Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KLASIFIKASI IKLIM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Dasar
Dosen Pengampu :
Cici Nurfatimah, S.P., M. Si.

Oleh :
Cahya Nirmala Putri (23130001)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS TENIK SIPL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Iklim” tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas nata kuliah Geografi
Dasar.

Terimakasih kepada Ibu Cici Nurfatimah, S.P., M. Si. Selaku dosen mata kuliah
Geografi Dasar. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 2 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
1. 1. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1. 2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 2
2. 1. Klasifikasi Iklim .......................................................................................................................... 2
2. 2. Humid Tropical Climates ........................................................................................................... 2
2. 3. Dry Climates .............................................................................................................................. 3
2. 4. Humid Mesothermal Climates .................................................................................................. 4
2. 5. Humid Microthermal Climates .................................................................................................. 5
2. 6. Polar Climates ........................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
3. 1. Kesimpulan................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
iklim adalah kondisi lanjutan yang merupakan kumpulan dari kondisi cuaca, yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dan waktu
tertentu(Priyahita, 2015). Indonesia sendiri merupakan Negara beriklim tropis yang hanya
memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Secara umum, musim hujan
di Indonesia terjadi saat muson barat sedangkan musim kemarau terjadi saat muson timur.
Meskipun musim terjadi secara periodik, namun musim dapat mengalami pergeseran
seperti semakin lamanya musim penghujan dan semakin mundurnya musim
kemarau(Rahayu, 2018).

Perubahan iklim secara statistik didefinisikan sebagai perubahan kecenderungan baik


naik atau turun dari unsur–unsur iklim yang disertai keragaman harian, musiman maupun
siklus yang tetap berlaku untuk satu periode yang panjang. Perubahan iklim diukur
berdasarkan perubahan komponen utama iklim, yaitu suhu atau temperatur, musim (hujan
dan kemarau), kelembaban dan angin. Dari variabel-variabel tersebut variabel yang paling
banyak dikemukakan adalah suhu dan curah hujan(Susilokarti, 2015).

Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat
beberapa klasifikasi iklim di bumi yang ditentukan oleh letak geografis. Dengan kata lain
sebagai iklim tropis, lintang tengah dan lintang tinggi. Iklim meliputi statistik suhu, tekanan
udara angin, curah hujan, jumlah partikel atmosfer dan meteorologi pengukuran unsur di
dalam wilayah tertentu dalam waktu lama. Iklim dapat dibandingkan dengan cuaca, yang
merupakan kondisi dari unsur-unsur dan variasi selama masa pendek (BMKG, 2015).

Perubahan iklim bukan merupakan masalah masa depan lagi, tetapi sudah menjadi
masalah yang sedang dihadapi sekarang. Hasil penelusuran terhadap database bencana
alam internasional (International Disaster Database) menunjukkan bahwa banyak bencana
alam yang masuk ke dalam kategori bencana global adalah sebanyak 345 bencana (Boer
dan Perdinan dalam Efendi dkk, 2012 : 8).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam
makalah ini yaitu, apa saja klasifikasi pada iklim dan dipengaruhi apa klasifikasi tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Klasifikasi Iklim
Sistem iklim di Bumi melibatkan pertukaran energi dan uap air yang terjadi antara
atmosfer, hidrosfer dan kriosfer (es dan salju). Klasifikasi iklim membutuhkan informasi alias
data yang sangat banyak diantaranya adalah suhu dan presipitasi. Klasifikasi Koppen
menggunakan nilai suhu dan presipitasi rata-rata bulanan dan tahunan dan merupakan sistem
klasifikasi yang sudah digunakan secara luas.

Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang
menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai
berikut. :

A. Iklim A (Iklim tropis/tropical climate), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin
masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembapan udara senantiasa tinggi.
B. Iklim B (Iklim arid atau kering atau iklim gurun/dry climate), ditandai dengan rata-rata
proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh,
sehingga tidak adakelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara
permanen.
C. Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal/warm temperate climate), ditandai
dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C.
Minimal ada satu bulan yang melebihi ratarata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai
dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).
D. Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal/snow climate), ditandai dengan ratarata suhu
bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.
E. Iklim E (Iklim es atau salju abadi/Ice Climate), ditandai dengan rata-rata suhu bulan
terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.

2. 2. Humid Tropical Climates


Daerah beriklim tropis lembab merupakan daerah yang mempunyai karakteristik suhu
kelembaban tinggi. Suhu yang tinggi ini antara lain disebabkan oleh sinar matahari yang selalu
konstan sepanjang hari sedangkan kelembapan yang tinggi biasanya dikaitkan dengan curah
hujan yang relatif tinggi. Daerah yang mempunyai iklim seperti ini menempati hampir separuh
permukaan bumi (lebih dari 20% daratan dan 40% permukaan laut). Kelompok iklim ini
dibatasi oleh isoterm tahunan rata-rata 20°C. Gurun panas di Afrika Utara dan Arab yang
terletak di wilayah ini tidak termasuk dalam kelompok ini karena kekeringannya yang ekstrem.
Di sabuk ini, suhunya kurang lebih seragam. Tipe iklim utama dalam kelompok ini pada
dasarnya diidentifikasi berdasarkan distribusi curah hujan musiman.

Iklim tropis lembab mempunyai ciri-ciri yang membedakan selain suhu dan curah
hujan. Iklim tropis lembab memiliki lokasi yang berbeda dan kehidupan hewan dan tumbuhan
yang melimpah. Iklim tropis lembab hangat dengan suhu sekitar 80 derajat Fahrenheit
sepanjang tahun dan sedikit berfluktuasi pada bulan atau tahun tertentu. Fluktuasi suhu harian
lebih banyak terjadi dibandingkan suhu bulanan atau tahunan. Daerah dengan iklim tropis
lembab tidak pernah mengalami embun beku.

Lintang merupakan salah satu faktor penentu keberadaan iklim tropis. Semua iklim
tropis lembab berada di dekat garis khatulistiwa antara Tropic of Cancer dan Tropic of
Capricorn atau garis lintang yang berkisar antara 10 derajat selatan hingga 25 derajat utara.
Misalnya, hutan hujan berada di Cekungan Amazon, Cekungan Kongo di Afrika khatulistiwa,
dan sebagian Hindia Timur.

2.3. Dry Climates


Iklim Kering (Grup B) mempunyai curah hujan lebih sedikit dibandingkan penguapan.
Zona iklim kering mencakup sekitar 26 persen luas daratan dunia. Karakteristik yang dimiliki
iklim kering yaitu : Suhu Sinar matahari berlimpah. Suhu musim panas tinggi; musim dingin
lebih sejuk dan lebih lama dibandingkan iklim Tropis Lembab. Curah hujan: Tidak teratur;
kekeringan selama beberapa tahun sering kali diikuti dengan curah hujan yang melimpah
selama satu tahun.

Curah hujan yang rendah dan tidak dapat diprediksi merupakan ciri utama iklim kering.
Curah hujan terendah terjadi di daerah gersang, atau gurun, yang rata-rata curah hujannya
kurang dari 35 cm (14 inci) per tahun, dan beberapa gurun mempunyai tahun-tahun tanpa curah
hujan sama sekali. Daerah semi kering, atau stepa, terdiri dari padang rumput yang bercirikan
rerumputan pendek dan semak-semak kecil atau semak belukar yang tersebar. Daerah ini
menerima curah hujan sedikit lebih banyak dibandingkan gurun dan dapat menerima curah
hujan hingga 70 cm (28 inci) per tahun. Namun, sebagian besar wilayah semi kering
mempunyai curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 50 cm (20 inci).
Ciri lain dari iklim kering adalah penguapan seringkali lebih besar dibandingkan curah
hujan. Hal ini mengakibatkan iklim yang kekurangan kelembaban tanah karena curah hujan
rata-rata yang rendah dan penguapan yang cepat dari curah hujan yang turun. Misalnya, daerah
kering di Timur Tengah rata-rata memiliki curah hujan kurang dari 20 cm per tahun, namun
tingkat penguapan tahunan yang lebih dari 200 cm bisa sepuluh kali lipat dari curah hujan.
Penguapan yang ekstrim berkontribusi terhadap tanah kering dan kasar yang hanya mendukung
sedikit kehidupan tanaman.

Daerah semi-kering dengan curah hujan yang lebih banyak akan mendukung
tumbuhnya rumput dan semak-semak kecil. Di daerah beriklim kering, sinar matahari lebih
langsung karena kurangnya kelembapan, dan hal ini mengakibatkan perubahan suhu harian
yang ekstrem. Suhu tertinggi di gurun bisa mendekati 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) atau
lebih, dan di beberapa daerah, suhu terendah di musim dingin bisa turun jauh di bawah titik
beku.

2.4. Humid Mesothermal Climates


Koppen mengidentifikasi sub tipe iklim mesotermal lembab berdasarkan suhu, curah
hujan, dan distribusi curah hujan musiman. Strahler (1978) menggunakan kriteria massa udara
dan zona depan dan mengidentifikasi tiga kelas iklim yang setara dengan klasifikasi iklim
mesotermal lembab Koppen. Dalam unit ini fokusnya adalah pada distribusi dan karakteristik
dari tiga iklim mesotermal lembab utama seperti yang diusulkan oleh Koppen, dan kemudian
diikuti oleh Trewartha dan Strahler. Iklim ini umumnya terletak di kutub iklim megatermal
yaitu iklim tropis .

Untuk golongan iklim ini rata – rata bulan terdingin temperaturnya lebih besar daripada
-3 derajat celsius tetapi lebih kecil daripada 18 derajat celsius dan rata – rata temperatur bulan
terpanas lebih dari 10 o C. Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga tipe iklim yaitu:

a. Iklim sedang dengan musim panas yang kering Dry-summer Subtropical Climates Cs. Cirri
tipe ini adalah adanya musim panas yang kering. Musim panas dikatakan kering jika jumlah
hujan bulan terkering pada musim panas lebih kecil daripada sepertiga jumlah hujan terbasah
dalam musim dingin. Bulan terkering hujannya lebih kecil dari 30 mm

b. Iklim sedang dengan musim dingin yang kering Cw Ciri tipe iklim ini adalah adanya musim
panas yang lembab dan musim dingin yang kering. Musim dingin dikatakan kering jika rata –
rata pada musim dingin lebih kecil daripada 15 sepersepuluh jumlah hujan bulan terbasah pada
musim panas.

c. Iklim sedang yang lembab Cf Ciri iklim ini adalah selalu lembab sepanjang tahun.

2.5. Humid Microthermal Climates


Suatu jenis iklim yang dicirikan oleh suhu rata-rata tahunan yang rendah (antara 0° dan
14°C), yaitu wilayah dengan musim dingin murni yang ditandai dengan mantel salju biasa ,
dan musim panas yang sebenarnya, meskipun sering kali pendek, menghasilkan karakteristik
tahunan siklus iklim .Golongan ikliim ini mempunyai temperatur rata – rata bulan – bulan
terdingin kurang dari -3 derajat Celsius 27 derajat farentheit dan rata – rata bulan – bulan
terpanas lebih besarr daripada 10 derajat Celsius 50 derajat farentheit.

a. Iklim dingin dengan musim dingin yang kering Dw Hujan dalam musim panas tidak begitu
lebat dan hujan dalam musim dingin sangat kecil.

b. Iklim dingin tanpa periode kering Df.

Iklim Mikrotermal Lembab disebut lembab karena curah hujan lebih besar daripada
evapotranspirasi potensial. Istilah mikrotermal berarti suhu rendah dan secara khusus
menunjukkan kondisi suhu musim dingin. Di iklim mikrotermal lembab, musim dinginnya
dingin. Iklim ini dibedakan dari iklim mesotermal lembab berdasarkan isoterm 0°C (Koppen
menggunakan -3°C). Pada tingkat makro, iklim mikrotermal lembab dilambangkan dengan
simbol huruf 'D'. Berdasarkan distribusi curah hujan sepanjang tahun, simbol 'f' ditambahkan
sehingga menjadi 'Df'. Iklim ini biasanya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan karakteristik
suhu musim panas.

2.6. Polar Climates


Wilayah iklim kutub dicirikan oleh kurangnya musim panas yang hangat tetapi dengan
musim dingin yang bervariasi. Setiap bulan iklim kutub memiliki suhu rata-rata kurang dari 0
°C (32 °F). Daerah dengan iklim kutub mencakup lebih dari 20% luas bumi. Sebagian besar
wilayah ini terletak jauh dari garis khatulistiwa dan dekat kutub , dan dalam hal ini, hari-hari
di musim dingin sangat pendek dan hari-hari musim panas sangat panjang (bisa berlangsung
sepanjang musim atau lebih lama). Iklim kutub terdiri dari musim panas yang sejuk dan musim
dingin yang sangat dingin, yang mengakibatkan tundra tanpa pohon , gletser , atau lapisan es
permanen atau semi permanen . Hal ini diidentifikasi dengan huruf E dalam klasifikasi iklim
Köppen .

Ada dua jenis iklim kutub: ET , atau iklim tundra; dan EF , atau iklim lapisan es. Iklim
tundra ditandai dengan adanya setidaknya satu bulan yang suhu rata-ratanya di atas 0 °C (32
°F), sedangkan iklim lapisan es tidak memiliki bulan-bulan yang rata-rata suhunya di atas 0 °C
(32 °F). Dalam iklim tundra, bahkan pohon jenis konifera tidak dapat tumbuh, namun tanaman
khusus lainnya dapat tumbuh. Dalam iklim lapisan es, tidak ada tumbuhan yang dapat tumbuh,
dan es secara bertahap terakumulasi hingga mengalir atau meluncur ke tempat lain. Banyak
lokasi dataran tinggi di bumi mempunyai iklim yang tidak ada bulan yang memiliki suhu rata-
rata 10 °C (50 °F) atau lebih tinggi, namun karena hal ini disebabkan oleh ketinggian, iklim ini
disebut sebagai iklim Alpen . Iklim pegunungan dapat meniru iklim tundra atau iklim es.
BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
1. Sistem iklim di Bumi melibatkan pertukaran energi dan uap air yang terjadi antara
atmosfer, hidrosfer dan kriosfer
2. iklim terbagi menjadi 5, yaitu: iklim tropis, iklim kering atau gurun, iklim sedang,
iklim salju, dan iklim es atau saltu abadi.
3. Daerah beriklim tropis lembab merupakan daerah yang mempunyai karakteristik
suhu kelembaban tinggi.
4. Tipe iklim utama dalam kelompok ini pada dasarnya diidentifikasi berdasarkan
distribusi curah hujan musiman.
5. Iklim tropis lembab hangat dengan suhu sekitar 80 derajat Fahrenheit sepanjang
tahun dan sedikit berfluktuasi pada bulan atau tahun tertentu
6. Curah hujan yang rendah dan tidak dapat diprediksi merupakan ciri utama iklim
kering.
7. Suhu tertinggi di gurun bisa mendekati 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) atau lebih,
dan di beberapa daerah, suhu terendah di musim dingin bisa turun jauh di bawah titik
beku.
8. iklim mesotermal lembab diidentifikasi berdasarkan suhu, curah hujan, dan distribusi
curah hujan musiman.
9. humid mesothermal climates, Untuk golongan iklim ini rata – rata bulan terdingin
temperaturnya lebih besar daripada -3 derajat celsius tetapi lebih kecil daripada 18
derajat celsius dan rata – rata temperatur bulan terpanas lebih dari 10 o C.
10. humid microthermar climates, Suatu jenis iklim yang dicirikan oleh suhu rata-rata
tahunan yang rendah (antara 0° dan 14°C)
11. humid microthermal cli,ates, Golongan ikliim ini mempunyai temperatur rata – rata
bulan – bulan terdingin kurang dari -3 derajat Celsius 27 derajat farentheit dan rata –
rata bulan – bulan terpanas lebih besarr daripada 10 derajat Celsius 50 derajat farentheit.
12. Iklim Mikrotermal Lembab disebut lembab karena curah hujan lebih besar daripada
evapotranspirasi potensial.
13. . Iklim ini dibedakan dari iklim mesotermal lembab berdasarkan isoterm 0°C
(Koppen menggunakan -3°C).
14. Setiap bulan iklim kutub memiliki suhu rata-rata kurang dari 0 °C (32 °F).
15. ). Iklim kutub terdiri dari musim panas yang sejuk dan musim dingin yang sangat
dingin, yang mengakibatkan tundra tanpa pohon , gletser , atau lapisan es permanen
atau semi permanen . Hal ini diidentifikasi dengan huruf E dalam klasifikasi iklim
Köppen .
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unja.ac.id/50146/5/BAB%20I.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/17022/5.%20BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://www.gurugeografi.id/2017/12/klasifikasi-iklim-koppen-b-c-d-dan-e.html
https://talenta.usu.ac.id/ijau/article/view/13512
https://www.insightsonindia.com/world-geography/physical-geography-of-the-
world/climatology/world-climatic-regions/koeppens-classification/humid-tropical-
climate/
https://sciencing.com/characteristics-humid-tropical-climate-8520547.html

https://www.google.com/search?q=Humid+Mesothermal+Climates+adalah&sca_esv=
595275815&ei=T_KUZb7zNb68juMPgYKWkAw&ved=0ahUKEwj-
1o3zv8CDAxU-
nmMGHQGBBcIQ4dUDCBA&uact=5&oq=Humid+Mesothermal+Climates+adalah
&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiIUh1bWlkIE1lc290aGVybWFsIENsaW1hdGVzIG
FkYWxhaDIIEAAYgAQYogQyCBAAGIAEGKIEMggQABiABBiiBDIIEAAYgAQ
YogQyCBAAGIAEGKIESNQnUKkPWKYjcAF4AJABAJgBZ6ABqwSqAQM3LjG
4AQPIAQD4AQH4AQKoAgrCAhYQLhgDGI8BGOUCGOoCGLQCGIwD2AEBw
gIWEAAYAxiPARjlAhjqAhi0AhiMA9gBAcICCBAAGBYYHhgPwgIGEAAYFhge
wgIIEAAYFhgeGArCAgUQIRigAcICBBAhGBXCAgcQIRigARgK4gMEGAAgQY
gGAboGBAgBGAo&sclient=gws-wiz-serp#ip=1

Anda mungkin juga menyukai