hidrolik. Sebetulnya fungsinya sama yaitu untuk meringankan putaran kemudi saat
kendaraan belum berjalan atau berjalan dalam kecepatan rendah.
Secara keseluruhan, ada beberapa perubahan dan keunggulan yang didapat dari
sistem ini. Mulai dari sistem yang lebih sederhana hingga kemudahan untuk
perawatan.
Selain itu, penggunaan EPS lebih efisien dengan tidak adanya pompa yang
digerakkan oleh mesin. Efeknya beban kerja mesin berkurang dan berlanjut
kepada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.
Dari segi perawatan, EPS tidak memerlukan perawatan atau penggantian
komponen secara berkala. Hanya perlu dicek secara fisiknya dari kotoran dan
kekencangan sambungan kabelnya saat melakukan perawatan berkala kendaraan.
Selain itu, diagnosa kerusakan EPS juga dibantu dengan dilengkapi indikator
malfungsi (bentuk kemudi dilengkapi tanda seru). Dalam kondisi normal saat kunci
kontak ON, lampu indikator akan menyala dan akan mati sesaat mesin hidup. Saat
terdapat malfungsi pada sistem ini, indikator akan menyala saat mesin hidup.
Tetapi tidak perlu khawatir dalam kondisi ini mobil masih bisa jalan sampai ke
bengkel terdekat, untuk selanjutnya dilakukan diagnosa di bengkel untuk diketahui
kerusakannya
Suatu sistem yang menhasilkan tenaga atau torque yang digunakan untuk
meringankan steer mobil saat di operasikan dimana torque tersebut di hasilkan dari
sebuah motor dc yang di pasangkan pada steering column dan dikendalikan sesuai
perintah dari ECU (komputer) setelah menerima informasi dari beberapa sensor
yang berkaitan, jadi posisi motor dc ini sebagai actuator.
Berikut ini adalah diagram secara sederhana tentang bagaimana EPS ini
bekerja pada mobil
Di atas gambar diagram sederhana yang menjelaskan bagaimana alur kerja dari
sistem ini EPS ini, mari kita bahas lebih detailnya
ECU (Electronic Control Unit) adalah komputer yang mengatur kinerja dari EPS ini ,
ECU untuk EPS berbeda dengan ECU Engine tetapi masih berhubungan, ECU ini
mendapat informasi berupa sinyal dari torque sensor dan steering angle
sensor serta dari speed sensor, setelah menerima informasi dari beberapa sensor
tersebut ECU memberikan perintah kepada motor dc untuk berputar dan
menghasilakan tenaga untuk membantu memutar steer.
Reduction gear yang di pasangkan pada motor ini berfungsi mengurangi kecepatan
motor saat berputar melalui sebuah worm gear dan wheel gear yang bersinggungan
langsung dengan coloumn shaft, di dalam mekanisme dari reduction gear ini
terdapat ball bearing untuk mengurangi suara dan gesekan yang terjadi.
Torque Sensor, berfungsi untuk mendeteksi puntiran torsion bar dan merubahnya
menjadi sinyal listrik yang di kirim ke ECU EPS
Apakah EPS ini bisa rusak? Jelas semua sistem dalam kendaraan bisa mengalami
masalah baik itu masalah mekanikal atau kegagalan sistem yang disebabkan karena
electrical, untuk itulah di buat yang namanya fail safe jadi ketika ada masalah sistem
kontrol akan dijadikan ke mode pengendalian manual dan semua arus akan di putus
secara otomatis untuk menghindari terjadinya kerusakan dan ECU EPS akan
menyalakan lampu P/S warning light yang berada di meter kombinasi, seperti ini
gambarnya
Biasanya jika terjadi malfungsi lampu indikator di atas akan menyala, 2 tanda
tersebut yang umum digunakan pada semua pabrikan mobil.Berikut ini adalah
beberapa masalah yang biasanya muncul di siste EPS
Jika anda mengalami masalah seperti ini sebaiknya segera bawa ke bengkel resmi,
karena untuk mendeteksi dimana yang rusak harus menggunakan Inteligent
Tester dan jangan sekali kali membawa ke bengkel yang tidak profesional dan asal
bongkar karena jika salah penanganan akan mengakibatkan kerusakkan yang lebih
fatal.
kendaraan seperti Toyota Avanza, yaris, vios, dan pabrikan lainnya terutama
kendaranaa sedan sudah menggunakan electric power steering, karena lebih
ringkas dan tidak mengurangi tenaga mesin untuk memutar pompa power steering
jika menggunakan yang model hydraulic
Semoga artikel ini membantu, silakan tulis di koment jika ada pertanyaan atau kirim
ke email kami