Anda di halaman 1dari 23

ABSTRAK

Rangkaian Star dan Delta adalah aplikasi yang paling sering digunakan untuk
mengendalikan starting awal motor lisrtik karena memiliki daya yang cukup besar. Memang
diperlukan daya yang cukup besar apabila kita ingin menggerakan sebuah motor, rangkaian
star ini juga dipakai untuk membuat arus menjadi stabil karena sudah dirubah menjadi
rangkaian delta.. Saklar dihubungkan dengan motor asinkron 3 fase digunakan untuk
mengurangi arus start pada motor tersebut. Pertama-tama motor dihubungkan dengan
rangkaian wye dan kemudian diubah menjadi rangkaian delta setelah mencapai putaran 80-
85% dari putaran nominal. Saklar ini berfungsi sebagai penurun arus start. Pada umumnya
arus start pada motor induksi 3 fasa adalah 3 – 7 kali arus nominal. Arus start sendiri adalah
arus yang dibutuhkan motor untuk menjalankan aktifitasnya dari kondisi awal yang berhenti.
Hal ini disebabkan karena motor listrik membutuhkan torsi awal yang besar agar dapat
melawan inersianya dari keadaan diam. Tujuan dari praktikum saklar wye-delta ini adalah
mengetahui fungsi saklar wye-delta pada instalasi tenaga listrik, mengetahui besarnya arus
start, arus konstan, dan kecepatan putaran apabila menggunakan saklar wye-delta dan
mengetahui besarnya MCB yang harus dipasang. Setelah dilakukan percobaan maka didapat
data yaitu arus start rata-rata untuk rangkaian Wye adalah 3.84 Ampere dan untuk arus
konstan rata-rata untuk rangkaian Wye adalah 0.7 Ampere. Arus start rata-rata untuk
rangkaian delta adalah 5.56 Ampere. Arus konstan rata-rata untuk rangkaian delta adalah
3.04 Ampere. Arus Nominal pada rangkaian ini adalah 4,17 dan nilai eror nya sebesar 37%.
Perbandingan antara nilai arus spek dengan arus nominal adalah 1 : 0,84 .Besar MCB yang
digunakan berdasarkan perhitungan adalah 12,5 A. MCB yang digunakan berdasarkan
ketersediaan MCB di pasaran yaitu 16 A.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Untuk memperoleh torsi mula yang cukup besar, motor listrik baik rotor sangkar
maupun rotor belit membutuhkan arus start yang cukup besar mulai dari lima sampai
dengan sepuluh kali lipat arus nominal. Peninggkatan arus secara tiba-tiba dapat
mengakibatkan tegangan jatuh pada suatu system tenaga listrik. Dengan penggunaan
saklar Y -  arus start motor dapat diturunkan, sehingga dengan daya yang tersedia
peralatan tersebut tetap dapat digunakan.

Pemakaian rangkaian ini akan mengurangi lonjakan arus listrik pada saat motor di
starter. Prinsip kerjanya adalah dengan membuat rangkaian star pada saat starting.
Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun, fungsi timer pun
berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian menjadi delta. Dengan
berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui motor akan menjadi penuh. Dengan
menggunakan saklar wye delta maka akan mereduksi arus start yang masuk ke dalam
instalasi listrik menjadi lebih kecil, karena arus start yang masuk ke dalam instalasi listrik
relatif kecil, mesin listrik akan memiliki umur yang lebih lama sehingga akan menjaga
performa mesin agar tetap berada pada tingkat kegunaannya dan meminimalisir loses
yang terjadi akibat lonjakan arus yang tinggi

I.2 TUJUAN
Tujuan praktikum ini dilaksanakan adalah sebagai berikut:
I.2.1 Mengetahui fungsi saklar Y – D pada instalasi tenaga listrik.
I.2.2 Mengetahui besarnya arus start,arus konstan dan kecepatan putaran apabila
menggunakan saklar Y - D.
I.2.1 Mengetahui besar MCB yang harus terpasang

I.3 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diselesaikan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
I.3.1 Berapa penghitungan arus start rata-rata dan arus konstan rata-rata dan putaran
rata-rata pada rangkaian saklar Y - D ?
I.3.2 Berapa penghitungan arus nominal pada rangkaian Y - D beserta presentase error
arus nominal terhadap arus pengukuran?
I.3.3 Berapa Perbandingan antara arus spek dengan arus nominal ?
I.3.4 Berapa nilai besarnya MCB yang dibutuhkan oleh rangkaian tersebut ?
I.3.5 Bagaimana grafik perbandingan antara arus start dan arus konstan pada rangkaian
Y-D?
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Saklar Wye-Delta dan MCB (Miniature Circuit Breaker)


2.1.1 Saklar Wye – Delta
Saklar Wye – Delta merupakan rangkaian alat listrik yang untuk
menyalakan motor induksi yang besar, dimana pada umumnya motor induksi ini
memerlukan tegangan yang besar untuk starting. Peran saklar Wye – Delta dalam
starting motor ini adalah untuk mengurangi tegangan start yang digunakan untuk
starting.

Gambar 2.1.1 Saklar Wye – Delta


Sumber : Dokumentasi pribadi

2.1.2 MCB (Miniature Circuit Breaker)


MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker.Biasanya
MCB digunakan oleh PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman
dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman arus pendek
(konsleting) dan juga sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis
dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari
arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Prinsip kerjanya ketika
ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal,
saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
(Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan
mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau arus pendek (short
circuit).

Gambar 2.1.2 MCB


Sumber : anchor-world.com

2.2. Pengertian Hubungan Wye (Bintang)


Pada hubungan wye (Y, Star), ujung – ujung tiap fase dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral. Dengan adanya titik netral, maka tegangan
fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3
fase yang seimbang dengan magnitudenya ( akar 3 dikali magnitude dari tengan
fase). Dalam rangkaian hubungan wye berlaku : IL = IP dan VL = √3 x VP.

Gambar 2.2 Rangkaian Hubungan Wye


Sumber : duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com

2.3. Pengertian Hubungan Delta


Pada hubungan delta, ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk
hubungan segitiga 3 fase. Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya
tegangan saluran dihitung antar fase, karena saluran dan tegangan fase mempunya
besar magnitude yang sama . Tetapi arus saluran dan arus fase tidak sama
sehingga dalam rangkaian delta berlaku : IL = √3 x IP dan VL = VP.

Gambar 2.3 Rangkaian Hubungan Delta


Sumber : duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com
2.4. Jenis – jenis Starter dan Prinsip Kerja
2.4.1 Jenis – jenis Starter
2.4.1.1 Auto Transformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut
secara listrik,dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian
lilitan primer juga merupakanvlilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan
sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya
yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa.

Gambar 2.4.1.1 Rangkaian Auto Transformator


Sumber : youtube.com

2.4.1.2 Direct Online


Starting motor induksi dapat dihubungkan secara langsung (DOL).
Ketika motor dengan kapasitas yang sangat besar di-start dengan direct-
on-line tegangan sistem akanterganggu (terjadi voltage dip pada jaringan
suplai) karena adanya arus starting yang besar.Gangguan tegangan ini
dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronis yang lainyang
terhubung dengan sumber.

Gambar 2.4.1.2 Rangkaian Direct Online


Sumber : youtube.com

2.4.1.3 Soft Starter


Sangat berbeda dari yang lainnya, alat ini menggunakan thyristor
sebagai komponenutamanya. Softstarter adalah perlengkapan yang
digunakan untuk mengasut (starter) motor induksi secara elektronik.
Softstarter digunakan untuk start dan stop secara halus. Softstarte bekerja
dengan menaikan tegangan tahap dem tahap waktu start dan penurunan
tegangantahap demi tahap waktu stop.

Gambar 2.4.1.3 Rangkaian Soft Starter


Sumber : vfds.com

2.4.1.4 Wye – Delta Starter


Seperti namanya, starter wye – delta memiliki 2 tahap utama :
1. Awalnya motor berjalan dengan rangkaian belitan wye (Y)
2. Setelah beberapa saat, motor melepas rangkaian belitan wye (Y) dan
beroperasi dengan belitan delta

Gambar 2.4.1.4 Rangkaian Wye – Delta


Sumber : pinterest.co.uk
2.4.2 Prinsip Kerja

Dalam operasinya, kontaktor utama K3 dan kontaktor bintang K1 awalnya


akan energized kemudian setelah beberapa waktu kontaktor bintang akan de-
energized digantikan oleh kontaktor delta K2. Kontrol kapan aktifnya kontaktor-
kontaktor ini diatur oleh timer K1T yang waktunya bisa diatur. Hubungan bintang
dan delta akan diproteksi dari potensi aktif pada saat yang bersamaan dengan
menggunakan interlok anak kontak masing-masing terhadap lawannya. Berikut
adalah rangkaian Kerja Saklar Y-Delta :
a. Kondisi OFF:
Semua kontaktor belum aktif dan anak kontaknya masih di posisi
normalnya. 
b. Kondisi Star
Kontaktor Utama K3 dan bintang K1 akan aktif dengan kontaktor delta
tidak aktif. Belitan motor akan terhubung bintang dengan konsumsi
arus sekitar 1/3 dari arus DOL.
c. Kondisi terbuka
Kontaktor utama masih tertutup sedangkan kontaktor delta dan bintang
terbuka. Tegangan sudah ada di salah satu ujung belitan motor (misal:
U1, V1, W1) sementara yang lain masih terbuka sehingga belum ada
aliran arus. Motor telah berputar dan beraksi sebagai generator. 
d. Kondisi delta
Kontaktor K3 dan delta K2 aktif sementara kontaktor K1 tidak aktif.
Motor akan terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya serta
torsi penuh dari supply

2.5. Pengertian Arus Start, Arus Line, Arus Fase, Tegangan Line, dan Tegangan Fase

 Arus start, adalah arus awal yang digunakan untuk menyalakan alat atau motor pertama
kali dan yang diteruskan ke dalam rangkaian.
 Arus line, adalah arus yang terdapat dalam rangkaian /arus yang berjalan dalam
rangkaian wye delta.
 Arus fase, adalah arus yang terdapat pada tiap-tiap resistor pada suatu rangkaian saklar
wye-delta
 Tegangan line, adalah tegangan yang terdapat dalam rangkaian /arus yang berjalan dalam
rangkaian.
 Tegangan fase, adalah tegangan yang terdapat pada tiap-tiap posisi/fase pada suatu
rangkaian
2.6. Hubungan antaran Arus Line, Arus Fase, Tegangan line, dan Tegangan fase

Hubungan yang terjadi adalah apabila Arus line kecil maka tegangan yang terjadi juga kecil
begitu pula sebaliknya seperti pada rumus berikut :

V
I=
R

Begitupula pada arus fase apabila arusnya tinggi maka tegangan fasenyapun juga tinggidan
begitupula sebaliknya. Dalam hubungan wye, arus line dan arus fase adalah arus yang sama
tetapi tegangan fase adalah 1 / (√3) dari tegangan line. Dalam hubungan delta harga tegangan
tidak berubah, tetapi harga arus pada tiap kumparan adalah 1 / (√3) dari arus line.

2.6.1. Hubungan Arus Start, Arus Line, Arus Fase.

 Istart = Iline
 Iline = √3 Ifasa.......... Hubungan Delta
 Iline = Ifasa................Hubungan Wye
 Iline = Ifasa................Hubungan Wye
 Ifasa = 1/(√3) Iline...........Hubungan Delta
2.6.2. Hubungan Tegangan Line dan Tegangan Fase

 Vline = Vfasa.......Hubungan Delta


 Vline = √3 Vfasa......Hubungan Wye
 Vfasa = 1/(√3) Vline.......Hubungan Wye
 Vline = Vfasa...........Hubungan Delta
2.7. Kelebihan dan Kekurangan Saklar Wye – Delta

2.7.1. Kelebihan

 Mereduksi arus start yang masuk ke dalam instalasi listrik menjadi lebih kecil
 Karena arus start yang masuk ke dalam instalasi listrik relatif kecil, mesin listrik akan
memiliki umur yang lebih lama
 Menjaga performa mesin agar tetap berada pada tingkat kegunaannya dan meminimalisir
loses yang terjadi akibat lonjakan arus yang tinggi
2.7.2. Kekurangan

 Memiliki instalasi yang relatif lebih banyak


 Dalam hal ekonomis, akan memiliki nilai tambahan biaya karena pemasangan saklar wye
delta
 Membutuhkan tempat (space) sebagai tempat dudukan saklar wye delta
2.8. Aplikasi di Kapal

 Starter Generator
Pada generator starter wye delta ini digunakan untuk membantu starting pada generator,
karena saat starting membutuhkan torsi yang sangat tinggi namun setelah beroperasi akan
normal kembali.

Gambar 2.8.1. Emergency Generator

 Starter motor pompa

Gambar 2.8.2 Motor Pompa Tank Cleaning

 Starter pompa windlass


Gambar 2.8.3. Pompa Windlas

 Blower yang ada pada kapal

Gambar 2.8.4 Motor Blower

 Motor Control Resistors


Untuk mengurangi arus strat yang mana 3 kumparan motor stator yang semula fasa
dihubungkan dalam konfigurasi bintang dan kemudian beralih ke Delta sebagai
meningkatkan kecepatan motor. Resistor mengurangi tegangan dengan memulai motor di
58% tegangan berkurang.

2.8.5 Motor Control Resistor


BAB III
DATA PRAKTIKUM

III.1 Peralatan dan Fungsi

No Nama Gambar Fungsi

Alat pengukur arus, yang


1 Tangmeter mengalir .

Mengukur kecepatan putar


2 Tachometer
motor

Menyalakan dan memutus


3 Cam switch
aliran listrik.

Switch pembatas arus


MCB (Main Circuit akibat dari kenaikan daya /
4
Breaker) tegangan yang melibihi
batas

Menghubungkan
6 Kabel
komponen pada rangkaian
Stop Kontak dan Memberikan tegangan
7
Sumber tegangan pada mesin AC 3 Phase

8 Saklar Wye – Delta Menurunkan arus

Motor pemutar yang


digerakkan oleh listrik
sehingga diukur arus start
dan konstan-nya

TIpe : UK 67.60-4
MAEN 9G
Motor Asinkron 3 4535
9 Tegangan : 220/380 V
Phase
Arus :5A
P output : 2.2 KW atau 3
pk
Rpm : 1420
Cos : 0.8
Frekwensi : 30 Hz

III.2 Langkah Percobaan

a. Merangkai seluruh peralatan pada gambar skema


Saklar
Motor
MCB Wye - Delta
asinkron 3
Camswitch
phase
Sumber tegangan
b. Mengatur pengeset waktu otomatis dari wye (Y) – Delta (∆)
c. Melakukan pendorongan tuas pada cam swith
d. Melakukan on-off button pada panel
e. Menghidupkan motor 3 fase dengan cara menekan saklar pada positif on ketika putaran
konstan baik pada saat Y maupun ∆
f. Mencatat besarnya arus pada amperemeter ketika motor distart dan ketika putaran
konstan baik pada saat Y maupun ∆
g. Mencatat besarnya putaran motor ketika terhubung Y maupun ∆
h. Mengulang percobaan sampai 5 kali

III.3 Tabel data hasil pratikum

No Rangkaian Arus Start Arus Konstan RPM

1 Wye 4 0.7 1500.4

Delta 5.5 3 1500.4

2 Wye 4 0.7 1496

Delta 5.5 3 1500.6

3 Wye 3.7 0.7 1497

Delta 5.5 3 1498

4 Wye 3.8 0.7 1498

Delta 5.3 3.1 1499

5 Wye 3.7 0.7 1498

Delta 6 3.1 1500.1


BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Percobaan


Dari percobaan diperoleh data, sebagai berikut :
No Rangkaian Arus Start Arus Konstan RPM

1 Wye 4 0.7 1500.4

Delta 5.5 3 1500.4

2 Wye 4 0.7 1496

Delta 5.5 3 1500.6

3 Wye 3.7 0.7 1497

Delta 5.5 3 1498

4 Wye 3.8 0.7 1498

Delta 5.3 3.1 1499

5 Wye 3.7 0.7 1498

Delta 6 3.1 1500.1

4.2 Perhitungan

1. Sesuai dengan data percobaan maka untuk menghitung rata-rata arus start maupun arus
konstan dapat diketahui dengan cara menjumlahkan semua nilai arus pada saat start
maupun konstan. Lalu total arus dari masing-masing rangkaian tersebut dibagi dengan
jumlah kali dari percobaannya. Sehingga didapatkan perhitungan seperti dibawah ini.
Dari hasil pengamatan diperoleh:
 Arus start rata-rata untuk rangkaian wye adalah
4+ 4+ 3,7+3,8+3,7
¿ =¿ 3,84 A
5
 Arus konstan rata-rata untuk rangkaian wye adalah
0,7+0,7+ 0,7+0,7+ 0,7
¿ =¿ 0,7 A
5

 Putaran rata – rata untuk rangkaian wye adalah


1500,4+1496+1497+1498+1498
¿ =¿1497,88 Rpm
5
Sedangkan
 Arus start rata-rata untuk rangkaian delta adalah
5,5+ 5,5+5,5+5,3+6
¿ =¿ 5,56 A
5
 Arus konstan rata-rata untuk rangkaian delta adalah
3+3+3+3,1+3,1
¿ =¿3,04 A
5
 Putaran rata – rata untuk rangkaian delta adalah
1500,4+1500,6+1498+1499+1500,1
¿ =¿ 1499,62 Rpm
5

2. Arus nominal yang digunakan adalah pada rangkaian Delta, karena Saklar dalam berjalan
dalam keadaan Delta
Arus Nominal
P = √ 3 x V x I cos phi  Vline = 380
I = P / √ 3 x V x cos phi
= 2200 /( √ 3 x 380 x 0.8)
= 4.17 A

3. Menghitung Nilai Error


( Arus Konstan rata−rata delta)− Arus Nominal
Eror= x 100 %
Arus Kontan rata−ratadelta

Error = 3.04 – 4.17 x 100%


3.04

Error = 37 %

4. Perbandingan nilai Arus Spek Motor dengan arus nominal

I spek −I nominal
Perbadingan= x 100 %
I spek
5−4,17
Perbadingan= x 100 %
5

Perbandingan=16 %

100 % - 16 % = 84 % jadi perbandingan nilai arus spek dengan arus nominal adalah 1
: 0,84

5. Besarnya Arus MCB


I = P / (V x cos phi)
= 2200 / (220 x 0.8)
= 12.5 A
Maka MCB yang dipasang pada rangkaian setidaknya lebih dari 12,5 A, misal
dipasang yang ukuran 16 A

4.3 Grafik
a. Grafik arus start pada rangkaian Wye dan Delta

Perbandingan Arus Start WYE & Delta


12

10

8
Arus Start Delta
Arus Start WYE
6

0
1 2 3 4 5

Pada Grafik diatas , menunjukkan perbandingan arus start pada rangkaian wye
dengan delta. Dari data grafik diatas didapatkan bahwa arus start pada rangkaian delta
nilainya lebih besar daripada arus start pada rangkaian wye. Hal tersebut sesuai dengan
perumpamaan berikut :
√3 U L
I LY 3Z 3 1 1
= =√ = =
I L∆ U L 3 √3 3
√3 Z
Diberikan asumsi nilai tegangan line wye yaitu 7 A
7 1
=
I L∆ 3
I L ∆=21 A
b. Grafik arus konstan pada rangkaian Wye dan Delta

Perbandingan Arus Konstan WYE & Delta


4

3.5

2.5 Arus Konstan Delta


Arus Konstan WYE
2

1.5

0.5

0
1 2 3 4 5

Grafik menunjukkan perbandingan nilai arus konstan pada rangkaian wye dan juga
pada rangkaian delta. Dari data tersebut arus konstan dari kedua rangkaian cenderung
stabil, untuk nilai arus kontan dari rangkaian delta lebih besar dibandingkan rangkaian
wye. Karena pada saat kondisi wye, arus tersebut di gunakan untuk memulai motor jadi
tidak di perlukan arus yang besar. sesuai dengan perumpamaan berikut ini:

Diambil tengangan output dari rangkaian Y berupa : 220 V


P = √ 3 x V x I cos phi
I = P / √ 3 x V x cos phi
= 2200 /( √ 3 x 220 x 0.8)
= 7.2 A
Diambil tegangan output dari rangkaian Delta berupa : 380 V
P = √ 3 x V x I cos phi
I = P / √ 3 x V x cos phi
= 2200 /( √ 3 x 380 x 0.8)
= 4.178 A
c. Grafik perbandingan RPM pada rangkaian Wye dan Delta

Perbandingan Arus Konstan WYE & Delta


3500

3000

2500
rpm delta
2000
RPM WYE
1500

1000

500

0
1 2 3 4 5

Pada rangkaian ini RPM dari rangkaian WYE dan Delta memiliki nilai yang
hampir sama. Pada grafik di atas menunjukkan perbandingan RPM pada rangkaian Wye
dan Delta. Dari data tersebut didapat data bahwa RPM dari kedua rangkaian cenderung
stabil.

120 x f
n=
p

d. Grafik Perbandingan Arus Start dan Arus Konstant WYE

Perbandingan Arus Konstan & Arus Start WYE


5
4.5
4
3.5
3 Arus Konstant WYE
Arus Start WYE
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5
Pada grafik menunjukkan perbandingan arus konstan dan arus start pada
rangkaian Wye. Pada dasarnya arus konstan pada wye yaitu memiliki nilai kecil.
Karena pada saat kondisi wye, arus tersebut di gunakan untuk memulai motor jadi
tidak di perlukan arus yang besar. Sehingga arus konstan lebih kecil dibanding arus
start.

Dari data grafik didapat bahwa arus konstan lebih kecil nilainya dibanding
arus start pada rangkaian wye, hal ini sesuai dengan penjelasan yang terkait.
Perbandingan arus konstan dan arus start rangkaian wye adalah 0,7 : 3,84.

e. Grafik Perbandingan Arus Start dan Arus Konstan Delta

Perbandingan Arus Konstan & Arus Start Delta


10
9
8
7
6 Arus Konstant Delta
Arus Start Delta
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5

Pada grafik menunjukkan perbandingan arus konstan dan arus start pada
rangkaian delta. Sama halnya dengan ranhkaian wye, pada dasarnya arus konstan
pada delta yaitu memiliki nilai kecil. Karena pada saat kondisi delta, arus tersebut
di gunakan untuk memulai motor jadi tidak di perlukan arus yang besar. Sehingga
arus konstan lebih kecil dibanding arus start.

Dari data grafik didapat bahwa arus konstan lebih kecil nilainya dibanding
arus start pada rangkaian delta, hal ini sesuai dengan penjelasan yang terkait.
Perbandingan arus konstan dan arus start rangkaian delta adalah 3,04 : 5,56.
4.4 Pembahasan
 Dalam pengambilan data sebanyak 5 kali arus start yang didapatkan stabil dan selalu
lebih besar dibanding arus konstan.
 Selisih antara arus start dengan arus konstan rangkaian delta sedikit karena dalam
rangkaian delta ada perubahan arus dari wye menjadi delta sehingga arus start delta
mendekati arus konstannya.
 Arus start pada rangkainan delta lebih besar nilainya daripada arus start pada rangkaian

√3 U L
I LY 3Z 3 1 1
wye dan hal itu terbukti dengan rumus: = =√ = =
I L∆ U 3 √3 3
√ 3 ZL
 Nilai arus kontan dari rangkaian delta lebih besar dibandingkan rangkaian wye, karena
saat kondisi delta, arus tersebut sudah menghasilkan arus start yang besar.

 Perbandingan RPM pada rangkaian Wye dan Delta dari hasil percobaan didapat data
bahwa RPM dari kedua rangkaian cenderung stabil.
BAB V
Kesimpulan

1. Saklar Way-Delta adalah saklar otomatis yang digunakan dalam start karena pada posisi start
membutuhkan daya yang besar
2. Arus start rata-rata untuk rangkaian Wye adalah 3.84 Ampere
Arus konstan rata-rata untuk rangkaian Wye adalah 0,7 Ampere
3. Arus start rata-rata untuk rangkaian delta adalah 5.56 Ampere
Arus konstan rata-rata untuk rangkaian delta adalah 3.04 Ampere
4. Arus Nominal pada rangkaian ini adalah 4,17 dan nilai eror nya sebesar 37 %
5. Perbandingan antara nilai arus spek dengan arus nominal adalah 1 : 0,84
6. Besar MCB yang digunakan berdasarkan perhitungan adalah 12,5 A
7. Besar MCB yang dipasang berdasarkan ketersediaan MCB di pasaran adalah 16 A

Anda mungkin juga menyukai