DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt, dimana atas rahmat dan
karunianya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“SPESIFIKASI KENDARAAN TOYOTA AVANZA (1.3) G M/T 2019 ” ini meskipun masih
banyak kekurangan di dalam makalah kami ini,dan juga kami berterimakasih kepada Bapak
AMIR, S.Pd,,MT selaku dosen mata kuliah Teknik Otomotif yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ................................................................................................................
DAFTARISI...............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2019 ……………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
Toyota Avanza adalah mobil yang diproduksi di Indonesia oleh pabrikan Daihatsu,
yang dipasarkan dalam dua merek dan nama yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Generasi pertama mobil ini diluncurkan saat berlangsungnya kegiatan Gaikindo Auto
Expo 2003 dan terjual sebesar 100.000 unit pada tahun tersebut.[1] Nama "Avanza" berasal
dari bahasa Italia avanzato, yang berarti peningkatan.
Ketika Avanza diluncurkan di Indonesia, tersedia dalam dua model: 1.3 E dan 1.3 G,
dengan transmisi manual saja. Avanza kemudian menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia.
Pada tahun 2004, diluncurkan Avanza (1.3 G VVT-i) dengan transmisi "otomatis"
diluncurkan ke pasar. Mesin 1.3 liter ditingkatkan untuk menggunakan teknologi VVT-i (K3-
VE) dan kumparan pengapian langsung individu. Perubahan besar dalam versi Avanza ini
terjadi di interior untuk mengubah odometer dan tripmeter digital yang terletak di samping
speedometer dan tachometer. Sistem pengereman ditingkatkan dengan menyertakan anti-
lock ABS. Peluncuran versi ini juga ditetapkan sebagai "pasar uji coba" untuk rencana
pengembangan dari semua Avanza-Xenia VVT-i dan edisi bertransmisi Otomatis. Edisi spesial
ini hadir dengan transmisi otomatis saja. Hanya 200 unit Avanza tipe G yang diproduksi.
Warna eksterior baru (hitam) ditambahkan pada saat yang bersamaan.dan sudah dilengkapi
teknologi pengereman ABS (Antilock Braking System). Pada pertengahan tahun 2006,
diluncurkan New Avanza-Xenia dengan perubahan tampilan, aksesoris, peningkatan performa
serta mesin baru yang berteknologi pengaturan katup variabel VVT-i yang melengkapi semua
versi/varian (facelift). Pada akhir tahun 2006 juga diluncurkan New Avanza S (1,3 G VVT-i)
yang merupakan versi terlengkap dengan mesin berkapasitas 1.300 cc VVT-i dengan
dilengkapi fitur sensor parkir belakang, teknologi pengereman ABS serta pelek aluminium 15".
Mesin 1.300 cc VVT-i yang digunakan oleh Toyota Avanza memiliki spesifikasi yang sama
persis dengan Toyota Rush. New Avanza tersedia dalam dua pilihan transmisi, manual dan
otomatis.
Baik Toyota Avanza maupun Daihatsu Xenia, keduanya menggunakan basis sasis dan
bodi yang sama dan diproduksi oleh Astra Daihatsu di bawah supervisi Toyota-Astra Motor.
Untuk mesin 1.300 cc (K3-VE), Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menggunakan mesin yang
sama. Perbedaan keduanya terdapat pada kelengkapan fitur tambahan, kualitas interior dan
ragam aksesoris. Toyota Avanza generasi pertama juga diekspor ke Malaysia dalam bentuk
terurai (completely knock down/CKD) yang dirakit oleh pabrik Perodua Manufacturing Sdn.
Bhd. Sedangkan untuk generasi kedua Toyota mengimpor secara utuh (completely built
up/CBU) dari Indonesia
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui spesifikasi kendaraan
Toyota Avanza tipe 1.3 G M/T dan untuk memenuhi persyaratan tugas Teknik Otomotif
jurusan Teknik Mesin .Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang.
BAB II
PEMBAHASAN
Nama Avanza diambil dari bahasa Italia Avazanto yang berarti Advance. Mobil ini
dirancang oleh Daihatsu, sebagai saudara dari Daihatsu Xenia. Produksi Avanza
dilakukan di Indonesia. Mobil ini serupa dengan mobil dikontrak oleh Malaysia melalui
Perodua. Mobil ini diluncurkan pada acara Gaikindo Auto Expo pada tahun 2003. Pada
tahun tersebut, mobil ini terjual sebanyak 100.000 unit. Selain dijual di Indonesia, mobil
Toyota Avanza dijual juga di berbagai negara seperti Brunei, Bangladesh, Mesir,
Libanon, Pakistan, Srilanka dan Thailand. Nama tersebut pun nampak tidak muluk-muluk
disematkan ke mobil ini. Avanza memakai sistem penggerak roda belakang, tujuannya
tak lain untuk meminimalisir gejala spin ketika di tanjakan atau medan berat seperti jalan
berlumpur. Avanza langsung memikat konsumen entry-level di Tanah Air dan dianggap
memberikan suatu paket lengkap dalam sebuah mobil keluarga yang dibutuhkan rata-rata
masyarakat.
Harga jual awal-awal Avanza yang dibawah 100 juta ini membuat angka penjualan
Avanza langsung melejit hingga 10 ribu unit di tahun pertamanya dan memicu tren di
segmen low MPV. Pada sektor performa, Avanza memiliki karakter lincah dan mesin
yang ‘bandel’. Ditambah lagi bobotnya yang ringan membuat Toyota Avanza cukup
mudah dikendarai. Selain itu, layaknya sebuah MPV, Avanza mampu memuat cukup
banyak orang. Sejarah Toyota Avanza dimulai dari PT TAM yang memperkenalkan
generasi pertamanya sejak 2003. Di awal peredarannya, Avanza ditawarkan dengan dua
varian. Pertama varian 1.3 E (M/T) sebagai varian dasar dan kedua 1.3 G (M/T) sebagai
varian tertinggi. Toyota Avanza dibekali mesin tipe K3-VE 1.3 liter.
Bertahan hingga 2006 pada generasi pertama, sejarah Toyota Avanza pun berlanjut.
Avanza terus dikembangkan dengan mendapat varian mesin baru. Toyota juga
melengkapi Avanza dengan mesin berteknologi Variable Valve Timing with
Intelligent atau VVT-i. Teknologi VVT-i membuat mesin semakin efisien, bertenaga dan
ramah lingkungan.
Tampilan depan New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 kini semakin modern dan
berkesan slim Tak bisa dipungkiri, kehadiran Mitsubishi Xpander sebagai rival utama, sontak
membuat Toyota berbenah banyak. Yang paling kentara adalah pihak PT Toyota Astra Motor
memperbarui tampilan depan dari New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 ini dengan
menyematkan konsep dual layer seperti di Toyota Voxy dan Toyota Vellfire. Tak pelak. ubahan
ini membuat tampilan depan mobil ini menjadi semakin modern dan juga berkelas,
apalagi headlamp mobil ini sudah menganut bohlam berteknologi LED (Light Emitting Diode)
yang membuat pencahayaan dari mobil ini semakin terang. Aksen krom juga diberikan di grill
depan hingga ke sisi kanan dan kiri grill.
New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 : Tampilan Samping :
Sekali tampilan belakang mobil ini Sayang tak ubahnya tampilan samping yang tidal terlalu
heboh. Jika Anda berharap akan ada ubahan sensasional dan heboh layaknya tampilan
depan New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 ini, tentunya Anda akan kecewa. Karena ubahan
yang dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor hanya berupa kosmetik semata. Yaitu penambahan
ornamen pada bagian sisi luar bumper belakang, serta sedikit guratan yang menukik ke atas
mengarah ke sensor parkir. Tidak lupa, PT Toyota Astra Motor menyematkan mata kucing
dengan desain senada dengan headlamp depan. Yang patut disayangkan adalah semua lampu
menggunakan bohlam halogen biasa kecuali third stoplamp yang ada pada upper spoiler.
Kemudahan untuk bermanuver digang sempit, maupun keamanan kaca spion saat parkir
kini makin terjamin di New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019. Pasalnya, hampir semua tipe dan
varian kecuali Avanza tipe E sudah dilengkapi dengan spion lipat otomatis dan sign signal
lamp. Anda hanya perlu melakukan sentuhan ringan pada tombol dibawah kisi AC depan dan
secara otomatis spion akan terlipat ketika Anda butuhkan. Sebuah fitur sederhana yang sangat
membantu, apalagi ketika Anda hendak melakukan papasan dengan kendararaan lain dijalan
yang sempit.
. Antena Mobil Sirip Hiu kini seolah menjadi trend. Tak sedikit mobil keluaran terbaru yang
menggunakan antena model satu ini. Kehadirannya menggantikan batang logam menjulang
tinggi.
Dengan antena mobil sirip hiu, bahkan membuat desain mobil secara keseluruhan punya
detail yang keren dan menarik. Dengan desainnya yang juga minimalis, antena tersebut juga
menambah kepraktisan mengemudi.
"Bedanya apa sih Antena sirip hiu dengan antena biasa?," buka Primaghany. Tentu secara
visual sudah beda dengan antena mobil model lama atau bisa kita sebut konvensional.
"Dengan antena sirip hiu tentu jadi terlihat lebih manis, modis, dan lebih sporty. Sehingga
pengalaman berkendara kita lebih seru. Kualitas suara yang dihasilkannya pun juga tidak kalah
baiknya. Antena sirip hiu akan memberikan kualitas audio yang sangat baik saat berkendara,".
Jika lihat ke belakang, antena mobil sirip hiu mempunyai modul dasar yang memiliki
ukuran 16 mm. Rancangan yang diberikan juga disesuaikan dengan kelengkungan pada bagian
atap kendaraan. Apabila dilihat secara global, sejak tahun 2016 pihak Toyota telah
mengeluarkannya yang diberikan pada mobil Toyota Avanza salah satunya.
Untuk menghubungkan antara head unit dengan antena Shark Fin melalui kabel konektor
yang berkualitas. Dengan begitu gelombang GPS, Personal Communication Service (PCS),
Satellite Digital Audio Radio Service (SDARS) dan juga Advance Mobile Phone Services
(AMPS) dapat disalurkan. Memang pada beberapa mobil masih menggunakan model antena
yang bentuknya panjang dan menjulang ke atas.
Secara umum layout dasbor dari New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 ini hanya ada
ubahan detail saja. Kalau dilihat langsung, secara umum Anda akan menyadari jika tidak ada
ubahan ekstrim yang dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor ke mobil andalannya ini. Hanya
ubahan detail saja. Seperti kini New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 menggunakan panel AC
digital, dan untuk canter console-nya menggunakan warna piano black yang membuat
tampilan dasbor dari mobil ini semakin elegan. Ada satu detail menarik yang kami sangat sukai
dan kini kembali hadir di model terbaru Avanza ini, yakni card slot holder. Fitur berguna ini
hilang saat Toyota Avanza masuk generasi kedua di tahun 2011.
Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 : Setir
Bagi Anda yang kepincut dengan tombol pengatur audio di setir, kini Anda tidak harus
membeli Toyota Avanza varian termahal yakni Veloz. Pasalnya, kini di New Toyota Avanza
tipe G sudah dilengkapi dengan tombol pengatur audio ini. Dan di mobil tes kami kali ini yang
berupa New Toyota Avanza 1.3 G M /T 2019 ini bukanlah suatu pengecualian. Sayangnya,
setir ini belum dilapis kulit seperti di New Toyota Avanza Veloz yang sudah kami sajikan
ulasannya secara mendalam dan juga komperhensif. Namun demikian, setir ini tetap nyaman
digenggam, apalagi dengan revisi pada EPS (Electronic Power Steering) membuat putaran setir
menjadi ringan saat berjalan lambat, dan mantab saat diajak melaju kencang
Salah satu keunggulan audio system pada Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 adalah adanya
fitur T-Link with miracast. Jadi, ketika fitur ini diaktifkan, Anda dapat dengan mudah untuk
melihat tampilan pada head unit mobil Anda ini sesuai dengan smartphone Anda. Namun,
ternyata menghubungkan smartphone ke fitur kekinian ini tidak begitu mudah, entah ini
disebabkan oleh sensor bluetooth smartphone kami yang kurang peka, atau malah bluetooth di
mobil tes kami ini sedang bermasalah saat pairing.
Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 : Panel Instrumen
Latar belakang spidometer pada New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 ini kini lebih menarik
dengan latar berpendar warna biru. Seakan ingin bergaya optitron bak Toyota Camry generasi
teranyar. Jujur saja, ini merupakan salah satu ubahan positif pada New Toyota Avanza yang
layak untuk diapresiasi, karena selain nyaman dilihat namun tetap fungsional. Sayangnya, tidak
ada penambahan fitur apapun pada on board computer-nya, masih tetap sama seperti Toyota
Avanza sebelum mengalami faceli
AC double blower memang fitur jadul alias jaman dulu, dari jaman Kijang Grand Extra
yang masih menganut full-pressed body fitur ini sudah disematkan. Namun, rasanya kami harus
membahas fitur yang satu ini, mengingat fitur ini kerap disunat oleh pabrikan yang ingin
menekan harga. Dengan adanya fitur AC dual blower ini, akan membuat penyebaran udara
dingin semakin cepat dan merata ke kabin. Dan ini bukanlah blower saja, melainkan juga
dilengkapi dengan evaporator agar udara cepat dingin dan enggak hanya mengandalkan udara
dingin dari kisi AC depan.
Dari sisi kemudahan dan kenyamanan penumpang, mobil Avanza Facelift hampir sama
dengan Grand New Avanza 1,3 G M/T Fitur kenyamanan terdapat pada:
1. Kesunyian kabin dan suara mesin New Avanza Facelift sangat kecil terdengar di dalam
kabin.
2. Pelipatan kursi baris kedua, hanya perlu memutar knob tanpa harus mendorong
sandaran jok untuk membuat sandaran jok rebah kedepan.
3. Desain dan bahan jok dirubah dan terasa lebih empuk, untuk peningkatan kenyamanan
untuk perjalanan jauh.
4. Desain kursi jok baris ketiga sangat mirip dengan yang dipakai di Toyota Kijang Innova.
Karena hadir dengan model jok 50:50 (terbelah dua) sehingga jok baris ketiga dapat
dilipat sebagian, baik jok sisi kanan ataupun jok sisi kiri.
5. Peningkatan kenyamanan pada saat kecepatan mobil tinggi, dengan penyesuaian pada
sisi suspensi mobil. Penguatan pada struktur lantai mobil juga di tingkatkan, untuk
mempermudah pengendalian.
Keselamatan & Keamanan
Perubahan faktor keselamatan dan keamanan pada New Avanza Facelift sama dengan mobil
Grand New Avanza 1,3 G M/T :
Salah satu yang jadi andalan di New Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 ini adalah adanya
pengaturan AC digital yang mencuatkan kesan modern. Sepintas, pengaturan AC digital ini
mirip dengan kakaknya yaitu All New Toyota Rush dan juga saudara jauhnya yakni All New
Daihatsu Sirion yang memiliki satu fungsi tambahan yaitu pengaturan MAX AC dimana katika
tombol ini ditekan akan membuat kipas berada diposisi maksimal dan juga temperature ada di
posisi yang paling tinggi pula.
Pada awalnya kantong udara hanya digunakan pada tempat pengemudi yang ditempatkan
di kemudi, belakangan ini jumlah kantong udara juga digunakan untuk penumpang yang duduk
dikursi depan, dan ada kendaraan yang juga menempatkan pada kursi belakang, termasuk yang
ditempatkan di pintu untuk mengantisipasi tabrakan dari samping.
MID EBD
Untuk sisi keamanan, Avanza 1,3 G M/T 2019 kini telah dilengkapi dengan side impact
beam dibagian pintu. Fitur ini berfungsi untuk melindungi baik pengemudi ataupun penumpang
dari benturan samping. Selain itu Toyota juga menghadiran seatbelt with pretensioner dan force
limeter yang hadirkan manfaat mencegah cidera fatal apabila mobil mengalami benturan keras.
Adanya fitur front passanger seat belt warning memberikan rasa aman bagi penumpang,
sebab fitur ini memberikan peringatan kepada penumpang terkait pentingnya menggukan
sabuk pengaman. Untuk fitur keamanan lainnya ialah adanya 3 point seat belt dibagian kursi
penumpang baris kedua.
Toyota Avanza juga dibekali sistem pengereman modern yakni Anti-Lock Brake System
(ABS) sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan saat
pengereman karena dapat mencegah terjadinya ban terkunci saat melakukan pengereman
keras yang mendadak sehingga kecelakaan dapat dihindari.
Fitur child lock memang bukanlah fitur yang wah dan nampak biasa, namun keberadaan fitur
ini dapat menyelamatkan nyawa anak Anda, apalagi jika anak Anda masih usia balita. Cara
menggunakannya pun mudah saja, Anda tinggal geser saja tuas "child lock" ke arah kanan
'lock' lalu tutup pintunya. Secara otomatis pintu hanya bisa dioperasikan dari tuas gagang pintu
bagian luar.
Toyota New Avanza 2019 masih dipersenjatai dengan mesin yang sama dengan dua
pilihan mesin yaitu 1.5L 2NR-VE DOHC Dual VVT-i dan 1.3L 1NR-VE DOHC Dual
VVT-i. Mesin 1500 cc mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 104 PS pada
putaran mesin 6000 rpm dan torsi puncak sebesar 136 Nm pada putaran mesin 4200 rpm.
Sedangkan mesin 1300 cc hanya menghasilkan tenaga maksimum sebesar 97 PS pada
putaran mesin 6000 rpm dan torsi puncak 121 Nm pada putaran mesin 4200 rpm. Kedua
mesin ini menyalurkan tenaganya ke roda belakang (RWD) melalui transmisi manual 5-
percepatan atau otomatis 4-percepatan.
Diantara para kompetitornya di kelas LMPV, Toyota New Avanza 2019 masih
mempertahankan sistem penggerak roda belakangnya. Memang, power loss pada penggerak
roda belakang ini menyebabkan menurunnya efisiensi dan respon mesin ketika
berakselerasi, namun durabilitas sistem RWD yang tahan banting ini menjadi daya tarik
tersendiri. Dengan mesin dan transmisi yang masih sama, impresi performa Toyota New
Avanza 2019 ini tidak terasa adanya perubahan. Toyota melakukan
sedikit improvement pada sistem suspensinya. Kenyaman sedikit meningkat meskipun tidak
signifikan. Namun, urusan handling, tidak banyak yang bisa diharapkan dari MPV
ini. Ground clerance dan postur yang tinggi tentu membuat center of gravity-nya juga tinggi
yang berimbas pada gejala limbung ketika bermanuver atau menikung di kecepatan tinggi.
Namun, kelebihannya, mobil ini mampu melewati berbagai medan. Genangan air pun bisa
dilewati dengan dukungan peletakan posisi air intake yang tinggi di kap mesin
\
Dimensi Mobil AVANZA 1.3 G M/T 2019 :
Dimensi Ukuran Milimeter
Panjang 4.190
Lebar 1.660
Tinggi 1.695
Suspensi Depan Macpherson Strut with Coil Spring Macpherson Strut with Coil Spring
Suspensi Belakang 4 Link Lateral Rod with Coil Spring 4 Link Lateral Rod with Coil Spring
Tipe Mesin IL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, Dual IL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, Dual
VVT-i VVT-i
jenis apakah sasis yang dipakai oleh Avanza ? Jawabannya adalah mereka memakai
sasissemi ladder frame atau semi monocoque atau boleh dikatakan sasis hybrid. Artinya
Avanza memakai sasis persilangan antara ladder frame dan monocoque. Sasis ditempelkan
dan dilas langsung ke body, semacam kombinasi antara ladder frame dan monocoque.
Kalau kita lihat masih ada sasis berbentuk tangga (ladder frame) pada tanda merah namun
ia menyatu dan tidak memiliki bantalan peredam guncangan seperti halnya pada mobil
sasis ladder frame murni.
Keunggulan sasis monocoque adalah bobot mobil menjadi lebih ringan sehingga
kinerja mesin menjadi enteng dan akan berdampak pada lebih iritnya konsumsi bahan bakar,
selain itu mobil lebih fun to drive karena mobil lebih stabil dikendarai dan lebih pede di
tikungan karena bodyroll menjadi minim disebabkan oleh rangka yang lebih rigid.
Kelemahan sasis monocoque ini adalah kendaraan akan terasa terguncang apabila diajak
ke kontur jalan yang kasar atau berlubang, selain itu jika terjadi kecelakaan cukup berat
maka mobil bersasis monocoque tidak akan bisa diperbaiki lagi karena semua kerangka
menyatu dengan body mobil, salah satu cara memperbaikinya adalah mengganti
seluruh body mobil.
2.7 Berpenggerak Roda Belakang (RWD)Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019
Mobil-mobil yang berpenggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD) adalah
mobil yang mempunyai kekuatan putar di roda belakang, mobil ini dibagi dua jenis yaitu
yang mempunyai gardan dan yang tidak mempunyai gardan. Jika mobil itu menempatkan
mesin di depan (di moncong mobil) maka sudah pasti ia mempunyai gardan untuk
menyalurkan tenaga ke roda belakang. Namun ada pula mobil RWD yang tidak mempunyai
gardan yaitu mobil yang menempatkan mesinnya di belakang kendaraan.
Keunggulan dari sebuah mobil dengan sistem penggerak roda belakang, yakni
memiliki roda yang kokoh dan kuat. Hal ini disebabkan oleh desain penggerak
yang memang dirancang dengan sederhana. Ketika sistem ini mengalami
masalah, maka biaya perbaikan yang harus dikeluarkan pun tidak terlalu besar
jika dibandingkan dengan mobil penggerak roda depan.
Ketika digunakan untuk berakselerasi dan berada pada kecepatan tinggi, mobil
penggerak roda belakang cenderung memiliki keseimbangan yang lebih bagus
jika dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh berat
kendaraan yang rata antara bagian depan dan belakang karena roda belakang
lebih panjang.
3. kemampuan untuk Menahan Beban Tinggi
Jarak antara perpindahan putaran mobil dengan sistem seperti ini cenderung
lebih jauh karena yang menggerakkan mobil adalah roda belakang. Konstruksi
yang dimiliki pun yakni Power Train terletak lebih sentral dibandingkan dengan
mobil penggerak roda depan.Power Train sendiri merupakan kumpulan
komponen yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga. Hasilnya, kekuatan
komponen ini pun mampu memberikan tenaga besar dari mesin ke roda
walaupun beban kendaraan cukup tinggi.
Salah satu yang menjadi pembeda antara mobil penggerak roda belakang dan
depan adalah sistem penggerak roda belakang kurang mampu dikendalikan saat
jalanan licin. Selain itu, mobil dengan sistem ini sulit untuk dikontrol ketika
hujan atau melalui jalan berpasir. Hal ini dikarenakan oleh daya dorongnya
berada di roda belakang. Untungnya, mobil dengan sistem penggerak seperti ini
memiliki sistem kontrol traksi di mana bertujuan untuk mengendalikan mobil di
jalanan licin saat kecepatan tinggi.
Berbeda dengan mobil penggerak roda depan, ban mobil dengan sistem roda
belakang cenderung memiliki risiko aus yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan
oleh roda belakang yang menanggung beban lebih banyak.
2.8. Komponen Transmisi Manual Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019
Perlu diketahui bahwa sistem transmisi manual termasuk ke dalam sistem bergerak
yang tersusun dari beberapa gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan
momen engkol menuju roda-roda penggerak. Tujuan utama dari sistem transmisi di
dalam sebuah kendaraan adalah untuk memindahkan tenaga mesin kendaraan yang
disesuaikan dengan kondisi pada saat mengemudi.
Adapun lainnya, sistem transmisi juga digunakan untuk memenuhi karakteristik dari
mesin mobil anda, seperti:
1. Bisa memperoleh tenaga lebih besar pada saat start dan di jalanan tanjakan.
2. Menggerakkan roda-roda ke arah yang berbalik arah untuk memundurkan kendaraan.
3. Dapat menggerakkan roda pada kecepatan yang tinggi selama mengemudi dalam
kecepatan yang tinggi pula.
1. Sistem transmisi harus bisa memindahkan tenaga dengan halus dan tepat.
2. Kerja transmisi harus cepat dan tepat.
3. Ringan dan praktis serta terhindar dari masalah pada saat pengoperasiannya.
4. Ekonomis dan memiliki efisiensi yang tinggi.
5. Memiliki kemampuan yang tinggi.
6. Mudah dalam masalah perawatan.
Fungsi transmisi manual atau otomatis tidaklah jauh berbeda, karena dalam cara
kerjanya, sistem transmisi akan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda penggerak. Dan
ketika tenaga yang di haslkan dari mesin sudah sampai di penggearak roda, maka secara
otomatis roda pun berputar dan menjadikan kendaraan baik itu motor ataupun mobil
bergerak serta bisa di kendarai. Dengan komponen tramsisi manual yang cukup banyak
pada sebuah kendaraan, keberadaan transmisi manual juga akan sangat di perlukan
karena akan menyalurkan tenaga atau putaran mesin dari kopling ke poros propeler
shaf. Selain itu, fungsi transmisi manual yang selanjutnya adalah sebagai pengubah
momen yang di hasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan yang ada pada keadaan medan
jalan disekitara serta beban yang ditanggung mesin tersebut. Transmisi manual sendiri
memerlukan pengemudi kendaraan untuk menekan atau menginjak pedal kopling untuk
bekerja. Proses penukaran gigi percepatan juga dilakukan secara manual.
Gigi pecepatan di dalam kendaraan dirangkai ke dalam satu kotak gigi atau yang
dikenal dengan gearbox untuk beberapa pilihan kecepatan. Pada umumnya gigi
percepatan berkisar dari 3 gigi hingga 6 gigi untuk percepatan maju dan 1 gigi untuk
mundur (R). Gigi yang dipakai tergantung pada kecepatan yang digunakan pada saat
mengemudi. Pada saat kecepatan rendah ataupun melewati jalanan tanjakan, sebaiknya
anda menggunakan gigi satu dan seterusnya.
FUNGSINYA :
1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt) : Ini merupakan salah satu komponen
transmisi manual yang cukup penting keberadaannya, karena apa? karena komponen ini
akan menjadi poros yang bekerja sama dengan kompling untuk memutar gigi didalam
gearbox.
2. Gigi Transmisi (Gear Transmission) : Selanjutnya ada juga komponen bernama gigi
transmisi. Yang dimana fungsi dari komponen ini sebagai pengubah input tenaga yang
di hasilkan mesin menjadi output gaya torsi yang sesuai dengan apa yang di buthkan oleh
kendaraan tersebut.
3. Gigi Penyesuaian (Synchcroniser) : Meski mobil sedang dalam keandaan bekerja, namun
kita sebagai penggunanya juga bisa memindahkan gigi dengan aman dan nyaman. Hal
ini tidak terlepas dari adanya komponen transmisi manaual bernama gigi penyesuaian
atau synchcroniser.
4. Garpu Pemindah (Shift Fork) : Untuk memindahkan gigi pada porosnya atau pada
tempatnya sehingga gigi akan mudah untuk dipasang atau juga dipindahkan dari
tempatnya, pada sistem transmisi terdapat sebuah komponen bernama garpu pemindah.
5. Tuas Penghubung (Shift Lingkage) : Komponen sistem transmisi manual yang
selanjutnya adalah tuang penghubung atau shift lingkage. Fungsi dari tuas ini adalah
untuk menghubungkan antara tuas persneling dengan shift fork atau garpu pemindah.
6. Tuas Pemindah Persneling (Gear Shift Lever) : Biasa komponen ini terletak berdekatan
dengan sang pengemudi, karena fungsi dari komponen transmisi manual yang satu ini
adalah seabgai pengendali pengemudi untuk bis amemindahkan gigi transmsi
berdasarkan kondisi mengemudi yang mereka inginkan.
7. Bak Transmisi (Transmission Case) : Lalu ada juga komponen yang berfungsi sebagai
dudukan bearing transmisi serta poros-porosnya. Selain itu, bak transmisi juga akan di
gunakan sebagai wadah atau tempat menyimpannya oli transmisi sehingga pergerakan
atau pergesekan setiap komponen didalam sistem transmisi tetap lancar dan halus.
8. Output Shaft : Komponen ini merupakan sebuah poros yang dapat mentransferkan torsi
dari sistem transmsisi ke gigi terakhir sekaligus juga menjadi dudukan persneling pada
sebuah mobil.
9. Bantalan (Main Bearing) : Seperti kita ketahui bersaha, getaran atau gesekan yang
terjadi pada sebuah mobil sangatlah banyak. Tidak terkecuali geserkan pada sistem
transmisi. Maka dari itu, untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan
komponen transmisi manual yang berputar didalam sistem transmsisi disediakan
sebuah komponen bernama bantalan atau main bearing.
10. Counter Gear : Untuk menghasikan torsi dari gigi input yang di tujukan ke gigi
kecepatan sistem transmisi memiliki komponen bernama Counter Gear.
11. Reverse Gear : Komponen yang satu ini digunakan untuk mengubah arah putaran
output shaft sehingga mobil akan bisa berjalan mudur ketika memang kalian
menggerakan tuas pernseling ke arah reverse gear.
12. Hub Slave : Dan selanjutnya ada komponen bernama Hub Slave, komponen ini menjadi
pengunci penyesuaian gigi.
percepatan, sehingga output shaft bisa berbutar dan berhenti dengan baik dan benar
13. Speedometer Gear : Terakhir ada sebuah komponen transmisi manual bernama
speadometer gear, fungsi dari komponen ini adalah sebagai penggerak kabel yang
biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan mobil yang di kendarai sang
pengemudi.
2.9 Komponen Gardan Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019
Sama seperti komponen lain pada semua kendaraan . Komponen gardan mobil juga
memiliki berbagai macam fungsi utama. Dimana fungsi-fungsi tersebut meliputi :
Fungsi utama dari sebuah gardan mobil adalah meneruskan tenaga putar dari mesin ke
roda untuk membuat mobil bisa berjalan maju dan mundur.
Selain itu, gardan mobil juga memiliki sebuah fungsi untuk memperbesar momen putar
atau tenaga yang di hasilkan dari sebuah benda yang sedang berputar.
Selanjutnya gardan juga mempunyai fungsi sebagai perubah arah putar dari propeller
shatf hingga mencapai 90 derajat. Biasanya ini dapat di perhatikan pada mobil dengan
tipe penggerak depan.
Dan fungsi yang terakhir adalah membedakan putaran roda kanan dan roda kiri saat
mobil belok.
Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-
roda penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-
roda. Axle shaft pada kendaraan dibagi dua yaitu poros penggerak roda depan dan
poros penggerak roda belakang. pada kendaraaan jenis FF roda penggerak depan
sebagai axle driving, sedangkan pada jenis kendaran RF roda penggerak belakang
sebagai axle driving. pada kendaraan 4WD atau AWD kedua penggerak (poros
roda pada kendaraan 4WD atau AWD kedua penggerak (poros roda belakang dan
depan) sebagai driving axle shaft sehingga ke empat roda dapat bergerak.
2. Gasket
3. Differential Case
4. Differential Carrier
5. Oil Seal
gigi ini menempel pada gigi matahari dan terletak didalam differential case, gigi
ini berputar karena poros spider gear yang menempel pada gigi matahari, jumlah
putarannya sebanyak putaran gigi matahari, namun gigi ini juga berputar pada
porosnya sendiri. Gigi spider berfungsi untuk memutarkan side gear dan membuat
perbedaan putaran atara kedua side gear, gigi spider ini berjumlah 2 , atas dan
bawah. Maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih
keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi bentuk bearing menggunakan
model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas
pada waktu propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi
8. Side Gear
9. Ring Gear
Komponen yang biasa di kenal dengan gigi matahari ini mempunyai lekukan
gigi sekitar 36 dan 40. fungsinya adalah meneruskan daya dari propeller shaft di
perkecil sesuai tenaga yang di teruskan drive pinion ke ring gear untuk merubah
arah perputaran roda sebesar 90 derajat. Ring gear berhubungan dengan drive
pinion oleh karena itu dijual satu set karena karena keduanya harus menempel
dengan gap yang standard bila hanya salah satu yang diganti maka akan
menimbulkan gap yang tidak sama antara lekukan gigi-giginya. Apabila
differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada
porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran
side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya
adalah 2 kali putaran ring gear.
adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential untuk meredam
perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar Bagian ini selalu berputar sesuai
dengan putaran proper shaft. Walaupun terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh
seal yang terpasang pada ujung differential carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli
terus keluar walaupun sudah mengganti dengan seal baru. Untuk mengatasi kondisi
seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada pada seal dan mambuatnya
menjadi lebih pendek. Tindakan yang paling aman tentu dengan mengganti flange
baru, atau menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi bersinggungan dengan seal.
Komponen pertama, adalah piringan rem atau disc brake. Fungsi piringan
adalah sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk menimbulkan efek
braking. Disc brake berbahan baja karena komponen ini harus menahan panas
yang dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat proses pengereman. Piringan
sendiri memiliki dua jenis
.
Ventilated Disc
Jenis Ventilated disc banyak diaplikasikan pada rem cakram sepeda motor.
Cirinya, jenis ini memiliki lubang disekitar piringan dan biasanya memiliki
bentuk yang lebih tipis. Lubang itu akan dimaksimalkan untuk proses
pendinginan piringan.
Solid Disc
Solid disc akan kita temui pada rem cakram mobil. Piringan ini juga berbahan
besi baja namun memiliki ketebalan yang lebih besar dan tidak terdapat lubang
disekitar piringan. Hal ini memungkinkan daya pengereman bisa lebih kuat.
2. Kampas Rem
Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi menekan
piringan rem saat proses pengereman diaplikasikan. Untuk menghasilkan
pengereman yang optimal, brake pad harus memiliki gaya gesek yang besar dan
dapat pula menahan panas. Dulu, brake pad dibuat dari bahan asbes,namun saat
ini penggunaan asbes pada komponen otomotif sudah dilarang karena debu asbes
tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Saat ini, bahan yang marak
dipakai adalah paduan keramik dan serbuk besi. Dengan bahan ini, maka gesekan
yang dihasilkan bisa lebih besar dengan panas yang wajar dan pastinya lebih
ramah lingkungan.
3.Caliper Rem
Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida menjadi
gerakan mekanis yang akan menekan brake pad. Singkatnya,tekanan hidraulik
yang masuk ke kaliper akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit
brake pad. Brake Caliper memiliki dua jenis yaitu:
Tipe pertama hanya memiliki satu piston yang aktif bergerak untuk menekan
brake pad. Namun bukan berarti hanya satu sisi saja yang tertekan. Sisi lain
otomatis tertekan karena pada tipe floating, posisi caliper bisa bergeser untuk
menekan brake pad.
Double Piston (Fixed Caliper)
Untuk tipe kedua memiliki dua buah piston yang aktif menekan kedua sisi brake
pad. Jenis satu ini memiliki daya pengereman yang lebih kuat dan seimbang
namun konstruksi caliper jenis double piston rumit.
4. Pedal/Tuas Rem
Caliper bracket tidak bisa lepas dari bagian rem cakram mobil, pasalnya caliper
bracket ini berfungsi sebagai tempat guna memasang caliper, supaya caliper tetap
berada pada tempatnya atau tidak bergerak. Pemasangannya sendiri dihubungkan
dengan steering knuckle.
6. Piston Brake
Masih dalam lingkup caliper, piston brake berada didalam caliper yang
memiliki bentuk tabung dengan bagian unjung didesain groove (coakan) sebagai
tempat karet pelindun debu. Adapun fungsi dari piston brake untuk menekan atau
mendorong kampas rem ke piringan cakram agar putaran roda dapat berkurang
ataupun berhenti.
7. Seal Piston
Di bagian dalam piston terdapat beberapa part, salah satunya seal piston
yang terbuat dari bahan tahan panas dari minyak rem. Disamping itu, seal
piston terpasang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak
rem yang mengalir karena proses hidrolik ketika tuas rem di injak, tidak
hanya itu saja seal piston juga berfungsi menarik piston agar kembali
mundur setelah terjadinya pengereman.
8. Master Silinder
Berfungsi atau tidaknya rem cakram mobil bergantung pada master silinder
rem, dimana disini master silinder rem akan mengubah gerakan mekanis pada
pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Komponen rem cakram mobil yang satu ini
memiliki komponen piston yang terhubung pedal rem, dari piston ini nantinya
menekan fluida atau minyak rem berdasar hukum pascal. Perlu diketahui ada dua
tipe master silinder yang bisa disimak berikut ini :
Sesuai dengan nama yang dibawanya, master silinder tipe tunggal hanya
membawa satu outlet hose dan satu piston, dimana dengan satu bagian ini
berfungsi untuk mengendalikan ke empat roda, jadi secara keamanan terbilang
kurang, karena jika terjadi kerusakan, berarti pengereman bakal terkendala.
9. Reservoir Tank
Pada keadaan normal, volume minyak rem seharusnya tidak berkurang jika
tidak terjadi kebocoran, akan tetapi minyak rem tidak akan optimal kerjanya
ketika sudah begitu kotor. Dikarenakan minyak rem ini memiliki fungsi sebagai
media penghantar tenaga dorong dari pedal rem ke caliper, sehingga kampas rem
menjepit bagian piringan cakram. Terlepas dari fungsinya, minyak rem terbagi
atas beberapa spesifikasi berdasar titik didih dari masing – masing tipe yang
diperjelas dengan standarisasi pada kemasan bertuliskan dot 3, dot 4. Jadi sebagai
pemilik mobil, haruslah lebih memperhatikan spesifikasi dari minyak rem yang
nantinya bakal dipakai, agar pengereman dapat bekerja secara makasimal.
Booster rem terbuat dari membran yang terhubung dengan bagian intake
manifold. Jika terjadi kevakuman di intake manifold, membran yang terhubung
dengan master silinder bakal menarik pedal rem tapi tidak sampai terjadi
pengereman. Selain itu, bosster rem memiliki fungsi sebagai assist yang dapat
meringankan tenaga penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman,
dan komponen yang satu ini akan melipat gandakan energi pengereman ketika
pengemudi melakukan pengereman. Alhasil pada saat pengemudi mobil
menginjak pedal rem tidak membutuhkan tenaga yang besar, atau dengan kata
lain pengemudi akan merasa sangat ringan ketika menginjak pedal rem pada
waktu melakukan pengereman berkat bantuan dari booster rem.
12. Selang Hidrolik
Selang hidrolik masuk ke komponen inti rem cakram mobil, karena dari sinilah
pendistribusian minyak rem ke setiap caliper rem dengan tekanan hidrolik
berlangsung. Tapi perlu diketahui, tekanan didalam selang hidrolik ini cukup
beragam dan berubah – ubah, untuk itu guna menahan tekanan yang beragam
tersebut, selang hidrolik dibut dari bahan yang kuat seperti bahan baja, agar
nantinya tidak terjadi kebocoran minyak rem.
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada teoat
dibelakang sistem rem tromol. Backing plate ini berfungsi sebagai rangka
sekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya. Jika anda lihat maka bentuk
backing plate ini adalah lingkaran yang disertai dengan banyak lubang dan
tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk menyesuaikan semua part rem
tromol agar bisa bekerja secara maksimal.
2. Silinder roda
Silinder roda berfungsi untuk menekan sepatu rem setelah menerima
tekanan hidraulis dari master silinder. Dalam silinder roda terdapat piston,
piston inilah yang akan menerima tekanan hidraulis kemudian menekan
sepatu rem. Berikut adalah komponen-komponen wheel cylinder pada rem
tromol :
Jumlah silinder roda setiap roda ada yang satu dan ada yang dua,
tergantung dari tipe rem tromol yang digunakan. Ada yang satu silinder roda
terdapat dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem, ada juga satu
silinder roda terdapat satu piston untuk menggerakkan satu sepatu
rem. etika tekanan hidraulis dari master silinder sampai ke wheel
cylinder maka akan menekan piston cup, piston akan menekan kearah sepatu
rem sehingga terjadi pengeram. Ketika tidak terjadi pengereman, piston
akan kembali ke posisi semula akibat adanya kekuatan pegas pembali sepatu
rem dan pegas kompresi yang mengkerut. Di dalam silinder juga
terdapat bleeder plug yang berfungsi untuk membuang udara dari minya
rem (bleeding).
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika
kita injak pedal rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda.
Aliran yang berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan
fluida dan hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakan di ujung wheel
cylinder. Piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan
menekan sepatu rem ke arah luar.
Sepatu rem berfungsi untuk menerima tekanan dari piston silinder roda, dan
menggesekkan kampas rem ke tromol bagian dalam agar diperoleh gaya
pengereman (memperlambat putara roda). Sepatu rem ini berbentuk setengah
linkaran, dengan jumlah dua buah setiap rodanya. Umumnya terbuat dari pelat
baja yang kuat, dibagian atas/terluarnya dipasangi kampas rem dengan cara
dikeling atau dilem. Kampas rem dibuat dari bahan khusus yang mampu tahan
terhadap aus dan memiliki koefisien gesek yang tinggi sehingga efektif untuk
menghasilkan gaya pengereman yang baik.
5. Return Spring
Return Spring menjadi komponen rem tromol lain yang akan bisa kita temukan.
Komponen yang satu ini memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem
ke posisi awal sebelum adanya tekanan dari pedal atau tuas rem. Dan pada sistem
kerja rem tromol sendiri terdapat dua buah return spring, yaitu :
1. Uper Spring : Yang mana per atau pegas ini berada pada sisi atas atau tepatnya
dibawah roda silinder. Fungsinya tidak lain dan tidak bukan untuk
mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal.
2. Lower Spring : Kemudian ada pula pegas atau per yang terletak pada sisi
adjuster. Dimna bebeda dari Uper Spring, komponen ini berfungsi untuk
menjaga posisi dua buah sepatu rem tromol agar bisa menekan bagian adjuster.
Pada sistem pengereman tromol untuk mobil, sepatu rem memang di letakan
secara menempel pada backing plate. Hanya saja bagian ini bersifat dinamis atau
bisa digerakan. Dengan begitu mekanisme holder yang digunakan akan bisa
menunjang hal ini. Sementara itu Brake Shoe Holder ini juga terdiri dari
beberapa bagian termasuk sebuah pin yang memiliki pengunci pegas atau per
dan juga plat penekan. Yang dimana ketiga komponen yang satu ini apabila di
gabungkan akan menjadi satu baguan yang menempel pada backing plate.
Brake Shoe Adjuster merupakan komponen rem tromol yang berada dibagian
bawah rem tromol. Bentuk dari komponen ini seperti screw yang dapat di
adjuster. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyetel celah antara kampas
rem tromol dan juga permukaan tromol saat ada gerakan dari pedal rem yang di
tekan atau tuas rem yang di tarik.
Jika anda mencari perbedaan rem tromol mobil dan motor, mungkin Parking
Brake Lever menjadi yang paling tepat anda pilih. Hal terebutlah yang membuat
konstruksi rem tromol pada sebuah mobil terbilang begitu rumit. Dalam sistem
kerjanya, ada dua buah lever yang umum kita jumpai :
Park Brake Lever : Untuk yang satu ini dibuat dengan salah satu ujung lengan
akan memiliki engsel yang akan terhubung dengan brak shoe dibagian sisi atas.
Sedangkan ujung lainnya akan terhubung dengan kabel rem.
Brake Shoe Link : Sementara jenis ini adalah jenis yang akan menghubbungkan
park brak Iver dengan brak shoe satunya.
Komponen rem tromol yang terakhir adalah parking brake cable atau kabel
baja yang digunakan untuk menarik sistem rem tromol. Kabel ini tentunya tidak
jauh berbeda dengan jenis kabel baja lainnya. Yang mana fungsi dari kabel
utama ini yakni untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking
brake lever yang terdapat pada sistem rem tomol ini.
2. Rotor
Fungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak – balik yang ddiperoleh dari hasl
perpotongan garis garis gaya magnet dari rotor coil yang beerputar di dalam stator.
Stator mempunyai tiga independent coils, yang masing-masing menginduksi suatu
electro motive force (emf) yang berubah-ubah. Ketiga kumparan tersebut satu sama
lain terpisah 120°, sehingga outputnya juga terpisah 120°.Pada umumnya
kumparan dililit dengan konstruksi bintang tiga phase, bagian tengah yang menjadi
satu merupakan pusat gulungan yang sering disebut dengan titik netral (neutral
point) atau biasa disebut terminal N. Pada bagian ujung kabel yang lain akan
menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.
4. Dioda (Rectifier)
Fungsi untuk menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator
coil menjadi arus searah (DC). Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas.
Arus bolak-balik tidak cocok digunakan pada sistem kendaraan listrik dan harus
dirubah atau diralat menjadi arus searah. Arus bolak-balik yang diinduksi dalam
stator coil dirubah oleh rectifier. Dioda-dioda rectifier adalah komponen semi
konduktor yang mengalirkan arus ke satu arah meskipun pada tegangan yang kecil,
tetapi menahan arus yang mengalirdari arah yang berlawanan. Rectifier pada
kendaraan juga menahan arus dari batere ke altenator apabila tegangan yang
dihasilkan altenator lebih rendah dari tegangan batere, sebagai contoh, mesin dalam
keadaan diam. Hal ini mencegah batere dari pengosongan yang sia-sia.
Fungsi untuk mendinginkan diode beserta kumparan pada alternator. Pada beberapa
jenis alternator fan ada yang dijadikan satu dengan rotor
7. Pulli (pulley)
Fungsi : untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil
sehingga tegangan yang dihasilkan alternator tetap konstan sesuai harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah serta untuk mematikan tanda dari
lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik.Karena pada teorinya semakin besar tegangan yang masuk ke rotor maka
semakin besar kemagnetan semakin besar kemagnetan semakin besar pula output
yang dihasilkan oleh alternator begitu juga sebaliknya
Kunci kontak berfungsi sebagai switch atau saklar. Memang sistem pengapian
akan aktif secara otomatis ketika mesin menyala, namun untuk membangkitkan
medan magnet pada rotor coil harus dilakukan oleh sebuah switch. Ignition switch
dipakai sebagai saklar rotor coil yang akan aktif saat kunci kontak diputar ke posisi
ON.
10. Fuse dan Fuseble link
Fuse dan fuseble link memiliki fungsi yang berbeda meski bentuknya sama.
Fuseble link bisa disebut sebagai main fuse yang diletakan didekat terminal
positif baterai. Fungsi sekering ini yakni untuk melindungi seluruh sistem
kelistrikan mobil dari arus yang berlebih. Umumnya fuseble link memiliki
kapasitas hingga lebih dari 60 Ampere. Sementara fuse digunakan sebagai
pengaman satu rangkaian kelustrikan, dalam sistem pengisian konvensional ada
dua buah fuse yang memiliki kapasitas sekitar 10-15 Ampere. Satu fuse
digunakan sebagai sekering voltage regulator dan sekering lain digunakan untuk
mengamankan lampu CHG dan Voltage relay.
Lampu CHG atau biasa juga disebut charging warning light merupakan lampu
indikator yang bisa menunjukan adanya gagal pengisian. Saat kunci kontak ON
maka secara normal lampu ini akan menyala, begitupun ketika mesin hidup lampu
ini harusnya menyala, jika mati maka bisa mengindikasikan adanya kegagalan
pengisian.
12. Kabel Penghubung
13. Alternator
Dalam kinerjanya, sistem EFI pada mobil membutuhkan satu wadah yang
digunakan untuk menampung bahan bakar yang akan digunakan untuk bisa
menghidupkan mesin. Dan wadah tersebut bernama tangki bahan bakar.
Sayangnya untuk saat ini wadah tersebut kebanyakan sudah terbuat dari material
plastik tebal bukan dari material logam seperti mobil-mobil keluaran tahun 2000
sehingga membuat bobotnya jauh lebih ringan.
2. Fuel Filter
Komponen sistem EFI pada mobil selanjutnya adalah “Fuel Filter”. Komponen
ini akan berfungsi sebagai tempat untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bahan bakar (bensin) ketika melewati fuel feed sehingga bahan bakar yang masuk
ke ruang bakar bersih dari kotoran. Dan perlu juga untuk sobat ketahui, bahwa
terdapat dua jenis filter bensin yang umumnya digunakan pada sistem EFI di mobil
yaitu :
Filter Kasar, jenis filter ini biasanya terbuat dari material kawat yang di rajut
dengan pori yang cukup besar, sehingga kotoran-kotoran padat yang berukuran
besar akan langsung terhenti ketika melewati filter ini
Filter Halus, sedangkan jenis filter yang kedua ini biasanya terbuat dari
material kain dengan ukuran pori yang lebih kecil sehingga partikel-partikel
kotoran yang ukurannya kecil biasanya akan langsung tersaring pada jenis filter
yang satu ini.
Bahkan didalam sistem EFI pada mobil-mobil keuluaran terbaru untuk saat ini,
juga biasanya telah di lengkapi dengan sebuah filter “water sedimenter”, yang mana
fungsi dari filter ini untuk memisahkan kandungan air yang terdapat didalam bahan
bakar sebelum masuk ke injektor untuk di kabutkan di dalam ruang bakar. Ini jelas
menjadi hal yang sangat baik karena ketika ada kandungan air terbawa sampai ke
ruang bakar akan menyebakan pembakaran yang tidak sempurna.
3. Delivery Pipe
Selanjutnya ada komponen bernama “Delivery Pipe”. Komponen yang satu ini
merupakan sebuah pipa yang letakanya berada di ujung saluran bensin. Dan fungsi
utama dari Delivery Pipe sendiri adalah untuk menampung bensin yang di pompa
oleh fuel pump. Umumnya komponen ini terbuat dari material yang keras karena
akan menjadi titik temu antara semua injektor dan saluran bensin. Dan apabila di
perhatikan lebih jeli, dalam satu Delivery Pipe biasanya terdapat beberapa lubang
yang nantunya setiap lubagn tersebut akan memiliki fungsi. Lubang-lubang tersebut
antara lain inlet hose yang nantinya akan terhubung ke saluran bensin dari tangki
dan injektor hose yang nantinya akan terhubung ke seluruh injektor yang ada.
4. ECU
ECU atau Electronic Control Unit yang terdapat di sistem EFI pada mobil
merupakan satu bagian yang terpenting untuk sistem EFI ini bisa bekerja dengan
sempurna. Pasalnya ECU sendiri memiliki peranan penting didalam mengolah data-
data yang diperoleh dari komponen sensor. Biasalnya dalam satu sistem EFI terdapat
5 buah sensor yang akan memberikan semua data yang di miliki kedalam ECU ini
untuk diproses. Hasil dari pemrosesan tersebut nantinya akan berupa tegangan
dengan interval waktu tertentu yang akan langsung di kirimkan ke injektor agar
noozle terbuka.
5. Return Feed
Komponen yang terdapat didalam sistem EFI pada mobil selanjutnya adalah
Return Feed. Komponen ini merupakn sebuah selang yang akan berfungsi untuk
mengalirkan bensin kembali ke dalam tangki bahan bakar ketika kelebihan tekanan.
Dengan adanya komponen ini tentu saja tidak akan ada bensin atau bahan bakar yang
akan terbuang sia-sia.
6. Pressure Regulator
Dibutuhkannya tekanan didalam saluran bensin yang tetap stabil menjadi bagian
yang cukup penting dalam kinerja sistem EFI pada mobil. Untuk itulah dalam satu
sistem EFI yang terdapat didalam sebuah mobil terdapat sebuah komponen
bernama “Pressure Regulator”. Komponen ini nantinya akan menanggulangi
kelebihan tekanan yang diakibatkan pompa bahan bakar atau Fuel Pump bekerja
secara terus menerus. Prinsip kerja dari Pressure Regulator sendiri adalah dengan
mendeteksi tekanan bensin yang di alirkan oleh fuel pump. Apabila dirasa sudah
berlebih, maka secara otomatis Pressure Regulator akan mengalirkan kembali bahan
bakar tersebut kedalam tangki hingga tekanan yang dibutuhkan kembali stabil.
Cara Kerja System Bahan Bakar Toyota Avanza 1.3 G M/T 2019 :
7. Fuel Feed
Masih ada beberapa komponen lagi yang terdapat di sistem EFI pada mobil, salah
satunya adalah Fuel Feed. Komponen ini merupakan sebuah selang yang berfungsi
untuk tempat mengalirnya bensin dari tangki ke injektor. Pada umumnya Fuel Feed
sendiri terbuat dari bahan seperti mika namum ia mampu menahan bensin yang
memiliki tekanan. Hanya saja dengan material yang seperti mika tersebut
membuatnya rentan untuk pecah ketika tidak sengaja tertekuk.
8. Injector
Komponen lain yang cukup penting keberadaannya didalam sebuah sistem EFI
pada mobil adalah Injector. Yang dimana fungsi dari komponen ini adalah untuk
mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe dengan komposisi yang sangatlah pas
menggunakan sebuah selenoid. Jadi ketika mesin pada posisi mati, selenoid tersebut
tidak akan memberi tegangan listrik alhasil noozle yang terdapat pada injector tidak
akan terbuka. Sedangkan saat piston berada pada langkah hisap, selenoid tersebut
akan langsung diberikan sebuah tegangan listrik dari ECU yang langsung membuat
sebuah gerakan aksial dan secara otomatis juga akan membuat noozle terbuka. Dan
karena bensin yang terdapat pada delivery pipe seperti diatas sudah memiliki tekanan
udara, maka ketika noozle terbuka, bensin bertekanan tersebut pun akan langsung
keluar dan menyembur.
9. Sensor
Selain injector, sistem EFI pada mobil juga membutuhkan sebuah sensor yang
akan bisa menjadikannya bisa bekerja. Dan bisa di katakan komponen bernama
sensor ini merupakan bagian terpenting dari bekerjanya semua sistem pada EFI
mobil. Pasalnya sensor sendiri merupakan alat pendeteksi yang mana hasil
pendeteksian tersebut akan langsung di jadian sebagai acuan ECU untuk
menentukan lamanya injektor bisa terbuka. Lalu apa sebenarnya yang di deteksi
sensor pada sistem EFI ini? jika ditanya hal tersebut maka jawabannya ada beberpa
kondisi yang akan di eteksi oleh sensor itu sendiri seperti suhu udara yang masuk ke
mesin, massa udara yang masuk ke mesin, dan juga sudut pembukaan sensor. Maka
dari itu dalam satu sistem EFI pada mobil setidaknya terdapat 5 buah sensor yang di
tanamkan meliputi :
Sensor MAF
Mass Airflow (MAF) sensor, digunakan pada sistem injeksi elektronik untuk
mengukur jumlah dan kepadatan udara yang masuk ke dalam mesin.
Sehingga ECU (Electronic Computer Unit) atau komputer mesin dapat menentukan
debit bahan bakar yang disemprotkan untuk mendapatkan rasio bahan bakar dan
udara yang optimal. MAFsensor menggunakan arus listrik untuk mengukur aliran
udara masuk. Sinyal output yang dihasilkan oleh MAF sensor, langsung dikirimkan
ke ECU. Seiring usia, posisi MAF sensor yang berada di atas boks filter udara dan
mengarah ke throttle body ini, bisa kotor akibat terkontaminasi oleh kotoran.
Akibatnya, membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah udara yang masuk
ke ECU. Sehingga, mesin bekerja dengan campuran yang terlalu kurus, dan bisa
mengakibatkan lampu check akan menyala.
Sensor IAT
Fungsi IAT (Intake Air Temperature) Sensor Pada Mobil Injeksi,- IAT
sensor berfungsi untuk mengukur atau mendeteksi temperatur udara yang masuk
ke dalam intake manifold. Setelah itu IAT sensor ini akan mengirimkan sinyal
output berdasarkan suhu udara masuk yang dideteksi ke ECU. Sinyal output ini
kemudian digunakan oleh ECU sebagai salah satu dasar untuk mengatur
seberapa banyak penginjeksian bahan bakar yang akan diinjeksikan oleh
injektor kedalam ruang bakar. IAT Sensor pada mesin injeksi tipe L-EFI
menyatu dengan Air flow sensor (MAF sensor). IAT sensor biasanya berada
disaluran antara filter udara dan throttle body, sedangkan pada mesin injeksi tipe
D-EFI, IAT sensor biasanya berada setelah air filter.
Sensor Tps
Throttle Position Sensor atau TPS terpasang di throttle body serta selalu
berhubungan dengan throttle valve atau katup gas. Sensor TPS ini
berfungsi untuk mendeteksi perubahan posisi dari throttle gas dan
kemudian akan merubahnya menjadi sinyal elektrik yang nantinya akan
dikirim ke ECU sebagai salah satu sinyal input atau masukan. Selain fungsi
utamanya tersebut, ECU juga memfungsikan TPS untuk memberikan
informasi tentang beberapa hal, yaitu :
1. Engine mode ketika posisi throttle gas menutup (pada posisi idle
/stasioner ) ,setengah membuka ,dan ketika membuka penuh .
2. Digunakan sebagai kontrol emisi saat posisi throttle gas terbuka penuh
dan pada saat switch Ac mati.
3. Sebagai koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar
4. Sebagai koreksi peningkatan tenaga pada mesin
5. Sebagai kontrol penghentian bahan bakar ketika mesin pada posisi
deselerasi
Karena adanya informasi yang didapatkan oleh ECU seperti yang
disebutkan di atas, maka nantinya diharapkan kinerja mesin dapat
dimaksimalkan. Ciri-ciri dari sensor TPS ini adalah selalu berada
disamping throttle valve atau katup gas. Perubahan besarnya sinyal voltase
output atau tegangan keluar sensor tergantung dari posisi bukaan throttle
valve. TPS yang sering dipakai pada kendaraan injeksi adalah model
variabel resistor dan kontak point.
Sensor CKP
Fungsi dan Cara kerja CKP Dan CMP Sensor Pada Sistem Injeksi,- CKP
dan CMP sensor merupakan 2 sensor yang sangat penting pada sistem injeksi
mobil, senso inikah yang nantinya akan mendeteksi putaran mesin dan posisi
Top piston agar koil dan injektor dapat bekerja pada saat atau timing yang
tepat. CKP sensor memberikan informasi ke ECU tentang kecepatan putaran
mesin dan Timing pengapian. Sedangkan CMP sensor memberikan
informasi ke ECU tentang posisi silinder 1 sedang berada pada posisi TOP
Kompresi, dan pada mobil yang sudah menggunakan teknologi VVTI,
pembacaan dari CMP sensor ini juga akan mempengaruhi kerja dari sistem
VVTI. CKP sensor dan CMP sensor dalam menjalankan fungsi dan kerjanya
menggunakan sensor tipe sensor putaran, sensor ini menggunakan 2 metode
dalam pendeteksiannya yaitu yang oertama sensor ini memiliki konstruksi
bergerigi didalam distributor (biasanya memiliki 4 gerigi yang presisi) saat
gigi tersebut melewati pick up coil pada distributor maka akan terjadi
lonjakan atau induksi tegangan yang mana lonjakan ini akan dikirim ke ECU
bahwasannya data tersebut menyatakan posisi crankshaft setiap seperempat
putaran. Tipe yang kedua menggunakan ring gear motor starter namun satu
giginya dihilangkan.
10. Fuel Pump
Fuel Pump atau yang sering disebut juga dengan pompa bahan bakar pun
menjadi salah satu bagian yang cukup penting di sistem EFI pada mobil.
Selain untuk mengalirkan bensin dari tangki ke injector, fungsi Fuel
Pump lainnya juga untuk meningkatkan tekanan bahan baar pada fuel feed.
Dan untuk mobil keluaran terbaru, sistem fuel pump akan bekerja dengan
menggunakan aliran listrik bukan mengikuti putaran mesin sehingga
membuatnya lebih sempurna dan juga tidak memberikan beban lebih pada
kinerja mesin.
Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros
kopel merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga dan poros
propeller ini terdapat pada tipe kendaraan FR (Front Wheel Rear
Drive) dan 4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara mesin dengan roda
penggerak berjauhan sehingga memerlukan komponen tambahan agar dapat
meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda belakang. Poros propeller
terletak diantara transmisi dan differential (gardan). Untuk lebih jelasnya
tentang letak poros propeller perhatikan gambar di bawah ini :
Fungsi poros propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan
tenaga putar dari transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros
propeller dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari
transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi
dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban. Pada umumnya poros
propeller terbuat dari bahan tabung pipa baja yang memiliki kekuatan
tahanan (ketahanan) terhadap gaya puntir. Pada poros propeller juga
dilengkapi dengan balance weight (bandul penyeimbang) yang terpasang
pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan pemasangan dari
balance weight adalah untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang
ketika berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller saat
berputar.
1. Slip yoke
5. Yoke
3.1 KEIMPULAN
3.2. MANFAAT