Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN 1

FAKTOR, ELEMEN, KLASIFIKASI IKLIM, DAN IKLIM TAPAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Studio Perancangan Arsitektur

DISUSUN OLEH :

Faizal Akbar Saputra

2303532

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
rangkuman 1 fisika bangunan " Faktor, Elemen, Klasifikasi Iklim dan Iklim Tapak".

Atas dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas ini, maka saya
mengucapkan terima kasih.

Saya menyadari bahwa hasil dari rangkuman ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari bapak ibu dosen yang terhormat.

Bandung, 5 Februari 2024

FAIZAL AKBAR SAPUTRA

2
 Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim
Perubahan iklim adalah fenomena kompleks yang melibatkan peningkatan suhu
global dan interaksi antara berbagai faktor. Faktor-faktor utama yang menyebabkan
perubahan iklim termasuk efek gas rumah kaca, pemanasan global yang disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi,
kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan yang mengurangi kemampuan
biosfer untuk menyerap karbon dioksida, penggunaan Cloro Fluor Carbon (CFC)
yang tidak terkontrol, dan emisi gas buang industri. Penting untuk memahami
kompleksitas interaksi antara faktor-faktor ini dan mengambil langkah-langkah untuk
mengurangi dampak perubahan iklim guna menjaga keseimbangan lingkungan dan
kehidupan manusia di bumi.

 Elemen-elemen iklim
Elemen iklim adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan dan perubahan
iklim, terbagi menjadi tiga kategori: utama, sekunder, dan tersier. Elemen iklim
utama meliputi temperatur atmosfer dan presipitasi (dalam bentuk es, salju, atau
hujan). Elemen iklim sekunder mencakup tekanan atmosfer dan angin (arah dan
kecepatan). Sedangkan elemen iklim tersier meliputi kelembapan atmosfer, radiasi
matahari (durasi dan intensitasnya), dan penguapan. Perbedaan dalam nilai elemen
iklim menyebabkan perbedaan dalam iklim, dan setiap perubahan dalam elemen iklim
akan menghasilkan perubahan dalam iklim. Untuk memahami perubahan iklim, data
selama minimal 30 tahun diperlukan, sesuai standar yang ditetapkan oleh World
Meteorological Organization (WMO). Nilai elemen iklim bervariasi berdasarkan
ruang dan waktu, menunjukkan bahwa elemen iklim suatu daerah bersifat dinamis,
bukan statis.

 Klasifikasi iklim
Ada beberapa klasifikasi iklim yang digunakan secara global, di antaranya:
1. Iklim Matahari: Klasifikasi ini didasarkan pada panas matahari yang diterima
oleh Bumi. Iklim Matahari membagi iklim di Bumi menjadi empat tipe:

3
tropis, subtropis, sedang, dan dingin. Klasifikasi ini merupakan yang paling
umum digunakan karena mudah dikenali.
2. Iklim Koppen: Klasifikasi ini mengelompokkan iklim berdasarkan rata-rata
curah hujan dan temperatur. Ada lima tipe iklim dalam klasifikasi ini, masing-
masing ditandai dengan huruf: Iklim Tropis (A), Iklim Kering (B), Iklim
Sedang (C), Iklim Dingin (D), dan Iklim Kutub (E).
3. Iklim Junghuhn: Klasifikasi ini membagi iklim berdasarkan ketinggian dan
vegetasi di suatu kawasan. Terdapat empat zona: Panas (cocok untuk tanaman
tembakau, jagung, tebu, dan kelapa), Sedang (cocok untuk tanaman tembakau,
kopi, cokelat, dan teh), Sejuk (cocok untuk tanaman kopi, kina, teh, dan
sayuran), dan Dingin (tidak cocok untuk tanaman budidaya, hanya lumut).
4. Iklim Schmidt-Ferguson: Klasifikasi ini berdasarkan curah hujan, membagi
iklim menjadi delapan tipe berdasarkan kriteria bulan basah, bulan lembap,
dan bulan kering. Tipe-tipe iklimnya adalah Sangat Basah, Basah, Agak
Basah, Sedang, Agak Kering, Kering, Sangat Kering, dan Luar Biasa Kering.
5. Iklim Oldeman: Mirip dengan Iklim Schmidt-Ferguson, klasifikasi ini juga
menggunakan curah hujan sebagai acuan. Namun, perbedaannya terletak pada
kriteria bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering. Bulan basah di sini
adalah curah hujan di atas 200mm, bulan lembap antara 100-200mm, dan
bulan kering kurang dari 100mm.

Klasifikasi ini memberikan pemahaman yang lebih detail tentang iklim


berdasarkan faktor-faktor spesifik seperti ketinggian, vegetasi, dan curah
hujan.

 Iklim tapak
Iklim pada tapak ` Menurut Lippsmeier (1997), perbedaan temperatur yang
kecil saja terhadap temperatur luar atau gerakan udara yang lambat sekalipun
sudah dapat menciptakan kondisi yang nyaman bagi manusia yang sedang berada
didalam ruangan yang dimaksud. Meskipun demikian, bukan temperatur rendah
saja yang menunjang kenyamanan dari sebuah ruang, tetapi pendinginan yang
jelas terdahap temperatur luar.
Metode pengendalian iklim pada tapak meliputi beberapa strategi seperti
orientasi bangunan, pemilihan material penutup permukaan tapak, pembayangan,

4
pengendalian pergerakan udara, dan penggunaan vegetasi. Orientasi bangunan
penting untuk meminimalkan paparan terhadap sinar matahari langsung dan
memanfaatkan ventilasi silang. Pemilihan material penutup permukaan tapak juga
mempengaruhi penyerapan atau pemantulan radiasi matahari, serta pengaturan
pembayangan dapat menurunkan suhu udara. Pergerakan udara dapat
dikendalikan dengan penataan massa bangunan dan vegetasi. Kenyamanan termal
dipengaruhi oleh faktor manusia seperti aktivitas dan pakaian, serta faktor
lingkungan seperti temperatur udara, kelembapan, kecepatan angin, dan radiasi
matahari. Pengukuran faktor lingkungan dapat dilakukan dengan alat bantu
seperti 4-in-1 Environment Tester dan WBGT.

DAFTAR PUSTAKA

5
- https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-
dampaknya
- https://djokowiratmo.blogspot.com/2010/10/elemen-iklim-dan-kontrol-
iklim.html
- https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/26/135600471/siswa-ini-5-
macam-klasifikasi-tipe-iklim-dan-perbedaannya#google_vignette
- https://dokumen.tips/documents/iklim-pada-tapak.html?page=1

Anda mungkin juga menyukai