PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di SMK Muhammadiyah
Larangan maka siswa-siswi SMK Muhammadiyah Larangan kelas XI diwajibkan
melaksanakan Praktik Kerja Industri. Praktik Kerja Industri ini dapat dikatakan
untuk menguji pengetahuan dan keterampilan serta sikap sebagai calon mekanik
industri. Dengan adanya PRAKERIN ini siswa di harapkan mewujudkan tujuan
pendidikan 3 tahun yaitu menghasilkan lulusan yang terampil, tangguh, siap
pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dengan adanya PRAKERIN ini siswa dapat mengetahui dan kondisi kerja
dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak kalau para
siswa akan mencari lapangan kerja sudah memiliki pengalaman kerja selain
untuk mencari pengalaman didunia kerja juga merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti ujian nasional selain untuk tujuan tersebut di atas, PRAKERIN juga
memiliki latar belakang yaitu mempraktekan bila berada di dunia usaha . selain
itu menambah materi yang belum di ajarkan oleh sekolah.
Dalam hal ini penulis setelah melaksanakan program tersebut diatas memilih
materi “Memperbaiki suspensi belakang sepeda Motor”.
B. Manfaat
1. Meningkatkan rasa percaya diri, di siplin dan tanggung jawab.
2. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
3. Dapat memahami, menatapkan dan mengembangkan pelajaran yang di
peroleh di sekolah.
4. Dapat membandingkan kemampuan yang di peroleh di sekolah dengan yang
di butuhkan di dunia kerja.
1
C. Tujuan
1. Meningkatkan mutu dan pendidikan kejuruan melalui dunia kerja.
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
4. Memberi pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses
pendidikan.
5. Memperoleh keseteraan dan kesepadaan antara sekolah dan dunia kerja.
2
F. Sistematika Penulisan Laporan
1. Bagian Awal
Halaman sampul depan
Halaman judul
Halaman persetujuan
Halaman pengesahan
Halaman motto dan persembahan
Halaman kata pengantar
Halaman daftar isi
Halaman daftar gambar
Halaman daftar lampiran
2. Bagian Utama
Bab I Bab ini memuat tentang pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, batasan masalah, perumusah masalah, maksud
dan tujuan serta manfaat dari penulisan.
Bab II Bab ini memuat tentang ruang lingkup yang berisi sejarah dan
profil perusahaan
Bab III Bab ini memuat tentang landasan teori yang digunakan sebagai
dasar pembahasan sesuai dengan perumusahan masalah yang
dicanangkan.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini memuat tentang daftar pustaka dan lampiran.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Pimpinan
Bapak Muni
Mekanik
Udin
4
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Sistem Suspensi
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat benturan roda
dengan kondisi jalan. Selain itu, system suspense diharapkan mampu untuk
membuat “lembut” saat sepeda motor menikung, sehingga mudah dikendalikan.
Dengan sistem suspensi juga,getaran akibat kerja mesin dapat diredam. Semua
peran dan kegunaan system suspensi tadi, pada akhirnya dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan bekerjanya sistem suspensi, pada dasarnya adalah
agar diperoleh kenyamanan dalam berkendara sepeda motor. Dengan demikian,
gangguan pada sistem suspensi akan berpengaruh langsung pada kenyamanan
berkendara.
Suspensi pada sepeda motor biasanya bersatu dengan garpu (fork), baik
untuk bagian depan maupun bagian belakang. Tetapi ada juga sebagian motor,
suspensi belakang bukan sekaligus sebagai garpu belakang dan biasanya disebut
sebagai monoshock (peredam kejut tunggal).
Cushion unit/shock absorber (peredam kejut) diletakkan antara ujung
belakang dari lengan dan rangka (frame).
Getaran pada sepeda motor yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak
rata perlu diredam untuk mengurangi kejutan-kejutan akibat gerak pegas.
Komponen yang berfungsi sebagai peredam kejut tersebut adalah sok breker.
Oleh sok breker gerak ayun naik turun badan sepeda motor diperlambat sehingga
menjadi lembut dan tidak mengejut. Itulah sebabnya sok breker disebut juga
sebagai peredam kejut.
Sok breker terdiri atas sebuah tabung yang berisi oli. Di dalam tabung
tersebut terdapat sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran oli.
Perlambatan gerak ayun badan sepeda motor terjadi karena aliran oli di dalam
tabung sok breker terhambat oleh katup. Hal ini disebabkan karena lubang katup
yang sempit. Jika jumlah oli dalam tabung kurang maka kerja sok breker menjadi
tidak baik. Dalam hal ini sok breker tidak meredam kejutan. Apabila kerja sok
breker sudah tidak baik maka sebaiknya sok breker tersebut diganti.
5
Penggantian sok breker dianjurkan sepasang sekaligus meskipun sok breker
yang satunya tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan tekanan
sehingga sepeda motor tetap seimbang, tidak seperti berat sebelah/miring. Untuk
menentukan apakah sok breker bekerja dengan baik atau tidak bukanlah hal yang
sulit. Biasanya sepeda motor yang sok brekernya sudah rusak menjadi tidak enak
dikendarai.
Kerusakan sok breker umumnya disebabkan oleh kebocoran oli. Hal ini dapat
dilihat pada tabung sok brekernya. Jika tabung sok breker selalu basah oleh
rembesan oli maka hal itu berarti sok breker telah bocor. Sok breker harus diganti
jika sudah tidak baik kerjanya.
B. Fungsi Suspensi
Secara umum system suspense memiliki 3 fungsi yaitu seperti berikut :
1. Mengurangi getaran akibat kerja mesin,
2. Mengurangi getaran akibat permukaan jalan yang tidak rata,
3. Sebagai penyetabil kendaraan saat menikung
Semua peran dan kegunaan dari sistem suspensi tadi, pada akhirnya dapat
diambil kesimpulan bahwa dengan bekerjanya sistem suspensi tadi, pada pada
dasarnya adalah agar diperoleh kenyamanan dalam berkendara sepeda motor.
Dengan demikian, gangguan yang terjadi pada sistem suspensi akan berpengaruh
langsung pada kenyamanan berkendara.
C. Jenis-Jenis Suspensi
Secara umum system suspensi dibagi menjadi 2 yaitu, suspensi bagian depan
(front suspension) dan suspensi bagian belakang (rear suspension).
1. Suspensi Bagian Depan (Front Suspension)
Suspensi depan yang terdapat pada sepeda motor pada umumnya terbagi dua,
yaitu:
a. Garpu batang bawah (bottom link fork); jenis ini biasanya dipasang pada
sepeda motorbebek model lama, vespa atau scooter.
6
Gambar 3.1 Suspensi depan jenis bottom link
7
mempunyai kekuatan, kekerasan yang tinggi, selain caster dan trail
(kesejajaran roda depan) yang berpengaruh besar pada kestabilan mesin.
Gambar 3.3 Caster, trail dan offset dari tipe susunan steering head
8
Gambar 3.4 Tipe plunger unit
9
b. Tipe Unit Swing
Kontruksi tipe unit swing adalah mesin itu sendiri yang bereaksi
seperti lengan yang berayun. Jadi mesin tersebut yang berayun.
Umumnya suspensi tipe unit swing dipakai pada sepeda motor yang
mempunyai penggerak akhirnya (final drive) memakai sistem poros
penggerak.
10
Pada saat tekanan kompresi sudah tidak ada terjadi tekanan kembali karena
adanya tekan pegas, maka piston bergerak kebawah 0li dari ruang 2 hanya
mengalir melaui lubang orifice E, saluran D dan saluran A, aliran oli tertahan
dengan lambat, oleh karena oli berpindah melalui lubang kecil sehingga tahanan
oli yang berpindah besar, maka terjadi damping. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada peredam kejut langkah tarik lebih kuat dari pada langkah tekan
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
Gambar 4.1 Proses pembongkaran suspensi belakang
4. Setelah itu, lepaskan per yang ada di dalam tabung, lalu segera tuang keluar
oli yang ada didalamnya
5. Agar oli keluar semua, Anda bisa mengocoknya lagi dan lagi
13
7. Setelah tabung shock bagian dalam telah dilepaskan, sekarang ambil rebound
spring serta damper rodnya. Kemudian lakukan pemeriksaan untuk
menentukan apakah masih bagus atau tidak.
8. Jika seal shock bocor, maka seal tersebut harus diganti. Tanda seal shock
bocor terlihat pada bagian pipa mengkilap karena terkena minyak.
9. Saat seal shock yang baru, lakukan dengan hati-hati dan jaga agar tetap datar
dan tidak miring.
10. Selanjutnya saat pasang seal oli dengan menggunakan bantuan bearing roda
bekas dan ketok dengan palu plastik supaya seal shock bisa masuk dengan
rata.
11. Pasang kembali ring (cincin) pengunci dan penutup karet shockproof,
kemudian pasang tabung shock dalam serta rebound spring dan dampernya,
lalu putar baut pengikat L6mm agar tertutup rapat.
12. Kemudian isi tabung shock dengan oli, coba ukuran yang sama sekitar 64
mililiter.
13. Kemudian Pasang per shock dengan menggunakan teknik posisi ulir
renggang di bagian bawah serta ulir rapat bagian atas.
14. Selanjutnya pasang kembali tutup shockbreaker atas dan ring pengunci,
sebaiknya pasang terlebih dahulu kedua shockbreaker motor kemudian
kencangkan baut pengunci, agar pengerjaan lebih cepat serta mudah
15. Pemasangan tutup shock sebaiknya dibarengi dengan menekan menggunakan
obeng sekaligus dipasang pengunci saampai terdengar bunyi clik.
16. Jika sudah diperbaiki, pasang kembali spakbor atau bagian lain dari sepeda
motor yang telah dilepas dan bersihkan dengan kain.
17. kemudian uji motor dengan mengendarainya di jalan yang tidak rata.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama
ilmu di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan
teori saja, praktik langsung diidunia usaha mempunyai peranan sangat penting
dalam menimba ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik
Kerja Industri perlu diadakan untuk menambah kemampuan dan pengalaman
para siswa. Setelah melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di Muni Motor,
banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga
dapat berguna dikehidupan yang akan datang guna meningkatkan sumber daya
manusia. Melalui Praktik Kerja Industri dengan objek yang
sebenarnya kemampuan seseorang akan berkembang lebih baik daripada hanya
mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu memang terbukti dengan diadakannya
Prakerin kemampuan siswa jauh meningkat seperti penyusun laporan ini.n
Setelah penyusun laporan melaksanakan program Prakerin ini dapat
disimpulkan bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun
sistem yang ada didalamnya sangatlah diperlukan untuk menjaga performa
sepeda motor agar selalu stabil dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya suatu
kekurangan. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik
dan benar sesuai Standar Operasional Kerja dan buku pedoman pemeliharaan
yang ada.
15
B. Saran
Setelah penyusun melakukan program PRAKERIN di Muni Motor,
perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
1. Untuk Pihak Sekolah
a. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program PRAKERIN.
b. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan
Prakerin lebih semangat.
c. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan Dunia
Usaha.
d. Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat
usaha.
e. Selalu mengawasi siswa yang PRAKERIN agar siswa yang
menyelewengkan bisa ditegur.
2. Untuk Pihak Industri
a. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah
prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang
sebenarnya.
b. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan
dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah
banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan
perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa
membuktikan kemampuan yang dimilikinya.
3. Untuk Adik-Adik Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan PRAKERIN
a. Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk
bekal Prakerin kalian.
b. Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang
lebih tahu.
c. Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Agus Setiyono dan Supriyadi, dkk. 1995. Buku Panduan Teknik Reparasi dan Servis
Bengkel Sepeda Motor. Solo: CV Bahagia Pekalongan
____. AHM (PT Astra Honda Motor). Pengetahuan Produk. Jakarta: Astra Honda
Training Centre.
AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda Supra X 125. Jakarta: PT. Astra Honda
Motor
AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta: PT. Astra Honda
Motor
AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda Mega Pro. Jakarta: PT. Astra Honda
Motor
AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda PGM-FI Supra X 125. Jakarta: PT.
Astra Honda Motor
17
LAMPIRAN
18
19