Anda di halaman 1dari 3

Tujuan Sistem ABS dan Komponen-komponennya

ABS atau ALS (Anti Lock Break) adalah suatu sistem pengatur tekanan rem yang mencegah
supaya roda-roda tidak memblokir , walaupun direm dengan gaya penuh

Sistem ini meningkatkan pengamanan saat pengereman karena :


Roda yang tidak memblokir (saat belok) bisa memindahkan gaya ke samping
Jadi tujuan ABS adalah :
 Menstabilkan mobil saat di rem penuh, walaupun kondisi jalan jelek

 Mobil masih bisa dikemudikan, walaupun tekanan rem penuh


 Keausan ban kecil
 Bahaya kecelakaan kecil

Sistem ABS pada suatu rem hidraulis adalah sistem yang mulai bekerja, bila salah satu roda mulai
memblokir. Selama roda masih berputar tekanan rem mengalir langsung dari master ke silinder
roda.

Komponen-komponen ABS
1. Silinder master 5. Silinder roda
2. Unit kontrol tekanan rem 6. Lampu kontrol
3. Komputer 7. Sensor putaran aksel belakang
4. Sensor putaran roda
Fungsi komponen
1. Silinder master :
 Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan dari sopir
 Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan

2. Unit kontrol tekanan rem :


 Mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah komputer

3. Komputer :
 Mendapat informasi dari sensor putaran roda
 Menghitung tekanan ideal untuk setiap roda
 Mengirimkan perintah pengatur ke unit kontrol tekanan rem
 Komputer selalu memeriksa fungsi diri secara automatis
 Bila fungsinya salah, komputer memberi aliran dengan lampu kontrol kepada sopir
4. sensor putaran roda :
 Menghitung putaran roda secara induktif dan mengirim signal ke komputer

1. Sensor Induktif
2. Cincin bergigi
KOMPONEN SISTEM HIDROLIK
1. Unit Tenaga (Power Pack)
Unit tenaga atau power pack berfungsi sebagai pembangkit aliran yaitu mengalirkan cairan fluida
ke seluruh komponen sistem hidrolik untuk mentransfer tenaga yang diberikan oleh penggerak
mula.
Unit tenaga terdiri atas :
 1. Penggerak mula (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar. Penggerak mula
menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu dari hasil pengubahan tenaga listrik
atau tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
 2. Pompa hidrolik berfungsi
mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh sistem. Poros pompa hidrolik disambung (dikopel) dengan poros
penggerak mula,sehingga begitu penggerak mula berputar maka pompa hidrolik pun berputar. Putaran
pompa ini akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan penekanan cairan ke
saluran tekan.
 3. Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wadah cairan
hidrolik.
 4. Kelengkapan unit tenaga yang membantu unit ini bekerja dengan baik.

2. Unit Pengatur (Control elements)


Unit pengatur atau unit pengendali atau control elements merupakan bagian yang menjadikan
sistem hidrolik termasuk sistem otomasi. Mengapa demikian, karena unit ini akan mengatur atau
mengendalikan hasil kerja atau output dari sistem hidrolik sehingga baik gerakan, kecepatan,
urutan gerak, arah gerakan maupun kekuatannya dapat diatur secara otomatis. Dengan unit
pengatur ini sistem hidrolik dapat didesain untuk berbagai macam tujuan otomatisasi dalam suatu
mesin industri, sehingga dapat dikatakan bahwa macam-macam penggunaan sistem kontrol
hidrolik sangat luas dan hanya dibatasi oleh daya kreatifitas perancangnya. Unit pengatur ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk katup (valve) yang menurut fungsinya dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Katup pengarah (Directional control valve).
b. Katup pengatur tekanan (Pressure regulator).
c. Katup pengatur aliran (Flow control valve).

3. Unit Penggerak (Aktuator)


Unit penggerak hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida ( tenaga yang ditransfer oleh
fluida) menjadi tenaga mekanik berupa gerakan lurus ataupun gerakan putar.
Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Penggerak lurus (Linear actuator):
Silinder kerja tunggal
Silinder kerja ganda.
2. Penggerak putar (Rotary actuator):
Motor hidrolik.

Anda mungkin juga menyukai