Anda di halaman 1dari 22

[tutup]

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan


Telegram

Toyota Kijang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan


masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat
untuk menghapus templat pesan ini)
Subjek artikel ini tidak memenuhi kriteria kelayakan umum maupun kebijakan
kelayakan Wikipedia lainnya: Tokoh, Organisasi, atau Web. Anda dapat membantu
mengembangkan artikel ini agar memenuhi unsur kelayakan. Cara yang paling tepat
adalah mencari dan mencantumkan referensi dari sumber-sumber dari pihak ketiga.
Apabila dalam dua minggu artikel ini belum memenuhi kelayakan, Anda dapat
mengalihkan, menggabungkan, atau memberikan {{subst:tak layak}}, sesuai
dengan Wikipedia:Kebijakan penghapusan.
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah
memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang
terpercaya.
(September 2016)
Artikel ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. Bantulah
memperbaiki artikel ini dengan menghapus konten yang dianggap sebagai spam dan
pranala luar yang tidak sesuai, dan tambahkan konten ensiklopedis yang ditulis dari
sudut pandang netral dan sesuai dengan kebijakan Wikipedia.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Untuk kegunaan lain dari Kijang, lihat Kijang (disambiguasi).
Toyota Kijang

Toyota Astra Motor, Indonesia


Produsen
Kuozui Motors, Taiwan
Innova/Revo/Tamaraw (Filipina)
Zace (di Taiwan dan Vietnam)
Juga disebut Innova/Unser (di Malaysia)
Qualis/Innova (di India)
Stallion/Condor (di Afrika)
Venture
Kijang Innova (di Indonesia)
Masa produksi 1977-sekarang
Manual 4 percepatan
Manual 5 percepatan
Transmisi
Otomatis 4 percepatan
Otomatis 6 percepatan

Toyota Kijang (Kerjasama Indonesia Jepang) awalnya adalah model kendaraan niaga yang
kemudian bertransformasi menjadi mobil keluarga buatan Toyota, dan merupakan kendaraan
paling populer untuk kelas minibus di Indonesia. Toyota Kijang hadir di Indonesia sejak
tahun 1977 dan saat ini merupakan salah satu model Toyota yang sukses secara komersial
sampai sekarang. Sehingga berbagai varian dan generasi mobil ini dapat ditemukan dengan
mudah di seluruh pelosok Indonesia.

Kesuksesan Toyota Kijang telah berdampak dengan munculnya mobil-mobil sejenis yang
meniru konsep dari Toyota Kijang (terutama dari segi nama hewan), misalnya Isuzu Panther
dan Mitsubishi Kuda serta Daihatsu Zebra. Selain di Indonesia, sebelum hadirnya generasi
"Innova", Toyota Kijang juga dijual di Malaysia dengan nama "Unser", Filipina (Toyota
Tamarraw/Revo), Taiwan (Toyota Zace surf), Vietnam (Toyota Zace), India (Qualis) dan
Afrika Selatan (Toyota Condor Hi-Roof)

Daftar isi
1 Generasi I (1975-1981)
o 1.1 Sejarah Produksi
o 1.2 Unit Produksi
o 1.3 Konsep Produksi
2 Generasi II (1981-1986)
o 2.1 Sejarah Produksi
o 2.2 Konsep Produksi
3 Generasi III (1986-1996)
o 3.1 Toyota Kijang Soeharto Series
4 Generasi IV (1997-2004)
5 Generasi V (2004-2015)
o 5.1 Konsep Produksi
o 5.2 Penyempurnaan Produksi
6 Generasi VI (2015-sekarang)
o 6.1 Fitur
6.1.1 Mesin
6.1.2 Sistem Alarm
6.1.3 SRS Airbag dan Seatbelt with Force Limiter
6.1.4 Vehicle Stability Control
6.1.5 Hill Assist Control
6.1.6 Single Belt
6.1.7 Telescopic Steering Wheel
6.1.8 Pedal Gas Elektronik
6.1.9 Ultrasonic Parking Sensor
6.1.10 Corner Sensor
6.1.11 Shark Fin Antenna
7 Total penjualan
8 Ekspor
9 Lihat pula
10 Pranala luar

Generasi I (1975-1981)
Generasi Pertama
Produsen Toyota
Masa produksi 1975-1981
Model untuk tahun 1977-1981
Perakitan Jakarta, Indonesia
Bentuk kerangka Pikap 2 pintu
Mesin 1.2 L (1,166 cc) 3K bensin
Transmisi transmisi manual 4 percepatan

Sejarah Produksi

Peluncuran perdana dari Toyota Kijang generasi pertama adalah pada tahun 1975, dalam
acara Pekan Raya Jakarta 1975, dengan disaksikan oleh Presiden RI, Soeharto, dan Gubernur
DKI Jakarta, Ali Sadikin, di mana saat itu terdapat keraguan dari para perancangnya, tentang
apakah Toyota Kijang dapat diterima oleh pasar Indonesia. Keraguan tersebut disebabkan
karena Mitsubishi Colt merupakan jenis kendaraan yang mendominasi pasar mobil minibus
pada saat itu. Generasi pertama Toyota Kijang menerapkan konsep pick up dengan bentuk
kotak mendasar. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena tutup kap mesinnya yang
dapat dibuka sampai ke samping. Kijang generasi perdana ini diproduksi dari bulan Juni 1977
hingga Juni 1981.

Unit Produksi

Pada tahun pertama peluncurannya (1977), total produksi Kijang generasi pertama hanya
berjumlah 1.168 unit. Tiga tahun berikutnya, 1978, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit.
Jumlah produksi Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kehadiran Kijang sebagai
kendaraan multifungsi atau serbaguna yang mudah perawatannya membuat permintaan terus
meningkat. Toyota Kijang lahir sebagai kendaraan dengan konsep Basic Utility Vehicle.
Cocok sebagai kendaraan dengan konsep serba guna dan mudah untuk dirawat. Sejalan
dengan peraturan pemerintah Indonesia untuk menerapkan konsep pembangunan ekonomi
melalui pengembangan motorisasi dan otomotif di Indonesia, khususnya melalui konsep
Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS).

Konsep Produksi

Mobil dengan kode produksi KF10 ini nyaris berbentuk mirip dengan kotak buah yang
ditempeli dengan 4 buah roda dan jendela yang ditutupi dengan kain terpal pada sisi-sisi
pinggirnya. Kijang Generasi I ini dikenal masyarakat sebagai Kijang Buaya karena model
buka-tutup kap mesin depan pada hidung mobil (bonnet) yang mirip dengan mulut buaya
apabila kap mesin depan sedang dibuka. Rancangan awal kendaraan ini sangatlah sederhana.
Kijang ini memiliki pintu yang seolah-olah ditempelkan begitu saja dengan badannya dengan
engsel pintu yang mirip engsel pintu rumah yang berbunyi mendecit bila dibuka.Terlebih lagi
pada saat itu, pintu mobil tidak dilengkapi kunci maupun alarm sebagai sistem keamanannya
meski pada generasi selanjutnya yang sudah dimodifikasi, dilengkapi dengan kunci pintu
serta engkol pintu yang masih mirip pintu rumah serta kaca pada pintu mobil.

Posisi pengemudi pada kijang ini terletak terlalu ketengah dengan tongkat perseneling untuk
transmisi mesin yang sulit dijangkau. Mesin yang digunakan menggunakan mesin Toyota
Corolla pada zamannya dengan tipe 3K berkapasitas 1200 cc dengan transmisi 4 percepatan.
Selain keluar dengan tipe mobil bak terbuka (pick up), mobil kijang ini dimodifikasi menjadi
mobil penumpang terutama dilakukan oleh perusahaan perusahaan karoseri mobil seperti
halnya mobil mobil niaga pada masa itu di mana rancangan bodi tidak ditangani pabriknya
langsung. Sebagai contoh, mobil ini digunakan sebagai mobil penumpang angkutan umum di
kota Balikpapan pada tahun 1980 - 1985.

Generasi II (1981-1986)
Generasi Kedua

Produsen Toyota
Juga disebut Toyota KF20
Masa produksi 1981-1986
Model untuk tahun1981-1986
Perakitan Jakarta, Indonesia
Pikap 2 pintu
Bentuk kerangka
MPV 4 atau 5 pintu
1.3 L (1,290 cc) I4 4K bensin
Mesin 1.5 L (1,486 cc) I4 5K bensin (1985-
1986)
Transmisi Transmisi manual 4 percepatan
Model sebelumnya Toyota KF10
Kijang KF20 Pick Up

Toyota Kijang generasi II mulai dijual pada bulan Juni 1981. Bentuk model ini tidak terlalu
berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki beberapa perubahan
yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.300 cc (naik 100
cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi hingga 1.500 cc (naik 200 cc).

Sejarah Produksi

Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya masih ada
kesamaan dengan Kijang Buaya. Lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan
gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA pada bagian depan. Garis pada bonnet juga
masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga
bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.

Konsep Produksi

Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Doyok (sebutan yang diambil dari sebuah
serial kartun bertokoh Doyok pada harian Pos Kota) sehingga dikenal juga sebagai Kijang
Doyok. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan engsel tidak lagi mirip engsel pintu
rumah dan dilengkapi kunci pada tahun 1982. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc,
transmisi masih 4 percepatan. Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian
depan dan per daun under axle (di bawah gardan) pada bagian belakang mobil.

Perjalanan mobil ini juga diiringi perkembangan baru seperti halnya disempurnakannya
transmisi dan diferential sekaligus menambah booster rem pada tahun 1983. Toyota juga
dikenal dalam perencanaan produknya sampai 5 tahun berikutnya yang dapat dilihat melalui
pengembangan mobil ini. Pada tahun 1984 mengadakan perubahan pada gril dan bumper,
termasuk pemakaian lampu kotak. Lampu sein yang pada produksi awal masih terletak di
bumper depan, kini naik ke grill mengapit tulisan TOYOTA .

Sampai tahun 1983, permintaan mobil ini tetap tinggi, sampai akhirnya Toyota melakukan
perubahan pada mesin yang kemudian memakai tipe 5K dengan kapasitas 1500 cc namun irit
dalam pemakaian.

Pada generasi inilah, muncul dua tipe minibus yang dikerjakan oleh perusahaan karoseri yang
ditunjuk Astra, yaitu :
Family : minibus 3 pintu (2 di depan dan 1 di samping kiri) dengan imbuhan "bagasi"
di bagian belakang yang sejatinya sebuah bukaan pada tempat plat nomor. Pada tipe
ini, semua kursi menghadap ke depan, dan dapat memuat 7 penumpang.
Commando : minibus 4 pintu (dengan pintu paling belakang tipe ambulan yang
terbagi dua membuka ke kedua sisi), dengan kursi paling belakang saling berhadapan.
Dapat memuat 8 penumpang. Tipe ini berlanjut sampai ke generasi III.

Generasi III (1986-1996)


Generasi Ketiga

Produsen Toyota
Masa produksi November 1986-Desember 1996
Model untuk
1987-1996
tahun
Perakitan Jakarta, Indonesia
Kelas MPV
Pikap 2 pintu
Bentuk kerangka
MPV 4 atau 5 pintu
1.5 L (1,486 cc) I4 5K bensin (1986-
1996)
Mesin
1.8 L (1,781 cc) I4 7K bensin (1996-
1997)
Manual 5 percepatan
Transmisi
Otomatis 4 percepatan
Jarak sumbu roda 2.500 mm (98,4 in)[1]
Panjang 4.425 mm (174,2 in) [1]
Lebar 1.620 mm (63,8 in) [1]
Tinggi 1.880 mm (74,0 in) [1]
Berat kosong 1.470 kg (3.241 lb) [1]
Kijang KF50 Pick Up

Toyota Kijang SSX (KF42)

Toyota Kijang 1.8 Grand Extra (KF52)

Pada akhir tahun 1986, model Toyota Kijang generasi III dilempar ke pasaran. Kijang
generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern.
Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak lagi
diproduksi.

Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan
penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai
kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi
menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Di zaman/masa ini, bisa
dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum
banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta
puncak dominasi Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus
tanpa bonnet lainnya seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra di mana Kijang menjadi
pilihan kuat konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni
tipe Super Kijang dan Grand Extra dengan memiliki life cycle cukup panjang (lebih dari satu
dekade) dibandingkan generasi sebelumnya.
Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang
kaku mirip kotak sabun. Teknologi full pressed body diperkenalkan untuk menekan
penggunaan dempul dalam proses pembuatannya hingga 25 kg dempul per mobil. Mesin
pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power)
yang lebih tinggi yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan,
dan 4 percepatan, yang sebelumnya hanya memakai 4 percepatan.

Pada generasi ketiga ini, Toyota Kijang memiliki varian yang cukup luas. Varian
Commando, dan Ranger. varian Commando sebagai ciri Toyota kijang ini memiliki '4
pintu' dengan plihan :

Commando LSX (Kf50 : 5 speed, Rem cakram depan).


Commando SSX (KF40 : 5 speed, Rem cakram depan).
Commando LX (KF50 : 4 speed).
Commando SX (KF40 : 4 speed).

Ada pula Varian "Ranger" yang memiliki ciri memiliki '3 pintu' dengan kode sasis 'KF40',
dan memiliki sistem percepatan 5speed (SSX), serta menggunakan sistem penghenti laju rem
cakram pada bagian depan. Varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi
hanya selama 3 tahun, antara 1987 sampai 1990 .

Peluncuran logo baru Toyota pada November 1989, yang menjadi ciri khas mobil Toyota
sampai saat ini. Selanjutnya pada tahun 1991, Super Kijang mengalami perubahan pada
sistem kemudi 'Rack & pinion' agar sistem kemudi lebih ringan, dan penyempurnaan pada
Axle 3 kople untuk mengurangi getaran. Serta penambahan power steering. Super Kijang
tersedia sampai Juni 1993.

Setelah Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai
Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode
las titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul. Pada masa
ini terjadi perubahan letak tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang
menjadi di tengah samping kiri, sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah
samping kiri dipindah menjadi di bawah bemper belakang.

Sementara untuk versi Deluxe (Toyota Kijang G) terdapat perubahan khususnya pada lampu
depan, grill, dan ditambahkan power steering pada kemudi yang meringankan pengemudi.
versi Grand Extra (sebagai Varian Tertinggi) memiliki ciri penamaan LGX (Long Grand
Xtra) SGX (Short Grand Xtra) terdapat penambahan tachometer, penambahan fender, Power
Window, Alloy Wheel bermerek Enkei, dan AC double blower.

Pada bulan April 1995 terdapat penambahan variasi mesin yaitu tipe 7K berkapasitas 1800 cc
(naik 300 cc) yang lebih bertenaga, serta diberhentikan produksinya varian mesin 5k pada
tahun yang sama juga.

Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak rentang varian seperti :
LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek), khusus LX, SX
(Kijang Standar) dan pick up transmisi menggunakan 4 percepatan dan menggunakan
dashboard konvensional ala Super Kijang, serta penghenti laju rem tromol.
Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover
(berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover, Inggris),
Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan
menggunakan sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang
lebih tinggi dibanding Kijang biasanya.

Sampai saat ini, Toyota Kijang ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di
pasaran mobil di Indonesia dan masih dihargai mahal.

Toyota Kijang Soeharto Series

Pada menjelang akhir-akhir Toyota Kijang ketiga, kira-kira tahun 1995-1996, varian Toyota
Kijang Soeharto Series diluncurkan dalam rangka memperingati 50 Tahun Kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus 1995. Bentuknya masih sama dengan varian Grand Extra. Hanya yang
membedakan dengan seri reguler adalah seri ini adalah seri pertama Toyota Kijang yang
menggunakan transmisi otomatis 4 percepatan. Varian ini juga dikembangkan untuk
merayakan 75 Tahun Pak Harto (1921-1996) dengan nama Toyota Kijang Soeharto Series
II. Penamaan seri Soeharto ini dikarenakan Soeharto juga ikut andil dalam meluncurkan
Toyota Kijang pada tahun 1975. Harganya bahkan lebih mahal dari seri reguler, bahkan
mencapai Rp 100 juta/unit. Walaupun permintaan akan seri ini cukup tinggi, tetapi saat ini
seri Toyota Kijang ini langka karena hanya diproduksi dari tahun 1995-1996. Dengan
diluncurkannya Toyota Kijang ini, makin mengukuhkan namanya menjadi kendaraan niaga
buatan rakyat Indonesia untuk masyarakat Indonesia.

Generasi IV (1997-2004)
Generasi keempat

Produsen Toyota
Januari 1997-Agustus 2004
Masa produksi
Januari 1997-Februari 2007 (Pickup)
Model untuk
1997-2004
tahun
Perakitan Jakarta, Indonesia
Model
Toyota Kijang Innova
berikutnya
Bentuk Pikap 2 pintu
kerangka MPV 4 atau 5 pintu
1.8 L (1,781 cc) I4 7K-C bensin OHV
Mesin
(tipe Krista, LGX, SGX, SGX, SSX 1997-
1999, tipe LX, SX 1997-2005, tipe Pickup
1997-2007)
1.8 L (1,781 cc) I4 7K-E bensin SOHC
(tipe Krista 2000-2002, tipe LGX, LSX,
SGX, SSX 2000-2005)
2.0 L (1,998 cc) I4 1RZ-E bensin SOHC
(tipe Krista, LGX 2000-2005)
2.4 L (2,446 cc) I4 2L diesel (tipe Krista,
LGX, LSX, LX, Pickup 1997-2005, tipe
SGX 1997-2000, tipe SSX 1997-2002)
manual 5 percepatan
Transmisi
otomatis 4 percepatan

Toyota Kijang LGX 2000-2002 (facelift)

Toyota Kijang LSX (KF82)

Toyota Kijang LGX 2003 (facelift)

Setelah sebelas tahun bertahan dengan rancangan generasi ketiga, Kijang meluncurkan model
berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interiornya menjadi lebih aerodinamis pada
tahun 1997. Model ini akrab dipanggil "Kijang Kapsul". Total varian awalnya mencapai 18
model dengan pilihan sasis (panjang/pendek) dan mesin yang berbeda (bensin/diesel).

Mulai Kijang generasi keempat ini, dominasi Jepang semakin besar. Kalau sebelumnya
Toyota Astra Motor memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak menggunakan karoseri.
Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan mobil yang sesungguhnya. Desainnya
membulat seperti kapsul dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya.
Pada Kijang yang dikenal sebagai Kijang baru ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin
yakni Mesin bensin 1800cc (tipe 7K) seperti generasi sebelumnya dan Mesin diesel 2400cc
(tipe 2L) tanpa turbo milik Toyota HiAce yang membuat persaingan dengan Isuzu Panther
untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi pasaran Indonesia.

Pada Kijang versi tahun 1997 - 1999, mesin bensin masih menggunakan karburator, barulah
pada tahun 2000, tersedia mesin bensin dengan sistem injeksi elektronik, Electronic Fuel
Injection (EFI). Ada dua pilihan untuk mesin bensin EFI, yaitu 7K-E dengan kapasitas
1800cc bertenaga 80 hp dan 1RZ-E dengan kapasitas 2000 cc bertenaga 100 hp yang diambil
Dari Toyota Hilux. Meskipun mesin 1RZ-E secara teknologi lebih canggih jika dibandingkan
dengan mesin 7K-E, namun mesin bensin 2000cc ini kurang laku di pasaran Indonesia karena
konsumsi bahan bakarnya yang dinilai lebih boros dibandingkan dengan tipe 7K-E. Kijang
2000cc ini hanya terdapat pada tipe SGX, LGX, dan Krista. Untuk tipe LX, SX, dan pick-up
keluaran 1997 - 1999, masih menggunakan transmisi manual 4 percepatan, sedangkan model
lainnya menggunakan transmisi manual 5 percepatan.

Perubahan mesin ini dinamai New Kijang EFI dengan mengubah desain lampu menjadi
"lampu kristal" yang menghilangkan lampu kabut built-in yang terdapat pada tipe LGX/SGX
sebelumnya. Lampu model ini juga terdapat pada lampu belakang, desain bumper baru, dan
juga desain velg roda yang berbeda serta seatbelt (sabuk keselamatan) pada jok penumpang
bagian tengah (varian SSX/LSX dan SGX/LGX). Selebihnya hampir sama dengan
sebelumnya. Opsi velg alloy racing 15" bermerek Enkei tersedia untuk varian LSX dan SSX.
Facelift terakhir mengubah bentuk lampu depan, lampu belakang diberi hiasan ala Toyota
Land Cruiser, bumper desain baru, kelir interior baru, desain setir baru serta menghilangnya
varian Diesel tipe sasis pendek dan varian mesin 1800cc untuk tipe Krista.

Pada versi Kijang Kapsul selain terdapat varian SX, SSX, SGX (sasis pendek) LX, LSX,
LGX (sasis panjang) dan pick up, ada juga varian Krista (berbasis varian LGX) dengan
tambahan over fender, warna body two tone dan interior lebih mewah dari LGX/SGX serta
Rangga (berbasis varian SSX) dengan tambahan over fender, warna body two tone dan ban
serep ala jip yang dipasang menempel pada pintu belakang. Krista menggunakan sasis
panjang, sedangkan Rangga menggunakan sasis Pendek. Pada generasi ini tipe karoseri
Rover Ace (umumnya berbasis sasis pendek) dan Jantan Raider (umumnya berbasis sasis
panjang) juga masih diproduksi beberapa unit. Diproduksi juga Kijang dengan penggerak
empat roda (4x4) dengan basis LGX untuk pasar Afrika (Toyota Condor, 2000-2005). Model
ini mengadopsi fitur yang jauh lebih lengkap, bahkan airbag pengemudi dan AC climate
control pun telah tersedia. Mesinnya sama dengan pasar lain, namun khusus pasar Afrika
ditawarkan mesin diesel 3000cc 5L pada varian 4x4.

Pada generasi keempat inilah Kijang mulai diekspor ke manca negara dengan berbagai nama,
kecuali untuk Brunei Darussalam yang tetap menggunakan nama Kijang, yaitu Malaysia dan
Singapura (Toyota Unser), Filipina (Toyota Revo), Taiwan (Toyota Zace surf),Vietnam
(Toyota Zace) dan Afrika Selatan (Toyota Condor 4x4)
Setelah Toyota Kijang Kapsul Minibus digantikan oleh Toyota Kijang Innova pada tahun
2005, Toyota Kijang Kapsul Pickup 1.800cc masih diproduksi hingga tahun 2007, dan
Toyota Hilux Single Cabin 2.0 VVT-i diluncurkan sebagai penerus Toyota Kijang Kapsul
Pickup 1.800cc.

Generasi V (2004-2015)
Generasi kelima

Produsen Toyota
Masa produksi September 2004-Oktober 2015
Model untuk
2005-2015
tahun
Perakitan Jakarta, Indonesia
Bentuk kerangka MPV 5 pintu
Platform IMV
2.0 L (1,998 cc) I4 1TR-FE bensin
DOHC
2.7 L (2,694 cc) I4 2TR-FE bensin
Mesin
DOHC
2.5 L (2,494 cc) I4 2KD-FTV
turbodiesel
manual 5 percepatan
Transmisi
otomatis 4 percepatan
Toyota Fortuner
Mobil terkait
Toyota Hilux

Kijang Innova sebelum facelift (September 2004-Agustus 2008)


Kijang Innova facelift pertama (Agustus 2008-22 Juli 2011)

Kijang Innova facelift kedua (22 Juli 2011-19 Agustus 2013)

Kijang Innova facelift ketiga (19 Agustus 2013-23 November 2015)


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Toyota Innova

Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dipasarkan dengan nama "Kijang Innova".
Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama "Innova"
(tanpa "Kijang"). Model ini telah mengalami perubahan yang cukup drastis dibandingkan
dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang generasi pertama
adalah Basic Utility Vehicles atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang generasi V lebih
dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model fisiknya jauh lebih modern
dan futuristik, terutama di bagian depan kendaraan, di mana tidak lagi menonjolkan bentuk
lekukan tajam seperti pada model-model sebelumnya.

Konsep Produksi

Model ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada tahun 2004, yang dipasarkan dengan
konsep mobil keluarga jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini, dengan bentuk bodi
yang lebih aerodinamis beserta kenyamanan setaraf dengan sedan mewah. Posisi
pengendaraan lebih akurat, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang lebih user
friendly. Generasi ini menerapkan Mesin VVT-i 2000 cc dengan jenis 1TR-FE berkatup 16
DOHC dengan tenaga yang jauh lebih besar daripada Kijang bensin generasi sebelumnya,
yaitu sebesar 136 hp, sedangkan untuk varian dieselnya menerapkan mesin diesel 2500 cc
berkode 2KD-FTV dengan turbocharger dan sistem penyaring solar Common Rail Direct
Injection,memiliki tenaga sebesar 102 hp, menggantikan jenis K/RZ Dan L pada generasi
sebelumnya. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan
merupakan penerapan dari teknologi pedal gas tanpa kabel atau Throttle Control System-
Inteligent dan dilengkapi oleh mesin membujur dengan penggerak roda belakang (Rear
Wheel System).

Penyempurnaan Produksi

Menggunakan Suspensi Independen Double Wishbone dengan per keong pada bagian depan
(Coil Spring) dan 4-link Lateral Rod Rigid Axle pada bagian belakangnya, Kijang generasi ini
dapat meredam guncangan lebih nyaman. Chasis masih menggunakan Ladder Bar namun
beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian badan mobil sehingga
Body Roll dan tingkat Pitching semakin kecil atau sudut geometri suspensi lebih handal
ketimbang kijang generasi sebelumnya karena titik jatuh suspensi yang lebih akurat
berbanding antara panjang dan lebar mobil.

Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. Pengendara dapat lebih akurat mengarahkan
kemudi disetiap tikungan. Stabilitas arah kemudi lebih handal karena menggunakan model
Rack-and-Pinion dengan Engine Speed Sensing Power Steering sehingga mobil mudah
dikendalikan dalam kecepatan 120 km/jam pada tikungan S maupun belokan memutar 270
derajat sekalipun. Kijang generasi ini mengusung dua jenis transmisi, baik yang
menggunakan transmisi otomatis maupun transmisi manual. Beberapa teknologi pada Kijang
Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya menurut klaim Toyota Astra Motor
adalah:

Mesin dengan VVT-i

VVT-i atau Variable Valve Timing Intelligent berupa controller yang dipasang dibagian
chamshaft intake yang bertugas untuk mengatur Timing Chamshaft Intake dan menyesuaikan
terhadap perubahan kondisi mesin. Berbagai sensor mesin lainnya (suhu, rem, gas, dan lain-
lain) bertugas memberikan informasi kepada ECU (Engine Control unit) agar dapat
melakukan pengukuran konsumsi jumlah bahan bakar dengan udara yang diperlukan Injector
dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari proses tersebut. Dengan penerapan metode ini,
dapat menghasilkan proses pembakaran yang relatif lebih efisien. Kondisi tersebut
dimungkinkan karena proses konsumsi bahan bakar dikerjakan dengan lebih sempurna,
sesuai dengan kebutuhan mesin, dan pada akhirnya menghasilkan sisa emisi gas buang yang
lebih rendah.

Mesin Diesel D4D

D4D atau juga disebut Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection . Mesin ini
menggunakan sistem injeksi Commonrail di mana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa
bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan kualitas
bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan
pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem commonrail akan mengatur laju tekanan bakan
bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun waktu penyemprotan bahan bakar.
Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14 mm. Pada
mesin ini terdapat ECU 32 bit yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin
ini adalah akselerasi & performa yang optimal, beserta tingkat getaran & suara mesin yang
lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang
lebih rendah.

Anti Maling

Mobil ini dilengkapi dengan Theft Deterrent System yang biasa disebut Engine Immobilizer
System. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ID kunci tidak sesuai dengan yang
terdapat di ECU. Sistem ini menggunakan Chip Transponder pada setiap anak kuncinya. Di
mana coil yang dipasang pada setiap rumah kunci, amplifier dan Transfonder Key ECU, akan
menolak menyalakan mesin apabila kode ID yang didapatkan tidak sesuai dengan kode ID
yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh apabila mobil dipaksa untuk dibuka dengan
kunci palsu atau kunci T.

Single Belt

Penggunaan Single Belt mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah komponen
dan beban kerja mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering dan altenator) pada
generasi sebelumnya.

Pedal Gas Elektronik

Sistem pedal gas (Electronics Throtle Control System ETCS-i) membuat generasi ini
dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerak mekanik menjadi sinyal
elektrik untuk dikirim ke ECU, di mana ECU akan menghitung setiap pembukaan throttle
valve lewat motor penggeraknya yang terletak di throttle body agar lebih optimal untuk setiap
kondisi jalan.

Bila terjadi malafungsi pada salah satu sensor, ECU akan memerintahkan throttle body
bekerja pada mode limp (minimal) agar mobil tetap bisa dijalankan.

Sensor Ultrasonic

Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir, sensor ini terletakkan pada
bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara apabila mendekati
benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi antara 2282 cm.

Generasi VI (2015-sekarang)
Generasi keenam
Produsen Toyota
Juga disebut Toyota All New Kijang
Masa produksi Oktober 2015-sekarang
Model untuk
2016-sekarang
tahun
Jakarta, Indonesia
Perakitan
Karawang, Indonesia
Kelas Compact MPV
Bentuk kerangka MPV 5 pintu
Platform IMV
2.0 L (1,998 cc) I4 1TR-FE Dual VVT-
I bensin DOHC
Mesin
2.4 L (2,394cc) I4 2GD-FTV
turbodiesel
manual 5 percepatan
Transmisi
otomatis 6 percepatan
Toyota Fortuner
Mobil terkait
Toyota Hilux

Tampak belakang Toyota Kijang Innova generasi kedua


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Toyota Innova

All New Kijang diluncurkan pada tanggal 23 November 2015 di Hotel Fairmount, Jakarta.
Kijang generasi keenam ini dipasarkan dengan 3 varian utama, yaitu G sebagai varian paling
murah, V sebagai varian menengah, dan Q sebagai varian tertinggi. Ketiga varian tersebut
memiliki 2 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 2.000cc berkode 1TR-FE dengan teknologi
Dual VVT-i dan mesin diesel 2.400cc berkode 2GD-FTV dengan intercooler dan VNT.

Fitur

Mesin

Mesin dengan 1TR-FE Dual VVT-i


Mesin dengan 2GD-FTV Turbodiesel

Sistem Alarm

Mobil ini dilengkapi dengan Theft Different System yang biasa disebut Engine Immobilizer
System [Type V & Q]. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ID kunci tidak sesuai
dengan yang terdapat di ECU. Sistem ini menggunakan Chip Transponder pada setiap anak
kuncinya. Di mana coil yang dipasang pada setiap rumah kunci, amplifier dan Transfonder
Key ECU, akan menolak menyalakan mesin apabila kode ID yang didapatkan tidak sesuai
dengan kode ID yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh apabila mobil dipaksa untuk
dibuka dengan kunci palsu atau kunci T.

SRS Airbag dan Seatbelt with Force Limiter

ABS

ABS Adalah antilock braking system, mencegah roda mengunci saat pengereman, bahkan
pada pengereman ekstrem sekalipun.

EBD

EBD Adalah Electronic braking distribution. Dimana perangkat komputer akan membagi
beban pengereman yang bervariasi tergantung kebutuhan tiap roda.

Vehicle Stability Control

Teknologi komputer yang membantu untuk menstabilkan kendali mobil jika terjadi
understeer atau oversteer dengan cara mengerem roda secara individual hingga mobil dapat
dikendalikan.

Hill Assist Control

Teknologi yang menahan mobil di jalan menanjak selama beberapa detik, sembari kaki
pengemudi berpindah dari pedal rem ke pedal gas.

Single Belt

Penggunaan Single Belt mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah komponen
dan beban kerja mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering dan altenator) pada
generasi sebelumnya.

Telescopic Steering Wheel


Pengaturan setir yang bisa diatur jauh-dekatnya sesuai postur badan pengemudi.

Pedal Gas Elektronik

Sistem pedal gas (Electronics Throtle Control System ETCS-i) membuat generasi ini
dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerak mekanik menjadi sinyal
elektrik untuk dikirim ke ECU, di mana ECU akan menghitung setiap pembukaan throttle
valve lewat motor penggeraknya yang terletak di throttle body agar lebih optimal untuk setiap
kondisi jalan.

Bila terjadi malafungsi pada salah satu sensor, ECU akan memerintahkan throttle body
bekerja pada mode limp (minimal) agar mobil tetap bisa dijalankan.

Ultrasonic Parking Sensor

Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir ditempat , sensor ini
terletakkan pada bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara
apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi
antara 2282 cm. pada

Corner Sensor

Shark Fin Antenna

Antenna radio yang terpasang di atap mobil yang berbentuk seperti sirip hiu untuk membantu
aerodinamika.

Total penjualan
Generasi I: 26.806 unit
Generasi II: 84.068 unit
Generasi III: 509.687 unit
Generasi IV: 429.674 unit

Ekspor
Kijang Generasi IV yang diluncurkan pada tahun 1997 diekspor secara utuh (completely
built-up/CBU) ke Brunei Darussalam, Pasifik Selatan, Papua Nugini, dan Timor Timur, serta
secara terurai (completely knocked-down/CKD) ke Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, dan
Taiwan. Nama-nama Kijang versi ini di luar negeri: Unser (Malaysia & Singapura), Zace
(Taiwan), Tamaraw Revo (Filipina), Qualis (India), dan Condor di Afrika Selatan.

Mesin dan Kijang CKD tersebut diekspor ke Filipina dan Vietnam. Mesin Kijang 7K CKD
diekspor ke Jepang dan blok silinder 5K diekspor ke Jepang. Total nilai ekspor Toyota
Kijang mencapai 715.000.000 dolar AS.

Kijang Innova diekspor ke negara-negara ASEAN lainnya, India, Timur Tengah, Oseania
secara CBU maupun CKD namun tanpa menggunakan nama "Kijang".
Lihat pula
Isuzu Panther
Mitsubishi Kuda

Pranala luar
(Indonesia) Sejarah Toyota Kijang di situs web Toyota Indonesia
(Indonesia) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/03/Otomotif/601719.htm
(Indonesia) http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=72449
(Indonesia) Mobil Toyota
(Indonesia) Review Toyota Kijang

[sembunyikan]

l
b
s

Kendaraan yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation


Marque Toyota Lexus Scion Daihatsu Hino Subaru
4Runner 86/GT-86 Agya Allion Alphard Auris Aurion
Avalon Avanza Avensis Aygo Calya Camry Camry
Hybrid Century C-HR Coaster Corolla Corolla Axio
Corolla Fielder Corolla Verso Crown Athlete Crown
Comfort Crown Hybrid Crown Majesta Crown Royal Dyna
Estima/Previa Estima Hybrid Fortuner Harrier Harrier
Saat ini Hybrid Hiace Highlander Highlander Hybrid Hilux Kijang
Innova Isis Kijang Kluger Kluger Hybrid Land Cruiser
Land Cruiser Prado Liteace Mark X/Reiz Noah/NAV1
Passo Porte Premio Prius Prius c Probox RAV4
Regiusace Rush Sequoia Sienna Sienta Succeed Tacoma
Townace ToyoAce Tundra Vellfire Verso Vios
Vitz/Yaris Voxy WISH
2000GT AA Allex Altezza Aristo bB Belta Blade
Brevis Caldina Cami Camry Solara Carina Carina ED
Celica Celica GT-Four Celsior Chaser Classic Corona
Corona EXiV Corolla Ceres Corolla Rumion Corolla Spacio
Corsa Cressida Cresta Curren Cynos FA/DA Duet
Echo FJ40 FJ Cruiser Fun Cargo Gaia Granvia Grand
Dulu Hiace Hilux Surf Ipsum iQ ist Lexcen Mark II Mark II
Blit Mark II Qualis Mark X ZiO Matrix Mega Cruiser
MR2 MR-2 Spyder/MR-S Opa Origin Paseo Passo Sette
Picnic Platz Progrs Pronard Publica Quick Delivery
Ractis Raum Regius Revo Scepter Sports 800 SA Sera
Soarer Sprinter Sprinter Marino Starlet Stout Supra
T100 Tamaraw Tercel Tiara Urban Cruiser Van
Vanguard Venza Verossa Vista Voltz WiLL Windom
1957 Sports Sports X 4500GT A-BAT Alessandro Volta
Avalon AXV-IV CAL-1 Camry TS-01 Celica Cruising
Deck Corona Sports Coupe CS&S eCom EX-1 EX-11
EX-3 EX-7 F101 F1/Ultimate Celica F3R Fine-N Fine-S
Fine-X FT-86 FT-HS FT-SX FTX FX-1 FXV FXV-II
Konsep
FXS GTV Hybrid X i-swing i-unit Marinetta Marinetta
10 Motor Triathlon Race Car MP-1 NLSV PM Pod
Project Go Publica Sports RSC RV-1 RV-2 Sport
Sportivo Coupe Street Affair SV-1 SV-3 TAC3 VM180
Zagato X XYR
Pranala Mesin Transmisi Lokasi pabrik Hybrid Synergy Drive
terkait Toyota Racing Development Kejuaraan
Situs web resmi: Toyota Worldwide

1. ^ a b c d e Toyota Qualis FS B4 [2000-2002] Specifications, Toyota Qualis India.

Kategori:

Kendaraan Toyota
MPV

Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log

Halaman
Pembicaraan

Baca
Perubahan tertunda
Sunting
Sunting sumber

Lainnya

Pencarian

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas

Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir

Bagikan

Facebook
Twitter
Google+

Cetak/ekspor

Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak

Dalam proyek lain

Wikimedia Commons

Perkakas

Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID

Bahasa lain

Deutsch
English


Basa Jawa
Bahasa Melayu
Polski

Sunting interwiki

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai