Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya ilmu fisika, dimulai dari
yang ada dalam diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita
pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada di luar diri kita, salah satu
contohnya adalah pegas yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
kebutuhan tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari pegas memiliki peranan penting. Sebagai contoh, pegas dapat
kita jumpai pada sepeda motor. Dimana pegas pada sepeda motor sering disebut dengan
nama shock breaker. Dengan adanya shock breaker ini maka kita merasa nyaman ketika
mengendarai sepeda motor. Hal ini terjadi karena shock breaker tersebut memiliki sifat
elastisitas (kembali ke bentuk semula) seperti sifat pegas pada umumnya. Pegas tidak hanya
dimanfaatkan pada sepeda motor, tetapi pada semua kendaraan yang kita gunakan hingga
pada kasur yang digunakan. Pegas merupakan salah satu contoh benda elstisitas. Contoh
benda elastis lainnya adalah karet mainan. Ketika kita menarik karet mainan sampai batas
tertentu karet tersebut bertambah panjang. Jika terikan tersebut dilepaskan, maka karet akan
kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika kita merentangkan pegas, pegas tersebut
akan bertambah panjang, tetapi ketika dilepaskan panjang pegas akan kembali seperti
semula.

1.2 Tujuan Praktikum


Menentukan konstanta gaya pegas menggunakan prinsip/hukum Hooke
1.3 Waktu dan Tempat
Waktu : Jumat, 8 Januari 2021
Tempat : Laboratorium Fisika

1.4 Alat dan Bahan

Nomor Alat/bahan Kode/keterangan Jumlah


1 Pegas - 1
2 Penggaris - 1
3 Stopwatch - 1
4 Beban - 1
5 Neraca/timbangan - 1
6 Statip - 1

60 FT-LAB-P03-F-04
1. Pegas

Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas
biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas. dalam pemakaian sehari-hari,
istilah ini mengacu pada coil sping pegas.
2. Penggaris

Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Penggaris bisa terbuat dari plastik atau bahan logam.

3. Stopwatch digital

Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam suatu kegiatan. Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang
menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil
pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.

61 FT-LAB-P03-F-04
4. Beban

Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi
berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat
sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat
tersebut.

5. Timbangan

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan /neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik/digital.

6. Statip

Batang statif panjang dan batang statif pendek. Batang statif ini digunakan
untuk sebagai tiang- tiang penyangga pada alat statif. Batang statif ini dipasang pada
dasar statif. Dan pada lubang di bagian samping, batang statif dipasang secara
horizontal, lalu kemudian pada ujungnya dipasang kaki statif.

62 FT-LAB-P03-F-04
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori

Bila sebuah benda elastis seperti pegas diregangkan oleh suatu gaya, maka Panjang pegas
bertambah. Menurut hukum hooke, bila pegas masih berada dalam elastisitasnya, pertambahan
Panjang ∆𝑥 sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan pegas. Hukum hooke dapat
dirumuskan dalam bentuk persamaan:
𝐹 = −𝑘∆𝑥 (6.1)
Pada persamaan (6.1), k disebut tetapan/konstanta pegas dan ∆𝑥 menyatakan perubahan
Panjang. Tanda minus pada persamaan (6.1) menyatakan bahwa akan timbul gaya pemulih
(restoring force) yang sama besar dengan gaya peragangan F namun arahnya selalu berlawanan
dengan arah regangan ( Hukum Newton Ketiga). Bila dibuat grafik antara F dan ∆𝑥 , grafik
tersebut akan berupa garis lurus. Gambar (6.1) melukiskan sebuah benda dengan masa m yang
digantungkan pada pegas, titik keseimbangan di R, setelah diberi beban kedua ( yang lebih
besar) pegas bertambah Panjang sejauh RP, atau sejauh x (atau ∆𝑥 ) diukur dari posisi
keseimbanganya. Resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut ( pada R) hanya berupa gaya
pemulih F = -k ∆𝑥 seperti dinyatakan dalam (6.1).
Menurut hukum newton kedua, F = mg, maka k dapat ditentukan sbb:
−(𝑚𝑔)
−𝑘∆𝑥 = 𝑚𝑔 → 𝑘 = (6.2)
∆𝑥
𝑔
Atau, ∆𝑥 = 𝑚 (6.3)
𝑘

Bila kita gambarkan persamaan (6.3) dengan sumbu X adalah m dan sumbu Y adalah ∆𝑥 , maka
garafiknya akan berupa garis lurus dengan kemiringan /gradient;
𝑔 𝑔
tan 𝜃 = 𝑘 → 𝑘 = tan 𝜃 (6.4)

Jadi, bila kita dapat mengukur kemiringan grafik tersebut, maka konstanta pegas k akan dapat
ditentukan.

2.2 tahapan dan prosedur


1. Ambil pegas yang akan digunakan pada praktikum, ukur Panjang pegas dan catat hasilnya .
2. kaitkan pegas pada batang statip dan beri beban sesuai dengan yang di tentukan.
3. Ketika beban sudah digantungkan catat Panjang pegas Ketika sudah dikasih beban.
4. setelah sudah dapat Panjangnya yg bekerja kemudian hasilnya di kurangi dengan panjang
pegas awal dan catat hasilnya pada tabel yang sudah disediakan.

63 FT-LAB-P03-F-04

Anda mungkin juga menyukai