa jaringa ikat di bagian tengah.
Kerusakan gendang telinga berupa bolong/pecah (perforasi) terutama disebabkan
infeksi telinga tengah (Otitis Media), tetapi dapat juga karena trauma.
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan tuli yang konduktif. Tuli
konduktif adalah hilangnya pendengaran karena tidak dapat tersampaikannya
getaran suara. Jenis tuli lainnya yaitu tuli sensorik yang disebabkan rusaknya
sistem saraf pendengaran. Beberapa orang mempunyai keluhan dengan gangguan
neuropati pendengaran, biasanya mereka tidak bisa mendengar ditempat yang
bising. Misalnya ketika menghadiri acara yang penuh suara keras, konser musik,
pertandingan, dan suara mesin pabrik yang sangat bising. Umumnya mereka baru
sadar ketika di periksa secara medis dan menandakan adanya gangguan
pendengaran tersembunyi. Untuk saat ini belum ditemukan pengobatan untuk
gangguan pendengaran tersembunyi. Setidaknya bisa mengetahui apakah
gangguan neuropati pendengaran pada seseorang disebabkan kehilangan sinapsis
atau kerusakan myelin (heminode).
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, yosaphat.rosana,dadan.(2008). BIOFISIKA. Jakarta :Universitas
Terbuka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2014).Ilmu Pengetahuan Alam :
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Iriawati, lili.Fisika medik proses pendengaran. Makalah kedokteraan andalas
No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012
MAKALAH
BIOFISIKA
TENTANG
BIOAKUSTIK DAN BIOOPTIK
Disusun oleh
Kelompok III :
Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem sonar pada hewan
Sonar singkatan dari bahasa Inggris yaitu sound navigation and
ranging. Merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa
perang dunia yyang berarti penjarakan dan navigasi suara adalah sebuah
teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau
mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan
lain untuk sonar yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation
Committe). (Wikipedia.org)
Gelombang akustik merupakan sebuah gelombang mekanik
longitudinal yaitu gelombang yang dalam perambatan bunyinya
memerlukan medium dan arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.
Salah sattu aplikasi yang bekerja dengan gelombang akustik adalah sistem
sonar. Sisem sonar merupakan sebuah teknik yang menggunakan
penjalaran suara untuk navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu objek .
B. Hewan yang menggunakan sistem sonar
a. Kelelawar
Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi
ultrasonik dengan rekuensi diatas 20.000 Hz. Kelelawar dapat
mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang
yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau
binatang lain yang akan dilewattinya dan diterima oleh suatu alat yang
berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelelawar untuk menentukan
lokasi ini disebut dengan ekolokasi. Untuk terbang dan berburu,
kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya tinggi,
kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar
mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain
selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu
didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi
hambatan besar untuk hewan ini karena adanya efek doppler.
(Sukabelajarsains.blogspot.com)
b. Lumba – lumba
Lumba – lumba terkdang dapat terlihat di permukaan laut, namun
itu hanya sebentar, sedangkan sebagian besar waktunya dihabiskan di
kedalaman lautan yang memiliki pencahayaan terbatas. Akibat dari
cahaya yang ditangkap kurang, penglihatan lumba-lumba tidak
berfungsi dengan baik. Sehingga, sebagai gantinya lumba-lumba
memanfaatkan kemampuan sistem sonar secara alami untuk
mengindera benda-benda disekitarnya yang dikenal sebagai ekolokasi.
Hal ini dikarenakan akustik merupakan sarana yang paling efisien dan
efektif untuk berkomunikasi pada lingkungan perairan, hal ini dapat
dilihat dari cepat rambat suara pada medium air lebih cepat
dibandingkan rambat suara pada medium padat maupun gas. Ekolokasi
merupakan kemampuan binatang untuk mentransmisikan bunyi dan
mendeteksi pantulan dari bunyi tersebut setelah berbenturan dengan
suatu objek. (Ula, 2017)
C. Cara kerja sistem sonar
a. Kelelawar
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang
digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki
kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan
pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang adadi
sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, kelelawar
bisa mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan
kelelawar sebagai alat navigasi untuk berkelana attau berburu.
Kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang.
Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-
benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh
suatu alat yang berada ditubuh kelelawar.
b. Lumba-lumba
Gambar 1. Cara kerja Sistem Sonar pada Lumba-Lumba
MAKALAH
BIOFISIKA
TENTANG
BIOAKUSTIK DAN BIOOPTIK
Disusun oleh
Kelompok III :
Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata optik berasal dari bahasa Latin, yang artinya tampilan. Optika
adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang
gejala-gejala optik. Ilmuan muslim yang mencurahkan pikirannya untuk
mengaji ilmu optic adalah Al-Kindi (801 M – 873 M). Bidang optika
terbagi menjadi dua, yaitu optik geometri dan optik fisis. Fokus utama di
biooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata.
Mata menjadi alat optik yang paling penting pada manusia atau makhluk
hidup.
Banyak orang awam yang tidak mengetahui bagaimana bisa mata
melihat benda-benda yang ada disekitar kita, bahkan benda yang
berukuran kecil sekalipun. Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih
berpendapat bahwa benda-benda disekitar kita dapat dilihat oleh mata
karena mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini di dukung
oleh Plato (429-348 SM).
Namun, jika mata dapat melihat karena mengeluarkan sinar-sinar
penglihatan tentu saja kita semua bisa melihat dengan jelas pada malam
hari atau pada ruang yang gelap. Tapi pada kenyataannya kita tidak dapat
melihat benda-benda di ruang yang gelap (Aristoteles 384-322 SM) dan
Aristoteles tidak dapat memberi penjelasan mengapa mata kita mampu
melihat benda.
Teori yang terakhir yang dapat diterima pada abad ke XX yaitu
teori yang diungkapkan oleh Alhazan (965-1038 SM) yang berpendapat
bahwa benda di sekitar kita dapat terlihat karena benda-benda tersebut
memantulkan cahaya atau memancarkan cahaya yang masuk ke dalam
mata.
Untuk itu saya merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi
mengenai biooptik yang artinya susunan atas kata bio dan optik. Bio
berkaitan mahluk hidup atau zat hidup atau bagian dari mahluk hidup,
sedangkan optik dikenal sebagai ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya
atau berkas sinar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan optik ?
2. Apa saja yang termasuk alat-alat optik ?
3. Mengapa mata disebut sebagai indera manusia ?
4. Mengapa dapat terjadi kelainan pada mata ?
5. Apa alat-alat yang dapat mendeteksi kelainan pada mata ?
6. Apa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan optik ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami konsep optic
2. Untuk mengetahui apa saja alat-alat optik
3. Untuk memahami mata sebagai indera manusia
4. Untuk mengerti penyebab terjadi kelainan pada mata
5. Untuk mengetahui alat pendeteksi kelainan pada mata
6. Untuk menganalisi hubungan optik dengan Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Optik
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan
makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup,
sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan
cahaya atau berkas sinar. Secara spesifik ada klasifikasi optik geometri dan
optika fisis. Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera
penglihatan manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling
penting pada manusia atau makhluk hidup [ CITATION Ind141 \l 1033 ]
Kata optik berasal dari bahasa Latin, yang artinya tampilan. Optika
adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang
gejala-gejala optik.
Ilmuan muslim yang mencurahkan pikirannya untuk mengaji ilmu
optic adalah Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu
menghasilkan pemahaman baru tentang tentang refleksi cahaya serta
prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optic terekam
dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat
berpengaruh bagi sarjana barat seperti Robert Grosseteste dan Roger
Bacon.
Menurut Al-Kindi penglihatan ditimbulkan dari daya pencahayaan
yang berjalan ari mata ke objek dalam bentuk kerucut dari radiasi yang
padat.
Bidang optika terbagi menjadi dua, yaitu optik geometri dan optik
fisis. Optik geometris atau optic sinar, menjabarkan perambatan cahaya
sebagai vektor yang disebut sinar tersebut. Sedangkan optik fisis
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada optic geometri dengan
penjabaran matematis, sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya
seperti ukuran, posisi, dan pembesaran objek menjadi lebih jelas
[ CITATION Iwa10 \l 1033 ].
Gambar 1. Al-Kindi [ CITATION htt19 \l 1033 ]
Alat Optik
Mata
Mata salah satu bagian dari panca indra yang berfungsi
untuk melihat, namun mata juga memiliki keterbatasan. Bagian-
bagian dari mata yaitu antara lain: Kornea, Aqueous, Lensa
kristalin, Iris, Retina, Otot silia, Vitreous humor, Syaraf optic,
retina.
Gambar 2. Mata sebagai alat optic alami
Close-up photograph of human cornea [ CITATION
Len74 \l 1033 ]
Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan
bayangan fotografi pada film negatif. Kamera terdiri dari beberapa
bagian antaralain:
Lensa Cembung, berfungsi untuk memproyeksikan
bayangan ke film.
Diafragma, berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yng
masuk ke kamera (seperti fungsi iris pada mata).
Cincin Pemfokus, berfungsi untuk mengatur atau
mengubah-ubah jarak lensa sesuai dengan jarak yang di
foto agar terbentuk bayangan jelas pada film.
Film, berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk
lensa cembung. Posisi lensa kamera dapat diatur sehingga
bayangan nyata selalu jatuh pada film seperti daya
akomodasi mata supaya bayangan nyata selalu jatuh pada
retina.
Pupil mata pada kamera adalah celah yang dibentuk oleh
diafragma (seperti iris pada mata) yang disebut aperture.
Adapun sifat bayangan pada film adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
LUP
jarak fokus Lup adalah alat optik yang menggunakan lensa
cembung untuk melihat benda-benda kecil. Perbesaran (M) yang
terjadi oleh sebuah lup dirumuskan sebagai berikut:
- Pada saat mata tidak berakomodasi. Saat berakomodasi
maksimal jarak bayangan benda di titik baca mata normal
karena bayangan yang terjadi adalah maya, Si = Jika pengamat
yang matanya tidak berakomodasi memiliki titik jauh tertentu,
maka berlaku :
Mikroskop
Mikroskop biasanya digunakan untuk melihat-benda-benda
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
terdiri atas dua buah lensa cembung yang berfungsi untuk
memperbesar bayangan benda. Lensa ini dinamakan lensa objektif
dan lensa okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
bersifat nyata, terbalik dan diperbesar, sedangkan bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar
maka bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan
diperbesar.
Gambar 5. Mikroskop binokuler [ CITATION htt192 \l
1033 ]
Teleskop
- Teleskop Bias, Cahaya masuk ke teleskop bias melalui sebuah
lensa cembung yang disebut dengan lensa objektif. Bayangan
nyata yang dibentuk oleh lensa ini diperbesar oleh lensa
cembung kedua yang disebut dengan lensa okuler dengan
panjang fokus yang lebih pendek. Kamu melihat bayangan
diperbesar, terbalik, dan maya dari bayangan nyata.
- Teleskop Pantul, Cahaya masuk ke teleskop pantul dan
dipantulkan oleh cermin cekung ke cermin datar, cermin datar
memantulkan sinar dan menghasilkan bayangan nyata terbalik
dalam teleskop.
Gambar 6. Teleskop Hubble [ CITATION htt193 \l 1033 ]
Periskop
Periskop adalah alat optik yang digunakan pada kapal
selam untuk melihat permukaan laut. Kapal selam perlu melihat
keadaan permukaan laut sebelum kapal selam tersebut muncul
mengapung di permukaan. Periskop terdiri atas dua buah lensa
cembung dan dua buahprisma siku-siku sama kaki [ CITATION
Erm13 \l 1033 ].
Gambar 7. Periskop dan Cara Kerjanya [ CITATION htt194 \l
1033 ]
- Titik Jauh (Punctur Remotum : Titik terjauh yang masih terlihat jelas
oleh mata (tidak berakomodasi). Untuk mata normal : titik jauh
letaknya di jauh tak berhingga.
Sistem optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :
Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar.
Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi.
Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm.
Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1.
Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris.
Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi.
Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20
mmHg.
Tiap mata dilindungi oleh tulang.
Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut
strabismus (mata juling) [ CITATION Ind141 \l 1033 ]. Ketajaman penglihatan
dipergunakan untuk menentukan penggunaan kacamata, di klinik dikenal dengan
nama visus. Tapi bagi seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini disebut
resolusi mata. Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya
(kacamata) tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan
tentang baik buruknya fungsi mata keseluruhannya.
Oleh karena itu definisi visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam menit)
terkecil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan. Pada
penentuan visus, para ahli mempergunakan kartu Snellen, dengan berbagai ukuran
huruf dan jarak yang sudah ditentukan. Misalnya mata normal pada waktu
diperiksa diperoleh 20/40 berarti penderita dapat membaca hurup pada 20 ft
sedangkan bagi mata normal dapat membaca pada jarak 40 ft (20 ft = 4 meter).
Dari ruangan gelap masuk ke dalam ruangan terang kurang mengalami
kesulitan dalam penglihatan. Tetapi apabila dari ruangan terang masuk ke dalam
ruangan gelap akan tampak kesulitan dalam penglihatan dan diperlukan waktu
tertentu agar memperoleh penyesuaian. Pendapat ini telah lama diketahui orang.
Apabila kepekaan retina cukup besar, seluruh objek/benda akan merangsang rod
secara maksimum sehingga setiap benda bahkan yang gelap pun akan terlihat
terang putih. Tetapi apabila kepekaan retina sangat lemah, ketika masuk ke dalam
ruangan gelap tidak ada bayangan yang benderang yang merangsang rod dengan
akibat tidak ada suatu objekpun yang terlihat. Perubahan sensitifitas retina secara
automatis ini dikenal sebagai fenomena penyesuaian terang dan gelap
[ CITATION Ind141 \l 1033 ].
4. Presbiopi
Adalah kelainan mata pada orang tua, hal ini
disebabkan : daya akomodasi berkurang. Dapat ditolong
dengan dengan kacamata lensa rangkap [ CITATION EFF13 \l
1033 ]. Presbiopia merupakan gangguan penglihatan yang
disebabkan faktor penuaan [ CITATION Luk16 \l 1033 ].
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga
komponen pada penginderaan penglihatan :
1. Mata memfokuskan bayangan pada retina.
2. System syaraf mata yang memberi informasi ke otak.
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan
makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup,
sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan
cahaya atau berkas sinar. Secara spesifik ada klasifikasi optik geometri dan
optika fisis. Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera
penglihatan manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling
penting pada manusia atau makhluk hidup.
Adapun alat-alat optik adalah mata, kamera, lup, mikroskop,
teleskop, dan periskop. Mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya,
karena didalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut
fotoreseptor. Bagian-bagian mata sebagai berikut: Kornea, Sklera, Koroid
atau lapisan tengah, PupilIris, Lensa mata(cembung), Aqueous humor dan
Vitreous humor .
Kelainan pada mata yaitu, mata rabun jauh (myopi), mata rabun
dekat (hypermetropi), Presbiopi . Peralatan dalam pemeriksaan mata yaitu,
opthalmoskop, keratometer, pupilometer dari Eindhoven dan lensometer.
Ayat tentang optic dijelaskan dalam al-qur’an surat As-Sajadah
ayat 9 yang mengandung makna bahwa jika organ mata tersebut melihat
dengan ditambah bantuan alat optik lainnya maka akan dapat menjadi
lebih mata lagi. Mata manusia yang normal dapat melihat paling jauh
sampai jarak tak terhingga.
B. Saran
Kepada pembaca, hanya ini yang dapat penulis rangkum, agar
lebih memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman bagi
pembaca, maka penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari sumber
bacaan lain yang relevan dengan pembahasan makalah ini dan teruslah
menggali ilmu pengetahuan dengan selalu berpegang teguh pada Al-
Qur’an dan Hadist.
Daftar Pustaka
Chairinisya, I. (2014). BIOAKUSTIK DAN BIOOPTIK. MAKALAH UNTUK MATA KULIAH
ILMU
KEPERAWATAN II , 21.
Fauzi, L. (2016). Skrining Kelainan Refraksi Mata Pada Siswa Sekolah Dasar Menurut
Tanda
dan Gejala. 79.
https://halokawan.com/6-kebiasaan-buruk-ini-jadi-faktor-kerusakan-mata-
kamu/bagian-
https://www.amazon.com/Al-Kindi-Philosophy-Philosophers-
Sciencetists/dp/140420511X.
https://www.anatomynote.com/human-anatomy/opthalmology-ete-anatomy/lateral-
https://www.nasa.gov/image-feature/goddard/2016/hubble-views-a-galactic-mega-
merger.
lettre-de-raphael.blogspot.com/2014/10/alat-alat-pemeriksaan-mata.html?m=1. (2019,
september 19).
Ular Tangga Materi Alat Optik Untuk Kelas Viii Smp. 42.
Susilayati, M. (2016). Studi Ortopraksi makna Quran Surat As-Sajdah ayat 9. penglihatan
dan
Mira Wati
1714080068
Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya adalah salah satu bentuk energy, sebagai bentuk energy
cahaya merupakan hasil perubahan dari energy lain, antara lain panas.
Cahaya tersusun dari partikel-partikel kecil energy yang disebut foton.
Karakteristik gelombang cahaya ada difraksi dan interferensi cahaya.
Interferensi merupakan perpeduan dua gelombang atau lebih yang
memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang hampir sama. Difraksi
adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Difraksi dan interferensi dapat terjadi pada makhluk hidup salah satunya
yaitu pada burung merak. Oleh sebab itu penulis membuat makalah ini
untuk menjelaskan konsep cahaya dan difraksi dan interferensi pada
burung merak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep cahaya?
2. Bagaimana interferensi pada bulu burung merak?
3. Bagaimana difraksi pada bulu burung merak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep cahaya?
2. Untuk mengetahui interferensi pada bulu burung merak?
3. Untuk mengetahui difraksi pada bulu burung merak?
BAB II
PEMBAHASAN
A. CAHAYA
1. Definisi Cahaya
Cahaya adalah salah satu bentuk energy, sebagai bentuk energy
cahaya merupakan hasil perubahan dari energy lain, antara lain panas.
Cahaya tersusun dari partikel-partikel kecil energy yang disebut foton.
Cahaya menurut Newton terdiri dari partikel-partikel ringan
bentuknya sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya kesegala
arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya juga dapat
didefinisikan sebagai energy radiasi yang dapat dievaluasi secara
visual atau bagian dari spectrum radiasi elektromagnetik yang dapat
dilihat (visible).
Cahaya berada pada daerah panjang gelombang 400 nm s.d 800 nm
atau 380 nm s.d 780 nm.diluar daerah tersebut, mata manusia tidak
sensitif. Radiasi elektromagnetikdengan panjang gelombang dibawah
400 nm disebut sinar ultraviolet, sedangkan radiasi elektromagnetik
diatas 800 nm disebut sinar inframerah. (Purwanto,2007:77-78)
Gambar 1.1 spektrum cahaya tampak
e. Pantulan Cahaya
Ketika gelombang dari tipe apapun mengenai sebuah
penghalang datar seperti misalnya sebuah cermin, gelombang-
gelombang baru dibangkitkan dan bergerak menjauhi cermin.
Fenomena ini disebut dengan pemantulan. Pemantulan terjadi pada
bidang batas antara dua medium berbeda seperti misalnya sebuah
permukaan udara kaca. Pada pemantulan cahaya berlaku hukum
pemantulan 1. Sinar datang garis normal dan sinar pantul terletak
pada satu titik bidang datar. 2. Sudut datang sama dengan sudut
pantul.
Pemantulan Biasa Pada permukaan benda yang rata seperti
cermin datar, cahaya dipantulkanmembentuk suatu pola yang
teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaancermin
dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapatmembentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini
disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa. Pemantulan
Baur Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada
saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka
sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut
dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Pemantulan yang
seperti ini disebut pemantulan baur. Akibat pemantulan baur ini
kita dapat melihat benda dari berbagai arah.
f. Pembiasan Cahaya
Gambar 1.8. Perbedaan warna pada bulu merak ketika dilihat dari
sudut penglihatan yang berbeda
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya menurut Newton terdiri dari partikel-partikel ringan
bentuknya sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya kesegala arah
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya juga dapat didefinisikan
sebagai energy radiasi yang dapat dievaluasi secara visual atau bagian dari
spectrum radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat (visible).
Karakteristik gelombang cahaya ada beberapa macam yaitu: Disperse atau
penguraian cahaya, Polarisasi, Pemantulan cahaya, Difraksi cahaya,
Iterferensi cahaya.
Peranan cahaya pada makhluk hidup yaitu: proses pembentukan
fotosintesis pada tumbuhan, proses melihat, proses terbentuknya warna,
proses terbentuknya vitamin D pada tulang dan lain sebagainya.
Pada bulu merakterjadi proses difraksi dan interferensi. Ketika
mengamati sebuah barbule bulu merak dengan perbesaran pengamatan
semakin meningkat dan peristiwa interferensi dapat diamati dengan alat
interferometer Febri-Perot, dapat diamati terdapat serat optik oleh bulu
merak. Cahaya putih yang datang pada bulu merak akan mengenai lapisan
melanin yang berperan sebagai kisi refleksi. Warna-warni yang
terobservasi pada bulu merak menunjukkan antara warna akan mengalami
sudut difraksi yang berbeda. Lapisan melanin bersifat seperti cermin
sehingga dapat memantulkan cahaya. Lapisan melanin pada bulu merak
seperti batang-batang yang yang tersusun parallel. Jarak antara batang-
batang mendekati panjang gelombang cahaya tampak. Susunan melanin
ini berperan sebagai kisi refleksi sehingga saat cahaya polokromatik
datang akan terdifraksi dan terurai sesuai dengan panjang gelombang
menjadi cahaya tampak. , batang melanin yang tampak gelap di dalam
keratin yang terlihat pucat. Jarak antar batang melanin rata-rata seragam
0,25x10-6
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, ensiklopedi fisika, Bandung: Dunia Pustaka Jaya, 2007
Gebeshuber, Structural Colours in Biology: Scientific Basis and Bioinspired
Technological Applications, 2009
Shinya Yoshioka, Effect of Macroscopic Structure in Iridescent Color of the
Peacock Feathers,Vol 17, 2002
Ningrum, Getaran Gelombang dan Optika,Yogyakarta:Istana Media,2017