Anda di halaman 1dari 48

HUBUNGAN IKLIM DAN

KENYAMANAN KOTA
MUHAMMAD GILANG RAMADHAN 21160016
RETNO YURI SARTIKA 21160025
ZAKI KRESNA ANDIKA - 21160030

INTERMEZZO
Masalah

perkotaan pada saat ini telah menjadi


masalah yang cukup pelik untuk diatasi.
Perkembangan perkotaan membawa pada
konsekuensi negatif pada beberapa aspek,
termasuk aspek lingkungan.
Pada saat ini telah diakui bahwa iklim perkotaan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan iklim
kawasan di sekitarnya yang masih memiliki
unsur-unsur alami cukup banyak
Perubahan unsur-unsur lingkungan dari yang
alami menjadi unsur buatan menyebabkan
terjadinya perubahan karakteristik iklim mikro.

Pengertian
Pengertian

Kenyamananadalah suatu kondisi


perasaan seseorang yang merasa nyaman
berdasarkan persepsi masing-masing individu.
Tata ruang kota dan wilayah itu adalah
menentukan, merencanakan, dan memastikan
penggunaan ruang secara proporsional agar
dapat memenuhi aspek kegiatan ekonomi, sosial,
dan lingkungan hidup pada kawasan kota
tersebut

PENGARUH IKLIM
TERHADAP MANUSIA
Kenyamanan

dapat dikategorikan dalam


tiga bentuk, yaitu:
1. Kenyamanan thermal
2. Kenyamanan visual
3. Kenyamanan Audial

KENYAMANAN TERMAL
Kenyamanan

thermal adalah suatu kondisi


thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh
benda, binatang, dan arsitektur, tetapi
dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda
disekitar arsitekturnya
Prinsip dari kenyamanan thermal sendiri yaitu
terciptanya keseimbangan antara suhu tubuh
manusia dengan suhu tubuh sekitarnya.
Keseimbangan suhu tubuh manusia rata-rata
adalah 37 C.

Manusia dan Kenyamanan


Thermal
Thermal comfort dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Faktor fisik (physical environment)
-Radiasi Matahari
- suhu udara
- kelembaban relatif
- kecepatan angin
2. Faktor non fisik (non physical environment)
- jenis kelamin
- umur atau usia
- pakaian yang dipakai
- jenis aktivitas yang sedang dikerjakan

Hubungan Iklim dengan


kenyamanan thermal
Faktor-faktor
yang
menentukan
kenyamanan thermal merupakan bagian
dari unsur iklim seperti Lama penyinaran
matahari, kelembapan udara dll. Sehingga
Iklim
suatu
daerah
akan
sangat
berpengaruh terhadap kenyaman thermal .
Kenyaman thermal juga akan berpengaruh
terhadap jenis bangunan apa yang dapat
cocok dengan daerah itu.

Karakteristik Iklim
Perkotaan
Iklim

perkotaan merupakan hasil dari interaksi


banyak faktor alami dan antropogenik.
Iklim suatu kota dikendalikan oleh banyak faktor
alam, baik pada skala makro (seperti. garis
lintang) maupun pada skala meso (seperti
topografi, badan air).
Guna lahan, jumlah penduduk, aktivitas industri
dan transportasi, serta ukuran dan struktur kota,
adalah faktor-faktor yang terus berkembang dan
mempengaruhi iklim perkotaan

Dalam

tahap awal perkembangan kota, sebagian


besar lahan merupakan ruang terbuka hijau
Setiap material permukaan mempunyai albedo
berbeda yang mengubah fraksi dari radiasi
matahari yang terpantul dan terserap di permukaan
Untuk kawasan perkotaan hanya sekitar 10-15%
(albedo untuk salju adalah lebih besar dari 80%)
Kombinasi albedo yang rendah dan kapasitas panas
yang tinggi ini adalah faktor antropogenik yang
menciptakan karakter khusus pada kondisi
atmosfer di atas kawasan perkotaan.

Polusi udara yang tinggi adalah faktor lain yang


menjadi ciri kawasan perkotaan yang terdiri dari
gas dan partikel/unsur/butir padat yang diemisi
oleh industri, transportasi, sistem pemanas dan
lain lain.
Polusi udara yang teremisi, merubah komposisi
atmosfir perkotaan, menurunkan transmissivitas
dan meningkatkan daya serap terhadap radiasi
matahari.
Pada umumnya pusat kota lebih terpolusi
dibanding bagian pinggir kota
Di negara-negara subtropis, konsentrasi polutan
tertinggi cenderung terjadi pada waktu musim
dingin. Namun, pada musim panas, kabut
photochemical tidak jarang pula terbentuk.

Dampak

faktor antropogenik pada iklim


perkotaan tergantung pada ukuran kota,
struktur spasial, jumlah penduduk
Iklim perkotaan dapat diperbaiki oleh
perencanaan struktur perkotaan dengan cara
mengurangi dampak negatif faktor-faktor alam
dan antropogenik.

Perubahan
Iklim Global

Perubahan

iklim pada abad ini telah menjadi isu


lingkungan yang cukup penting.
Pada tahun 2030, diperkirakan 60% penduduk
dunia akan tinggal di kawasan perkotaan.
Pertambangan penduduk perkotaan menuntut
adanya efisiensi dalam sistem ekonomi, termasuk
intensitas penggunaan ruang
Penggunaan teknologi bahan yang kedap air
untuk meningkatkan daya tahan bangunan,
adalah bentuk lain dari efisiensi ekonomi di
perkotaan.
Respon gejala pemanasan ini adalah adanya
peningkatan penggunaan energi untuk pendingin
ruangan, yang memberikan respon balik dan
memperkuat gejala pemanasan di perkotaan

Adaptasi Terhadap
Perubahan Iklim
dalam Perencanaan
Kawasan Perkotaan

Strategi

pemanfaatan ruang, baik untuk kawasan


budidaya maupun kawasan lindung, perlu
dilakukan secara kreatif yang merupakan langkah
preventif untuk menurunkan laju perubahan
suhu, baik secara lokal maupun global
langkah represif, respon dalam sistem
perencanaan dan perancangan kawasan
perkotaan dapat dilakukan salah satunya melalui
desain perkotaan yang mempertimbangkan
sistem iklim

PERENCANAAN RUANG

Peranan Ruang
Hijau dalam
Penentuan Iklim
Mikro Perkotaan

Beberapa peranan ruang hijau di perkotaan yang


berhubungan dengan kualitas udara antara lain :
1.Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara
2.Penyerap dan Penjerap Partikel Timbal
3.Penyerap dan Penjerap Debu Semen
4.Peredam Kebisingan
5.Mengurangi Bahaya Hujan Asam
6.Penyerap Karbon-monoksida
7.Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen
8.Penahan Angin
9.Penyerap dan Penapis Bau
10. Mengatasi Penggenangan
11. Ameliorasi Iklim
12. Penapis Cahaya Silau

PENGARUH IKLIM TERHADAP


KESEHATAN MANUSIA

Reaksi setiap orang terhadap kondisi iklim berbeda


beda.
Kesehatan manusia tergantung dari lingkungan
sekitarnya ( seperti lingkunagn fisis, manusia lain,
perubahan cuaca, dll).
Gaya hidup, di tentukan oleh kondisi iklim di suatu
daerah. Bila gaya hidup seseorang tidak sesuai dengan
kondisi tempat dan cuaca maka akan mudah terserang
penyakit.
Iklim tidak hanya merugikan manusia. Namun, ada
beberapa unsur iklim yang dapat dimanfaatkan untuk
membantu tubuh dalam pencegahan penyakit. Unsur
iklim tersebut antara lain : udara segar, sinar matahari,
suhu yang sejuk, dam kelembaban nisbi yang sedang.

PENGARUH RADIASI
Radiasi matahari yang
kuat dapat menimbulkan
penambahan radiasi
ultraviolet, sehingga
mengakibatkan kebakaran
pada kulit dan dapat
memacu terjadinya kanker
kulit, selain itu dapat
menyebabkan
conjunctivitis, yaitu
penyakit mata dimana
conjunctivanya meradang.
Gelombang panas yang
juga meningkatkan angka
"heat stroke" (serangan
panas kuat) yang
mematikan, infeksi
salmonela, dan "hay
fever" (demam akibat
alergi rumput kering).

DAERAH PANAS

DAERAH PANAS

DAERAH PANAS
Curah Hujan
Curah hujan yang banyak dengan hujan yang terus menerus
dapat menimbulkan banjir. Kekeringan juga menyebabkan
panen terancam gagal dan produksi panen menurun.
Ada 4 pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
mengevaluasi hubungan antara manifes kesehatan dan
pajanan oleh perubahan curah hujan, ketersediaan, dan
kualitas air:
1. Hubungan antara ketersediaan air, akses air bersih di
perumahan, dan beban kesehatan akibat penyakit diare
2. Peran curah hujan ekstrim (lebatnya curah hujan dan
kekeringan) dalam memfasilitasi kejadian luar biasa water
borne disease lewat suplai air lewat jaringan pipa ataupun air
permukaan.
3. Efek suhu dan runoff dengan kontaminasi bahan kimia dan
mikrobiologi pada garis pantai, tempat rekreasi, dan air
permukaan
4. Efek langsung suhu pada insidens diare.

DAERAH DINGIN

Di
daerah
dengan
suhu
rendah
tidak
banyak
mendatangkan penyakit,
masalah terbesarnya hanya bentuk penyesuaian tubuh
pada kondisi yang sangat dingin
Selain itu jika tubuh tidak bisa beradaptasi dengan baik
maka akan sering kram di bagian-bagian tertentu pada
tubuhnya.
Iklim laut dengan kelembaban yang tinggi dan musim
dingin yang lembab dapat menimbulkan penyakit encok
dan penyakit tulang.

PENGARUH IKLIM TERHADAP


BANGUNAN RUMAH

Profesor Gerd Jendritzky memberikan statementnya yaitu


:
Cara-cara yang dapat dilakukan misalnya dengan
mengubah tata kota, menambah jalur hijau dan
menyesuaikan arsitektur gedung-gedung. Sebagian besar
rumah adat dibangun sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan iklim atau cuaca setempat. Rumah-rumah harus
disesuaikan agar tahan cuaca yang esktrem, baik itu
suhu sangat dingin maupun sangat panas.

BENTUK RUMAH UNTUK DAERAH


TROPIS
Daerah tropis dapat dibedakan menjadi lima bagian
utama, yaitu:
Di daerah terik lembab
Daerah kepulauan tropis
Daerah terik dankering
Daerah savana
Daerah tanah tinggi

DAERAH SUBTROPIS
Daerah subtropis dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama yaitu
Semua daerah ini sering mendapat radiasi matahari yang sangat
terik pada musim panas karena itu rumah disini sebaiknya
dibuatkan bayang-bayang (tempat teduh), sedikit penetrasi dan
permukaan berwarna putih.
Bangunan di daerah mediteran mempunyai kemiripan
dengan daerah terik-kering didaerah tropis, karena pada musim
panas tiba menjadi teri dan kering, tetapi untuk mengatasi musim
dingin dibuat perlindungan yang lebih kuat.
Daeah pantai timur mempunya lebih banyak curah hujan
sehinga bangunan disini harus lebih kuat agar terlindung dari hujan
lebat.
Gurun merupakan daerah dengan suhu paling tinggi di
muka bumi dan disini sangat jarang tumbuh-tumbuhan sehingga
para kelana harus memakai kulit binatang untuk melindunginya.
Tenda mereka biasanya dapat diangkat pada sisinya sedemikian
rupa sehingga memperoleh mafaat dari setiap angin yang
berhembus.

DAERAH DINGIN
Rumah disini biasanya kecil sehingga ada
pengawetan panas radiasi matahari tidak
pernah mejadi masalah bahkan sebaiknya
rumah dibangun dengan mengambil
manfat dari sinar matahari. Jika
penerangan cahaya matahari tidak
diperlukan pada waktu tertentu maka tirai
dapat digunakan untuk melindunginya.

DAERAH SANGAT DINGIN

Di daerah hutan biasanya mempunyai atap runcing


untuk mencegah tumpukan salju. Dengan membuat
rumah dari salju akan membuat suhu ruangan
didalamnya naik 15derajat dari suhu di luar rumah
salju.
Orang Eskimo membuat jenis rumah didaerah yang
sangat dingin dengan bentuk lingkaran bergaris
tengah kira-kira 10 kaki, dibangun dari balok salju
atau batu, balok kayu atau tulang-tulang ikan paus
yang dibungkus dengan kulit binatang. Jalan masuk
berbentuk terowongan dan pada salah satu bidang
dalam rumah ada ruang untuk lampu. Panas dari
lampu ini akan naik sehinga menambah kehangatan di
bagian dalam rumah.

KONTRIBUSI KOTA DALAM


PERUBAHAN IKLIM

1.Sinergitas sifat dan kebergantungan bagian-bagian


kota
2.Kurangnya redundansi dalam fungsi transportasi,
energi, dan sistem drainase
3.Konsentrasi fungsi wilayah kunci dan kepadatan
bangunan serta populasi
4.Penempatan lokasi yang tidak tepat
5.segregasi sosial-spasial
6.Degradasi lingkungan
7.Kurangnya koordinasi kelembagaan
8.Kontradiksi fungsi kota sebagai suatu sistem yang
berfungsi terpadu dan batas administrasi yang
menghambat koordinasi

Dampak Perubahan Iklim


pada Kota-kota
kota-kota memiliki suhu yang lebih hangat dan lebih sering
mengalami siang dan malam yang panas di banyak wilayah
peningkatan frekuensi angin/ gelombang
peningkatan frekuensi kejadian hujan deras di beberapa
wilayah
penambahan daerah yang terkena bencana kekeringan;
peningkatan aktivitas badai tropis yang intens, dan
peningkatan insiden kenaikan permukaan air laut tinggi
ekstrim.
penyediaan sarana- prasarana dasar penghuninya
mempengaruhi kondisi ketersediaan air, infrastruktur fisik,
transportasi, permintamaan dan penawaran barang dan
jasa, penyediaan energi dan produksi industri

Bagaimana Kota-kota Bermitigasi dan


Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim
Respon kota mengatasi perubahan iklim
terbagi dalam dua kategori:
Mitigasi untuk mengurangi emisi GRK dan
memperbanyak proses (alami atau buatan) yang
dapat menghilangkan GRK emisi dari atmosfer.
Adaptasi untuk mengurangi dampak
perubahan yang berbahaya dan
mengoptimalkan pembangunan yang memiliki
potensi menguntungkan.

Adaptasi

perubahan iklim dalam penataan ruang


perlu dilakukan upaya pengarusutamaan
perubahan iklim dalam sistem penataan ruang
nasional
Prinsipnya mempertimbangkan proyeksi
perubahan iklim di masa datang dan jaminan
bahwa penataan ruang yang dilakuan tidak
meningkatkan kerentanan wilayah terhadap
dampak perubahan iklim, serta meningkatkan
ketahanan wilayah terhadap dampak perubahan
iklim di masa depan.

Tujuan Pengarusutamaan
(mainstreaming) perubahan iklim yaitu :

Memastikan penyelenggaraan penataan ruang


telah mempertimbangkan potensi risiko perubahan
iklim
Memastikan bahwa penyelenggaraan penataan
ruang tidak mengakibatkan peningkatan
kerentanan wilayah terhadap berbagai jenis bahaya
akibat dampak peubahan iklim di seluruh sektor.
Memastikan bahwa penyelenggaraan penataan
ruang berkontribusi terhadap tujuan pembangunan
dan upaya adaptasi terhadap perubahan iklim di
masa datang.

Jenis Pendekatan dalam


kebijakan dan strategi
penataan ruang
Pendekatan

sektoral, dengan melihat sektorsektor yang terkena dampak perubahan iklim dan
mengkaji risiko yang dihadapi setiap wilayah
terkait bahaya(Hazard) yang ditimbulkan sebagai
dampak dari perubahan iklim di masa datang.
Pendekatan kewilayahan, dengan melihat
kerentanan dan risiko dampak perubahan iklim
yang dihadapi berdasarkan tipologi wilayah
kepulauan di Indonesia dengan memperhatikan
karakteristik dari masing-masing wilayah

kebijakan dan strategi penataan


ruang

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang


Terhadap Perubahan Iklim

Tujuan Kebijakan dan strategi


penataan ruang
Meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang nasional
dan daerah yang aman, nyaman dan berkelanjutan di masa
sekarang dan yang akan datang dalam rangka mengurangi
risiko wilayah terhadap dampak perubahan iklim terutama
melalui upaya pengurangan risiko perubahan iklim.
Menyiapkan ruang bagi pemenuhan kebutuhan aktivitas
masyarakat di masa datang dengan mempertimbangkan
daya dukung wilayah serta upaya pengurangan risiko
perubahan iklim terutama melalui upaya mengurangi
kerentanan wilayah terhadap bahaya perubahan iklim
Meningkatkan kualitas penyediaan prasarana dan sarana
wilayah yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan
tingkat risiko perubahan iklim dalam rangka menjamin
kualitas hidup masyarakat

KESIMPULAN
para

ahli klimatologi ataupun


meteorologi perlu dilibatkan dalam
proses perencanaan dan perancangan
kota
proses perencanaan tata ruang kota
terjadi reaksi yang tepat terhadap
situasi atmosfer yang terpolusi dan akan
terjadi perbaikan kondisi kenyamanan
iklim/bioklimatik di perkotaan

Anda mungkin juga menyukai