Anda di halaman 1dari 9

PSB 20

MAKALAH LARUTAN
“Klasifikasi Koloid”

Disusun oleh
Kelompok 2:
1. Ainus Salsabila (20030654032)
2. Tarisya Ayuni W. (20030654034)
3. Umi Masfufah H. (20030654043)
4. Syalvira Cahya I. S. (20030654050)
5. Wilda Mardhatilla (20030654077)
6. Kharisma Dwinda R. (20030654079)
7. Leonny C Mf (20030654082)
8. Sevira Kartika S. (20030654083)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S-1 PENDIDIKAN SAINS
2023

i
DAFTAR ISI
COVER i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Koloid 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menjumpai berbagai
hal yang berkaitan dengan sistem koloid. Menurut Mose (2014) sistem
koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara
larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem dispersi koloid dapat terjadi
dari dispersi zat padat, cair atau gas ke dalam zat pendispersi dalam fase
padat, cair, atau gas. Koloid memiliki sifat-sifat yang khas dalam sistem
koloid. Ada macam-macam atau jenis-jenis koloid yang ada di kehidupan
sehari-hari dengan sifat-sifat tertentu yang ada pada sifat-sifat koloid.
Telah diketahui bahwa terdapat tiga fase zat, yaitu padat, cair, dan
gas. Dari ketiga fase zat ini dapat dibuat sembilan kombinasi campuran
fase zat, tetapi yang dapat membentuk sistem koloid hanya delapan.
Kombinasi campuran fase gas dan fase gas selalu menghasilkan campuran
homogen (satu fase) sehingga tidak dapat membentuk sistem koloid.
Dalam berbagai jenis-jenis sistem koloid ini perlu dipelajari lebih dalam,
sehingga sistem koloid dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan tentang klasifikasi koloid
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kelarutan
C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi mengenai klasifikasi koloid
2. Dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Koloid
Koloid adalah sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel
kecil yang terdispersi dalam medium yang lebih besar. Materi koloid dapat
diklasifikasikan berdasarkan medium dispersinya. Berdasarkan fase
terdispersinya sistem koloid dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu sol
(fase terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair),
dan buih (fase terdispersi berupa gas).
1. Cair - Gas
Untuk klasifikasi materi koloid dari cair ke gas dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran partikel dan sifat
medium yang digunakan. Contoh cair ke gas adalah aerosol.
Aerosol adalah campuran partikel-partikel kecil yang terdispersi
dalam medium gas. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan produk semprotan yang mengandung zat kimia
atau partikel, seperti cat semprot, penghilang bau, atau deodoran.
Partikel-partikel aerosol bisa terdiri dari berbagai bahan, seperti air,
gas, debu, asap, atau senyawa kimia lainnya. Menurut World
Health Organization (WHO), aerosol adalah campuran partikel
padat atau cair dalam udara, dengan diameter kurang dari 100
mikrometer. (Tahun: 2020).
Aerosol juga dapat terbentuk secara alami dari sumber-
sumber seperti debu gurun, asap dari kebakaran hutan, dan uap air
dari lautan. Namun, aerosol buatan manusia, seperti yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan industri, dapat
memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Beberapa contoh dampak negatif dari aerosol buatan
manusia adalah polusi udara, perubahan iklim, dan kerusakan
lapisan ozon.
Klasifikasi materi koloid dari cair ke gas tergantung pada
sifat partikel koloid dan medium dispergennya. Namun, dalam

2
klasifikasi ini, aerosol dan busa mungkin menjadi pilihan yang
paling umum.
2. Cair-Cair
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair
lain di sebut emulsi , sedangkan sistem koloid dari zat cair yang
terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat dan sistem koloid
dari zat cair yang terdispersi dalam gas disebut emulsi gas.
Klasifikasi koloid cair-cair termasuk dalam emulsi. Sistem koloid
fase cair-cair terbentuk dari fasa terdispersi berupa zat cair dan
medium pendispersi yang juga berupa zat cair. Campuran yang
terbentuk bukan berupa larutan tetapi bersifat heterogen. Syarat
terjadinya emulsi ini yaitu kedua jenis cair itu tidak saling
melarutkan (Rini et al,2016). Pada emulsi ini terbagi menjadi dua
yaitu emulsi minyak dalam air dan air dalam minyak. Contoh dari
emulsi minyak dalam air adalah susu,minyak kelapa dan santan.
Sedangkan contoh dari emulsi air dalam minyak adalah mayones ,
minyak bumi dan minyak ikan.
3. Cair-Padat (gel)
Klasifikasi koloid cair-padat termasuk dalam emulsi
gel.Sistem koloid fasa cair-padat terbentuk dari fasa terdispersi
berupa zat cair dan medium pendispersi nya berupa zat padat.
Contohnya seperti mentega,keju,agar-agar dan mutiara. Gel
merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel
dapat di anggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol cair.
Ada dua jenis gel yaitu gel kenyal dan gel tak kenyal .Gel kenyal di
peroleh dengan melrutkan koloid liofil dan air panas. Ketika
didinginkan partikel-partikel membentuk semacam jaringan dalam
larutan berupa sebuah gumpalan-gumpalan, sehingga gumpalan
tersebut semakin besar sehingga cairan tidak dapat bergerak.
Contoh dari gel kenyal adalah selai dan gelatin sedangkan contoh
dari gel tak kenyal adalah gel silika dimana gel silika disini di
peroleh dengan mencampurkan larutan garam silikat dengan

3
HCl.Gel silika banyak di gunakan pada proses kromatografi, yaitu
pemisahan zat-zat berdasarkan perbedaan kemampuan teradsorpsi
(Rini et al,2016)
4. Gas-Cair
Klasifikasi koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair
disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan
buih diperlukan zat pembuih, misal sabun, deterjen, dan protein.
Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair
yang mengandung pembuih. Buih digunakan pada berbagain
proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada
alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak
dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih,
antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain (Utami dkk, 2009).
5. Gas-Padat
Klasifikasi koloid fase gas-padat terbentuk dari fase
terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat padat,
yang dikenal busa padat. Dalam kehidupan sehari-hari busa padat
dikenal dengan istilah karet busa dan batu apung (Syukri, 1999).
6. Padat-Padat
Klasifikasi koloid padat-padat dinamakan sol padat artinya
yang memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi
yang padat juga. Sol padat ini terbentuk karena pengaruh tekanan
dan suhu, sehingga menghasilkan padatan yang kokoh dan keras.
Batuan ruby ini merupakan salah satu contoh sol padat, batuan
ruby ini adalah padatan kromium (Cr) yang tersebar dalam padatan
aluminium oksida. Sehingga, padatan kromium (Cr) sebagai fase
terdispersi dan padatan aluminium oksida (AI2O3) sebagai medium
pendispersi. Contohnya lainnya adalah gelas berwarna, paduan
logam misal perunggu, kuningan, dan kaca berwarna (Mose, 2014)
7. Padat-Gas
Fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran
secara merata dalam suatu zat lain, sedangkan zat yang

4
menyebabkan terjadinya penyebaran secara merata disebut medium
pendispersi . Klasifikasi koloid padat-gas biasa disebut dengan
Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya
padat, dengan medium pendispersinya yaitu gas. Contoh dari
aerosol padat adalah debu, asap, dan asap rokok (Nurul,2021).Debu
dan asap masuk ke dalam contoh aerosol padat karena , asap dan
debu berbentuk padatan yang tersebar di udara dimana udara
adalah medium pendispersi berupa gas.
8. Padat-Cair
Klasifikasi koloid padat-cair biasa disebut dengan sol
cair.Pada jenis ini fase zat terdispersinya adalah padat atau sol
dengan medium pendispersinya adalah cair.Contoh dari klasifikasi
koloid ini adalah cat,tinta,tepung dalam air,dll (Mose.2014).

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
koloid berdasarkan fase terdispersinya sistem koloid dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase
terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas).

6
DAFTAR PUSTAKA

Nurul,Silmi. 2021. Jenis Koloid,Sifat,dan Contohnya. Kompas.com.


Mose, Yumike. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Predict – Observe –
Explain (POE) Pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa. (Tesis). Sekolah
Pascasarjana UPI. perpustakaan.upi.edu
Rini,Windia et al. 2016. Pedoman Cerdas rangkuman pengetahuan alam lengkap.
Depok. Huta Publisher Perumahan de bale cluster Saphirre No 45
WHO b. 2020. WHO Timeline - COVID-19. World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai