KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan
petunjuknya, kami dapat menyelesaikan buku petunjuk praktikum Hidrolika Dasar
Saluran Tertutup.
Buku petunjuk Praktikum Hidrolika Dasar Saluran Tertutup ini, merupakan
salah satu buku petunjuk praktikum yang telah dibuat oleh Laboratorium Mekanika
Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kediri, dalam rangka
membantu memberikan arahan yang seragam dalam melaksanakan Praktikum Hidrolika
Dasar Saluran Tertutup.
Isi materi dan konsep buku petunjuk praktikum ini disusun sepraktis mungkin
disesuaikan dengan peralatan yang ada dan teori yang telah diberikan pada mata kuliah
Hidrolika Saluran Tertutup. Namun demikian, penyusun menyadari apabila ada kurang
sempurnanya dari buku petunjuk praktikum ini dan tentu akan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu Hidrolika Dasar dan peralatan yang ada.
Sekian dan semoga dalam penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini dapat
bermanfaat bagi semua mahasiswa/Praktikan.
Kediri,
Kepala Laboratorium
Teknik Sipil
I
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Yusticia Hendra P
NIM.17513246
Yosef Cahyo SP,ST.MT.M.Eng Eko Siswanto
NIP. 199909001 NIP.201204011
Mengetahui,
a.n Dekan Fakultas Teknik
Universitas Kadiri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN......................................................................1
1.2. LANDASAN TEORI...............................................................................................................2
1.2.1. Aliran Dalam Pipa........................................................................................................2
1.2.2. Kehilangan Tinggi Tekanan.......................................................................................4
1.2.3. Kemiringan Garis Hidraulik dan Kemiringan Garis Energi............................10
BAB V PENUTUP......................................................................................................30
5.1. Dokumentasi .........................................................................................................30
5.2. Saran......................................................................................................................31
5.3. Kesimpulan............................................................................................................31
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Untuk mengukur dan mengetahui cara mengukur debit air yang melewati alat
ukur Thomson.
2. Dapat menghitung kecepatan air dalam pipa serta kehilangan tinggi tekan
sehingga dapat menggambarkan kemiringan garis energi ( energy gradient )
dan kemiringan garis hidraulik ( hidraulic gradient ) baik pada pipa datar atau
pada pipa miring.
3. Dapat menentukan jenis aliran dengan melihat bilangan Reynold ( Re )
4. Menghitung besarnya faktor gesekan f dengan memakai rumus Darcy –
Weisbach serta koefisien Cheezy ( C ). Sehingga dapat diketahui besarnya
penyimpangan debit aliran antara alat ukur Thomson dengan perhitungan
malalui rumus Cheezy.
5. Dapat menentukan tebal lapisan air sehingga kita dapat mengetahui juga jenis
saluran.
6. Dapat membandingkan sifat hidrolik berdasarkan hasil percobaan pada butir
1 sampai dengan butir 5 antara saluran tertutup datar dan miring pada
keadaan keluaran ( Outlet ) bebas, tidak bebas, dan tenggelam (submerged).
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 1.2.1
Jika Re antara 2000 dan 4000, aliran sukar diketahui atau dipastikan
karena dalam keadaan tersebut merupakan fase peralihan atau transisi. Jadi
kemungkinan adalah laminar atau turbulen, tetapi pada batas ini dapat
dianggap turbulen untuk maksud perhitungan.
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Re = V . D / = ( V . D ) / υ
Dengan :
Re = Bilangan Reynold
V = Q /A = Kecepatan rata-rata ( m/dt )
D = Diameter pipa ( m )
= Rapat massa fluida (kg/m3)
= Kekentalan (Viskositas) dinamik (kg/m/dt)
2
υ = f ( T ) = Kekentalan kinematis ( m / dt )
υ
=[ 1,14 – 0,031 ( T° - 15 ) + 0,00068 ( T° - 15 ) 2 ] 10-6
Variasi kecepatan aliran dalam pipa pada bagian inlet dan pada bagian
sepanjang pipa dapat dijelaskan dengan gambar berikut :
Gambar 1.2.2
Pola aliran (flow pattern) pada bagian inlet
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 1.2.3
Konsep aliran tekan dalam pipa
a. Hagen Poisuile
Khusus dipakai untuk menghitung jenis aliran laminar :
2
hf = ( 32 . υ . L . V ) / ( g . D )
Dengan :
hf = Kehilangan tinggi tekan ( m )
L = panjang pipa ( m )
V = kecepatan aliran ( m/dt )
2
υ =kekentalan kinematis ( m /dt )
2
g =percepatan gravitasi ( m/dt )
D =diameter ( m )
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
b. Darcy – Weisbach
Rumus ini dapat dipakai untuk semua jenis aliran.
2
hf = f ( L . V ) / ( D . 2g )
Dengan :
Hf = Kehilangan tinggi tekan ( m )
L = Panjang pipa ( m )
V = Kecepatan aliran ( m/dt )
f = Koefisien gesekan Darcy
g =Percepatan gravitasi ( m/dt2 )
D=Diameter ( m )
Gambar 1.2.4
Diagram Moody
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
c. Hazen-Williams
0.63 0.54
Q = 0.354 . Chw . A . R .S
0.63 0.54
V = 0.354 . Chw . R .S
0.54 0.54
HL = 2.82/C . X L xV/
0.63
D Dengan:
V = kecepatan aliran pada pipa (m/det)
Chw = koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams (Tabel)
A = Luas penampang aliran (m2)
Q = Debit aliran pada pipa (m3/dtk) L
= Panjang pipa (m)
S= Kemiringan Hidraulis
h1 = 1 .
Dengan :
hL = Kehilangan tinggi tekan kecil ( m )
K = koefisien
v = kecepatan aliran ( m/dt )
2
g = percepatan gravitasi ( m/dt )
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Tabel 1.2.2 Koefisien Kehilangan Tinggi Tekan Berdasar Perubahan Bentuk Pipa.
Jenis Perubahan Bentuk K Jenis Perubahan K
Pipa Bentuk Pipa
Inlet Belokan 90º
Bell mounth 0,03 – 0,05 R/D = 4 0,16– 0,18
Rounded 0,12 – 0,25 R/D = 2 0,19– 0,25
Sharp Edged 0,50 R/D = 1 0,35– 0,40
Projecting 0,80 Belokan Tertentu
Pengecilan Tiba-Tiba Ɵ = 15 º 0,05
D2/ D1 = 0.80 0,18 Ɵ = 30 º 0,10
D2/ D1 = 0.50 0,37 Ɵ = 45 º 0,20
D2/ D1 = 0.20 0,49 Ɵ = 60 º 0,35
Pengecilan Mengerucut Ɵ = 90 º 0,80
D2/ D1 = 0.80 0,05 T (Tee)
D2/ D1 = 0.50 0,07 Aliran Searah 0,03– 0,04
D2/ D1 = 0.20 0,08 Aliran Bercabang 0,75- 0,18
Pembesaran Tiba-Tiba Persilangan
D2/ D1 = 0.80 0,16 Aliran Searah 0,50
D2/ D1 = 0.50 0,57 Aliran Bercabang 0,75
D2/ D1 = 0.20 0,92 45º Wye
Pembesaran Mengerucut Aliran Searah 0,30
D2/ D1 = 0.80 0,03 Aliran Bercabang 0,50
D2/ D1 = 0.50 0,08
D2/ D1 = 0.20 0,13
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Tabel 1.2.3
Gambar 1.2.5
Koefisien kehilangan tinggi tekan K untuk pipa belokan halus.
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 1.2.6
Koefisien kehilangan tinggi tekan K untuk pipa dengan pembesaran bentuk kerucut.
E = Z + ( P / W ) + ( V2 / 2g )
Dengan :
E = Energi total (m)
Z = Energi potensial dengan datum (m)
2
V /2g = Energi kinetik persatuan berat (energi kecepatan) (m)
P/W = Tinggi tekan pisometris (energi tekanan) (m)
3
W = g (N/m )
3
= Rapat massa fluida (kg/m )
2
g = percepatan gravitasi bumi (m/dt )
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 1.2.7
Tabel kemiringan garis energi
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.2. PERALATAN
a. Pipa saluran
b. Mistar dan roll meter
c. Pengukur debit Thomson
d. Jangka sorong dan thermometer
e. Manometer
f. Meteran taraf ( point gauge )
g. Penyipat datar ( water pass ) atau theodolit
Tandon
Manometer Inlet
Outlet
Gambar 2.2.1
(Pipa Saluran)
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 2.2.2
(Jangka sorong dan thermometer)
Gambar 2.2.3
(Mistar dan Rol meter)
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 2.2.4
(Pengukur debit thompson)
Gambar 2.2.5
(Manometer)
Gambar 2.2.6
(Meteran Taraf /
Point Gauge)
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 2.2.7
(Theodolin dan Water pass))
Gambar 2.3.1
Gambar 2.3.2
c) Lepas dan keluarkan meteran taraf dari rumah segitiga, kemudian ditaruh
pada mercu tompson, setelah itu bidik dan ukur meteran taraf tersebut
dengan waterpass sehingga diperoleh bacaan (x).
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 2.3.3
Gambar 2.3.4
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Gambar 2.3.5
5/2
Q=k.h
Dengan :
3
Q = Debit pada alat ukur ( m /dt )
h = Tinggi air ( m )
0,5
k= Koefisien debit ( m /dt )
2
= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/√D ) x ( h/B – 0,09 )
D = Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )
B = Lebar saluran bagian hulu ( m )
aliran air dalam pipa akan terdesak menuju resevoir 1. Hal ini akan
menyebabkan tinggi air pada resevoir 1 naik lebih tinggi
BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN
4. Diameter Pipa
Diameter Diameter Jarak antara
Manometer Titik 1 dan 2 (
(nomor tabung) m)
luar ( m ) dalam ( m )
1–2 0,066 0,06 0,058
2–3 0,066 0,06 0,052
3-4 0,066 0,06 0,053
4–5 0,066 0,06 0,053
5–6 0,066 0,06 0,054
6-7 0,066 0,06 0,055
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
Nomor Tabung
Keadaan Air Debit
1 2 3 4 5 6 7
I 4.8 4,7 4,5 44 43 3,9
Mengalir
II
Pengukuran:
1. Pengukuran panjang loncatan dari pipa (Percobaan Aliran di Pipa Datar
dan Pipa Miring).
2. Pengukuran tinggi muka air setiap section (Percobaan Aliran di Pipa
Datar dan Pipa Miring).
3. Pengukuran kecepatan air setiap section (Percobaan Aliran di Pipa
Datar dan Pipa Miring).
4. Countour hasil gerusan untuk masing-masing debit (Percobaan Aliran
di Pipa Datar dan Pipa Miring).
5. Gambar/Sketsa pola gerusan beserta Elevasinya untuk masing-masing debit
(Percobaan Aliran di Pipa Datar dan Pipa Miring).
6. Membandingkan hasil pengamatan aliran di pipa datar dengan pipa miring.
BAB IV
PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
Gambar 4.1.1
(Alat ukur Thomson)
5/2
Q=k.h
Re = ( V . D ) / υ
Re = ( V. D ) / u
= ( 0,01175 x 6 )
/0,657
= 0.107305936
(0,11)
Re = Re = 0,11
Tabel 4.4.1
Tabel Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur
o
Temperatur t ( C ) 0 5 10 20 25 30 35 100
-6
υ = ……x 10 1,794 1,519 1,310 1,010 0,897 0,657 0,657 0,00
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
h
f . D .2g
f=
V2 . L
F = 0,3 X 6 X 9,81
0,112 X 4
= 17,658 : 0,22
C=√ 8g
f
C = √ 8g
= √ 8 g(9,81)
0,0124589421
= 80,311892
Sehingga besarnya debit :
Q = A V = AC√R S
XCheezy – XPipa
0,00075 – 0,269391366
KR(%) =
0,269391366 X 100%
= 99,7215946
12 ȏ
δ= √g . S . R
7,884
=
4,22832414
= 1,8645685 m
Dengan :
δ = 1,8645685 Tebal lapisan air Prandtl Von Karman ( m )
2
u = 0,657 kekentalan kinematis ( m /dt )
2
g = 9,81 percepatan gravitasi bumi ( m/dt )
S = 0,45 kemiringan garis energi
R = 3 jari-jari hidrolik ( m )
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
K=R( 12 -C )
C
10 /18 Re
12 80,311892
K=R ( - )
10c/18 0,11
= 1,7088768 - 730,108109
= 728,399232 ( 7,29 )
Dengan :
K = koefisien Calebrock
C = koefisien Cheezy
Re = 0,11 bilangan Reynold
R = 3 Sjari-jari hidrolik ( m )
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktek mekanika fluida tentang pengamatan permukaan air yang telah kami
lakukan,penulis dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Lembaran kerja (jobsheet) harus dipelajari dengan baik sebelum memulai pekerjaan.
2. Pada saat pengujian di lakukan di Lab Teknik Sipil Universitas Kadiri
3. Untuk memperoleh hasil yang sempurna,ketelitian dan kesabaran yang harus diutamakan dalam
pekerjaan.
5.2. Saran
Dari data kegiatan yang telah kami lakukan ketika Praktikum di Labolatorium Teknik Sipil
Universitas Kadiri guna, mempelajari Ilmu Mekanika Fluida hanya memiliki data dari hasil praktikum yang
kurang maximum, untuk itu diharapkan analisis lanjut guna data penelitian stabilisasi tanah menggunakan
pehitungan yg lebih spesifik lagi.
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KEDIRI
5.3.
Dokumentasi
Gambar. PraktikumGambar.
HidrolikaPraktikum
1.1 Hidrolika 1.2 Gambar. Praktikum Hidrolika 1.3
Gambar. Praktikum Hidrolika 1.4 Gambar. Praktikum Hidrolika 1.5