Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Yoyok A.

Hartono
KELAS : RS-B
NIM : 17010067
PRODUK YANG BERINOVASI

Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova Di Indonesia (Part-I)


Sejak pertama sampai saat ini, sudah lebih dari 1,7 juta unit.toyota Kijang membuka peluang
terbentuknya pasar MPV. Dalam perjalanannya pasar otomotif yang sangat dinamis, mampu dihadapi
Kijang. Konsep pengembangan sesuai kebutuhan masyarakat, membuatnya menjadi market leader dari
masa ke masa. Bahkan sejak 1970-an hingga kini, Selain penyumbang terbesar total ekspor kendaraan
ke luar negeri. Mulai diekspor sejak 1987, saat ini Kijang didistribusikan ke lebih dari 30 negara di
Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah.
1. Generasi I (1977-1981)

Generasi Pertama 1977-1981 – Kandungan Lokal 19%


Kijang menjadi salah satu mobil pertama yang mempopulerkan penggunaan nama binatang. Setelah
Kijang, lahir mobil-mobil lainnya yang menggunakan nama binatang seperti Zebra, Kuda, Panther dan
lainnya. Padahal nama Kijang, sesungguhnya kependekan dari Kerjasama Indonesia Jepang. Kebijakan
pemerintah yang tak ingin Indonesia hanya bisa menjadi importir kendaraan, melahirkan Kijang
generasi pertama yang peluncurannya dilakukan di Pekan Raya Jakarta 1975. Disaksikan Presiden
Republik Indonesia, Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, Kijang awalnya diproduksi
sebagai kendaraan angkutan barang jenis pickup.

Sering dijuluki sebagai Kijang Buaya karena desain kap mesin yang besar hingga ke sisi bodi, sehingga
kalau dibuka mirip seperti buaya yang sedang menganga. Dibangun dengan kode produksi KF-10,
desain pickup ini sangat sederhana. Bahkan jendela tak memakai kaca, cuma ditutupi terpal. Engsel
pintu yang mirip engsel pintu rumah zaman dulu berbunyi mendecit jika pintunya dibuka. Pertama
muncul Kijang mengusung mesin bertipe 3K yang berkapasitas 1.200 cc dengan transmisi 4-percepatan.
Posisi duduknya pun lumayan tidak keruan. Posisi pengemudi agak ke tengah dan tuas persneling
yang sulit dijangkau. Meski begitu, mobil ini dibangun sebagai Basic Utility Vehicle (BUV) sebagai
kendaraan dengan konsep serbaguna yang mudah dirawat. Kijang Buaya terjual puluhan ribu unit dan
membantu pengembangan motorisasi otomotif di Indonesia melalui konsep Kendaraan Bermotor
Niaga Serba guna (KBNS).
Kijang Buaya dibekali mesin tipe 3K milik Toyota Corolla yang berkapasitas 1,2 liter dengan
transmisi manual 4-speed. Kandungan komponen lokal mobil yang diproduksi sejak 1977-1981 ini
baru 19 persen.
2. Generasi II (1981-1986)

Dio
Generasi Kedua 1981-1986 – Kandungan Lokal 30%
Berganti generasi, Kijang mengalami peningkatan kualitas. Engsel pintu dipindahkan ke dalam
sehingga terlihat lebih rapi dari luar. Pintunya juga sudah memiliki kunci. Jendela kini dilengkapi
kaca bukan lagi terpal. Kap mesin tak lagi bertipe ‘buaya’ karena hanya atap kap mesinnya saja yang
terangkat ketika terbuka. Mobil ini memiliki sapaan Kijang Doyok, sebutan yang diambil dari tokoh
serial kartun pada harian Pos Kota.
Kijang Doyok mengalami penyempurnaan. Tampangnya diperbaiki jadi sedikit lebih tampan
dibanding sebelumnya. Lampu depan tipe kotak tak lagi membulat. Logo ‘TOYOTA’ di kap mesin
bagian depan, pindah ke grille depan. Intinya lebih enak dilihat ketimbang Kijang Buaya.
Di balik kulitnya, Toyota juga menyempurnakan komponen mekanis mobil ini. Suspensi masih
memakai jenis double wishbone di bagian depan dengan per daun di bawah gardan untuk bagian
belakang. Tapi transmisi manual 4-speed dan diferential mengalami penyesuaian. Lalu booster rem
ditambahkan pada 1983. Di tahun yang sama, mesin tipe 5K yang berkapasitas 1,5 liter
diperkenalkan.Konon mobil berkode produksi KF20 ini terjual lebih dari 100 ribu unit selama lima
tahun usia produksinya.
3. Generasi III (1986-1996)

Generasi Ketiga 1986-1997 – Kandungan Lokal 44%


Konsep Kijang sebagai kendaraan niaga mulai bergeser menjadi kendaraan penumpang sejak generasi
ketiga. Resmi menjadi MPV, di masa inilah Kijang mengalami masa kejayaannya. Kijang berhasil
menggeser dominasi minibus impor berhidung pesek seperti Mistubishi Colt L300, Suzuki Carry dan
Daihatsu Zebra. Generasi Ketiga - Kijang "Super"
Teknologi Full Pressed Body yang minim dempul mulai diperkenalkan untuk Kijang generasi ketiga.
Meski begitu, bukan berarti selama itu Toyota tak melakukan pengembangan pada mobil ini. Kode
bodi berubah mulai dari tipe KF 40, KF 42, KF50 sampai KF52. Awalnya Toyota melempar dua tipe
Kijang ke pasar, yaitu tipe Super Kijang dan Grand Extra. Itupun tersedia dalam beberapa varian,
mulai dari Commando (4-pintu) ataupun Ranger (3-pintu). Proses pembuatan bodi mobil dengan
mesin press dan metode las titik yang bebas dempul diperkenalkan sejak 1992. Logo ‘TOYOTA’ di
bagian grille depan berganti lambang baru yang digunakan Toyota hingga sekarang.
Penyempurnaan tak hanya di bagian bodi. Mesinnya disempurnakan dan tenaganya bertambah dari 61,8
PS menjadi 63,8 PS. Pilihan transmisi manual 5-speed mendampingi transmisi manual 4-speed
sebelumnya. Rem depan memakai jenis cakram bukan lagi drum. Perubahan kemudian dilakukan pada
sistem kemudi rack & pinion dengan penambahan power steering. Gardan diperbaiki untuk mengurangi
getaran. Posisi tangki bahan bakar dipindahkan ke bagian tengah dan posisi lamanya digantikan oleh
ban serep. Ban sekarang juga membalut pelek jenis alloy bermerek Enkei.
Di balik kemudi, panel instrumen spidometer sekarang ditemani takometer (rpm). Kijang juga menjadi
lebih kencang, bukan karena sekarang ada jarum penunjuk putaran mesin, tapi karena penggunaan
mesin baru 7K yang berkapasitas 1,8 liter. Selain lebih kencang, Kijang generasi ketiga lebih nyaman
dengan penyejuk kabin (AC) double blower.
Seperti LX, LSX, LGX untuk long wheel base, juga SX, SSX dan SGX yang memiliki bodi berdimensi
lebih pendek. Selain tipe itu, ada juga beberapa tipe lain seperti Rover, Jantan, Kencana dan Raider
yang bodinya diproduksi perusahaan karoseri lokal. Bahkan pada 1995 sampai 1996 lahir Kijang
Soeharto Series sebagai peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia sekaligus 75 tahun Presiden RI
ketika itu, Soeharto. Kijang generasi ketiga masih banyak beredar di jalanan Indonesia. Namun Kijang
Limited Edition Soeharto Series sangat langka karena hanya diproduksi selama satu tahun saja.
4. Generasi IV (1997-2004)

Di
Toyota kijang mulai memperhatikan unsur aerodinamika dengan melepas generasi ‘Kijang Kapsul’.
Modelnya kini lebih membulat, dengan total varian mencapai 18 model.
Mesin yang diusung pun bertambah.
Jika sebelumnya ada mesin bensin 1.800 cc (tipe 7K).
Di generasi ini lahir mesin diesel 2.400 cc (tipe 2L).
Di tahun 2000, Toyota juga mulai memproduksi Kijang dengan sistem pengabutan bahan bakar
menggunakan injeksi.
Ada dua pilihan tipe mesin bensin EFI (Electronic Fuel Injection).
Yaitu 7K-E dengan kapasitas 1.800 cc bertenaga 80 dk dan 1RZ-E berkapasitas 2.000 cc dengan tenaga
100 dk.
5. Generasi V (2004-2015)

Nama Toyota Innova mulai diperkenalkan di tahun 2004. DNA mobil tetap menggunakan DNA Kijang
yang menjadikan mobil satu ini generasi pertama dari seri mobil Toyota Innova. Perubahan tersebut
membuat tampilan generasi kelima Toyota Innova lebih modern dan mewah dari sebelumnya.
Mesin yang digunakan Toyota Innova dibekali dengan teknologi VVT-i 2000cc berjenis 1TR-FE
berkatup 16 DOHC. Sementara itu untuk jenis mesin diesel menngunakan mesin D4D atau Direct Four
Stroke Turbo Commonrail Injection.

Pada generasi pertama Toyota Innova ini tercatat mempunyai 6 tipe, yaitu tipe bisnis, tipe J, tipe E, tipe
G, tipe V, dan Luxury Series. Khusus untuk tipe bisnis hanya dijual di Indonesia yang sudah dilengkapi
dengan AC depan, power steering, kaca model engkol, dan kursi berkapasitas 5 orang.
Pada kurun waktu produksi selama 9 tahun Toyota Innova mendapat penyegaran (facelift) sebanyak
tiga kali, yaitu pada tahun 2011, 2013, dan 2015. Kandungan lokal yang ada pada Toyota Innova ini
juga banyak dan totalnya 80 persen.
Jika berbicara harga Toyota Innova generasi pertama ini sudah tentu cukup mahal untuk kondisi bekas.
Kisaran harga Toyota Innova mencapai di angka Rp110 juta sampai Rp185 juta. Berikut ini daftar harga
Toyota Innova generasi pertama.

6. Generasi VI (2015-sekarang)

DiAll New Kijang diluncurkan pada 23 November 2015 di jakarta.


Artinya selama 38 tahun perjalanannya inilah Kijang paling canggih yang pernah ada.
Tak heran dengan segudang fitur yang dimilikinya.
Harganya sudah jauh naik dibanding saat pertama kali muncul.
Di sektor dapur pacu, mesin bensinnya alami penyempurnaan dengan teknologi Dual VVT-i.
Sedangkan mesin dieselnya meningkat jadi 2.400 cc dengan teknologi intercooler dan VNT.

Anda mungkin juga menyukai