Anda di halaman 1dari 11

Akhlak dan tasawuf

KELOMPOK 4
1. ADAM MAULANA 5. SAINUL ARIFIN SAINAL
2. JUMRIAH 6. ERVIN OKTAVIAN S.
3. SITTI NURFATIN 7. SARASWATI
4. WA ODE DAIN RAHMAWATI 8. IKHLASUL AMAL
A. PENGERTIAN AKHLAK
Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yakni isim
mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan/ akhlaqan yang
berarti kelakuan, tabiat, dan watak dasar. Kata akhlaq ( )itu
sendiri berasal dari bentuk jama sedangkan mufradnya
adalah khuluq ( )berarti budi pekerti.
Kata akhlak itupun banyak ditemukan dalam ayat-ayat Al Quran
maupun al-Hadits seperti :

)137 : (
Artinya : (Agama kami) tidak lain hanyalah adat kebiasaan yang
dahulu. (QS. As-Syuara : 137)
AKHLAK MENURUT PARA AHLI

1. IBNU MASKAWIH (421 H/ 1030 M)


2. IMAM AL-GHAZALI (1059-1111 M)
3. IBRAHIM ANIS
4. KITAB DAIRATUL MAARIF
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai arti kata Akhlak menurut istilah
memiliki beberapa kemiripan dan saling melengkapi satu sama lainnya sehingga
dapat diklasifikasi lagi menjadi 2 yaitu :
1. Berdasarkan inti yang tertanam dari dalam diri yakni hati seseorang,
seperti kesamaan pendapat dari Ibnu Maskawih dan Imam al-Ghazali
serta Ibrahim Anis. Karena menurut mereka, akhlak itu timbul dari
dalam hati seseorang sendiri tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan yang lebih dalam sebelum berprilaku.
2. Berdasarkan arti akhlak yang berupa perbuatan seseorang, seperti
kesamaan yang disebutkan oleh Imam al-Ghazali dengan Ibrahim Anis.
Karena mereka berdua sama-sama menitikberatkan kepada perbuatan,
entah itu baik maupun buruk. Karena Akhlak ibarat sebuah produk
yang menghasilkan barang atau jasa seperti macam-macam perbuatan
manusia.
B. PENGERTIAN TASAWUF
Secara etimologi, kata tasawuf ( )berasal dari bahasa arab.
Pertama, dari kata Shuf artinya bulu domba. Dulu orang-orang
sufi (pakar tasawuf) biasanya memakai pakaian dari bulu domba
yang kasar sebagai lambang kesederhanaan dan
kesucian. Kedua, dari Ahl Al-Suffah berarti orang-orang yang ikut
hijrah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah dan meninggalkan
harta, rumah, dan tidak membawa apa-apa. Karenanya mereka
tinggal di serambi masjid dengan tidur diatas batu dengan
memakai pelana dan pelana itupun disebut Suffah. Ketiga, dari
kata Shafi atau Sufi yang berarti suci.
TASAWUF MENURUT PARA AHLI
1. Maruf al-Kurhi, tasawuf ialah berpegang pada apa yang
hakiki dan menjauhi sifat tamak terhadap apa yang ada di
tangan manusia.
2. Ahmad al-Jariri, tasawuf adalah masuk kedalam setiap akhlak
yang tinggi (mulia) dan keluar dari setiap akhlak yang rendah
(tercela).
3. Dzu al-Nun al-Mishri bahwa tasawuf adalah usaha
mengalahkan segala-galanya untuk memilih Allah, sehingga
Allah pun akan memilih seorang shufi dan mengalahkan
segala sesuatu.
4. Abu Yazid al-Bustami, tasawuf sama dengan sifat al-Haqqi
Dari pengertian tasawuf secara istilah maupun bahasa dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kesamaan dan juga perbedaan alasan pendapat para ahli
seperti :
1. Berdasarkan objek kajian dari tasawuf
Pendapat dari Maruf al-Kurhi dan Ahmad al-Jariri, sama-sama
mendefinisikan tasawuf dari segi perbuatan ataupun akhlak seseorang.
Karena menurut mereka tasawuf itu berkaitan erat dengan akhlak
seseorang dan akhlak yang mulia serta meninggalkan
2. Akhlak tercela.
Berdasarkan sifat-sifat Allah pendapat Abu Yazid al-Bustami sangat
berbeda dari pendapat-pendapat para ahli yang lainnya karena Beliau
mendefinisikan tasawuf dengan sifat Allah. Karena menurutnya, orang sufi
atau yang telah sangat dekat dengan Allah maka sifat Allah akan
dikenakan oleh hamba-Nya.
C. RUANG LINGKUP AKHLAK DAN TASAWUF
1. RUANG LINGKUP AKHLAK
Dr.Abdullah dalam buku Dustur al-Khalaq fi al-islam, membagi akhlaq
dalam 5 aspek kehidupan,yaitu :
1. Akhlak perorangan : Semua hal yang diperintahkan, Segala yang
dilarang, Hal-hal yang diperbolehkan dan Akhlak dalam keadaan darurat.
2. Akhlak keluarga : Kewajiban timbal balik orang tua dan anak, Kewajiban
suami dan istri, dan Kewajiban terhadap kerabat dekat.
3. Akhlak bermasyarakat : Hal-hal yang dilarang, hal-hal yang
diperintahkan, kaidah kaidah adab
4. Akhlak bernegara, akhlak ini meliputi : Hubungan antara pemimpin dan
rakyat, Hubungan luar negeri.
5. Akhlak beragama : meliputi kewajiban terhadap Allah.
2. RUANG LINGKUP TASAWUF

Tasawuf/Mistisisme islam adalah suatu ilmu yang mempelajari


suatu cara, bagaimana seseorang dapat mudah berada di hadirat Allah
SWT (Tuhan). Maka gerakan kejiwaan penuh dirasakan guna
memikirkan betul suatu hakikat kontak hubung yang mampu
menelaah informasi dari Tuhannya.

Tasawuf atau mistisisme dalam islam beresensi pada hidup dan


berkembang mulai dari bentuk hidup kezuhudan (menjauhi
kemewahan duniawi).
D. TUJUAN MEMPELAJARI AKHLAK TASAWUF
1. Untuk pembinaan aspek moral
2. Untuk makrifatullah melalui penyingkapan langsung atau
metode al-kasyf al-hijab.
3. Untuk membahas bagaimana system pengenalan dan
pendekatan diri kepada Allah.

Sumber ajaran tasawuf


Dalam sumber ajaran Islam, Al Quran dan Hadits juga terdapat
ajaran yang dapat membawa kepada timbulnya tasawuf. Paham
bahwa Tuhan dekat dengan manusia, yang merupakan ajaran dasar
dalam mistisisme ternyata ada didalam Al Quran dan Hadits.
HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN ILMU
TASAWUF

Anda mungkin juga menyukai