Anda di halaman 1dari 7

WIRING DIAGRAM ABS DAN EPS

1. Wiring diagram ABS

Sistem Kerja Anti Lock Braking System

1. Rem Bekerja Normal (ABS Tidak Berfungsi)

Karena sistem masukan yang berupa putaran rotor dan sensor tidak membaca terjadinya slip antara
putaran masing-masing roda, sehingga control otomatis ABS tidak bekerja. Sistem pengereman
pada proses kerja ini hanya berkerja seperti kendaraan yang tidak menggunakan ABS. Tekanan
dari Master silinder diteruskan langsung menuju caliper rem.
2. Rem Bekerja (Tekanan Tetap / Roda Mulai Slip)

Sistem rem sudah mulai mengalami slip pada masing-masing roda, akan tetapi perbedaan putaran
antara masing-masing roda tidak memberikan masukan yang cukup besar. Pengaturan fluida rem
ini terjadi oleh pengaturan solenoid karena tekanan yang tetap pada keempat roda akibat penurunan
tekanan oleh roda yang mulai selip tidak cukup besar. Aliran fluida rem dapat dilihat gambar
diatas.
3. ABS Bekerja (Tekanan Menurun / Roda Slip Secara Cepat)

Putaran-putaran roda yang terjadi saat pengereman ini berbeda-beda, sehingga mengakibatkan
roda-roda mengalami selip. Karena terjadinya putaran slip ini mengakibatkan tekanan yang dari
master silinder akan membalik tidak dapat menuju caliper dan kembali ke by-pass check valve.
Putaran yang berbeda tersebut dibaca oleh wheel speed sensor dan memberikan masukan ke modul
ECU untuk memproses pemberian tekanan akibat perbedaan putaran. ECU yang telah menerima
respon dari wheel speed sensor akan mengaktifkan motor dan pompa, sehingga tekanan akan
disuplai kembali kedalam sistem rem. Akan tetapi pemberian tekanan ini tidak sepenuhnya tinggi
tetapi putaran pompa diatur oleh ecu unuk berkerja secara fluktuatif agar roda-roda kendaraan
tidak terjadi penguncian. Aliran fluida data dilihat pada gambar.
4. ABS Bekerja (Tekanan Meningkat / Roda Slip Sesaat)

ABS bekerja tekanan meningkat dan roda selip sesaat. Proses kerja ini terusan dari proses kerja
ABS Tekanan Menurun dan Roda Slip Secara Cepat. Setelah perbedaan putaran dibaca oleh
wheel speed sensor mendekati keseimbangan sensor memberikan input ke ECU dan selanjutnya
ECU memberhentikan atau memutus aliran listrik ke motor dan pompa sehingga tekanan tinggi
hanya disuplai oleh accumulator tanpa pompa dari ABS. Aliran dapat dilihat gambar diatas.
5. Rem Dilepas

Setelah wheel sensor membaca tidak ada lagi perbedaan putaran antara masing-masing roda, maka
selanjutnya sistem ABS tidak berfungsi. Saat pedal rem dilepas, tekanan fluida rem dari caliper
rem akan kembali lagi menuju master rem / reservoir tank. Aliran dapat dilihat pada gambar.

Pada dasarnya sistem rem ABS merupakan sistem kontrol otomatis pada sistem pengereman yang
dibuat untuk mempermudah dan memberikan keselamatan bagi pembawa kendaraan. Prinsip dasar
yang diterapkan pada masing-masing merek pabrikan kendaraan akan sama dan hanya akan terjadi
sedikit perbedaan dari komponen-komponen didalamnya. Lebih lanjut dari pembahasan ini
pembaca dapat merujuk buku-buku spesialisasi khusus terhadap sistem rem. Semoga bermanfaat
dan terima kasih.
2. Wiring Diagram Electric Power Steering

CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING


Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control
Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada
panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada
Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor
dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi
pada Control Module ketika setir mulai diputar.
Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan
seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus
listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses
memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor
ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan
tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control
Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini
mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain
mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi
jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrument akan menyala
berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor
elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang
baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat
seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module
tentang
3. kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module
jika setir
5. mulai diputar oleh pengemudi.
6. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan
7. melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
8. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau
tidak.
9. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala
jika ada
10. masalah sengan sistem EPS

Anda mungkin juga menyukai