Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327305630

Analisa Fenomena Tumbukan Multiple Droplets pada Temperatur Permukaan


Film Boiling pada Weber Menengah

Conference Paper · October 2017

CITATIONS READS

0 155

5 authors, including:

Teguh Wibowo Arif Widyatama


Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
14 PUBLICATIONS   23 CITATIONS    26 PUBLICATIONS   129 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Samsul Kamal Indarto Indarto


Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
42 PUBLICATIONS   121 CITATIONS    126 PUBLICATIONS   635 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

INSINAS 2015 View project

Micro Bubble Generator Project View project

All content following this page was uploaded by Teguh Wibowo on 30 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XVI (SNTTM XVI)
Surabaya, 5-6 Oktober 2017

Analisa Fenomena Tumbukan Multiple Droplets pada Temperatur


Permukaan Film Boiling pada Weber Menengah
Teguh Wibowo1,2*, Arif Widyatama3, Samsul Kamal2 , Indarto2,3 dan
Deendarlianto2,3
1
Program Studi Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Jl. Janti Blok R. Lanud,
Yogyakarta, Indonesia, 55198
2
Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta,
Indonesia, 55281.
3
Pusat Studi Energi, Universitas Gadjah Mada, Sekip Blok K 1A, Kampus UGM, Bulaksumur,
Yogyakarta, Indonesia, 55281.
*
teguhwibowo76@yahoo.co.id

Abstrak

Tumbukan multiple droplets (spray) pada permukaan panas banyak terjadi pada kasus pendinginan
material. Pada daerah temperature film boiling terjadi penurunan heat transfer, hal ini sangat
menarik untuk dianalisa lebih dalam. Penelitian fenomena spray cooling ini dengan pendekatan
multiple droplets. Droplet yang digunakan pada percobaan ini adalah air distilasi, dengan diameter
2.8 mm dan angka Weber 38.5. Permukaan panas menggunakan material stainless steel yang telah
dipoles, sedangkan perekaman data menggunakan kamera berkecepatan tinggi. Permukaan stainless
steel diatur pada 220°C, 230°C, 240°C, dan 250°C. Analisa perilaku tumbukan multiple droplets
dilakukan dengan visualisasi perekaman kamera berkecepatan 4000 frame per detik, kemudian
gambar diolah dengan metode image processing. Hasilnya, pada temperatur permukaan 220°C, saat
tumbukan droplet pertama menumbuk permukaan panas droplet masih menempel pada permukaan
dengan banyak percikan, pada temperatur 230°C droplet mengalami bouncing dengan sedikit
percikan, pada temperatur 240°C bouncing lebih tinggi, sedangkan pada temperatur 250°C terjadi
bouncing tanpa ada percikan. Setelah droplet pertama menumbuk kemudian bouncing dan bergeser
dari titik jatuhnya, sehingga ketika kedatangan droplet kedua, tidak tepat menumbuk droplet
pertama. Hal ini menyebabkan pertambahan spreading tidak signifikan. Kedatangan droplet kedua,
ketiga dan seterusnya mampu memperbaiki dan meningkatkan derajat kebasahan (wettability) pada
permukaan panas, sehingga proses pendinginan akan lebih baik.

Kata kunci: multiple droplets, temperatur boiling, spray cooling, stainless steel.

Abstract
The multiple droplets impacting the hot surface can be easily found on the metal cooling process.
On the film boiling region, it is observed that the heat transfer rate decreases. Therefore, these
phenomena become interesting to be analyzed. In the present work, distilled water is used as a
coolant. The diameter and the Weber number are 2.8 mm and 38.5, respectively. As a hot surface, a
polished stainless steel, which is set to 220°C, 230°C, 240°C, and 250°C, is utilized. The behavior
of droplet is observed by using high-speed video camera. It is set on 4000 fps to obtain the detailed
phenomena. Next, the data is processed through image processing technique to produce quantitative
information. On 220°C, the second droplet can completely hit the first droplet followed by the
presence of a lot of secondary droplets. When the temperature is set on, 230 °C the droplet starts to
bounce from the hot surface. As the surface temperature increases, specifically on 240°C, and
250°C, the number of secondary droplets decreases when bouncing phenomena occurs. Based on
the observation, it should be noted that the bouncing phenomena which can be observed in almost
temperature could reduce the cooling effectiveness since the second droplet cannot perfectly impact
the first droplet. This phenomena is caused by Leidenfrost effect. However, the application of
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XVI (SNTTM XVI)
Surabaya, 5-6 Oktober 2017

multiple droplets in general is still able to improve the wettability so the cooling performance
improves.

Key Word: multiple droplets, boiling temperature, spray cooling, stainless steel.

Pendahuluan membasahi) pada permukaan panas yang akan


didinginkan.
Penelitian mengenai tumbukan droplet
(droplet impact) telah dilakukan oleh
beberapa peneliti berkaitan dengan masalah di Metodologi
industry seperti cooling of nuclear [1], spray Pada penelitian ini akan dilakukan studi
coating [2], spray cooling and spray eksperimen untuk mendapatkan pola sebaran
combustion [3], inkjet printing [4] fire droplet dan visualisasi proses penguapan
suppression using sprinkler systems [5]. droplet ganda (multiple droplets) dengan
Tumbukan single droplet dengan variasi temperatur permukaan. Pengujian
permukaan panas adalah kasus yang terlalu dilakukan dengan menyiapkan perangkat uji,
ideal, kenyataannya pada kasus spray cooling meliputi: sistem pemanas induksi, kontrol
banyak droplet secara acak (multiple droplets) sistem pemanas, sistem akuisisi data
yang bertumbukan pada permukaan yang temperatur, kamera video kecepatan tinggi,
dipanaskan. Beberapa literatur multiple pengolahan citra (image processing) dan
droplets oleh [6,7,8,9]. komputer
Ketika droplet menumbuk permukaan
padat yang panas, droplet mungkin menyebar .
(spreading), memercik (splashing),
melambung kembali (rebound) atau
depositing [10]. Perilaku tersebut
menggambarkan derajat kebasahan
(wettability) pada permukaan padat tersebut,
sedangkan wettability mempunyai hubungan
kuat terhadap laju perindahan kalor. Semakin
luas area yang terbasahi oleh droplet semakin
besar perpindahan kalor dari droplet terhadap
permukaan material [11].
Tumbukan droplet terhadap permukaan Gambar. 1 Peralatan Pengujian
panas yang rata pada temperatur film boiling
dan tekanan atmosfer biasanya disebut dengan Metode pengujian pada penelitian
fenomena Leidenfrost. Leidenfrost point menggunakan metode kuantitatif dan
didefinisikan sebagai temperature dimana kualitatif. Pengambilan visualisasi dan proses
droplet mengalami waktu penguapan terbesar, pengolahan data kemudian dinyatakan dalam
terjadi pembentukan lapisan film akibat bentuk data ilmiah dalam bentuk
pendidihan pada suatu tetesan fluida pada angka. Adapun alat-alat yang digunakan (pada
permukaan. Gottfried et al. [12] Gambar
Penelitian Qiao[14], melakukan percobaan 3.) yaitu :
pada permukaan panas pada temperatur 1. Spesimen stainless steel
240°C, saat droplet disemprotkan berada 2. Droplet Generator
dalam keadaan mendidih, droplet tidak 3. Lampu LED
membasahi permukaan. Percoban pada daerah 4. Heater (Induction)
film boiling ini sangat menarik untuk 5. Pure water
dianalisa, karena untuk memahami perilaku 6. Water tank
droplet saat menumbuk permukaan panas dan 7. Reflector
tidak mampu menempel lagi (tidak 8. Data logger termokopel
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XVI (SNTTM XVI)
Surabaya, 5-6 Oktober 2017

9. Komputer pengolah data Surface Droplet I Droplet II


10. High speed camera Phantom 4000 fps Temp Time Spreading ratio Time Spreading ratio
o βmaks
[ C] [ms] βmaks [ms]
Garis besar kegiatan penelitian adalah 220 5.75 2.65 143.25 2.82
sebagai berikut. Mula-mula akan dirancang 230 5.00 2.20 143.75 2.21
perangkat uji untuk multiple droplet dengan 240 4.50 2.21 142.75 2.26
sistem pengaturan jatuhan droplet. 250 5.75 2.30 142.25 2.7
Perancangan sistem akusisi data temperatur
dan perekaman gambar. material yang Pada temperatur 220C droplet pertama
digunakan adalah stainless steel yang telah menumbuk permukaan panas, sesaat
dipoles. kemudian pada 5.75ms terjadi spreading
Parameter-parameter yang dilihat dari maksimum. Derajat kebasahan dapat dilihat
eksperimen adalah temperatur permukaan dan pada grafik Gambar 3. Spreading ratio
perilaku tumbukan dengan visualisasi. sebagai indikasi derajat kebasahan droplet
Visualisasi digunakan untuk mendapatkan pada permukaan. Pada temperatur 220C
mekanisme pendinginan spray dapat diamati terjadi spreading factor maksimum sebesar
dengan data dan parameter yang diperoleh. 2.65 (lihat Table 1).
Hal lain yang diamati adalah visualisasi Setelah spreading droplet menyusut kembali
multiple droplets dan pengamatan terhadap (recoil) secara fluktuatif dalam kondisi
model spray cooling. Aparatus pengujian menempel pada permukaan panas dengan
ditunjukkan pada Gambar 1. Peralatan ini banyak percikan. Pada 135.5ms droplet kedua
terdiri dari Kompor Induksi sebuah datang menumbuk seluruhnya dengan tepat
pembangkit panas, dengan ukuran 30cm x pada droplet pertama, sehingga spreading
40cm, dengan kemampuan memanaskan semakin besar.
spicement sampai 300C, daya pemanas Pada temperatur 230C, setelah droplet
sekitar 1600W, dan dijaga temperaturnya pertama menumbuk permukaan panas, terjadi
menggunakan sistem digital. Tetesan fluida spreading maksimum pada 5ms, maksimum
dikeluarkan oleh injektor tetesan, yang mana sebesar 2.20 (spreading menurun). Recoil
jumlah tetesan dapat diatur dengan terjadi hanya sesaat dengan sedikit percikan
mengontrol sistem injeksi droplet yang kemudian pada 22.25ms terjadi bouncing,
dilengkapi katup. Pengaturan tetesan droplet melompat, melayang (tidak
diharapkan dapat memenuhi kondisi yang menempel), tidak ada spreading. Seperti
diinginkan. Kamera dengan kecepatan tinggi nampak pada Gambar 3. Setelah droplet
PHANTOM (high speed camera sampai pertama terjadi bouncing sampai 2 kali
dengan 4.000 fps) dipasang untuk merekam sehingga berakibat posisi droplet bergeser
fenomena yang terjadi. Temperatur dari posisi jatuh semual. Pada 129.75ms
permukaan panas diamati pula dengan droplet kedua datang, namun tidak
menggunakan termokopel, yang dihubungkan menumbuk seluruh pada droplet pertama
dengan perekam data (data logger). sehingga pertambahan spreading tidak
signifikan.
Fenomena tumbukan droplet pertama dan
Hasil dan Pembahasan
kedua pada temperatur 240C dan 250C
Penelitian ini menghadirkan data
hampir sama dengan temperatur 230C. Nilai
tumbukan multiple droplets water pada
spreading ratio maksimum berbeda pada
temperatur film boiling. Pada gambar 2,
seperti tampak pada Tabel 1. Pada temperatur
Nampak perkembangan perilaku droplet
menumbuk permukaan panas, dari droplet 240C dan 250C, sebelum droplet kedua
pertama sampai droplet kedua. Tabel 1 datang pada 132ms dan 130.25ms. Saat
memperlihatkan hasil spreading ratio dari droplet pertama juga terjadi recoil sesaat dan
droplet pertama dan kedua. bouncing sampai 3 kali. Pada temperatur
250C kedatangan droplet kedua tepat
Tabel 1. Hasil sebaran droplet maksimum menumbuk droplet pertama sehingga
menambah spreading ratio.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XVI (SNTTM XVI)
Surabaya, 5-6 Oktober 2017

permukaan semakin berkurang sehingga


220C 230C 240C 250C bagian yang membentuk ekor semakin tidak
0ms 0ms 0ms 0ms kelihatan.
Fenomena ini terjadi akibat adanya
kenaikan temperatur pada permukaan panas
2.5ms 2.5ms 2.5ms 2.5ms
sehingga memperbesar lapisan film uap yang
terbentuk. Dengan demikian semakin sulit
droplet menempel pada permukaan panas, hal
ini juga disebut sebagai keadaan Leidenfrost.
5.75 ms 5.0ms 4.5ms 5.75ms
3.5
3 220° C 230° C

2.5 240° C 250° C


8.75ms 8.75ms 8.75ms 8.75ms
2

d/d0
1.5
22.25ms 26.75ms 21.75ms 21.25ms 1
0.5
0
93.5ms 93.5ms 93.5ms 93.5ms 0 40 t (ms) 80 120 160
Gambar 3. Perkembangan spreading ratio
tumbukan multiple droplets at temperature
135.5ms 129.75ms 132ms 130.25ms 220C, 230C, 240C dan 250C

Kesimpulan
138.5ms 138.5ms 137.25ms 134.5ms Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa,
Pada temperatur permukaan 220°C, saat
tumbukan droplet pertama menumbuk
143.25ms 143.75ms 142.75ms 142.25ms permukaan panas droplet masih menempel
pada permukaan dengan banyak percikan,
pada temperatur 230°C droplet mengalami
bouncing dengan sedikit percikan, pada
Gambar 2. Pola gerakan tumbukan droplet
temperatur 240°C bouncing lebih tinggi,
pada pada temperatur permukaan 220C, sedangkan pada temperatur 250°C terjadi
230C, 240C dan 250C. bouncing. Saat droplet pertama bouncing
beberapa kali droplet mulai bergeser dari titik
Fenomena menarik dari keempat variasi jatuhnya ini sehingga kedatangan droplet
temperatur ini adalah antara waktu 21.25 ms kedua kadang tidak tepat menumbuk droplet
sampai dengan 26.75ms seperti pada Gambar pertama sehingga tidak efektif untuk
2. Saat dimana droplet pertama akan menambah spreading. Pada saat droplet
mengalami bouncing. Pada temperatur 220C pertama tertumbuk droplet kedua, ketiga dan
droplet masih menempel. Pada temperatur seterusnya maka mampu memperbaiki dan
230C droplet mulai bouncing namun bagian meningkatkan derajat kebasahan (wettability)
bawah droplet masih menahan untuk pada permukaan panas sehingga proses
menempel, sehingga tampak muncul ekor dari pendinginan akan lebih baik. Penelitian ini
droplet. Pada temperatur 240C bagian bawah keadaan Leidenfrost terjadi, saat dimana
droplet yang menempel berkurang sehingga droplet susah menempel pada permukaan
saat bouncing ekor semakin kecil. Pada panas.
temperatur 250C saat bouncing bagian Ucapan Terima Kasih
bawah droplet yang menempel pada
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XVI (SNTTM XVI)
Surabaya, 5-6 Oktober 2017

Penulis ingin mengucapkan terima kasih [9] Deendarlianto, Y. Takata, M. Kohno,


pertama kepada Allah SWT yang telah S.Hidaka, T. Wakui, A.I. Majid, H.Y.
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis Kuntoro, Indarto, Adhika W., The
dapat melakukan penelitian dan effects of the surface roughness on the
menyelasaikan makalah ini. dynamic behavior of the successive
micrometric droplets impacting onto
Penulis ingin mengucapakan terima kasih inclined hot surfaces. International
kepada para Promotor dan co-Promotor UGM Journal of Heat and Mass Transfer 101
yang telah membimbing penelitian ini, (2016) 1217–1226. (2016).
mengucapkan terima kasih Kepada rekan- [10] Negeed, E.,R., Effect of the surface
rekan mahasiswa S3, yang telah berkontribusi roughness and oxidation layer on the
membantu penelitian tentang multiple dynamic behavior of micrometric single
droplets ini water droplets impacting onto heated
surfaces, International Journal of
Referensi Thermal Sciences 70 65-82. (2013)
[1] Jia W., & Qiu, H., Experimental [11] Deendarlianto, Y. Takata, S. Hidaka, M.
Investigation of Droplet Dynamics and Kohno, The Effect of Contact Angle on
Heat Transfer in Spray cooling, the Evaporation of Water Droplet on
Experimental Thermal and Fluid Heated Solid Surface. Fifth Int.
Science 27, pp 829-838 (2003) Conference on Transport Phenomena In
[2] Aziz S.D., Chandra S., Impact, recoil Multiphase Systems, pp.59–64.
and splashing of molten metal droplets, Bialystok – Poland.(2008)
International Journal of Heat and Mass [12] B S. Gottfried, C. L. Lee, K. J. Bell: The
Transfer, 43, p2841±2857, (2000) Leidenfrost phenomenon: film boiling
[3] Liu, H., Science and Engineering of of liquid droplets on a flat plate. Int. J.
Droplets, William Andrew Publishing, Heat Mass Transfer 9 1167-1187.
LLC, Norwich, New York, U.S.A. (1966)
(2000) [13] Qiao,Y.M. dan Chandra,S., Experiments
[4] Peng, XF., Peterson, G.P., Wang, B.X, on adding a surfactant to water drops
On the Wetting Mechanism of Liquid boiling on a hot surface. Proceeding
on Hot Surfaces. Int. J. Heat Mass Royal Society London A, 453 pp 673-
Trasfer. Vol. 35, No. 6 , pp 1615 –1624, 689, (1997)
(1992)
[5] Manzello, S.L., An experimemtal
investigation of water droplet,
impingement on a heated wax surface, .
International Journal of Heat and Mass
Transfer 47 1701-1709. (2014)
[6] Fujimoto H. Experimental study of
succesive collision of two water
droplets with solid Solid. Experiments
in Fluids Vol.33, pp 500-502. (2002).
[7] Fujimoto H. Entrapment of at 45 degre
oblique collision of a water drop with a
smooth solid surface at room
temperature, International Journal of
Heat and Mass Transfer 47 3301-3305.
(2004)
[8] Fujimoto H. Collision Dynamics of Two
Droplets Impinging Successively onto a
Hot Solid. ISIJ International, Vol.44,
No.6, pp 1049-1056. (2010).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai