PENDAHULUAN
60 FT-LAB-P03-F-04
1. Pegas
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas
biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas. dalam pemakaian sehari-hari,
istilah ini mengacu pada coil sping pegas.
2. Penggaris
Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Penggaris bisa terbuat dari plastik atau bahan logam.
3. Stopwatch digital
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam suatu kegiatan. Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang
menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil
pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
61 FT-LAB-P03-F-04
4. Beban
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi
berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat
sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat
tersebut.
5. Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan /neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik/digital.
6. Statip
Batang statif panjang dan batang statif pendek. Batang statif ini digunakan
untuk sebagai tiang- tiang penyangga pada alat statif. Batang statif ini dipasang pada
dasar statif. Dan pada lubang di bagian samping, batang statif dipasang secara
horizontal, lalu kemudian pada ujungnya dipasang kaki statif.
62 FT-LAB-P03-F-04
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori
Bila sebuah benda elastis seperti pegas diregangkan oleh suatu gaya, maka Panjang pegas
bertambah. Menurut hukum hooke, bila pegas masih berada dalam elastisitasnya, pertambahan
Panjang ∆𝑥 sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan pegas. Hukum hooke dapat
dirumuskan dalam bentuk persamaan:
𝐹 = −𝑘∆𝑥 (6.1)
Pada persamaan (6.1), k disebut tetapan/konstanta pegas dan ∆𝑥 menyatakan perubahan
Panjang. Tanda minus pada persamaan (6.1) menyatakan bahwa akan timbul gaya pemulih
(restoring force) yang sama besar dengan gaya peragangan F namun arahnya selalu berlawanan
dengan arah regangan ( Hukum Newton Ketiga). Bila dibuat grafik antara F dan ∆𝑥 , grafik
tersebut akan berupa garis lurus. Gambar (6.1) melukiskan sebuah benda dengan masa m yang
digantungkan pada pegas, titik keseimbangan di R, setelah diberi beban kedua ( yang lebih
besar) pegas bertambah Panjang sejauh RP, atau sejauh x (atau ∆𝑥 ) diukur dari posisi
keseimbanganya. Resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut ( pada R) hanya berupa gaya
pemulih F = -k ∆𝑥 seperti dinyatakan dalam (6.1).
Menurut hukum newton kedua, F = mg, maka k dapat ditentukan sbb:
−(𝑚𝑔)
−𝑘∆𝑥 = 𝑚𝑔 → 𝑘 = (6.2)
∆𝑥
𝑔
Atau, ∆𝑥 = 𝑚 (6.3)
𝑘
Bila kita gambarkan persamaan (6.3) dengan sumbu X adalah m dan sumbu Y adalah ∆𝑥 , maka
garafiknya akan berupa garis lurus dengan kemiringan /gradient;
𝑔 𝑔
tan 𝜃 = 𝑘 → 𝑘 = tan 𝜃 (6.4)
Jadi, bila kita dapat mengukur kemiringan grafik tersebut, maka konstanta pegas k akan dapat
ditentukan.
63 FT-LAB-P03-F-04