NIM : 2204060036
FAKULTAS PERTANIAN
1. PENGERTIAN
* CUACA (WEATHER)
Nilai sesaat dr atmosfer serta perubahan dlm jangka pendek (<1 – 24 jam) di
suatu tempat di permukaan bumi.
Cth: data curah hujan di jambi pada pukul 7.00 WIB tgl 1/9/2000
Nilai unsur-unsur cuaca saat demi saat selama 24 jam di suatu tempat akan
mengakibatkan pola siklus yang disebut perubahan cuaca diurnal.
* IKLIM (CLIMATE)
– Sintesis atau kesimpulan dr perubahan nilai unsur-unsur cuaca dlm jangka panjang di
suatu tempat atau pd wilayah (±30 th).
– Terbentuk dr data cuaca yg dpt mewakili secara benar (representative) keadaan atm
suatu tempat yg luas dan dlm jangka wkt sepanjang mungkin.
* METEOROLOGI
* KLIMATOLOGI
sintesis atau statistik unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode bbrp tahun di sutu
tempat atau wilayah.
* AGROKLIMATOLOGI
Suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur-unsur iklim dengan produksi
pertanian.
Unsur-unsur cuaca/iklim:
Faktor pengendali
Unsur-unsur iklim
iklim dalam pembangunan pertanian berkaitan dengan 5 aspek atau kegiatan (Las, Fagi &
Pasandaran, 1999 dalam Surmaini, dkk.), yaitu :
Informasi iklim sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi potensi dan daya dukung wilayah
untuk penetapan strategi dan arah kebijakan pengembangan wilayah, seperti:
pola tanam
cara pengairan
pemwilayahan agroekologi dan komoditi.
Pemwilayahan komoditi pertanian dapat disusun berdasarkan agroklimat, karena tiap
jenis tanaman mempunyai persyaratan tumbuh tertentu untuk berproduksi optimal. Suatu
tanaman yang tumbuh, berkembang dan berproduksi optimal secara terus-menerus
memerlukan kesesuaian iklim. Kondisi kesesuaian tersebut memungkinkan suatu wilayah
untuk dikembangkan menjadi pusat produksi suatu komoditi pertanian
Kajian sumberdaya agroklimat pada strata ini harus sejajar dan padu dengan kajian tanah,
sosial ekonomi dan faktor produksi lainnya.
Informasi iklim yang dibutuhkan dalam pengembangan wilayah adalah identifikasi dan
interpretasi potensi dan kendala iklim berdasaran data meteorologi, seperti curah hujan,
suhu udara, radiasi surya dan unsure iklim lainnya. Pada kajian yang lebih kuantitatif data
iklim dibutuhkan sebagai input utama dalam pemodelan/simulasi pendugaan potensi
produksi atau produktivitas dan daya dukung lahan.
pola tanam
jenis komoditi,
teknologi usahatani,
pertumbuhan ,
produksi tanaman,
serangan hama/penyakit
dan lain-lainnya.
Apalagi sistem usahatani pada lahan kering, berbagai unsur iklim terutama pola dan distribusi
curah hujan sangat dominan terhadap produksi.
Dalam praktek, iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan
kebutuhan, kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi yang tinggi. Untuk itu, pendekatan
yang memerlukan input rendah adalah menyesuaikan kegiatan budidaya dan paket teknologi
pertanian dengan iklim dan cuaca yang ada pada suatu wilayah.
2. Unsur dan faktor pengendali iklim serta proses pembentukan cuaca dan iklim
Matahari, yang merupakan sumber energi utama bagi bumi dan mempengaruhi suhu,
kelembaban, dan presipitasi.
Letak lintang, yang menentukan jumlah sinar matahari yang diterima oleh suatu wilayah dan
menyebabkan variasi iklim antara daerah tropis, subtropis, sedang, dan kutub.
Posisi terhadap lautan, yang memengaruhi kelembaban udara, suhu, dan curah hujan. Daerah
yang dekat dengan lautan cenderung memiliki iklim yang lebih lembab dan stabil daripada
daerah yang jauh dari lautan.
Pusat tekanan tinggi dan rendah, yang menimbulkan perbedaan tekanan udara dan memicu
pergerakan angin. Angin membawa massa udara yang berbeda suhu dan kelembaban,
sehingga memengaruhi cuaca dan iklim.
Pegunungan, yang memengaruhi arah dan kecepatan angin, serta curah hujan. Pegunungan
dapat menghalangi atau mengubah aliran massa udara, sehingga menyebabkan perbedaan
iklim antara sisi barat dan timur pegunungan.
3. Neraca radiasi surya dan bumi
Walau radiasi matahari yang sampai ke atmosfer bumi relatif konstan, radiasi di
permukaan bumi bervariasi disebabkan oleh:
Efek-efek di atas memiliki beberapa dampak pada radiasi matahari yang diterima oleh
permukaan bumi. Dampak-dampak tersebut termasuk variasi pada keseluruhan daya yang
diterima, kandungan spektral dari cahaya dan sudut datangnya cahaya. Selain itu, salah satu
perubahan penting adalah kenaikan variabilitas dari radiasi matahari di suatu lokasi tertentu
secara dramatis. Variabilitas disebabkan oleh efek lokal seperti awan dan variasi musiman, juga
oleh efek-efek lain seperti panjangnya hari pada derajat lintang tertentu. Daerah gurun cenderung
memiliki lebih sedikit variasi yang disebabkan oleh fenomena atmosferik lokal seperti awan.
Daerah khatulistiwa memiliki variasi musiman yang lebih rendah.
Radiasi matahari di permukaan bumi berbeda dengan radiasi matahari yang mengenai
atmosfer bumi. Tutupan awan, polusi udara, derajat lintang dari suatu lokasi, dan musim dapat
menyebabkan variasi pada radiasi matahari di permukaan bumi.
Radiasi matahari di permukaan bumi berbeda dengan radiasi matahari yang mengenai atmosfer
bumi. Tutupan awan, polusi udara, derajat lintang dari suatu lokasi, dan musim dapat
menyebabkan variasi pada radiasi matahari di permukaan bumi.
4. Faktor yang mempengaruhi radiasi surya yang diterima dipermukaan
bumi dan peranan radiasi surya dalam upaya mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman
Ada 3 faktor yang mempengaruhi radiasi surya yang diterima dipermukaan bumi
1. Jarak matahari-bumi
2. Panjang hari dan sudut datang
3. Pengaruh atmosfer bumi
Adapun peranan radiasi surya dalam upaya mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman
yaitu:
Pemanjangan batang berlangsung cepat di daerah gelap (etiolasi)
Belum ada pertumbuhan daun dan klorofil di daerah gelap.
Pertumbuhan akan terbatas di daerah gelap.
Pada saat pertumbuhan kecambah dipengaruhi radiasi atau cahaya matahari, terjadi
pertumbuhan daun, perkembangan akar, produksi klorofil, dan terjadi penghambatan
pemanjangan batang.
Hubungan radiasi surya dalam upaya mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman yaitu :
Pengaruh radiasi surya pada tanaman dapat dikelompokan :
Proses foto energy/fotosintesis
Proses foto stimulus yaitu :
Proses pergerakkan
Proses pembentukan yaitu pemanjangan batang, perluasan daun,
pembentukan pigmen, klorofil dan sebagainya.