Anda di halaman 1dari 50

MOTOR ARUS SEARAH

(DC MOTOR)

Oleh : Amien Rahardjo


Type of Electric Motors

Classification of Motors
Electric Motors

Alternating Current Direct Current (DC)


(AC) Motors Motors

Synchronous Induction Separately Self Excited


Excited

Single-Phase Three-Phase Series Compound Shunt

2 #
1. Apa itu motor Arus
Searah [DC] ?
Salah satu jenis mesin listrik yang
mengkonversi energi listrik (sumber
DC) menjadi energi mekanik (putaran
rotor)
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik

Motor DC memerlukan suplai listrik arus searah pd


lilitan eksitasi medan magnit & jangkar untuk diubah
menjadi energi mekanik (rotor)
#
2. Konstruksi MOTOR DC
Bagian-bagian pada Motor DC terbagi menjadi:
 Stator (Bagian yang Diam)

 Rotor (Bagian yang Berputar)

#
2. Konstruksi MOTOR DC

#
• Stator (kumparan kutub medan magnit)
- Bagian yang diam
- Berfungsi sebagai penghasil medan magnet utama
pada motor DC
- Dicatu/suplai sumber tegangan DC

• Rotor (kumparan jangkar)


- Bagian yang berputar
- Berfungsi sebagai kumparan yang “menangkap”
tegangan induksi yang timbul akibat medan magnet
utama
- Dicatu/suplai sumber listrik DC

#
• Komutator
- Kumpulan segmen tembaga yang tiap-tiap ujungnya
disambungkan dengan ujung belitan rotor
- Berfungsi menyearahkan putaran rotor sebesar 3600

• Brush
- Komutator dengan brush untuk meneruskan arus dari
terminal input ke rotor
- Harus diganti secara berkala

#
3. Prinsip Kerja Motor DC
• Stator dicatu/suplai sumber listrik arus
searah (DC), arus yang mengalir pada stator
menimbulkan medan magnet utama
• Rotor disuplai sumber listrik DC, medan
magnit akibat arus yg mengalir pada rotor
berinteraksi dgn medan kutub magnet utama
(stator), menghasilkan gaya gerak mekanik
(ggm) (Gaya Lorenz F = B.I.L)
• Karena gaya Lorentz yang terjadi pada rotor
berada pada jarak tertentu dari poros rotor,
maka akan timbul torsi putar yang dapat
menggerakkan/memutar rotor #
4. Jenis-jenis Motor DC

Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya,


motor arus searah (DC) dibedakan menjadi:
Motor arus searah penguat TERPISAH
Motor arus searah dengan penguat SENDIRI

#
Motor Arus Searah penguat
TERPISAH
Motor yang arus penguat magnetnya diperoleh
dari sumber arus searah di luar motor tersebut.

#
Motor arus searah dengan penguat
SENDIRI
Motor yang arus penguat magnetnya diperoleh
dari motor itu sendiri.
Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet
terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:
Motor Shunt
Motor Seri
Motor Kompon #
Motor Shunt
Motor yang lilitan medannya
dihubungkan
paralel dengan jangkar

#
Motor Seri
Motor yang lilitan medan
magnit nya
dihubungkan seri
dengan jangkar/angker

#
Motor Kompon
Motor yang mempunyai sifat seperti motor seri
dan shunt, kompon panjang/pendek tergantung
konfigurasi rangkaian kedua jenis lilitan
(kumparan seri atau shunt)

#
Motor Kompon
Panjang/Pendek

Pada motor kompon mempunyai 2 lilitan medan yg


dihubungkan kombinasi seri dan parallel dengan
angker/jangkar.
Bila motor seri diberi tambahan penguat shunt
disebut motor kompon panjang atau
Long Compounded (Cumulatively)
Dan bila motor shunt diberi tambahan penguat seri
disebut motor kompon pendek atau
Short Compounded (Differentially) #
Motor Kompon Panjang
Motor Kompon Pendek

#
Kecepatan Motor DC
Dengan menganalisa rangkaian jangkar menggunakan analisa mesh
diperoleh persamaan untuk menentukan kecepatan:
Vt = Ea + Ia Ra ; dimana Ea = c.n.Ф Ф (If)

Persamaan Putaran n [rpm] :

n = Ea/kФ = Vt/(If)

Ini menunjukkan bahwa kecepatan sebanding dengan ggl lawan dan


berbanding terbalik dengan fluks magnit atau arus eksitasi(penguat)
medan

Sedangkan persamaan torsi :

Persamaan Torsi : T = k. If . Ia
Keterangan :
n = kecepatan putar rotor
T = torsi
c = k = konstanta
Ra = resistansi jangkar
Vt = tegangan jepit motor #
Ia = arus jangkar
Ф = fluks magnet
Untuk motor DC SERI

Bila N1 = kecepatan
Ia1 = arus jangkar dalam kasus pertama
 = fluksi per kutub
1

dan N2 = kecepatan
Ia2 = arus jangkar dalam kasus kedua
 2 = fluksi per kutub

Maka dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh

N 2 Eb 2 1
 x
n /n = Ish /Ish
1 2 1 2
N1 Eb1 2 Utk : V1/V2 tetap
sebelum mencapai kejenuhan inti magnetik, persamaan di atas dapat
ditulis sebagai berikut Persamaan Torsi :
N 2 Eb 2 I a1
  I a maka 
n /n
1 2 /V
= V1 2
x
N1 Eb1 I a 2 T s a = k. I . I
#
I
Utk f1 = If2 tetap
Untuk motor Shunt
Dalam kasus yang sama seperti motor seri di atas,
penggunaan persamaan juga sama, yaitu

N 2 Eb 2 1 n /n = Ish /Ish
1 2 1 2
 x V1/V2 tetap
N1 Eb1 2 Utk :

N 2 Eb 2
Jika 2  1 , maka 
N1 Eb1
n /n1 2 /V
= V1 2

I
Utk f1 = If2 tetap

Dari persamaan di atas, terlihat bahwa semakin cepat putaran motor


Semakin besar ggl yang terinduksi.

Persamaan Torsi :
T = k. Ish . Ia
#
Motor DC penguat medan terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan disuplai dari sumber terpisah maka
disebut motor DC sumber daya terpisah/separately
excited.

Persamaan Torsi :
T = k. If . Ia #
Regulasi Kecepatan
Regulasi kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan/putaran
ketika motor beban penuh (full load) dibandingkan putaran saat motor
tanpa beban (no load) , dinyatakan dalam persen regulasi kecepatan .
N.L. speed - F.L speed
% regulasi kecepatan  x100
F.L speed
Torsi dan Kecepatan Motor DC
Telah dibuktikan dari analisa matematis di atas bahwa torsi motor
merupakan fungsi fluksi dan arus jangkar, tapi tidak bergantung pada
kecepatan. Dalam kenyataan, putaran bergantung pada torsi tapi
tidak sebaliknya.
V  I a Ra E
NK K b
 

Ta   I a T = k. If . Ia #
Motor DC berpenguatan sendiri: motor seri

Dalam motor seri, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan


secara seri dengan kumparan jangkar (A) seperti ditunjukkan dalam
gambar 10. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus jangkar.
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International
Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002): Kecepatan dibatasi pada
5000 RPM

Harus dihindarkan menjalankan


motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa
terkendali.

Motor-motor seri cocok untuk


penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist
#
Motor DC penguat medan sendiri/ Self Excited: motor shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan
dalam gambar berikut. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

#
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan kumparan jangkar (A) seperti yang
ditunjukkan dalam gambar berikut, sehingga, motor kompon memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.

Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase kumparan


medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Motor kompon digunakan ketika


diperlukan kecepatan yang cenderung
konstan dengan beban tak beraturan,
misalnya mesin cetak, mesin potong
dan mesin torak.
#
Starting motor DC
Starting motor DC adalah proses yang KRUSIAL
karena dilakukan saat motor baru mulai dijalankan
(diam jadi berputar). Saat diam (mulai berjalan)
tegangan (Ea) jangkar NOL.

Akibatnya, arus pada jangkar akan naik dengan


drastis ( Istart = 3 s/d 5 x Inormal) hingga dapat merusak
konduktor & isolator rotor/jangkar

Oleh karena itu perlu Cara/Metoda Starting yang


baik & benar #
Cara/Metoda Starting
• Mengatur besar tahanan rangkaian jangkar,
semakin besar maka arus starting akan
semakin kecil
• Caranya memasang resistor
starting/tahanan muka (rheostat) yg diserie
dgn rangkaian jangkar.
Resistor starting diatur mulai dgn nilai
resistansi yg besar, berangsur-angsur dibuat
kecil sampai NOL sehingga arus jangkar tidak
akan bernilai melewati batas normalnya
#
Starting Motor DC
• Saat motor DC distart, arus starting yang sangat
besar akan mengalir melalui rangkaian jangkar
yang dapat merusak kumparan jangkar
• Vt = Ea + Ia Ra ; dimana Ea = c.n.Ф n = 0 (diam)
Vt = Ia Ra, Ia = Vt / Ra Ra <<< Ia = Istart >>>
• Agar arus starting kecil ditambahkan tahanan
muka(rheostat) pada rangkaian jangkar Ra

#
How to Running
A. Pengaturan Putaran ; Torsi ; Arah Putaran

B. Pengaturan Beban : Pembebanan/pemasukan beban bisa :


* Langsung : Kapasitas Beban Total Kecil
* Bertahap : Kapasitas Beban Total Besar

C. Pengaturan Daya :
Pertambahan/Penurunan Beban diatasi dengan Penaikan/Penurunan

Arus masukan (Iinput) pada motor

#
How to Running

Pengaturan Kecepatan/Putaran n [rpm] :

n ∞ Ea/kФ ∞ Vt/(If)

Dapat dgn mengatur tegangan jangkar (Ea) atau tegangan input (Vt) dgn
arus eksitasi medan (If) konstan
Atau dapat dgn mengatur arus eksitasi medan (If) dgn tegangan jangkar
(Ea) atau tegangan input (Vt) konstan, cara ini yg lebih banyak
dipakai #
How to Running
Pengaturan Torsi :

T ∞ k. If . Ia
Dapat dgn mengatur Arus jangkar (Ia) dan atau
arus eksitasi medan (If) dgn tegangan input (Vt) konstan

T I I
∞ k. sh . a (motor Shunt)

T ∞ k. Is . Ia ∞ k. I2 (motor Serie)
#
How to Running

Pengaturan Arah Putaran :

Dapat dgn mengatur arah (membalikan) arus pada jangkar (Ea)

atau
dgn mengatur arah (membalikan) arus pada eksitasi medan (If) cara ini yg
lebih banyak dipakai

Bukan membalik POLARITAS Tegangan Masuk (input)


#
How to Stoping
Yang termasuk dengan Stoping motor adalah :

• Pengereman/breaking
• Penghentian/stopping

• Menghengtikan motor, cara yang paling baik juga


dengan pengurangan arus suplai secara bertahap
.
• Tujuannya bertahap adalah agar tidak terjadi
penurunan arus atau tegangan secara mendadak
atau drastis, terutama motor kapasitas dgn beban
besar, yang bisa merusak dari komponen-
komponen motor itu sendiri #
How to Stoping PENGEREMAN

Yang termasuk dengan Pengereman motor adalah :

• Penurunan Kecepatan (lihat pengaturan kecepatan)

I
n ∞ Ea/kФ ∞ Vt/( f) Pengaturan arus eksitasi kutub

If atau Ish atau Is


• Pengereman Regeneratif
Menurunkan kecepatan motor, dgn metoda mengubah
fungsi motor menjadi prisip kerja generator
Caranya dengan melepas atau menghilangkan suplai
listrik motor, kemudian terminal input dari motor
tersebut dihubungkan ke rangkaian beban listrik
#
How to Stoping PENGHENTIAN

• Menghilangkan sumber suplai listrik input


motor
Apabila sumber suplai listrik dihilangkan maka
arus jangkar NOL, akibatnya gaya Lorentz
akan hilang, motor akan berhenti
• Plugging (radical stoping)
Plugging adalah teknik pemberhentian motor
secara radikal dengan cara mengubah arah arus
pada lilitan eksitasi/kutub yg membuat polaritas
kutub medan magnit berubah dan akibatnya akan
mengubah arah putaran motor, bersamaan dng itu
listrik input dihilangkan. Motor berhenti
mendadak, ini cara darurat
#
Losses Motor DC
• Rugi-Rugi Tembaga
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam
belitan jangkar dan belitan medan magnet. Rugi tembaga akan
diubah menjadi panas dalam kawat jangkar maupun kawat
penguat magnet. Rugi tembaga dari belitan dibagi atas:

Rugi tembaga lilitan pada jangkar → 2a


I Ra Watt
Rugi tembaga lilitan medan terdiri dari:
Ish2 · Rsh Watt → Motor Shunt/ Motor Kompound
Is2 · Rs Watt → Motor Seri/ Motor Kompound #
• Rugi-Rugi Inti Besi
- Rugi Histerisis
Ph = Kh f(Bmax) Watt
- Arus Pusar (Eddy Current)
Inti pada stator dan inti pada jangkar motor terdiri dari
tumpukan pelat tipis dari bahan ferromagnetis. Tujuan
dari pemilihan plat tipis adalah untuk menekan rugi-rugi
arus Eddy yang terjadi pada motor DC.
Pe = Ke · Bmax2 · f2 Watt
• Rugi Mekanis
Rugi mekanis yang terjadi pada motor disebabkan oleh
adanya gesekan dan hambatan angin, seperti pada
bagian poros motor.
#
Efisiensi Motor DC
Efisiensi motor DC tergantung pada beberapa faktor
seperti berikut :

• Disain (Kekuatan dan tipe magnet, Air-Gap,


Resistansi lilitan (stator&rotor), kualitas bahan
stator dan rotor
• Rugi-rugi (mekanik & elektrik)
• Usia
• Kondisi operasi/pembebanan
• Suhu
• Beban
• Perawatan & Perbaikan (rewinding) #
Efisiensi Motor DC
• Daya Keluaran [mekanik] Pout = Ea.Ia
• Daya Masukan [elektrik] Pin = Vt.I

• Effisiensi = Pout / Pin = Ea.Ia / Vt.I

#
#
Perawatan Motor DC
• Pemeriksaan motor secara teratur untuk
pemakaian bearings dan rumahnya dan untuk
kotoran/debu pada saluran ventilasi motor
• Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan
bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan
beban
• Pemberian pelumas secara teratur
• Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan
motor yang benar dan peralatan yang digerakkan
• Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran
kotak terminal dan pemasangannya benar
• Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga
agar saluran pendingin motor bersih #
Perawatan
• Pemberian pelumas
Pemberian pelumas dimaksudkan
untuk memperkecil gaya gesek
sehingga dapat meningkatkan efisiensi
• Pemeliharaan shaft/poros
Pengaturan shaft diperlukan untuk
menjaga agar posisi shaft tetap pada
tempatnya
#
Perawatan

• Pemeliharaan komutator dan brush


• Pembersihan permukaan Komutator dan
sikat/brush agar kontak-hubung antara
sikat/brush dan komutator tetap baik.
Disamping itu brush juga diganti secara
berkala karena apabila digunakan terus maka
brush dapat tergerus hingga dapat habis

• Pemeliharaan bearing, dll #


Aplikasi

• Aplikasi motor DC daya rendah


Motor DC berdaya rendah cocok dipakai pada peralatan
listrik rumah tangga, peralatan elktronika (audio-video
system), robotika
• Aplikasi motor DC daya besar
Motor DC berdaya besar cocok dipakai pada peralatan
listrik pertukangan/workshop, peralatan angkat,otomotiif
atal alat transportasi berbasis listrik DC (motor Serie)

#
Aplikasi Motor DC dalam
Industri
Aplikasi motor DC dalam industri
bergantung pada jenis motor DC yang
digunakan
 Motor DC shunt digunakan pada mesin bubut,
Drills, Boring Mills, pembentuk, dan Spinning
 Motor DC seri digunakan utk yg butuh TORSI
BESAR, seperti electric traction, electric car,
elevator, escalator, conveyor, kompresor udara
 Motor DC compound digunakan untuk
pekerjaan apa saja yang membutuhkan torsi
#
cukup besar dan kecepatan yang konstan
Electric Motor Starter DC

#
Aplikasi Motor DC dalam Industri

#
Aplikasi Motor DC dalam
Industri

#
Aplikasi Motor DC dalam Industri

#
Aplikasi Motor DC Serie Electric Train

#
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai