Anda di halaman 1dari 22

STMKG

KLIMATOLOGI UMUM

Pertemuan 6
KLASIFIKASI IKLIM (2)
Dosen Pengampu : Nuryadi, S.Si, M.Si
Tinjauan Instruksi Khusus

Setelah mempelajari materi ini, Taruna diharapkan dapat


mengetahui :

Penggunaan Peta Klasifikasi Iklim Oldeman untuk Pola dan


Jadwal Tanam
Sistem Klasifikasi Oldeman

Manfaat, Kriteria, dan Konsep


Untuk keperluan praktis sangat berguna, khususnya dalam klasifikasi lahan
pertanian tanaman pangan di Indonesia dengan menggunakan unsur curah
hujan.
Kriterianya didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB) dan Bulan Kering
(BK) ”berturut-turut” yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan
efektif, dan kebutuhan air untuk tanaman.
Konsep yang dikemukakan Oldeman adalah :
Padi sawah akan membutuhkan air rata-rata per bulan 145 mm pada musim
hujan.
Palawija membutuhkan air rata-rata per bulan 50 mm pada musim kemarau.
Hujan bulanan yang diharapkan mempunyai peluang kejadian 75% atau
sama dengan 0,82 kali hujan rata-rata bulanan dikurangi 30.
Hujan efektif untuk padi sawah adalah 100%.
Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk tanaman tertutup rapat sebesar
75%.
Berdasarkan konsep tersebut, maka dapat dihitung hujan bulanan yang diperlukan
untuk padi sawah maupun palawija (misal X) dengan menggunakan series data
yang panjang, yaitu :
Padi sawah : 145 = 1,00 (0,82 X - 30)
X = 213 mm per bulan
Palawija : 50 = 0,75 (0,82 X - 30)
X = 118 mm per bulan
Nilai 213 mm dan 118 mm, selanjutnya dibulatkan menjadi 200 mm dan 100 mm,
yang digunakan sebagai batas penentuan “Bulan Basah (BB)” dan “Bulan Kering
(BK)”
Jadi :
Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata-rata curah hujan > 200 mm
Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata-rata curah hujan < 100 mm

Dalam penentukan klasifikasi iklimnya, Oldeman menggunakan panjang periode


bulan basah dan bulan kering “berturut-turut”.
Tipe Utama klasifikasi Oldeman dikelompokan menjadi “5 tipe yang didasarkan
pada jumlah bulan basah (BB) berturut-turut”. Sedangkan subdivisinya
dikelompokan menjadi “4 yang didasarkan pada jumlah bulan kering (BK)
berturut-turut”.
Klasifikasi Tipe Iklim Oldeman
Tipe Utama BB Berturut-turut Sub Divisi BK Berturut-turut

A >9 1 <2
B 7–9 2 2–3
C 5–6 3 4–6
D 3–4 4 >6
E <3

CATATAN :
Tipe Utama E tidak memiliki Sub Divisi
Hubungan Dengan Kegiatan Pertanian
Khususnya dengan tanaman pangan, Oldeman mengemukakan penjabaran dari setiap
: tipe iklimnya sebagai berikut
Tipe Iklim Penjabaran Kegiatan Keterangan

Sesuai untuk padi terus menerus, produksi 3 PS umur pendek


A1, A2 kurang, karena fluks radiasi surya rendah atau 2 PS + 1 PL

Sesuai untuk padi terus menerus, dengan


3 PS umur pendek
B1 perencanaan yang baik, produksi tinggi bila
atau 2 PS + 1 PL
panen musim kemarau
Dua kali padi varietas umur pendek, musim
B2 kemarau Yang pendek cukup untuk palawija 2 PS + 1 PL

C1 Tanam padi sekali dan palawija dua kali 1 PS + 2 PL

C2, C3 Tanam padi sekali, Palawija kedua jangan jatuh


pada musim kering 1 PS + 1 PL +1 SK
C4

Padi umur pendek satu kali, produksi tinggi,


D1 1 PS + 1 PL
palawija

D2, D3 Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali


palawija 1 PS atau 1 PL
D4

Terlalu kering, hanya mungkin satu kali


E 1 PL
palawija
Penentuan Klasifikasi Iklim Oldeman
Rata-Rata Hujan Bulanan 1981-2010 Kabupaten Cirebon

NO. LIN- TINGGI


NO. POS NAMA POS TANG BUJUR (M) JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES BB BK OLD INDEK
1 83 AMBIT -6.93 108.67 25 299 242 323 158 108 53 10 3 10 43 168 264 4 5 D3 3
2 33 ARJAWINANGU -6.64 108.41 14 314 278 248 175 101 64 21 3 4 55 119 303 4 5 D3 3
3 33a BOJONG WETAN -6.36 106.22 10 363 310 275 197 249 75 27 26 9 57 253 345 5 5 C3 7
4 61 CANGKOL -6.92 106.83 3 446 301 308 186 95 30 22 5 3 12 226 368 5 6 C3 7
5 43 CANGKRING -6.67 108.51 5 364 287 277 195 113 31 16 8 1 9 212 280 5 5 C3 7
6 87 CANGKUANG -6.89 108.70 5 308 227 253 142 85 28 25 3 4 40 98 252 4 7 D4 2
7 84 CIKEUSIK -6.98 108.74 28 440 340 353 223 126 44 36 27 22 118 253 330 6 4 C3 7
8 75 CIAWIGEBANG -6.86 108.72 225 318 275 253 157 86 21 20 5 12 26 129 244 4 6 D3 3
9 31 GEGESIK -6.60 108.42 5 274 236 218 166 103 26 15 3 8 68 185 236 4 5 D3 3
10 89a JATI SEENG -6.47 106.47 16 331 294 306 152 118 22 21 11 16 74 213 300 5 5 C3 7
11 42 KRG. KENDAL -6.60 108.51 1 284 150 191 156 135 66 20 11 20 2 115 220 2 5 E 1
12 42a KEPUH -6.51 108.42 5 525 390 388 207 89 78 28 5 15 96 195 272 5 6 C3 7
13 44 PALIMANAN -6.74 108.43 17 483 407 409 196 105 56 33 7 14 91 218 303 5 5 C3 7
14 92 LOSARI -6.82 108.80 4 368 260 319 200 86 56 28 9 6 84 157 267 4 6 D3 3
15 64 MUNDU Msg. -6.63 106.83 2 403 410 285 158 65 33 0 7 11 3 130 327 4 6 D3 3
16 71 PANONGAN -7.14 108.27 100 547 439 432 302 229 87 54 9 30 67 271 398 7 5 B3 11
17 72a SEDONG -6.88 108.58 130 380 360 284 172 107 50 24 12 33 71 182 323 4 5 D3 3
18 64c SETUPATOK SEL -6.79 108.57 21 483 381 436 201 123 55 8 1 16 37 148 305 5 5 C3 7
19 81 SEUSEUPAN -6.89 108.62 36 386 297 299 285 137 70 54 3 27 59 173 288 5 5 C3 7
20 80 SINDANG LAUT -6.89 108.62 11 461 344 323 159 109 59 22 18 36 67 197 299 4 5 D3 3
21 46 SINDANGJAYA -6.89 108.62 115 630 517 460 276 125 71 40 6 11 109 258 370 6 4 C3 7
22 63a TUKMUDAL -6.75 108.47 100 597 536 439 261 119 26 25 16 4 33 235 422 6 5 C3 7
23 63 WANASABA KDL -6.78 108.49 116 550 460 433 256 117 67 36 9 16 92 242 373 6 5 C3 7

T OH
N
CO
O H i)
N T tas
O i g i
C D
a ra
(C
Penentuan Pola dan Jadwal Tanam
Menggunakan
(Oldeman & NAL)
PERIODE MASA TANAM
Richard (dalam Buckman and Brady, 1969) :
Untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik, maka air harus
ditambahkan jika 50-85% dari air tersedia telah habis terpakai. Berdasar
hal tsb, maka ditetapkan periode masa tanam adalah periode pada saat
KAT “tidak kurang” dari 50% air tersedia.
Potensi masa tanam untuk “padi sawah” adalah pada periode terjadinya
“kelebihan air atau surplus”.

Kramer (1969) :
Jika kelengasan tanah telah mencapai taraf TLP, maka tanaman akan tampak
layu dan tidak akan segar kembali (irreversible), meskipun air ditambahkan
ke tanah dimana akar tanaman itu berada.
Perhitungan Evapotranspirasi (ETP)
Tipe Iklim C3 Oldeman Kabupaten Cirebon
(Diwakili Pos Hujan Palimanan)

Data Suhu Udara Rata2, Curah Menghitung ETP Menggunakan


Hujan, dan Panjang Hari Rumus Thornwaite
Pos Hujan Palimanan Pos Hujan Palimanan

Suhu Curah Panjang Bulan Suhu i ETP Σhari N ETP kor


Bulan Rata2 Hujan Hari Jan 26.2 12.28 126.7 31 12.4 135.3
  ( 0C ) (mm) (jam) Feb 26.9 12.78 140.4 28 12.3 134.3
Jan 26.2 483 12.4 Mar 26.9 12.74 139.3 31 12.1 145.1
Feb 26.9 407 12.3 Apr 26.3 12.36 128.8 30 11.9 127.7
Mar 26.9 409 12.1 May 27.5 13.24 153.4 31 11.8 155.9
Apr 26.3 196 11.9 Jun 26.1 12.17 123.9 30 11.7 120.8
May 27.5 105 11.8 Jul 26.9 12.74 139.2 31 11.7 140.3
Jun 26.1 56 11.7 Aug 27.2 13.01 146.7 31 11.9 150.4
Jul 26.9 33 11.7 Sep 27.2 12.98 146.0 30 12.0 146.0
Aug 27.2 7 11.9 Oct 27.8 13.44 159.5 31 12.2 167.6
Sep 27.2 14 12.0 Nov 26.6 12.53 133.4 30 12.4 137.8
Oct 27.8 91 12.2 Dec 27.0 12.83 141.6 31 12.5 152.4
Nov 26.6 218 12.4   I= 153.09        
Dec 27.0 303 12.5   a= 3.851        
Analisis Neraca Air Lahan
Tipe Iklim C3 Oldeman Kabupaten Cirebon
(Diwakili Pos Hujan Palimanan)
KAT TLP
    lahan kc=1
    Bulan CH Etp CH - Etp APWL KAT Dkat Eta Defisit Surplus
300 150 Jan 483 135.3 347.7 0.0 300.0 20.8 135.3 0.0 326.9
Feb 407 134.3 272.7 0.0 300.0 0.0 134.3 0.0 272.7
Mar 409 145.1 263.9 0.0 300.0 0.0 145.1 0.0 263.9
Apr 196 127.7 68.3 0.0 300.0 0.0 127.7 0.0 68.3
Mei 105 155.9 -50.9 -50.9 255.3 -44.7 149.7 6.2 0.0
Jun 56 120.8 -64.8 -115.7 207.8 -47.5 103.5 17.4 0.0
Jul 33 140.3 -107.3 -223.0 147.9 -59.9 92.9 47.3 0.0
Agt 7 150.4 -143.4 -366.4 93.8 -54.0 61.0 89.3 0.0
Sep 14 146.0 -132.0 -498.3 61.8 -32.1 46.1 99.9 0.0
Okt 91 167.6 -76.6 -574.9 48.4 -13.3 104.3 63.3 0.0
Nov 218 137.8 80.2 0.0 128.6 80.2 137.8 0.0 0.0
Des 303 152.4 150.6 0.0 279.2 150.6 152.4 0.0 0.0

padi kc=1.13
Bulan CH Etp CH - Etp APWL KAT Dkat Eta Defisit Surplus
Jan 483 152.9 330.1 0.0 300.0 73.3 152.9 0.0 256.8
Feb 407 151.8 255.2 0.0 300.0 0.0 151.8 0.0 255.2
Mar 409 164.0 245.0 0.0 300.0 0.0 164.0 0.0 245.0
Apr 196 144.3 51.7 0.0 300.0 0.0 144.3 0.0 51.7
Mei 105 176.2 -71.2 -71.2 239.4 -60.6 165.6 10.5 0.0
Jun 56 136.6 -80.6 -151.7 185.4 -54.0 110.0 26.6 0.0
Jul 33 158.5 -125.5 -277.2 124.5 -60.9 93.9 64.6 0.0
Agt 7 169.9 -162.9 -440.1 74.3 -50.3 57.3 112.7 0.0
Sep 14 164.9 -150.9 -591.0 46.0 -28.3 42.3 122.7 0.0
Okt 91 189.4 -98.4 -689.4 33.7 -12.3 103.3 86.0 0.0
Nov 218 155.7 62.3 0.0 95.9 62.3 155.7 0.0 0.0
Des 303 172.2 130.8 0.0 226.7 130.8 172.2 0.0 0.0

jagung kc=0.79
Bulan CH Etp CH - Etp APWL KAT Dkat Eta Defisit Surplus
Jan 483 106.9 376.1 0.0 300.0 0.0 106.9 0.0 376.1
Feb 407 106.1 300.9 0.0 300.0 0.0 106.1 0.0 300.9
Mar 409 114.6 294.4 0.0 300.0 0.0 114.6 0.0 294.4
Apr 196 100.9 95.1 0.0 300.0 0.0 100.9 0.0 95.1
Mei 105 123.2 -18.2 -18.2 283.2 -16.8 121.8 1.4 0.0
Jun 56 95.5 -39.5 -57.6 249.9 -33.3 89.3 6.1 0.0
Jul 33 110.8 -77.8 -135.4 195.2 -54.7 87.7 23.2 0.0
Agt 7 118.8 -111.8 -247.2 136.9 -58.3 65.3 53.5 0.0
Sep 14 115.3 -101.3 -348.5 99.3 -37.6 51.6 63.7 0.0
Okt 91 132.4 -41.4 -389.9 87.1 -12.2 103.2 29.2 0.0
Nov 218 108.9 109.1 0.0 196.2 109.1 108.9 0.0 0.0
Des 303 120.4 182.6 0.0 300.0 103.8 120.4 0.0 78.8
Grafik Ketersediaan Air Tanah (KAT) dan Jadwal Tanam
Tipe Iklim C3 Oldeman ( 1 PS + 1 PL + 1 SK ) Kabupaten Cirebon

Padi Sawah (PS)


Jagung (PL) Sistem Kering (SK)
CONTOH PEMETAAN
TIPE IKLIM OLDEMAN
POLA DAN JADWAL TANAM PADI DAN JAGUNG
PROVINSI JAMBI
(TAHUN NORMAL, EL_NINO, LA_NINA)
“Pola” Tanam Padi dan Jagung (Provinsi Jambi)

• Tahun Normal, sebagian wilayah


memiliki pola tanam 3 padi dan
sebagian memiliki pola tanam 2 padi
1 jagung
• Tahun El Nino, memiliki pola tanam
yang beragam
• Tahun La Nina, semua wilayah
memiliki pola tanam 3 padi
“Jadwal” Tanam Padi dan Jagung Tahun Normal (Provinsi Jambi)
“Jadwal” Tanam Padi dan Jagung Tahun El Nino (Provinsi Jambi)
“Jadwal” Tanam Padi dan Jagung Tahun La Nina (Provinsi Jambi)
STMKG

Terima Kasih

Dosen Pengampu : Nuryadi, S.Si, M.Si

Anda mungkin juga menyukai