Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik KerjaIndustri (PRAKERIN)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya

sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan

Menengah Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang

mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang

kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian

untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.

SMK merupakan sekolah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta

didiknya agar siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, baik dunia

usahaatau dunia industri (DU/DI), sehingga para siswa SMK dibekali dengan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan sekolah umum.

Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk

melakukan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa

pada dunia kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing

di dunia industri. Karena prakerin merupakan salah satu bentuk implementasi

1
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara

langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di

bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada

kendaraan. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan

Ringan ( TKR ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri.

SMK Yadika Lubuklinggau merupakan salah satu SMK yang membekali

lulusannya untuk menjadi tenaga-tenaga yang ahli di bidang keuangan terutama

siswa yang mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan dan penerapan ilmu diperoleh siswa selama menempuh

pendidikan di sekolah, serta untuk mengetahui kebutuhan DU/DI dalam hal

ketenaga kerjaan. Maka SMK Yadika Lubuklinggau mengadakan praktik kerja

industri (Prakerin) untuk siswanya dalam mencapai tujuan relevasi dengan

kebutuhan tenaga kerja

B. Tujuan Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuian diri dengan situasi yang

sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan

langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktik

Kerja Industri secara khusus siswa di harapkan memperolehp engalaman yang

mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang

2
berhubungan langsung dengan teknologi dan mempersiapkan para siswa/siswi

untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan

mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-

masing.

Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Industri adalah sebagai berikut ;

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian

profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai

dengan tuntutan lapangan kerja;

2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri

dengan lingkungan Sekolah;

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas;

4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan

pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;

5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku

sekolah;

6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai

kompetensi dasar jurusan.

C. Manfaat Prakerin

Adapun manfaat dari Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang bisa

didapatkan bisa dijabarkan sebagai berikut, yaitu :

3
1. Manfaat bagi siswa

a. Memberi kesempatan bagisiswa untuk memperoleh pengalaman kerja

dengan mengamati dan menganalisa pemasalahan yang ada pada

instansi/perusahaan tempat siswa melaksanakan Prakerin.

b. Membiasakan siswa bekerja dan berinteraksi pada suatu lingkungan

kerja.

c. Lebih memahami konsep dunia kerja dan mengetahui kebutuhan

instansi perusahan akan sumber daya manusia yang dibutuhkan

instansi/perusahaan tempat siswa melaksanakan Prakerin.

d. Memperoleh bahan perbandingan untuk dijadikan suatu pertimbangan

penting dalam mencari pekerjan nantinya.

e. Menambah dan mempeluas wawasan dalam dunia kerja.

2. Manfaat bagi Instansi/Perusahaan

a. Mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan dalam bidang

tertentu pada instansi/perusahaan.

b.  Memperkenalkan dan memberikan kesempatan kepada peserta

Prakerin untuk mengenal ruang lingkup suatu pekerjaan, sehingga jika

nantinya perusahaan butuh tenaga kerja sewaktu-waktu dan dalam

keadaan mendesak tanpa diadakannya proses perekrutan, maka pihak

instansi/perusahaan tinggal melatih dalam proses pengembangan skill

jika dibutuhkan.

c. Membantu perusahaan untuk mempublikasikan kepada pihak

masyarakat bahwa perusahan tersebut bergerak dala bidang tertentu.

4
3.  Manfaat bagi Sekolah

a. Tujuan pendidikan untuk member keahlian professional bagi peserta

didik lebih terjamin pencapaiannya.

b. Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/ sekolah karena

tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermakna, baik

untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan

kerja.

c. Terdapat kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan

lapangan kerja.

D. SISTEMATIKA LAPORAN

1. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagian ini berisi tentang gambaran umum untuk memberikan wawasan

tentang arah penulisan yang dilakukan. Dengan membaca latar belakang ini,

pembaca dapat mengetahui konteks penulisan, fokus penulisan, tujuan penulisan

dan manfaat penulisan.

B. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri

1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan

mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin

dalam bentuk laporan tertulis.

2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan

ketentuan.

5
3. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin.

4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

C. Manfaat Penulisan

Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penulisan secara teoritis dan atau

praktis, dengan cara menjabarkan kepada pihak yang memungkingkan

memanfaatkan hasil penulisan.

2. BAB II KEGIATAN PELAKSANAAN

A. Program Umum

1. Deskripsi Tempat Prakerin

Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penulisan terutama yang

berkenaan atau terkait dengan topic penulisan. Deskripsi ini bermaksud

menginformasikan tentang lokasi penulisan secara umum, dan data atau peristiwa

penting yang erat hubungannya dengan topic penulis.

2. Manajemen Umum Industri

Temuan penulisan merupakan deskripsi data yang langsung berkaitan dengan

upaya menjawab fokus penulisan. Penulis mengungkapkan data serinci mungkin

terkait fokus penulisan. Penulis mendeskripsikan ungkapan-ungkapan informasi

secara rinci menurut bahasa dan pandangan informan dengan mengutip kalimat

langsung yang diucapkan oleh informan ataupun  yang penulis dapatkan dari

literatur yang ada seperti Struktur Organisasi, Uraian Pembagaian Tugas,

Hubungan kerja dengan perusahaan lain dan sistem penerimaan karyawan jika

ada.

6
B. Landasan Teori

Bagian ini memaparkan teori-teori dan hasil penulisan terdahulu

yang   relevan Pada bagian.penulis juga perlu mencantumkan teori-teor iterhadap

Kajian pustaka digunakan sebagai pemandu agar fokus penulisan sesuai dengan

kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum atau bahan penjelas tentang konteks penulisan dan

sebagai bahan pembahasan hasil penulisan

C. Laporan Hasil Praktek

Bagian ini memuat gagasan penulis, keterkaitan antara pola-pola, kategori-

kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang ada dan temuan

penulisan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap

dari lapangan.

3. BAB III PENUTUP

Penutup memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak

lanjut penulisan.

A. Simpulan

Simpulan merupakan jawaban dari fokus penulisan dalam bentuk temuan

penulisan berupa konsep atau teori dan atau hubungan antar konsep serta

kemungkinan pengembangannya di masa mendatang.

B. Saran

Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan penulis,


ditujukan kepada para pihak yang memungkinkan memanfaatkan hasil penulisan.
Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penulisan dan diselaraskan dengan
manfaat penulisan

7
BAB  II

KEGIATAN PELAKSANAAN

A. Program Umum

1. Sejarah  Singkat  Tempat  Industri

Bengkel Jhon adalah Perusahaan yang bekerja di industri pemeliharaan,

perbaikan serta menjual part dan asesoris mobil di kota lubuklinggau.

Bengkel Jhon beralamat di Jalan Yos Sudarso kelurahan Taba Pingin,

kecamatan Lubuklinggau Timur I, kota Lubuklinggau, provinsi Sumatera Selatan.

2. Manajemen Umum Industry

a. Struktur Organisasi

8
Gambar 1. Struktur Organisasi

b. Uraian Pembagian Tugas

Uraian pembagian tugas di bengkel John Lubuklinggau adalah sebagai

berikut :

- Tugas kepala bengkel

Mengelola seluruh kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu

dan kecepatan pelayanan melalui SOP yang berlaku serta

menginformasikan kompetensi jajaran personel bengkel dalam usaha

pencapaian target untuk meningkatkan produktibitas dan pencapaian

performance bengkel serta kepuasan pelanggan.. Membuat perencanaan

dan memastikan pencapaian revenue workshop, Unit Entry and Car

Return sesuai standar yg ditetapkan. Menjaga dan meningkatkan mutu

pelayanan bengkel (dan performance jajaran personel bengkel.

Mengontrol stock gudang bengkel (parts) sesuai dengan target service

rate. Pembinaan dan pengembangan personel bengkel. Mengevaluasi

9
pelaksanaan sistem dan prosedur bengkel. Memantau pengelolaan limbah

padat, cair, & gas di bengkel

- Mekanik

Servis Kendaraan serta Menjaga alat-alat bengkel

B. Landasan Teori

1. Pengertian Timing Belt

Belt adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan

untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan

sebagai sumber penggerak, penyalur daya yang efisien atau untuk memantau

pergerakan relatif.

Timing Belt menggunakan material dari bahan karet. Sedangkan

untuk timing chain menggunakan rantai besi. Untuk karakteristiknya, kedua

komponen ini memiliki karakteristik masing-masing. Timing Belt cenderung lebih

mudah aus karena terbuat dari karet, namun tidak berisik saat sedang bekerja.

Menurut Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra

Motor, Didi Ahadi, timing belt merupakan sebuah sabuk atau rantai yang

menghubungkan komponen crankshaft dengan camshaft. Timing belt sendiri

10
berfungsi memutar komponen internal mesin dari crankshaft ke camshaft. Putaran

crankshaft dihasilkan dari pulley piston yang disambung dengan menggunakan

rantai atau sabuk ke pulley camshaft untuk mengatur bukaan katup masuk dan

katup keluar udara.

Timing belt adalah salah satu komponen utama dari mobil yang memegang

fungsi-fungsi urgent untuk kinerja mobil. Komponen utama mobil ini juga biasa

disebut dengan timing chain dari mobil. Timing chain secara garis besar masuk ke

dalam komponen klep mesin mobil.

Di dalam mobil, timing belt merupakan elemen berupa ring tertutup.

Bagian tersebut terbuat dari karet teknis. Bagian dalam diperkuat dengan serat

sintetis yang mencegah elemen meregang dan meningkatkan kekakuan produk. Di

luar, ikat pinggangnya mulus, dan di dalam ada gigi

Elemen ini juga disebut sabuk penggerak. Setiap mesin memiliki

dimensinya sendiri dan oleh karena itu dilengkapi dengan diameter sabuk tertentu.

Ada juga mobil yang menggunakan rantai sebagai pengganti sabuk karet.

Pada tahun 1950-an, banyak mobil menggunakan rantai, tetapi penggerak

waktu jenis ini sangat bising dan juga berat. Elemen-elemen ini membuat

perangkat mesin lebih kompleks dan berat, yang memengaruhi karakteristik

dinamis kendaraan.

Timing belt terletak di sisi berlawanan dari flywheel. Pas di atas poros

engkol dan katrol poros bubungan. Mereka dapat dibuat dalam bentuk roda gigi

11
lebar atau katrol konvensional. Dalam kasus pertama, dengan ketegangan sabuk

yang lemah, itu tidak akan selip, sehingga pengaturan timing katup akan tetap

Tali pertama diperkuat dengan pelat logam, tetapi modifikasi yang lebih

elastis adalah yang menggunakan serat sintetis. Karet memastikan kebisingan

minimal pada bagian tersebut. Terlepas dari desain katrol penggerak motor, sabuk

selalu memiliki gigi, yang memastikan daya rekat terbaik ke permukaan kontak

komponen.

Selain dipasang di camshafts dan crankshafts, belt juga menghubungkan

attachment lain ke unit, seperti pompa. Mekanisme lainnya terhubung ke motor

menggunakan sabuknya sendiri.

Setiap model mobil memiliki timing beltnya sendiri, karena desain

motornya berbeda. Dalam setiap kasus, diameter cincin akan berbeda. Untuk

memastikan kekuatan maksimum fiksasi elemen ini pada puli, dikencangkan

menggunakan roller khusus (sering dijual dengan sabuk).

Timing Belt terbuat dari bahan karet bergerigi yang solid, komponen

bergerak ini ada umur pakainya. Namun, tidak semua timing belt menggunakan

bahan karet tersebut, ada juga beberapa mobil yang dipasarkan di Indonesia

menggunakan timing chain. Untuk mengetahui kondisi timing belt, Anda harus

membuka dulu penampang alias cover yang melindungi timing belt tersebut, tidak

bisa langsung terlihat seperti halnya fan belt.

2. Fungsi Timing Belt

12
Istilah timing Belt mungkin sudah tidak asing lagi bagi mobil. Seperti

namanya, istilah “timing” artinya adalah pengaturan waktu. Jadi, komponen yang

terbuat dari karet ini fungsi utamanya adalah untuk memanajemen waktu kerja

mesin. 

Fungsi timing belt yang pertama adalah membuat katup mesin secara

otomatis bisa membuka dan menutup. Ini bisa terjadi karena komponen tersebut

terhubung secara langsung dengan kedua katup masuk dan bagian pembuangan

dengan camshaft.

Selain fungsi utama tersebut, timing Belt juga memiliki fungsi-fungsi

lainnya, yaitu :

a. Alat Buka Tutup Mesin Mobil Secara Otomatis

Fungsi timing belt yang pertama adalah membuat katup mesin secara

otomatis bisa membuka dan menutup. Ini bisa terjadi karena komponen

tersebut terhubung secara langsung dengan kedua katup masuk dan bagian

pembuangan dengan camshaft. 

b. Menggerakkan Camshaft

Fungsi yang kedua adalah bisa menggerakkan camshaft yang bergerak

secara melingkar sesuai putaran mobil. Jadi, komponen yang satu ini akan

otomatis bergerak ketika mobil dihidupkan.

13
Gambar 2. Sistem Kerja Timing Belt

Fungsi ini dilakukan oleh timing belt. Fungsi ini adalah untuk memastikan

sirkulasi cairan pendingin yang konstan dalam sistem pendingin (jika desain

engine menyediakan operasi gabungan dari mekanisme ini). Saat mesin bekerja,

sabuk memutar impeler pompa. Selain itu, di banyak motor, sirkuit penggerak

mesin pembakaran internal juga mencakup sinkronisasi pompa oli.

Operasi sinkron dari mekanisme distribusi gas dan poros engkol

bergantung pada timing belt. Sepanjang jalan, ini memastikan pengoperasian

pompa air dan pompa oli. Bagaimana cara kerja elemen tersebut?

Karena pengikatan yang kuat pada semua puli yang diperlukan sesuai

dengan desain mesin pembakaran internal, saat mobil dinyalakan, starter memutar

14
roda gila, dan ini pada gilirannya menyebabkan poros engkol berputar.

Mekanisme engkol mulai menggerakkan piston ke dalam silinder.

Pada saat yang sama, torsi disalurkan ke timing belt dan melaluinya ke

katrol poros bubungan. Pada saat ini, katup mulai membuka dan menutup sesuai

dengan langkah yang dilakukan di silinder.Impeler pompa air mulai berputar

serentak, dan penggerak pompa oli diaktifkan. Sensor posisi poros memperbaiki

posisi piston di silinder pertama dan mengaktifkan proses pembentukan percikan

di sistem pengapian. Sebagian campuran udara-bahan bakar baru memasuki

silinder melalui katup pembuka. Dorongan diterapkan ke candle yang sesuai dan

BTC menyala. Unit kemudian bekerja tanpa bantuan starter.

Jika timing belt tergelincir, sinkronisasi grup silinder-piston dan timing

katup akan terganggu. Dalam hal ini, katup tidak akan terbuka sesuai dengan

gerakan motor. Bergantung pada jenis motor dan tingkat pelanggaran pengaturan

ini, mesin pembakaran internal akan bekerja tidak stabil atau bahkan mati. Untuk

alasan ini, perlu untuk memeriksa tegangan cincin penggerak secara berkala.

3. Jenis-jenis Timing Belt

setiap Kendaraan memiliki sabuknya sendiri. Agar pengendara tidak

bingung dengan bagiannya, ada tanda produk di bagian luar. Berikut adalah

transkripnya masing-masing. Dalam angka, pabrikan mengenkripsi jumlah gigi,

nada dan profilnya, serta lebar produk. Menurut penandaan standardisasi

internasional (ISO), sebutan pada sabuk dapat diuraikan 92147x19 - 92 (profil

gigi); 147 (jumlah gigi); 19 (lebar).

15
Ditiming belt itu sendiri mungkin ada sekitar tulisan berikut: 163 RU 25.4

24315 42200 CR. Angka pertama sesuai dengan jumlah gigi, angka kedua adalah

lebar produk. Sebutan lainnya mengungkapkan detail mengenai profil gigi dan

parameter lainnya

Lebih banyak perhatian harus diberikan pada arti literal. Sabuk dapat

ditandai dengan CR, HNBR atau EPDM. Masing-masing menunjukkan bahan dari

mana produk itu dibuat:

a. CR adalah chloroprene. Itu adalah karet sintetis. Bahannya mentolerir

perubahan cuaca dengan baik, tidak terbakar. Jika mobil sering melaju di

jalan berdebu, Anda harus memperhatikan bahan ini, karena ketahanannya

terhadap abrasi semakin meningkat. Tahan terhadap bensin agresif dan oli

mesin. Kisaran suhu pengoperasian dari -40 hingga +160 derajat.

b. RPDM adalah karet berbahan dasar ethylene-propylene-diene. Ini

juga merupakan jenis karet sintetis. Bahannya bisa disimpan dalam waktu

lama. Ini tahan terhadap abrasi dan suhu tinggi. Tidak mentolerir kontak

dengan produk minyak bumi. Kisaran suhu dari -40 hingga +150 derajat.

c. HNBR - Karet Tahan Suhu Tinggi (Hydrogenated Nitrile Butadiene

Elastomer). Bahan ini mentolerir kontak dengan bahan kimia yang

digunakan di mobil dengan baik. Bergantung pada jumlah akrilonitril,

produk ini mampu menahan cuaca dingin yang parah, tetapi pada saat

yang sama kurang tahan terhadap efek produk minyak. Kisaran suhu

antara -50 dan +160 derajat. Ini adalah bahan paling mahal untuk timing

belt.

16
Gambar 3. jenis timing belt

4. Langkah kerja timing Belt

Cara kerjanya yaitu, dengan menghubungkan kruk as dan noken as,

sehingga dengan berputarnya noken as maka katup isap dan buang akan ikut

bekerja atau bergerak. Jadi dengan adanya proses tersebut, maka terjadilah proses

pembakaran dalam mesin kendaraan.

5. Tanda Timing Belt rusak dan harus diganti

Biasanya tidak perlu sering-sering memeriksa kondisi timis belt. Untuk

ini, pemeliharaan kendaraan terjadwal disediakan. Pemeriksaan sabuk penggerak

yang tidak terjadwal harus dilakukan jika terjadi kerusakan pada mobil, misalnya,

pipa sistem pendingin pecah, dan antibeku masuk ke penggerak waktu. Dalam hal

ini, setelah beberapa saat, Anda juga harus memeriksa kondisi bagian karet

lainnya yang terkena cairan (atau oli, jika pengendara tidak sengaja

menumpahkannya ke unit). Bahan kimia yang membentuk antibeku, oli mesin,

dan bahan bakar dapat merusak produk karet. Bergantung pada jenis mesin,

17
tenaga, dan model mobilnya, penggantian timing belt yang direncanakan

dilakukan setelah 60-160 ribu kilometer. Berikut adalah tanda-tanda timing belt

harus diganti, diantaranya :

a. Munculnya asap secara tiba-tiba dari pipa knalpot. Tentu saja, ada banyak

alasan untuk efek ini (baca tentang beberapa di antaranya di sini), tetapi

dengan waktu itu dikaitkan dengan fakta bahwa jika waktu dan waktu

katup tidak cocok, bahan bakar tidak terbakar sepenuhnya, yang

menyebabkan katalis menderita, dan jika tidak ada, partikel yang tidak

terbakar berada dalam konsentrasi yang lebih besar di knalpot.

b. Keausan yang parah pada gigi dapat menyebabkan bunyi klik dari bawah

kap mesin. Namun, kegagalan bantalan pompa, generator, dan peralatan

lain juga memiliki efek ini.

c. Saat segel oli poros engkol aus, oli merembes melaluinya dan masuk ke

katrol. Jika level oli di bah terus turun (diperiksa dengan tongkat celup),

tetapi tidak ada asap dari knalpot, dan noda oli kecil terus-menerus muncul

di bawah mobil, Anda harus memperhatikan segel oli poros engkol dan

mengganti sabuk setelah diperbaiki, karena sudah bersentuhan dengan

pelumas.

d. Jika pelindung sabuk dapat dengan mudah dilepas, inspeksi visual dari

elemen penggerak dapat dilakukan. Sebelum melakukan diagnostik

semacam itu, Anda perlu melepaskan lilin agar putaran tidak

menghidupkan mesin (jika kunci kontak dihidupkan secara tidak sengaja).

18
Jika ditemukan retakan dan keausan yang berat, bagian tersebut harus

diganti secepatnya

Sering terjadi masalah bunyi bising timing belt adalah pemasangannya yang

kurang tepat. Sudah pasti pemasangan komponen ini tidak boleh sembarangan.

Ada aturan tersendiri yang harus dipatuhi selama pemasangan timing belt. Timing

belt memiliki tingkat kekencangan khusus saat dilakukan pemasang

Ciri-ciri timing belt harus diganti adalah sebagai berikut :

a. Timing Belt terasa getas bila dipegang

Seiring berjalannya penggunaan, tingkat elastisitas timing belt akan hilang

karena selalu berada pada suhu yang tinggi. Jika kelenturan timing belt

sudah berkurang, maka risiko putus akan sangat tinggi dan harus segera

melakukan penggantian Timing Belt.

Gambar 4. Timing Belt Getas

b. Timing Belt mulai kendur

Salah satu karakteristik karet, jika digunakan dalam jangka waktu lama

akan kendur, begitupun Timing Belt, yang berisiko pada mesin karena

sewaktu-waktu dapat lepas. Sekalipun tidak copot, ritme yang

19
dihasilkan Timing Belt kemungkinan besar tak akan maksimal karena

rendahnya daya cengkram karena sudah kendur.

Gambar 5. Timing belt kendor

c. Timing belt sudah terlihat tipis

sama seperti komponen berbahan karet lainnya, semisal ban

mobil, Timing Belt juga akan menipis seiring dengan waktu penggunaan.

Timing Belt tipis akan sangat rentan putus, oleh karena itu harus segera

diganti.

20
Gambar 6. Timing belt mulai tipis

d. Permukaan belakang Timing Belt terdapat retakan atau pecah

Jika sudah terlihat adanya retakan pada bagian belakang (bukan bagian

gerigi), maka penggantian Timing Belt harus segera diganti karena dapat

putus sewaktu-waktu, dan akan sangat berbahaya karena mesin mobil

dapat mati seketika kala sedang melaju.

e. Gerigi pada Timing Belt sudah aus dan ada yang hilang

Jika geriginya sudah aus dan mulai ada yang hilang, maka Anda harus

segera melakukan penggantian Timing Belt, hal ini dapat menyebabkan

pegangan (grip) pada camshaft tidak maksimal.

6. Mengganti timing belt

Ada beberapa alasan mengapa timing belt perlu diganti. Mobil tua yang

usianya lebih dari 5 tahun tentu akan terjadi keausan karena usia pemakaian.

Boleh dikata bagian timing belt adalah wajib untuk di cek dilihat kondisinya

karena dikhawatirkan saat berjalan jauh tiba tiba putus, ada baut bagian timing

21
belt yang lepas bahkan jika kendur timing belt tenaga mesin tiba tiba loyo jika

digas tenaga hilang. Ini sangat membahayakan dan agak rumit untuk diperbaiki

jika kondisinya berada jauh dari pusat belanja peralatan mobil atau berada pada

daerah terpencil. 

Mengecek timing belt seringkali terabaikan karena posisinya berada di

dalam dan tidak tampak dari luar. Ada baiknya untuk dicek dan diganti baru

sehingga merasa nyaman diperjalanan. Ciri ciri timing belt perlu diganti :

a. Sudah tipis kendur

b. Karet gigi giginya sudah retak dan aus

c. Ada bekas retak

Pada umumnya, timing belt perlu diganti setiap 40.000 km. Tapi ada juga

yang diganti pada jarak sekitar 80.000 km sampai 120.000 km tergantung dari

jenis kendaraan yang digunakan. Untuk pemeriksaan timing belt mobil dilakukan

setiap kendaraan telah menempuh jarak mendekati angka 40.000 km.

C. Laporan Hasil Praktik

Sering terjadi bunyi bising timing belt adalah pemasangannya yang kurang

tepat. Sudah pasti pemasangan komponen ini tidak boleh sembarangan. Ada

aturan tersendiri yang harus dipatuhi selama pemasangan timing belt. Timing belt

memiliki tingkat kekencangan khusus saat dilakukan pemasang.

1. Alat dan bahan

a. Tool Box 1 Set

b. Kunci Socket 1 Set

c. Mobil carry

22
2. Perbaikan dan pergantian Timing Belt

langkah –langkah mengganti timing belt adalah sebagai berikut :

a. Membuka Timing Belt

- Lepaskan kutub negatif aki. Pastikan anda mempunyai kode sekuriti

radio anda jika ada, gelombang radio yang telah anda simpan, dan

secarik kertas untuk catatan agar anda mudah mengesetnya kembali

nanti.

Gambar 7. Membuka kutup Negatif

- Buka belt alternator. Tergantung jenis mobil anda, anda juga

mungkin perlu membuka tali kipas untuk membuka timing belt.

Kendurkan bautnya, dorong alternator jika perlu untuk menciptakan

celah pada belt sehingga mudah dilepas.

23
Gambar 8. Buka belt alternator

- Buka tutup distributor. Anda mungkin perlu membuka klipnya

untuk mencopot tutup distributor, atau membuka beberapa sekrup

penahan tutup distributor.

Gambar 9. Buka tutup distributor

24
- Sejajarkan tanda timing. Gunakan kunci pas untuk memutar baut

crankshaft untuk memutar mesin sampai tanda timing pada crankshaft

sejajar dengan tanda 0°pada timing.

 Pastikan rotor dari distributor sejajar dengan tanda penunjuk pada

distributor yang mengindikasikan posisi untuk menyalakan silinder

pertama. Jika tidak, putar mesin satu putaran lagi.

 Jangan lakukan hal ini pada mesin rusak, kecuali anda yakin bahwa

belt nya masih ada. Jika katup mobil belum bengkok karena timing

belt putus, anda bisa melakukannya , memutar crankshaft tanpa

tergelincir.

Gambar 10. Sejajarkan tanda timing

25
- Lihat apakah puli penyeimbang perlu dilepas sebelum membuka

penutup timing belt. Seringkali, tutup timing belt duduk pada bagian

ujung crankshaft, dan puli ini akan menghalangi anda untuk

membukanya, tanpa melepaskan puli terlebih dahulu. Catat bahwa

seal tambahan diperlukan untuk memasangnya kembali.

Gambar 11. puli penyeimbang

- Buka baut penutup timing. Lepaskan dari mesin, beberapa mesin

memiliki dua bagian penutup timing belt. Buka semua komponen

yang menghalangi proses pelepasan tutup. Tiap model berbeda, lihat

buku panduan servis mobil anda untuk mengetahui bagian apa dulu

yang harus dilepas.

26
Gambar 12. penutup timing

- Periksa agar crank dan timing camshaft berada dalam posisi

segaris. Banyak mesin menggunakan titik atau garis pada puli atau gir

yang harus disejajarkan dengan pasangannya pada blok mesin, kepala

silinder. Pada beberapa mesin, tamda pada gir camshaft sejajar dengan

pasangannya pada tiang bearing chamsaft pertama.

Gambar 13. camshaft berada dalam posisi segaris

27
 Ini adalah sangat penting jika anda mengganti timing belt yang

telah putus. Tanda ini juga mungkin ditampilkan pada label pada

timing belt, pada beberapa mesin.

- Periksa area sekitar belt apakah ada tanda kebocoran oli. Lihat di

sekitar camshaft dan seal crankshaft, juga pada tutup katup dan bak

oli. Periksa apakah ada air radiator yang bocor dari pompa air dan

selangnya. Kebocoran harus diperbaiki sebelum mengganti timing

belt.

b. Memasang Timing Belt baru

- Masukkan timing belt pada gir nya. Tanpa tekanan, timing belt

akan mudah masuk ke dalam gir nya. Timing belt yang telah lama

digunakan mungkin akan lengket pada sela sela gir dan perlu sedikit

congkelan dengan obeng untuk melepaskannya.

Gambar 14. memasang timing belt

- Ganti dengan belt baru, dan pasang kembali semuanya. Kencangkan

timing belt sesuai spesifikasinya, perhatikan spesifikasi pada manual

28
mesin, terutama pada baut pemegang puli camshaft yang biasanya

membutuhkan kekencangan tinggi.

- jika dilengkapi dengan tensioner timing belt, pelepasan timing belt

mungkin perlu penekanan piston agar kembali ke silindernya. Tekan

sampai lubang-lubang menjadi sejajar untuk mengijinkan anda

memasukkan pin pemegang. Begitu pin telah masuk, tensioner bisa

dipasang kembali.

Gambar 15. pemasangan timing belt

 tensioner bisa dipasang kembali.

Yang harus diperhatikan dalam mengganti timing belt carry adalah sebagai

berikut :

1. Untuk membongkarnya langkah pertama adalah : Memutar pully agar

posisi berada TOP 1 pada roda gila tujuannya adalah agar posisi TOP 1

29
pada tali timing belt yang berupa tanda tanda titik (.) pada gigi timing

belt atas dan bawah mudah dipahami.  Posisinya sejajar lurus antara

titik  top 1 pada gigi depan dan belakang timing belt. Ingat bagi

pemula yang pertama kali membongkar jangan asal main bongkar

tahan dulu siapkan kamera hanphone untuk  difoto agar pemasangan

kembali tidak salah.  

2. Membuka semua jok bagian depan dan diletakkan diluar. 

3. Buka dudukan bak perseneleng dan dilepas.

4. Buka radiator

5. Lepas tali kipas dan kipas radiator

6. Buka baut pully atas dan bawah dengan cara memasukkan obeng (-) di

sela sela gigi roda gila agar posisi mengancing saat baut pully dilepas

7. Buka tutup timing belt

8. Buka roda atau setelan penekan tali timing belt

9. Untuk memasangnya kembali diperhatikan posisi top 1 roda gila. Titik

top gigi atas bawah timing belt sejajar lurus. Jadi harus benar benar pas

pasang tali timing beltnya pada gigi timing belt atas bawah.  Kesulitan

pada saat pasang kembali biasanya tidak pas memasukkan tali timing

belt ke gigi atas bawah. Jadi harus pas antara top 1 roda gila dan top 1

timing belt.

30
c. Penyetelan timing belt

Penyetelan dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt

agar tetap optimal. Untuk melakukan penyetelan timing belt agar lebih

tepat maka dilakukan dengan berpedoman pada buku manual

kendaraan.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tata cara

penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada kendaraan.

1. Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan

langkah starter untuk mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran

mesin pada umumnya searah dengan putaran jarum jam bila dilihat

dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang arah

putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.

2. Cari lubang pemeriksaan timing belt pada rumah atau cover timing

belt. Jika tidak terdapat lubang pemeriksaan timing belt maka

rumah atau cover timing belt harus dibuka.

3. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan

retak. Selain itu, periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran

oli yang masuk ke bagian timing belt, karena oli tidak boleh masuk

ke ruang timing belt.

4. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner sampai rol penekan timing

belt dapat bergerak. Stasioner akan menekan timing belt secara

otomatis karena pegas yang terdapat di dalam stasioner.

31
5. Putarkan poros engkol satu putaran menggunakan kunci. Jangan

memutar poros engkol berlawanan dengan putaran mesinnya karena

akan berakibat timing belt dapat melompat sehingga terjadi

kesalahan timing.

6. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner.

Yang harus diperhatikan dalam penyetelan Timing Belt adalah :

1. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt

tanpa pegas atau roda pompa air yang berfungsi sebagai rol

penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka digunakan alat khusus

untuk dapat menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt

agar sesuai dengan spesifikasinya.

2. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas

pada timing belt karena akan merusak timing belt tersebut.

3. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar

80.000 km sampai 120.000 km, untuk lebih jelasnya perhatikan

waktu penggantian timing belt pada buku manual kendaraan

tersebut.

4. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi

timing belt dapat melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing

bukaan katup-katup serta akan menimbulkan suara mendengung

pada bagian timing belt. Sedangkan apabila penyetelan timing belt

terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus.

32
Gambar 16. Penyetelan Timing Belt

3. Perawatan Timing Belt

Merawat timing belt sama artinya dengan merawat bagaimana mobil Anda

berjalan. Ada dua jenis klep (valve), yaitu klep intake dan klep exhaust. Klep

intake berfungsi sebagai saluran masuk bahan bakar dan oksigen ke dalam ruang

pembakaran. Sedangkan klep exhaust berfungsi sebagai saluran buang sisa

pembakaran.

Meskipun timing belt merupakan komponen yang tidak memerlukan

pelumasan, namun Anda dapat melumasi bagian rantai timing. Dengan melakukan

pelumasan tersebut maka membuat sistem rotasi atau perputaran noken as dan

crankshaft bergerak secara halus (smooth). 

Untuk melakukan pelumasan tersebut lakukan secara rutin di rumah demi

menjaga "kesehatan" mobil Anda.

33
Selain pelumasan, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan terhadap

sejumlah komponen yang berhubungan dengan timing belt, jaga kondisinya agar

selalu baik. Komponen tersebut antara lain deretan klep di kepala silinder, piston-

piston, noken as alias camshaft dan crankshaft (kruk as). 

34
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penulisan makalah ini dapat ditarik kesimpulannya diantaranya :

1. Tugas timing belt adalah mensinkronisasi katup dan piston.

2. Penting untuk selalu mengikuti instruksi sesuai mobil, khususnya jika

tidak paham dengan mekanismenya

3. Timing belt bisa aus. Kebanyakan dianti tiap 60.000 mil untuk perawatan.

Mereka bisa putus dan menyebabkan kerusakan parah pada mesin. Ganti

dengan teratur, untuk menghindarkan anda dari kerusakan parah

B. Saran

1. Bagi Siswa   :

- Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.

- Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.

- Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum

berangkat PRAKERIN.

2. Bagi Guru Pembimbing  :

- Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin terhadap siswa

peserta PRAKERIN.

- Sebaiknya ketika guru pembimbing memonitoring siswa, guru

pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.

35
3. Bagi Bengkel(DU/DI)

Kerjasama yang baik terjalin selama ini antara SMK YADIKA

lubuklinggau dan instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta

di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.

36
DAFTAR PUSTAKA

https://cintamobil.com/perawatan-dan-service/5-tanda-timing-belt-sudah-harus-
diganti-kenali-gejalanya-aid4211

https://id.wikihow.com/Mengganti-Timing-Belt

https://momobil.id/news/timing-belt-fan-belt-mobil/?amp=1

37

Anda mungkin juga menyukai