Anda di halaman 1dari 11

TUGAS IKATAN KIMIA

NAMA : YESI MARIA YOSEFA KEWA WADAN

NIM : 2001060084

1. Jelaskan secara singkat tentang teori cahaya sebagai gelombang dan cahaya sebagai
partikel dan berikan contohnya (2) !
Jawab :

cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik atau partikel foton yang


dipancarkan oleh benda-benda yang mampu bersinar seperti matahari dan lampu pijar
listrik sehingga memungkinkan mata kita dapat menangkap bayangan benda-benda
yang berada di sekitar benda yang bersinar tersebut. Dari pengertian tentang cahaya
tersebut, maka cahaya dapat bertindak sebagai “gelombang” elektromagnetik dan juga
sebagai “partikel” foton.

Berikut adalah teori tentang cahaya sebagai gelombang dan teori cahaya sebagai partikel
:

1) Teori cahaya sebagai gelombang


 Teori Gelombang Cahaya Huygens

Pada tahun 1678, Huygens mengemukan teori gelombang cahaya yang


menyatakan bahwa cahaya bergerak dalam bentuk gelombang ke
semua arah dengan kecepatan cahaya. Ketika teori ini dikemukakan,
teori ini menjelaskan gagasan umum bahwa gelombang membutuhkan
medium untuk merambat.

Huygens berasumsi bahwa terdapat kehadiran suatu medium yang


sangat encer dan sangat elastis yang disebut dengan luminiferous eter
di seluruh alam semesta di mana cahaya merambat. Medium tersebut
memiliki kerapatan yang sangat rendah karena sifatnya yang sangat
encer dan memiliki nilai modulus elastisitas yang sangat tinggi. Teori
ini dapat menjelaskan fenomena-fenomana tertentu seperti refleksi
cahaya, refraksi cahaya, interferensi dan difraksi cahaya.

 Teori Gelombang Cahaya Maxwell

Teori gelombang elektromagnetik cahaya Maxwell mengemukakan


bahwa cahaya merambat dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Gelombang cahaya terkait dengan perubahan medan listrik dan medan
magnet.

Bentuk medan listrik yang berubah terhadap waktu secara sinusoidal


akan menghasilkan medan magnet yang juga berubaha terhadap waktu
sinusoidal dan begitu sebaliknya. Hal ini menyebabkan cahaya dapat
merambah meskipun dalam ruang vakum atau hampa udara.

 Contoh cahaya sebagai gelombang

- Cahaya yang melewati celah kecil pada jendela atau pintu, maka
besar cahaya yang masuk akan sama dengan celah jendela atau
pintu yang dilewati

- Cahaya yang mengenai mengenai cermin akan memantul

2) Teori cahaya sebagai partikel

 Teori Cahaya Kuantum

Pada tahun 1900, Planck menyatakan bahwa meskipun cahaya adalah


gelombang tetapi cahaya dapat menukar energi dalam jumlah tertentu.
Planck menyebut bahwa cahaya terdiri dari paket-paket energi diskrit
yang disebut dengan quanta. Teori Planck tersebut secara umum
menyatakan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai gelombang dan sifat
sebagai partikel yang dikenal dengan sifat dualisme partikel
gelombang.

Teori Planck ini kemudian diperkuat oleh Albert Einsteiun pada 1905
yang menyatakan bahwa cahaya terdiri paket-paket energi yang
disebut foton. Teori ini dapat menjelaskan efek fotolistrik dan efek
Compton yang tidak dapat dijelaskan jika memandang cahaya sebagai
gelombang.

Einstein berpendapat bahwa sifat cahaya sebagai partikel berperan pada


efek fotolistik. Einstein mengatakan bahwa cahaya adalah partikel yang
memiliki massa dan momentum sehingga partikel bisa bertumbukan.
Cahaya sebagai artikel ini dikenal dengan nama foton.

 Contoh cahaya sebagai partikel


- Pensil yang dimasukkan kedalam gelas berisi air akan kelihatan patah
dan pendek
- Ikan yang terdapat di dalam aquarium akan kelihatan lebih besar dan
dekat.
2. Berapakah panjang gelombang de broglie untuk sebuah mobil yang bermassa 1 ton
melaju pada kecepatan 150 m/s ?
Jawab :
Diketahui : massa = 1 ton = 1000 kg
V = 150 m/s
h = 6,6 x 10-34
Ditanya : λ = ……………?
Penyelesaian :

Rumus :
.
, ×
× /
, ×
𝜆= = 0,44 × 10
×

𝜆 = 4,4 𝑥 10 𝑚

3. Suatu elektron bergerak dalam medan listrik dengan energi kinetik sebesar 2,5 eV.
Berapa panjang gelombang de Broglie yang terasosiasi?
Jawab :
h
λ=
√2mk
6,6 × 10
𝜆=
2. 9,1 × 10 . 2,5 .1,6 × 10
6,6 × 10
𝜆=
18,2 × 10 . 4 × 10
6,6 × 10
𝜆=
72,8 × 10
6,6 × 10
𝜆=
8,53 × 10
𝜆 = 0,77 × 10 m
𝜆 = 7,7 × 10 m

4. Tentukan lompatan energi dalam ev untuk emisi cahaya tampak dengan panjang
gelombang 7500 A!
Jawab :
Diketahui : λ = 7500 A = 7,5 × 10 𝑚
H = 6,6 × 10 𝐽. 𝑠
C = 3 × 10
Ditanya : E = ……. ?
Penyelesaian :
E =
λ

( , × × )
E=
, ×

, ×
E=
, ×

E = 2,6 × 10

5. Jelaskan prinsip ketidakpastian Heisenberg dalam menentukan posisi elektron!


Jawab :
Pada tahun 1927, Werner Heisenberg mengemukakan bahwa posisi atau lokasi suatu
elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. Heisenberg berusaha
menentukan sifat-sifat subatomik dan variabel yang digunakan untuk menentukan sifat
atom. Sifat ini adalah kedudukan partikel (x) dan momentum (p).

∆x ∆p =
л
Kemungkinan (kebolehjadian) menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu
dari intinya disebut sebagai Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Artinya gerakan lintasan
elektron beserta kedudukannya tidak dapat diketahui dengan tepat.

6. Bola biliard yang bermassa 100 gram dengan ukuran meja biliard 1 m, ramalkan
kecepatan minimal bola!
Jawab :
Rumus

Δx =

Δx =
v =
.

Diketahui : m = 100 g
h = 6,6× 10
Δx = 1 m
Ditanya : v =……..?

Penyelesaiaan :

Karena yang ditanya kecepatan, maka kita gunakan rumus v =


.
, ×
v= =
. ×

= 0,066× 10
= 6,6× 10 J.s

7. Jika suatu partikel bergerak dalam medan potensial sehingga memiliki energi total
E=T+V;

Maka turunkanlah dari persamaan energi total untuk mendapatkan persamaan


Schrodinger bebas waktu untuk partikel yang bergerak dalam satu dimensi dan tiga
dimensi.

Jawab :

Ѱ (𝑥, 𝑡) = Ѱ(𝑥)𝑇(𝑡)

1 ћ 𝜕 Ѱ(𝑥) 1 𝜕𝑇(𝑡)
− 𝑣(𝑥)Ѱ(𝑥) = 𝑗ћ
Ѱ(𝑥) 2𝑚 𝜕𝑥 𝑇(𝑡) 𝜕𝑡

ћ ∂ Ѱ ∂Ѱ
− V(x)Ѱ = jћ = −E
2m ∂x ∂t
Dari persamaan diatas didapatkan persamaan satu dimensi dan tiga dimensi yaitu :

 Persamaan satu dimensi :


ћ 𝜕 Ѱ(𝑥)
+ 𝐸 − 𝑉(𝑥) Ѱ(𝑥) = 0
2𝑚 𝜕𝑥
 Persamaan tiga dimensi
ћ
∇ Ѱ + 𝐸 − 𝑉(𝑥, 𝑦, 𝑧) Ѱ = 0
2𝑚

8. Jelaskan tiga sifat gelombang!


Jawab :
 Dispersi (Dapat Berubah Bentuk)
Dispersi gelombang yaitu perubahan bentuk gelombang saat
gelombang merambat melalui suatu medium. Suatu medium dimana
laju gelombang tak bergantung pada panjang gelombang maupun
frekuensinya disebut medium nondispersif.
 Refraksi (Dapat Dibiaskan)
Jika gelombang datang pada suatu permukaan batas yang memisahkan
antara dua daerah dengan laju gelombang berbeda, sebagian
gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainya akan ditransmisikan.
Pembelokan berkas gelombang yang diteruskan itu disebut pembiasan

(refraksi).

 Refleksi (Dapat Dipantulkan)


Saat sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang atau sampai di
ujung (batas) suatu medium yang dirambatinya, sebagian gelombang
itu dipantulkan. Pada pantulan gelombang bidang, sudut yang dibentuk
gelombang datang kepada permukaan pantulan sama dengan sudut
yang dibuat oleh gelombang pantulnya hukum pemantulan.

Sudut datang didefinisikan sebagai suatu sudut yang dibuat sinar (berkas)
datang terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantul ataupun
sudut yang dibuat muka gelombang dengan tangen permukaan pantulan.
Sedangkan, sudut pantul yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar (berkas)
pantul kepada garis yang tegak lurus pada permukaan pantulan. Hukum
pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang.

9. Jelaskan empat Postulat Dasar Teori Kuantum


Jawab :

Postulat I : Setiap sistem fisis dinyatakan dengan fungsi gelombang atau fungsi
keadaan, Ѱ (𝑟⃗, 𝑡) , yang secara implisit memuat informasi lengkap
mengenai observabel-observabel yang dapat diketahui pada sistem
tersebut.

Fungsi Gelombang
fungsi gelombang suatu sistem, ψ (𝑟⃗,t) , merupakan fungsi kebolehjadian
menemukan sistem di posisi 𝑟⃗ pada saat t, yang secara langsung memberikan rapat
kebolehjadian, ρ (𝑟⃗ , t), sebagai:

ρ (𝑟⃗ ,t) ≡ Ѱ∗ (𝑟⃗ , t)Ѱ (𝑟⃗ , 𝑡) = ӏѰ (𝑟⃗ , 𝑡)ӏ 2 , ( II.1)

dengan tanda * menyatakan konjugat kompleks fungsi yang disertainya.


Kebolehjadian menemukan sistem di posisi 𝑟⃗ dalam elemen volume dτ pada saat t
adalah

ρ (𝑟⃗ ,t)dτ = ψ* (𝑟⃗,t)ψ (𝑟⃗ ,t)dτ . (II.2)

Pengertian ini analog dengan massa dalam elemen volume sebagai hasil
kali antara rapat massa dengan elemen volume tersebut,

dm = ρ mdV .

Kebolehjadian dalam mekanika kuantum ini memenuhi hukum kontinuitas

∇ •𝑆⃗ + =0 (II.3)

sebagaimana dalam arus muatan (arus listrik)

∇• ⃗𝚥 + =0

Vektor 𝑆⃗ pada persamaan (II-3) menyatakan rapat arus partikel,


biasa disebut sebagai rapat arus kebolehjadian, yang menggunakan
persamaan Schródinger (dibahas pada bab III) dapat diturunkan sebagai
𝑆⃗ = [Ѱ∗ (𝑟⃗, 𝑡)∇Ѱ( r⃗, t) − ∇Ѱ∗ (r⃗, t)]

(II.4) dengan i adalah bilangan imajiner, dan m adalah massa sistem.

Sebagaimana disebutkan pada postulat 1 dimuka, fungsi gelombang


ψ (𝑟⃗,t) memuat informasi mengenai semua observabel pada sistem. Ini
berarti observabel - observabel pada sistem tersebut dapat diturunkan dari
fungsi gelombangnya. Sebelum membicarakan hal ini, akan dibicarakan
terlebih dahulu postulat 2 yang berkenaan dengan operator observabel.

Postulat II : Setiap observabel dinyatakan atau diwakili oleh suatu operator linear
hermitan.

Postulat III : Pengukuran besaran O yang diwakili oleh operator hemitean O pada
keadaan Ѱ (𝑟⃗,t) menentukan penentuan nilai eigen an operator tersebut secara pasti.
Persamaan nilai eigen untuk operator O adalah

OѰ ( r⃗, t ) = O Ѱ ( r⃗, t )

Postulat IV : Sifat probalisitik hasil ukur

Untuk sistem fisis yang berada pada keadaan yang diwakili oleh fungsi
gelombang denga bentuk umum Ѱ ( 𝑟⃗,t ) = ∑ 𝐶 ϕ maka pengukuran observabel O

akan menyebabkan alihan (loncatan) keadaan dari Ѱ ( 𝑟⃗,t ) → ϕ ( r⃗, t ) dengan peluang
sebesar

2
𝑃 ∝ Ci = 𝐶 𝐶 ∗ dan dihasilkan nilai eigen On .

Postulat V : Evolusi sistem kuantum


Keadaan kuantum Ѱ (𝑟⃗ ,t ) berevolusi terhadap waktu menurut persamaan
schroedinger.

Ѱ ( ⃗,
iћ = HѰ (r⃗ , t )

Anda mungkin juga menyukai