OLEH :
KELOMPOK 6
➢ Pengertian
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika.
• Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan
• Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi dan berubah selama proses berlangsung.
➢ PERCOBAAN
Zn( s ) + 2 H + ( aq ) ⎯
⎯→ Zn 2+ ( aq ) + H 2 ( g )
Lanjutan…
1. Reaksi Eksoterm
reaksi eksoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai
pelepasan panas atau kalor. Panas reaksi ditulis dengan tanda negatif.
contoh :
N 2 ( g ) + 3H 2 ( g ) ⎯
⎯→ 2 NH 3( g ) − 26,78Kkal
2. Reaksi Endoterm
reaksi endoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung membutuhkan
panas. Panas reaksi ditulis dengan tanda positif
contoh :
2 NH 3 ⎯
⎯→ N 2 ( g ) + 3H 2 ( g ) + 26,78Kkal
Perubahan Entalpi (∆H)
• PENGERTIAN
Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan
tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat-zat hasil dikurangi
entalpi zat – zat reaktan.
• Rumus : ∆H = Hp – Hr
∆H : Perubahan entalpi
Hh : Entalpi hasil pereaksi
Hr : Entalpi zat reaktan
tabel
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆H f)
Penyelesaian :
Persamaan termokimia :
2H2(g) + O2 → 2H2O ∆H = - 136, 6 kkal
Perubahan Entalpi Penguraian (∆H d)
• Persamaan termokimianya :
CO2 → C(s) + O2 (g) ∆H = 393,5 kj
Perubahan Entalpi Pembakaran ( ∆H c)
» q larutan = m.c.∆t
Keterangan :
q : kalor (joule)
m : massa air atau larutan dalam kalorimeter (gram)
c : kalor jenis (J/gK)
∆t : kenaikan suhu (K)
CATATAN :
q reaksi = - q larutan
∆H = q reaksi
∆H = -q larutan
• Contoh soal
jika 100 ml larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 ml HCl 1 M dalam
sebuah bejana, ternyata suhu larutan naik dari 290 C menjadi 37,50 C . Jika
larutan dianggap sama dengan air, kalor jenis 4,2 J/Gk , massa jenis air 1
g/ml. Tentukan ∆H !
penyelesaian :
Q larutan = m.c. ∆t
= (100 + 100)g x 4,2 J/gk x (310,5 – 302)K
= 7.140 Joule
∆H = -q larutan
∆H = - 7.140 Joule
Hukum Hess
• Pengertian
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya
perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi
dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena
perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia
akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghasilkan hasil reaksi berbeda.
• Bunyi Hukum Hess
“jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia
tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal
dan akhir”.
• Rumus Hukum Hess
berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukannya, pada tahun
1840 Germain Hess (1802-1850) merumuskan :
Diketahui diagram Hess reaksi A → C
∆H1
A C
∆H2 ∆H3
B
2 CO(g) + O2(g)
Tentukan entalpi standar pembentukan gas CO2 !
Penyelesaian :
Menurut Hukum Hess :
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
= -222 + (-566) Kj
= - 788 kJ
788
Maka ∆H f gas CO2 = − = −394kJ .mol −1
2
Data Entalpi Pembentukan
Reaksi : Aa + Bb → Cc + Dd
∆Hreaksi = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan
∆Hreaksi = ( c. ∆Hf C + d. ∆Hf D) – (a. ∆Hf A + b . ∆Hf B)
Contoh soal :
Diketahui data entalpi pembentukan standar :
C3H8(g) = -104 kJ/ mol
CO2(g) = -394 kJ/ mol
H2O(g) = -286 kJ/ mol
Tentukan ∆H reaksi :
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Pembahasan :
∆Hreaksi = (3.∆Hf CO2 + 4. ∆Hf H2O) – ( 1. ∆Hf C3H8 + 5. ∆Hf O2)
∆Hreaksi = - 2222 kJ
Menentukan Besar ∆H Berdasarkan Energi Ikatan
Pembahasan :
H
H C H + 2 O = O → O = C = O + 2H – O – H