Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya
mobil dikenal berbagai macam sistem yang bekerja. Sistem-sistem tersebut
bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah
satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan, maka mobil akan mengalami
kerusakan. Sistem pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan
temperatur pada mesin yang terjadi dari proses pembakaran. Proses pembakaran
selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan
menggerakkan mesin. Akibat lain dari proses pembakaran adalah adanya panas
yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri.
Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi
terjadinya over heating pada mesin agar tetap bekerja secara optimal (Daryanto,
1999:1) Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis hanya
sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian lagi hilang
melalui proses pendinginan (Anonim, 1995:35).

Energi panas selebihnya akan dibuang melalui emisi gas buang sebesar
7%, dan sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh pendinginan. Oleh karena itu
walaupun sistem pendinginan dikatakan sebagai kerugian disatu segi, yaitu 1 2
menurunkan efisiensi yang dihasilkan oleh mesin, namun disegi lain tetap
dibutuhkan untuk mempertahankan mesin itu sendiri agar tetap dapat bekerja dan
tahan lama. Apabila sebagian panas yang dihasilkan dari pembakaran tadi akan
mengalami kenaikan temperatur yang berlebihan dan cenderung merubah sifat-
sifat serta bentuk dari komponen mesin tersebut (Anonim, 1999:35).

Sistem pendinginan yang berfungsi untuk menurunkan temperatur pada

mesin, karena mesin dapat menghasilkan efisiensi kerja yang baik pada

temperatur mesin sekitar 80℃ smapai dengan 90℃. Komponen-komponen pada

sistem pendingin Ford Fiesta 1.4 Type s semakin lama akan mengalami kerusaka

1
2

atau keausan. Komponen-komponen tersebut antara lain: pompa air, thermostat,

radiator, tutup radiator, tangki cadangan, water temperature switch dan kipas

pendingin radiator. Untuk mempelajari lebih mendalam tentang kerusakan-

kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendinginaan Ford Fiesta 1400cc dan

cara perbaikannya, maka penulis mengambil judul “Analisis Masalah Air

Pendingin Mesin Pada Kendaraan Ford Fiesta 1.4 Type s”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Apa Pengertian Sistem Pendingin?

2. Apa Saja Jenis-Jenis Sistem Pendingin?

3. Apa Saja Komponen-Komponen Pada Sistem Pendingin?

4. Bagaimana Cara Kerja Sistem Pendingin?

5. Apa Saja Gangguan/kerusakan Pada Sistem Pendingin?

6. Bagaimana Cara Yang Tepat Untuk Melakukan Perawatan Dan Perbaikan

Pada Sistem Pendingin?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis membatasi masalah ini

dengan “Analisis Masalah Air Pendingin Mesin Pada Kendaraan Ford Fiesta 1.4

Type s ”

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui komponen-komponen pada sistem pendinginan


3

2. Untuk mengetahui gangguan/kerusakan pada sistem pendingin

3. Untuk mengetahui cara perawatan dan perbaikan pada sistem

pendiginan

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Upaya pengembangan ilmu yang didapat dibangku kuliah dan praktek

kerja lapangan yang telah dilakukan, serta menambah pengalaman dan melihat

kenyataan bagaimana sistem pendinginan pada Mesin Ford Fiesta 1.4 Type s

2. Bagi Universitas

Dapat dimanfaatkan bagi universitas sebagai referensi tentang sistem

pendinginan pada Mesin Ford Fiesta 1.4 Type s

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi akan pentingnya sistem pendinginan

khususnya pada Mesin Ford Fiesta 1.4 Type s

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematiika penulisan laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I di awali dengan pennjelasan mengenai latar belakang

masalah, tujuan kerja praktek, rumusan masalah, batasan masalah,

metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan

agar semua hal yang dilakukan dapat tersusun dengan baik dan

terencana.
4

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan deskripsi

perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan tentang uraian uraian yang berkaitan dengan

kerja praktek.

BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


Bab ini berisikan tentang penjelasan mengenai observasi yang

telah dilakukan dilapangan selama kerja peraktek dan berdasarkan

metode pengumpulan data yang di gunakan.

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN


Berisikan mengenai data-data teknis (hasil pengamatan) yang

diperoleh selama melakukan kerja praktek beserta pembahasan.

BAB VI PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang disajikan dari hasil

observasi yang telah dibuat, dan juga terdapat saran sebagai bahan

evaluasi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam

penyusunan laporan kerja praktek ini.


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Sahabat Auto Service merupakan pelayanan dibidang jasa service

kendaraan roda empat yang ada di kota Pekanbaru, bergerak di jasa service sejak

tahun 2017 dan mulai aktif beroperasi secara penuh pada 2017 akhir. Awal mula

perusahaan ini didirikan hanya dengan seorang diri oleh kepala perusahaan

Sahabat Auto Service, seiring berjalannya waktu, kini Sahabat Auto Service

memiliki 4 orang pekerja yang kompeten dan mampu melakukan perbaikan

kendaraan secara mandiri tanpa di bimbing seperti layaknya siswa magang.

Untuk memberikan kenyamanan dan juga meningkatkan kepercayaan

pelanggan yang melakukan perbaikan kendaraan, Sahabat Auto Service

melakukan system kerja 2 orang pekerja menangani 1 unit kendaraan demi

tercapainya pelayanan yang memuaskan serta mampu menghemat waktu

pelanggan yang menunggu kendaraan nya.

Untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang kendaraan nya

rusak dijalan atau pun dirumah Sahabat Auto Service menyediakan layanan home

service, dengan begitu diharapkan pelanggan semakin senang tanpa harus

menghabiskan waktu nya unuk pergi menunggu kendaraan nya yang sedang di

lakukan perbaikan. Layanan sangat membatu para pelanggan yang sibuk

mengurus bisnis nya ataupun yang sibuk bekerja di kantor.

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Sebagai salah satu bengkel mobil yg menekankan segi kualitas dgn motto

utama perusahaan, Bengkel Mobil Sahabat Auto Service berkomitmen untuk

5
6

memberikan layanan & solusi terbaik bagi pelanggan. Komitmen itu tercemin

dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi bengkel mobil terbaik di

Pekanbaru. Adapun Visi dan Misi perusahaan Sahabat Auto Service, adalah

sebagai berikut:

2.2.1 Visi Perusahaan

Visi Sahabat Auto Service adalah menjadi bengkel mobil terbaik yg

mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung dgn peralatan lengkap dan

tenaga ahli yang berkompeten dalm memberikan pelayanan jasa Bengkel kepada

pelanggan, mitra usaha, pegawai, pemegang saham dan masyarakat.

2.2.2 Misi Perusahaan

Adapun misi perusahan Sahabat Auto Service ini adalah, untuk

Membangun Bengkel yang sehat dan terpecaya dengan :

1. Memberikan jasa bengkel yg unggul berdasarkan nilai – nilai kejujuran,

keadilan dan kehati – hatian.

2. Memberikan layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas.

3. Memberikan solusi tepat & cepat mulai dari saat pelanggan ingin

memperbaiki mobil, proses menunggu s/d mobil selesai diperbaiki.

4. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis Bengkel.

5. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan mitra bisnis.

6. Menciptakan interaksi kerja yg saling mendukung & lingkungan kerja yang

kondusif.

7. Menjamin kesejahteraan pegawai.

8. Memastikan nilai premium bagi pemegang saham dengan pengelolaan modal

dan Jasa Bengkel secara efisien dan menguntungkan.


7

2.3 Lokasi Kerja Praktek

Lokasi Kerja Praktek ini, beralamatkan di Jalan Melati No. 16, Kelurahan

Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru. Adapun gambaran denah lokasi

Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Denah Lokasi Kerja Praktek


Sumber : (Google Maps)

2.4 Workshop Tempat Kerja Praktek (KP)

Adapun tampak depan workshop tempat kerja praktek adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.2 Workshop Tempat Kerja Praktek


Sumber : (Dokumen Pribadi)
8

2.5 Ruang Kerja Praktek

Adapun tampak workshop tempat kerja praktek adalah sebagai berikut.

Gambar 2.3 Ruang Kerja Praktek


(Dokumen Pribadi)

2.6 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi bengkel Sahabat Auto Service dapat dilihat pada Tabel

2.1 dibawah ini:

Kepala divisi
service

Koordinator
lapangan

Mekanik 1 Mekanik 2 Mekanik 3

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Bengkel


9

Struktur organisasi ini sangat penting dalam sebuah perusahaan, guna

mengetahui tanggung jawab dari masing masing karyawan. Terdapat bebrapa

tanggung jawab dari struktur organisasi diatas agar pekerja terkoordinasi.

2.7 Jadwal Kerja

Kerja praktek dilaksanakan dari tanggal 12 januari 2019 sampai dengan

13 februari 2019 selama 4 minggu. Waktu kerja praktek adalah dari hari senin

sampai sabtu, dari pukul 08.30-18.00 WIB.

Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek adalah

sebagai berikut:

1. Minggu pertama:

a. Pengenalan lingkungan kerja

b. Pengenalan peralatan dan fasilitas kerja

c. Mencari tau lebih dalam nama dan cara kerja komponen system air

pendingin

2. Minggu kedua:

a. Mengetahuhi komponen system air pendingin

b. Mengetahui peralatan apasaja yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan

c. Memahami joblist

d. Memeriksa setiap komponen system air pendingin, apakah ada yang

mengalami masalah

e. Melakukan pembongkaran komponen yang mengalami masalah

f. Melakukan analisa kelayakan pengunaan komponen sesuai dengan

prosedur manual book


10

3. Minggu ketiga:

a. Menganalisa pemyebab dan dampak yang diberikan oleh komponen

yang bermasalah

b. Memeriksa setiap bagian part

c. Melakukan pemasangan kembali sesuai dengan manual book

d. Memeriksa ulang semua kkomponen yang dibuka sudah terpasang

kembali dengan benar dan rapi

e. Melakukan percobaan dengan menghiidupkan kendaraan dalam keadaan

diam ditempat

f. Memeriksa kembali semua komponen system air pendingin

g. Memastikan dengan baik apakah sudah tidak ada maslah pada system air

pendingin

h. Malukan test drive demi tercapainya tingkat suhu yang telah di tetapkan

i. Memeriksa kembali semua komponen system air pendingin

4. Minggu keempat;

a. Membuat catatan, apakah ada salah satu dari komponen system air

pendingin yang masih mengalami masalah

b. Membuat dokumen mengenai semua urutan pengerjaan dari awal hingga

akhir.

c. Membuat laporan dan evaluasi kerja praktek


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Air Pendingin

Sistem pendingin dalam mesin kendaraan adalah suatu system yang

berfungsi untuk menjaga supaya temperature mesin dalam kondisi yang ideal.

Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk

menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak.

Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak

semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran

pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin

dengan efiisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil

pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerak mekanis, dengan hanya

sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai

efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan factor ekonomis, daya tahan,

keselamatan serta ramah lingkungan.

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin

mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur

sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian

besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia

sehingga menurunkan factor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak

terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan

agar temperatur mesin tterjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Prinsip

pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan

11
12

ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida

sebagai perantara disebut pendinginan air.

Akibat lain dari proses pembakaran adalah adanya panas yang apabila

tidak didinginkan dapat merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem

pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya

over heating pada mesin agar tetap bekerja secara optimal. Hasil pembakaran

pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian

panas keluar menjadi gas bekas dansebagian lagi hilang melalui proses

pendinginan (Toyota Astra Motor, 1995:35). Energi panas selebihnya akan

dibuang melalui emisi gas buang sebesar 36%, hilang akibat gesekan dan

memanaskan minyak 7% dan sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh pendinginan

(Northop,RS 1997:149)

Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfiungsi untuk

mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebih (over heating) dan juga

menjaga agar mesin pada temperatur kerja. Umumnya sistem pendinginan pada

mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen

yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan di didinginkan

di radiator. Selain menggunakan air sebagai media pendingin, mesin mobil jjuga

di bantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan

angin ketika mobil berjalan. Oli mesin dalam bak poros engkol, selain berfungsi

sebagai untuk pelumas bagian dalam mesin juga turut serta dalam proses

pendinginan mesin.

Jenis Sistem Pendingin Ada dua jenis sistem pendingin yang sering

digunakan yaitu pendinginan udara (pendingin langsung) dan pendinginan air


13

(pendinginan tidak langsung). Kedua cara di atas dapat menyerap panas sekitar

33% ke atmosfir (udara luar) melalui atau dengan daya konveksi, yaitu udara

dihamburkan ke permukaan bahan logam yang panas.

1. Pendingin Udara (Pendingin Langsung)

Panas dari mesin yang bekerja atau berputar, dilewatkan melalui sirip,

rusuk, atau fins ke udara luar. Biasanya digunakan pada mesin satu silinder atau

kendaraan bardaya kecil. Dasar penggunaan pada sistem pendinginan udara ini

tergantung pada hal sebagai berikut

a. Perbedaan temperatur antara panas mesin dengan udara luar/sekitar

b. Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau disemburkan

c. Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai (Daryanto, 2002 : 12).

Penggunaan sistem pendinginan udara mempunyai keuntungan seperti

bahan bakar hemat dan keausan silinder berkurang, tidak ada bahaya kerusakan

karena pembekuan. Sistem pendinginan udara memiliki keburukan seperti suara

mesin menjadi keras karena tidak menggunakan peredam suara dan pengontrolan

suhu lebih sulit dibandingkan dengan sistem pendinginan air.

Jalur udara

Udara
masuk
Sirip atau
Kisi-kisi
Tempat
udara
berputar

Gambar 3.1 Pendinginan Udara (Pendinginan Langsung)


Sumber: https://www.autoexpose.org/2017/05/cara-kerja-sistem-pendingin-
radiator.html
14

2. Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)

Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan silinder.

Panas yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan naiknya temperatur air

pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke sirip radiator kemudian panas

tersebut disemburkan ke udara, air kemudian kembali ke mesin (Daryanto, 2002 :

12).

Dasar penggunaan/faktor yang menentukan tingkat pendinginan air adalah

sebagai berikut yaitu perbedaan temperatur antara air dan udara, perbandingan

aliran air, luas permukaan kisi-kisi radiator, perbandingan aliran udara (Daryanto,

2002 : 12-13).

Sistem pendinginan air mempunyai keuntungan antara lain lebih aman,

karena ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan adiktive dan

anti beku). Sistem pendinginan air disamping lebih aman juga mempunyai

keuntungan lain seperti sebagai peredam bunyi, air dingin yang panas dapat

digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas udara di dalam kendaraan.

Pengontrolan suhu pendinginan dalam sistem ini lebih mudah dibandingkan

dengan sistem pendinginan udara karena pada sistem pendinginan terdapat 9

thermostat, pendinginan lebih merata, suhu kerja lebih cepat tercapai karena

adanya thermostat yang akan bekerja pada waktu suhu mesin rendah. Sistem

pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain lebih rumit dan lebih mahal

dibandingkan dengan sistem pendingin udara (Daryanto, 2002 : 13).


15

Gambar 3.2 Sistem Pendingin Air


Sumber : http://seputarhobi.com/2019/03/14/sistem-pendinginan/

3.2 Komponen – Komponen Sistem Pendingin

Adapun komponen-komponen pada sistem pendingin, adalah sebagai berkut:

Gambar 3.3 Komponen Sistem Pendingin


Sumber : https://bacabrosur.blogspot.com/2017/11/mengenal-sistem-pendingin-
mesin-mobil.html
16

3.2.1 Radiator

Radiator merupakan bagian dari komponen pendingin mesin, dimana

didalam nya terdapat fluida yaitu coolant yang akan disuplai kebagian komponen

sistem pendingin lainnya, pada saat mesin dinyalakan air baru mengalir dari

pompa air,waterjacket,selang bypass, dan kemudian dikembalikan lagi ke sisi

pompa air. Sementara air yang ada pada radiator tetap dingin sampai thermostat

membuka jalur air panas yang akan di alirkan ke bagian mesin lainnya, pada saat

mesin telah panas dan mencapai suhu yang di tentukan, thermostat akan membuka

jalur untuk air pendingin yang standby di radiator dan kemudian di sirkulasikan ke

bagian komponen mesin lainnya dan air yang panas tadi akan didinginkan kembali

di radiator yang di bantu oleh kipas radiator dan hembusan angin apabila

kendaraan sedang berjalan.

Umumnya radiator terdapat di bagian depan mesin karena memang tempat

tersebut sesuai untuk mendinginkan air di dalam radiator dengan dorongan angin

saat kendaraan bergerak, radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang panas

setelah beredar dalam water jacket pada mesin. Radiator mempunyai kisi-kisi

yang terdiri dari beberapa saluran air berbentuk sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip

pendingin akan memperluas jalur air yang akan didinginkan oleh kipas pendingin

yang berada dibelakang radiator. Kebanyakan sirip pendingin yang digunakan

berbentuk plat dan zig zag agar dapat melepas panas lebih baik.
17

Tangki atas
Plat Tangki

Karet O Ring

Inti Radiator

Karet O Ring

Plat Tangki

Tangki Bawah

Gambar 3.4 Radiator Ford


Sumber : shop manual ford

Radiator mobil pada umumnya terbuat dari bahan logam. Konstruksi

radiator terdiri dari Tangki atas, Inti Radiator, Tangki bawah.

1. Tangki atas berfungsi menampung air yang telah panas dari mesin melalui

upperhose, dan pada upper tank terdapat pipa pembuangan untuk

mengalirkan kelebihan air menuju reservoir tank karena ekspansi panas.

Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator.

2. Inti Radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar

temperature air menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator

memiliki beberapa ratus lubang kecil atau kisi-kisi yang berperan untuk

penyerapan air yang mengalir dari atas ke bawah tangki, mengikut

perputaran sistem pendingin pada bagian mesin.


18

3. Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh

wire radiator yang selanjutnya akan disalurkan ke mesin melalui lower

hose dengan pompa air. Pada lower tank ini terdapat saluran air sebagai

pembuangan air radiator pada saat membersihkan atau mengganti.

3.2.2 Radiator cap (Tutup Radiator)


Untuk mendapatkan efek pendinginan yang lebih baik, maka perbedaan
suhu antara udara luar dengan suhu air pendingin dalam radiator haruslah besar,
hal ini dapat dicapai dengan menggunakan tutup radiator. Tutup radiator berfungsi
untuk mempertahankan tekanan pada sistem pendingin mobil sebagai akibat
naiknya temperatur air dalam sistem pendingin mesin.

Gambar 3.5 Radiator Cap Ford Fiesta


Sumber: Data Pribadi

Di dalam tutup radiator terdapat relief valve (Katup tekan) dan vacum
valve (katup vakum) yang mengatur agar tekanan dalam radiator tidak lebih dari 1
atmosfer (1 atm) dan air mendidih dalam suhu diatas 93º C.
1. Relief valve (katup tekan) mempunyai fungsi untuk membuang kelebihan
tekanan dalam radiator, dimana saat mesin dihidupkan temperatur air akan
segera naik, kenaikan temperature ini menyebabkan kenaikan volume dan air
akan cenderung keluar. Dengan adanya katup ini keluarnya air ditahan
sehingga terjadi kenaikan tekanan dari air, kenaikan tekanan inilah yang
19

nantinya akan menaikkan titik didih dari air yang akan mendesak relief valve
untuk membuka dan air akan keluar menuju reservoir tank.
2. Vacum valve ( katup vakum) berfungsi untuk menyamakan tekanan didalam
radiator dengan tekanan udara luar apabila suhu air pendingin di dalam
radiator turun sampai di bawah titik didihnya, hal ini yang mengakibatkan
terjadinya kevakuman sehingga volume air pada sistem akan tetap. Vacum
valve juga berfungsi untuk membleding air cooling system ketika masih
terdapat udara yang terjebak di dalam sistem.

Gambar 3.6 Bagian Dari Tutup Radiator


(Sumber: Data Pribadi)

3.2.3 Water Pump (Pompa Air)

Pompa air merupakan salah satu komponen sistem pendingin yang

digunakan sebagai pendorong cairan pendingin, digunakan untuk membuat air

mengalir secara teratur tanpa memerlukan tenaga yang berlebihan untuk

mengendalikanya. Tenaga yang digunakan oleh pompa air untuk mensirkulasikan

air pendingin diambil dari poros engkol dengan perantara tali kipas yang

terhubung oleh roda gigi, pompa air berfungsi untuk mensirkulasikan air

pendingin, yaitu menghisap dari radiator dan menekanya ke dalam mantel air
20

yang berada pada blok mesin. Pompa air (water pump) akan memompa air

pendingin dari water jacket ke radiator yaitu dengan cara menekan cairan

pendingin. Pada umumnya pompa air yang digunakan adalh jenis pompa

sentrifugal (sentrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian depan blok

selinder dan digerakan oleh tali kipas atau timing belt. Pompa air digerakan oleh

drive belt atau timing belt dan mensirkulasikan cairan pendingin. Water pump ini

biasanya dikendalikan oleh v-belt dan mensirkulasikan pendinginan melalui

sistem pendingin dan pemanas. Blade dan bodi pompa air di lengkapi perapat

(seal) mekanik untuk mencegah kebocoran cairan pendingin. Kalau perapat ini

rusak dan cairan pendingin bocor keluar, kebocoran air pendingin atau uap akan di

keluarkan melalui lubang penguras yang terdapat pada bodi water pump sehingga

cairan pendingin tidak bocor ke bearing. Karena itu bila ada kebocoran cairan

pendingin atau tanda kebocoran dari lubang pengering, penyebabnya adalah

kerusakan pada seal mekanik atau pada bearing.

Gambar 3.7 Water Pump


Sumber : Google

Bagian-bagian pompa air:


1. Poros (shaft) Merupakan komponen utama pada pompa dimana bagian
depannya dihubungkan dengan puli untuk mendapatkan tenaga dari putaran
poros engkol sedangkan bagian belakang dihubungkan dengan impeler pompa.
21

2. Impeler Impeler berfungsi untuk membuat perbedaan tekanan pada saat


pompa bekerja. Pada mesin ford fiesta menggunakan sudu impeler yang
berlawanan dengan arah putarnya, hal ini bertujuan untuk menciptakan aliran
yang sempurna tanpa adanya kavitasi.
3. Water Pump seal berfungsi untuk mencegah kebocoran air dari sistem
pendingin pada poros pompa.

Gambar 3.8 Komponen Pompa Air


Sumber : Google

3.2.4 Kipas Radiator (Fan Radiator)

Untuk mengalirkan udara melalui kisi kisi radiator, khususnya saat mobil

berhenti, diperlulukan bantuan kipas pendingin.

Ada dua jenis kipas pendingin, yaitu:

1. Kipas Pendingin yang digerakan oleh Poros Engkol

Tujuan pemasangan kipas adalah untuk mempercepat proses pendinginan

air didalam radiator. Kipas pendingin ini terus menerus digerakan oleh poros

engkol melalui tali kipas yang digerakan oleh v-belt atau dengan tali kipas yang

bergigi (ribbet belt). kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin dan

hal tersebut belum cukup besar, bila mesin berputar pada kecepatan tinggi, kipas
22

juga berputar dengan cepat dan putaran menambah tahanan yang sama. Hal ini

menyebabkan kehilangan tenaga dan menimbulkan bunyi pada kipas. Untuk

mencegah hal tersebut maka biasanya antara pompa air dan kipas dipasang sebuah

kopling fluida. Kelebihan kipas yang digerakan oleh mesin adalah, tidak mudah

rusak. Selain memiliki kelebihan, kpas ini juga memiliki kelemahan, salah satunya

adalah putaran kipas ini rendah saat mesin stationer dan membeban ekstrakan

kepada mesin, terutama pada putaran tinggi. Padahal pada kecepatan tinggi

radiator sudah cukup mendapat angin dari depan.untuk mengurangi kelemahan

ini, kipas mesin dilengkapi dengan cairan silicon yang dapat memperlambat atau

mempercepat putaran kipas pada saat tertentu, tetapi cairan silicon ini dapat

melemah seiring berjalan nya waktu.

Gambar 3.9 Kipas Pendingin Yang Digerakan Oleh Poros Engkol


Sumbr : Data Pribadi

2. Kipas Pendingin Yang Digerakan Motor Listrik

Pada kipas pendingin yang digerakan oleh motor listrik terjadi pada saat

temperatur air pendingin panas, temperatur air pendingin dikirimkan ke motor


23

listrik melalui sinyal yang terdapat pada kepala selinder. Pada saat temperatur

meningkat, sinyal tersebut merangsang motor relay untuk mengerakan motor

listrik yang kemudian mengerakan kipas pendingin. Kipas motor listrik bekerja

pada saat dibutuhkan selain itu juga membantu mengurangi suara bising yang

ditimbulkan kipas pendingin. Namun motor listrik pada kipas elektrik bias rusak

sehingga mengakibatkan mesin overheating. Hidup matinya kipas elektrik ini

diatur oleh thermoswitch yang bekerja mendeteksi suhu air pendingin. Ketika air

sudah mulai panas, thermoswitch akan memerintah kipas untuk hidup sebaliknnya

saat air di dalam radiator sudah kembali dingin, maka kipas dimatikan.

Gambar 3.10 Kipas Radiator


Sumber: Data Rribadi

3.2.5 Mantel Pendingin (Water Jacket)

Water jacket (mantel pendingin) terdapat di sekeliling kepala selinder

mesin yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian dinding selinder dan

ruang bakar secara efektif. Mantel pendingin pada kepala selinder berhubungan

langsung dengan tangki radiator bagian atas dan mantel pendingin blok selinder

berhubungan langsung dengan tangki radiator bagian bawah


24

Water jacket

Gambar 3.11 Water Jacket


Sumber : Data Pribadi

3.2.6 Thermostat

Thermostat yang berfungsi untuk menahan air pendingin yang masih

berada didalam water jacket mesin agar bersirkulasi pada mesin saat suhu mesin

masih rendah, dan akan membuka saluran dari mesin ke radiator setelah

temperatur kerja mesin mencapai suhu idealnya. Katup thermostat berfungsi

untuk menahan air pendingin bersirkulasi saat suhu mesin yang rendah dan

membuka lebar saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai

suhu idealnya. Katup thermostat biasanya dipasang diantara selang radiator dan

mesin yang dimaksudkan untuk mencegah mengalirnya air pendingin dari radiator

ke engine.

Thermostat dirancang untuk mempertahankan agar temperatur cairan

pendingin dalam batas yang diijinkan. Pada umumnya efisiensi operasi mesin

yang tertinggi apabila temperaturnya kira-kira pada 860– 800C, kerja Thermostat

tergantung oleh suhu, apabila suhunya naik maka thermostat membuka dan

sebaliknya. Dengan demikian suhu mesin dapat dikendalikan dan ini merupakan
25

fungsi dari thermostat sebagai kendali suhu mesin. Jenis thermostat yang

digunakan adalah tipe wax pellet. jenis ini semacam lilit yang merupakan bahan

yang peka terhadap panas yang dapat mengembang pada saat panas dan menyusut

pada saat dingin. Efek lainya jika thermostat dilepas, air tetap bersirkulasi dan

berputar masuk ke dalam radiator. Hasilnya mobil akan lama mencapai suhu kerja

idealnya. Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan

panas, dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan pada waktu panas

katup akan membuka. Pada saat mesin dingin posisi thermostat akan menutup

sempurna sehinggga tidak ada sedikitpun celah air yang dapat melewati

thermostat tersebut, dan apabila suhu kerja mesin sudah tercapai thermostat akan

membuka dengan sendirinya dan mengalirakan cairan pendingin ke radiator untuk

didinginkan kembali.

Gambar 3.12 Thermostat


Sumber: Data Pribadi
26

3.2.7 Upper Dan Lower Hose (Selang By Pass)

Pemasangan saluran pendingin memerlukan pipa saluran yang fleksibel,


seperti saluran utama bagian atas dan bagian bawah radiator serta saluran bypass
dan saluran lainnya bisa digunakan untuk memindahkan zat pendingin menuju
atau keluar dari mesin. Saluran radiator membentuk suatu hubungan fleksibel
dengan mesin dan radiator, sehingga memungkinkan untuk disirkulasikan dan
meredam dari getaran mesin yang bergerak. Pipa atau selang terbuat dari karet,
agar dapat menjaga kestabilan temperatur, dan tekanan dalam sistem (Daryanto,
2002 : 25).

Berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok mesin. Upper hose
berfungsi mengalirkan air yang panas dari mesin ke radiator, sedangkan lower
hose berfungsi untuk menyalurkan air yang sudah di dinginkan di radiator untuk
kemudian dikembalikan kedalam mesin.

Kerusakan pada selang radiator biasanya disebabkan oleh factor usia.

Selain itu bias juga karena bahan karet yang sudah mulai melunak akibat

pemanasan dari air pendingin, jika lower hose tidak dapat menaha kevakuman,

maka selang akan mengalami penyusutan yang mengakibatkan terhambatnya laju

aliran air pendingin ke dalam mesin dan tidak dapat bersirkulasi dengan baik.

Gambar 3.13 Upper


Sumber: Data Pribadi
27

Gambar 3.14 Lower Hose


Sumber : Data Pribadi

3.2.8 Reservoir Tank (Tangki Cadangan)

Sistem pendingin radiator dilengkapi dengan tangki reservoir. Tangki itu

diletakkan dekat dengan radiator yang mempunyai fungsi untuk memperbesar

ekspansi air pendingin selama mesin bekerja. Adapun prinsip kerja dari tangki

reservoir yaitu, ketika dalam keadaan panas tekanan pada system pendingin akan

meningkat. Hal ini mengakibatkan ada air yang di keluarkan demi menstabilkan

tekanan dan suhu system pendingin. Air tersebut keluar dan di kumpulkan

kembali di dalam reservoir tank (Tangki cadangan). Dan pada saat mesin kembali

dingin, tekanan pada system pendingin pun juga akan kembali ke posisi normal

sehingga perlu tambahan air yang akan di ambil dari tangki cadangan. Kerusakan

pada tangki cadangan adalah kebocoran yang di akkibatkan oleh factor usia atau

pecah akibat benturan.


28

Gambar 3.15 Reservoir Tank (Tangki Cadangan)


Sumber: Data Pribadi
3.2.9 Oil cooler

Pada umumnya mobil sekarang sudah menggunakan oil cooler yang

berfungsi mendinginkan oli dengan memanfaatkan cairan pendingin sebagai

penyerap kalor. Mobil yang sudah berumur lebih dari 5 tahun sering terjadi

kerusakan pada bagian ini, sehingga cairan pendingin bercampur dengan oli yang

mengakibatkan system pendinginan gagal bekerja dengan normal karena adanya

penyumbatan oli pada kisi kisi radiator.

Gambar 3.16 Oil Cooler Ford Fiesta


Sumber: Data Pribadi
29

3.2.10 Resistor

Tidak semua mobil mengggunakan resistor, akan tetapi pada kendaraan

ford fiesta resistor berfungsi mengatur kecepatan kipas pendingin (motor fan)

dengan membaca suhu kerja mesin melalui sensor ECT (engine coolant

temperature. Kerusakan resistor biasanya di akibatkan oleh suhu kerja mesin yang

terelalu tinggi sehingga memperintahkan kipas pendingin berputar lebih cepat dari

biasanya dan membuat resistor memutus kan arusnya.

Gambar 3.17 Resistor Ford Fiesta


Sumber: Data Pribadi

3.2.11 Cairan Anti Beku (Coolant)

Coolant adalah suatu sarana atau media pendingin yang digunakan untuk

menyerap panas dari mesin. Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat

kimia yang digunakan untuk campuran pendingin air yang bahan dasarnya

ethylene glycol. Bahan kimia ini sangat beracun dan sangat berbahaya bila terkena

langsung dengan organ tubuh manusia sekitar 70 mg/kg berat badan.


30

Gambar 3.18 Coolant


Sumber : Data Pribadi
BAB IV

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

4.1 Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek


Pelaksanaan program kerja praktek (KP) ini dilakukan selama 1 bulan
dimulai pada 14 januaari sampai dengan 14 februari 2019. Kerja praktek ini di
lakukan di bengkel mobil Sahabat Auto Service. Kerja Praktek ini sendiri
memiliki beberapa tahapan proses. Mulai dari proses studi literatur, pencarian
tugas khusus, penyelesaian tugas khusus tersebut.
4.2 Prosedur Pelaksanaan
4.2.1 Survey pendahuluan
Survey dilakukan dengan cara mewawancarai pemilik bengkel dan juga

pemilik kendaraan dengan melakukan observasi langsung di lapangan. Setelah

melakukan survey barulah dapat melakukan penelitian dan pengamatan lebih

dalam.

4.2.2 Objek Kerja Praktek

Ada beberapa komponen yang akan menjadi pembahasan utama dan

dianalisa untuk pennyelesaian masalah merupakan objek kerja praktek. Pada

kasus ini, objek yang di bahas yaitu masalah berkurangnya air penddingin mesin

pada kendaraan ford fiesta 1.4 type s.

4.2.3 Studi Literatur

Studi literature merupakan tahap awal dalam pelaksanaan kerja praktek.

Studi literature dilakukan dengan cara memahami informasi dari teori yang

berkaitan dengan topik tugas khusus dan penyelesaian laporan serta mempelajari

buku-buku yang berkaitan dangan batasan masalahyang akan di bahas dan

pencarian artikel maupun jurnal-jurnal yang berhubungan dengan pengkajian.

31
32

4.2.4 Pemilihan Tugas Khusus

Analisis berkurangnya air pendingin mesin pada kendaraan ford fiesta 1.4

type s di bengkel sahabat auto service

4.3 Aktifitas Kerja Praktek

Kerja praktek yang di lakukan mulai dari 14 januari sampai dengan 14

februari 2019 dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

URAIAN KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL
KERJA PRAKTEK

 Perkenalan area bengkel


1 Senin, 14 Januari 2019
 Perkenalan karyawan bengkel

 Perkenalan perkakas dan

peralatan bengkel
2 Selasa, 15 Januari 2019
 Service dan ganti oli all new

ranger 2.2 xls

 Ganti oli fiesta 1.6s

3 Rabu, 16 Januari 2019  Ganti kampas rem fiesta 1.6s

 Tune-Up Engine escape

 Check rem fiesta 1.4


4 Kamis, 17 Januari 2019
 Check suspensi focus 2.0

 Service rem ranger 3.0


5 Jum'at, 18 Januari 2019
 Ganti bush upper arm ranger 3.0
33

URAIAN KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL
KERJA PRAKTEK

 Ganti water pump fiesta

6 Sabtu, 19 Januari 2019  Ganti thermostat

 Ganti resistor

Minggu, 20 Januari  Libur kerja


7
2019

 Ganti ball joint Everest 2.5 xlt


8 Senin, 21 Januari 2019
 Ganti idle arm Everest

 Service Everest 2.5 xlt

 Buka radiator Everest 2.5 xlt


9 Selasa, 22 Januari 2019
 Service kipas radiator Everest

2.5 xlt

 Service drive shaft ranger 3.0 xlt


10 Rabu, 23 Januari 2019
 Ganti bearing roda ranger 3.0 xlt

 Service gardan belakang ranger


11 Kamis, 24 Januari 2019
2.9

 Ganti tabung reservoir fiesta 1.4


12 Jum'at, 25 Januari 2019
 Ganti thermostat fiesta 1.4

 Service radiator fiesta


13 Sabtu, 26 Januari 2019
 Setting thermostat fiesta
34

URAIAN KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL
KERJA PRAKTEK

Minggu, 27 Januari  Libur kerja


14
2019

 Ganti bush idle arm ranger 2.5

15 Senin, 28 Januari 2019  Ganti oli ranger 2.5

 Ganti timming belt ranger 2.5

 Ganti belt alternator ranger 2.5


16 Selasa, 29 Januari 2019
 Ganti belt kompresor AC ranger

2.5

 Ganti head lamp fiesta 1.5


17 Rabu, 30 Januari 2019
 Ganti rack end fiesta 1.5

 Ganti rack sterring fiesta


18 Kamis, 31 Januari 2019
 Ganti tie rod fiesta

 Ganti center bearing propeller

allnew ranger 2.2


19 Jum'at, 1 Februari 2019
 Ganti cross joint allnew ranger

2.2

 Service radiator fiesta 1.6

20 Sabtu, 2 Februari 2019  Ganti thermostat fiesta 1.6

 Ganti tabung reservoir fiesta 1.6


35

URAIAN KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL
KERJA PRAKTEK

Minggu, 3 Februari  Libur kerja


21
2019

 Ganti thermostat fiesta 1.4


22 Senin, 4 Februari 2019
 Ganti tabung reservoir 1.4

 Ganti thermostat allnew ranger

23 Selasa, 5 Februari 2019 2.2 base

 Ganti thermostat ocosport 1.5

 Ganti tabung reservoir fiesta 1.4

 Ganti selang radiator upper fiesta

1.4

 Ganti selang radiator lower fiesta

1.4
24 Rabu, 6 Februari 2019
 Service radiator fiesta 1.4

 Ganti thermostat fiesta 1.4

 Ganti resistor fiesta 1.4

 Ganti tutup radiator fiesta 1.4

 Ganti coolant radiator fiesta 1.4

 Ganti olicooler fiesta 1.4


25 Kamis, 7 Februari 2019
 Ganti coolant radiator fiesta 1.4
36

URAIAN KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL
KERJA PRAKTEK

 Ganti coolant radiator fiesta 1.4


26 Jum'at, 8 Februari 2019
 Ganti motor fan fiesta 1.4

 Ganti oli ecosport 1.5

27 Sabtu, 9 Februari 2019  Ganti filter oli ecosport 1.5

Minggu, 10 Februari  Libur kerja


28
2019

 Turun transmisi all new ranger

Senin, 11 Februari 2.2 xlt


29
2019  Overhaul turbo all new ranger

2.2 xls

 Ganti master kopling atas

Selasa, 12 Februari Everest 2.5 TDCi


30
2019  Ganti master kopling bawah 2.5

TDCi

 Ganti water pump fiesta 1.4


31 Rabu, 13 Februari 2019
 Ganti belt alternator set fiesta 1.4

Kamis, 14 Februari  Ganti oli lengkap Everest 2.5


32
2019 TDCi

Table 4.1 Rangkaian Kegiatan Kerja Praktek


BAB V

DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Kerusakan Dan Cara Mengatasinya Pada Sistem Pendingin

Kerusakan dan cara mengatasi pada sistem pendingin, adalah sebagai

berikut:

5.1.1 Terjadi Over cooling (mesin dingin)

Terjadi over cooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang
0 0
selalu rendah (jauh di bawah temperatur ideal yaitu (80 C - 90 C), sehingga

terjadi kenaikan kerugian karena pendingin (cooling loss). Adanya cooling loss

berarti daya mekanis yang dihasilkan sudah pasti berkurang, tetapi pada mesin

tidak terasa, yang lebih terasa adalah adanya kenaikan pemakaian bahan bakar.

Jadi over cooling tidak berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang

dihasilkan melainkan naiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin.

Gejala atau troubleshooting yang biasa yang terjadi adalah:

1. Thermostat rusak

Sebagai komponen yang berfungsi mengatur masuknya air pendingin yang

masuk ke dalam water jacket agar didapatkan suhu mesin yang sesuai dan apabila

pada alat ini terjadi kerusakan dapat mengakibatkan mesin menjadi dingin atau

sebaliknya. Thermostat tersebut tidak bisa bekerja dengan baik artinya thermostat

membuka terus, karena alat tersebut tidak bisa menutup saat mesin dingin, ini

berarti thermostat rusak dan harus diganti.

37
38

Gambar 5.1 Thermostat Rusak

Sumber : Data Pribadi

2. Udara luar yang terlalu dingin.

Udara dingin menjadikan mesin itu terlalu dingin, penyebabnya putaran

kipas elektrik terlalu tinggi. Cara mengatasinya dengan periksa, perbaiki dan ganti

kipas bila diperlukan.

5.1.2 Terjadi Overheating

Suhu mesin terlalu panas menyebabkan komponen-komponen mesin

mengalami pemuaian yang melebihi kemampuannya dan mengakibatkan

deformasi bahan sebagai contoh pada seal head. Over heating biasanya

disebabkan karena :

1. Kekurangan air pada sistem pendinginan.

Air merupakan media yang digunakan untuk menyerap panas pada mesin,

jika jumlah air pada sistem pendinginan kurang menyebabkan pendinginan pada

mesin tidak optimal. Kekurangan air pada sistem pendinginan yang jika

diteruskan menyebabkan over heating.


39

Gambar 5.2 Kekurangan Air Penyebab Overhaeat


Sumber : Data Pribadi

2. Tabung-tabung radiator tersumbat atau terhambat.

Air yang menyerap panas pada mesin sebsgian volume yang mampu

didinginkan oleh radiator tidak mengalir, karena tabung-tabung pada radiator

tersumbat dan menyebabkan mesin menjadi panas.

Gambar 5.3 Radiator Tersumbat/Terhambat


Sumber : Data Pribadi
40

5.1.3 Sistem Pendingin Bocor

Penyebab terjadinya sistem pendingin bocor bisa karena pemakaian yang

lama dan perawatan sistem pendingin yang kurang teratur dapat menyebabkan

kebocoran yang mengganggu sirkulasi air pendingin. Untuk mengetahui bocor

atau tidaknya sistem pendingin yaitu menggunakan tes tekanan sistem pendingin.

Cara mengatasinya dengan tes tekanan sistem pendingin untuk

menemukan tempat yang mengalami kebocoran, dengan memompakan udara pada

sistem pendingin melalui radiator akan menyebabkan air menetes pada bagian-

bagian yang bocor. Alat yang digunakan adalah radiator tester. Bagian-bagian

yang rawan bocor adalah pada sambungan pipa air dan bak penampung.
2
Pemompaan ke dalam radiator tidak boleh melebihi tekanan kerja (1,4 kgf/cm

atau 135 kpa) dari sistem pendingin karena dapat merusakkan bagian– bagian
2
sistem pendingin lainya. Setelah sistem diberi tekanan (1,4 kgf/cm atau 135 kpa)

dengan radiator tester maka dapat diketahui tempat kebocoran yang akan

diperbaiki.

Gambar 5.4 Sistem Pendingin Bocor Pada Radiator


Sumber : Google
41

Gambar 5.5 Sistem Pendingin Terlalu Kotor


Sumber : Google
5.1.4 Radiator Tersumbat

Penyebab radiator tersumbat adalah pemakaian yang lama, menyebabkan

banyak kotoran atau kerak yang menempel atau mengendap yang dapat

menyumbat saluran air, sehingga kemampuan membuang panas menjadi

menurun. Temperatur yang tinggi akan merusak komponen-komponen mesin.

Bagian-bagian radiator yang mungkin terjadi kerusakan yaitu:

1. Mulut Pipa-pipa Air.

Pada bagian mulut pipa sering terjadi adanya kerak-kerak yang menempel

pada setiap bagian lubang sehingga air tidak dapat masuk melalui pipa yang

tersumbat kotoran. Cara mengatasi untuk membersihkan kotoran tesebut pada

bagian ujung pipa dapat dibersihkan dengan alat penggores atau sekrap.
42

Gambar 5.6 Mulut Pipa-Pipa Air Berkerak


Sumber: Google

2. Pipa-pipa Air

Cara mengatasinya gangguan pada saluran-saluran yang tersumbat oleh

kotoran air atau kerak dengan menggunakan korok ke dalam pipa-pipa tersebut,

sehingga kerak-kerak yang menempel bisa keluar. Perlu diperhatikan bahwa pipa-

pipa tersebut dari bahan aluminium jadi mudah rusak.

Gambar 5.7 Pipa Air Tersumbat


Sumer : Google
43

3. Inti Radiator

Bentuk sirip-sirip pada radiator ada dua jenis, yaitu berbentuk plat dan

berbentuk zig-zag. Pada Ford Fiesta menggunakan sirip jenis zig-zag, sirip- sirip

inilah yang mudah terkena kotoran. Untuk membersihkan kotoran pada sirip-sirip

radiator ini dengan cara menyeprotkan udara dari kompresor ke dalam sirip

sampai kotoran keluar.

Gambar 5.8 Inti Radiator Kotor


Sumber : Data Pribadi

5.1.5 Thermostat tidak bekerja

Thermostat berfungsi mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal

pada temperatur yang sesuai. Thermostat yang macet pada saat tertutup dapat

menyebabkan mesin menjadi overheating dan thermostat yang macet pada saat

terbuka dapat menyebabkan overcooling. Penyebabnya thermostat sudah lama di

pakai dan tidak mampu bekerja dengan baik karena pegas-pegasnya sudah tidak

mampu membuka katub thermostat.

Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga

yang dihasilkan menjadi turun. Bila pada saat suhu mesin dingin sudah ada
44

sirkulasi air, maka kemungkinan thermostat macet dalam keadaan terbuka. Tetapi

bila pada saat temperatur mesin sudah mencapai suhu kerja tetapi tidak ada

sirkulasi air, ada kemungkinan thermostat macet pada saat tertutup. Saat
0
temperatur air mencapai 82 C, maka katup thermostat akan mulai membuka dan
0
pada 88 C katup tersebut terbuka penuh dan kemungkinan air pendingin

bersikulasi ke radiator dalam keadaan baik. Apabila thermostat tidak dapat

membuka atau tidak dapat bekerja pada waktunya, maka thermostat harus diganti.

Gambar 5.9 Thermostat Korosi


Sumber : Data Pribadi

5.1.6 Pompa Air Rusak

Pompa air berfungsi mensirkulasikan air ke dalam sstem pendinginan.

Apabila pompa air macet atau tidak berfungsi, maka sirkulasi pendinginan akan

terganggu, sehungga air yang mengalir dari radiator ke mesin tidak dapat

bersirkulasi dengan sempurna. Adanya karat di dalam sistem pendinginan dapat

merusakkan seal pompa yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan pada poros

dan bantalan. Pemasangan tali kipas yang terlalu kencang juga menyebabkan

kerusakan pada bantalan dari pompa air pendingin karena akan timbul beban ynag

terlalu berat penekanan kesatu sisi. Seal dari poros pompa yang rusak
45

dapat menimbulkan kebocoran.

Adapun cara mengatasinya, adalah dengan memeriksa dimana letak

kerusakan itu dengan mengetesnya apabila ditemukan kerusakan pada seal yang

bocor maka diperbaiki seal yang bocor itu apabila tidak dapat diperbaiki maka

ganti pompa itu.

Gambar 5.10 Watrepum Bocor


Sumber : Data Pribadi

5.1.7 Water Jacket (Mantel Pendingin) Tersumbat

Water jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder-silinder

mesin dan kepala silinder. Fungsi water jacket ini adalah untuk mendinginkan

bagian-bagian dinding silinder dan ruang bakar. Mantel pendingin pada kepala

silinder berhubungan langsung dengan bak penampung atas radiator dan bagian

blok silinder berhubungan dengan bak penampung bawah radiator. Aliran air yang

melewati mantel pendingin akan meningggalkan kotoran/karat yang akan

mengendap dan menghambat sirkulasi pendingain di dalam matel pendingin, jadi

akibat dari water jacket tersumbat karena adanya kotoran-kotoran di dalamnya

seperti kotoran yang dibawa oleh air atau kotoran dari akibat terjadinya korosi
46

atau karat.

Adapun cara mengatasinya adalah, Endapan kotoran harus dibersihkan

dengan cara meniupkan udara yang bertekanan dari kompresor ke lubang-lubang

yang tersmbat sehingga kotoran diharapkan keluar dari water jacket.

Gambar 5.11 Water Jacket Berkarat


Sumber : Data Pribadi

5.1.8 Tutup Radiator Bocor

Salah satu fungsi tutup radiator adalah untuk mengurangi tekanan apabila

tekanan di dalam sistem berlebihan sehingga dapat mencegah kerusakan bagian-

bagian sistem, apabila tidak ada kebocoran di dalam sistem pendinginan dan

radiator tidak terganggu, tetapi motor mengalami gejala overheating, maka dapat

juga disebabkan karena tutup radiator yang kurang baik sehingga sistem terlalu

tinggi.

Terjadinya tutup radiator bocor diakibatkan karena tekanan air pada

radiator yang sangat tinggi dan tutup radiator tidak mampu menahannya maka

komponen pada tutup radiator itu rusak dan akibatnya bocor. Cara mengatasinya

adalah dengan memeriksa tutup radiator untuk mengetahui keadaan katup tekan
47

dan katup isapnya denga menggunakan pompa. Dengan pompa tersebut dapat

diketahui tekanan pembukaan katup tekan dan katup vakumnya, serta dapat

diketahui apakah ada kebocoran pada tutup radiator atau tidak. Apabila tutup

rusak maka harus diganti.

Gambar 5.12 Tutup Radiator Rusak


Sumber: Data Pribadi

5.1.9 Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendingin

Gesekan-gesekan dari komponen-komponen mesin diantaranya komponen

sistem pendingin dapat menimbulkan suara. Apabila bunyi tersebut tidak lazim

dari biasanya, hal ini yang harus kita periksa sumber dari bunyi tersebut.

Adapun cara mengatasinya, adalah sebagai berikut:

a. Bantalan pompa yang rusak dapat diatasi dengan mengganti rakitan

bantalan.

b. Daun kipas pompa yang longgar atau bengkok dapat diatasi dengan

cara daun kipas diperbaiki atau diganti.

c. Tali kipas yang aus atau retak dapat diatasi dengan cara mengganti tali

kipas.
48

5.2 Perawatan Sistem Pendingin Mesin Ford Fiesta

Adapun cara perawatan yang paling umum dilakukan adalah, pengecekan

Sistem Pendinginan.

5.2.1 Perawatan preventif

Perawatan preventif merupakan perawatan sistem pendingin secara ringan

dengan meminimilasir biaya karena dapat dilakukan sendiri dan biasanya

dilakukan secara berkala. Pada perawatan ini juga bertujuan mencegah atau

menanggulangi secara dini sebelum komponen sistem pendingin mengalami

kerusakan yang lebih parah yang tentunya membutuhkan biaya perbaikan yang

lebih mahal. Kegiatan yang dilakukan pada perawatan preventif meliputi:

a. Pergantian air radiator apabila air tersebut sudah kelihatan keruh.

Gambar 5.13 Pergantian air radiator yang keruh


Sumber : Data Pribadi
49

b. Membersihkan tutup radiator.

Gambar 5.14 Membersihkan Tutup Radiator


Sumber : Data Pribadi

c. Pemeriksaan kebocoran pada selang-selang radiator.

Gambar 5.15 Memeriksa Selang-selang Radiator


Sumber: Data Pribadi

d. Penambahan Coolant pada air pendingin yang dapat merawat komponen-

komponen sistem pendingin.


50

Gambar 5.16 Penambahan Colant


Sumber : Data Pribadi

5.2.2 Perawatan kuratif

Perawaratan kuratif merupakan yang dilakukan untuk mengganti

komponen sistem pendingin saat terjadi kerusakan. Perawatan ini membutuhkan

biaya yang relatif besar dan perawatan ini dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya

perencanaan. Kegiatan yang bisasa dilakukan pada perawatan ini adalah

mengganti komponen yang rusak seperti penggantian thermostat, penggantian

pompa air, penggantian fan pendingin.

Adapu cara perawatan Sistem Pendingin yang biasa dan umum dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Panaskan engine ± 15 menit

2. Setelah 15 menit, matikan kembali engine

3. Selanjutnya buka perlahan tutup radiator menggunakan kain basah.


51

Gambar 5.17 Membuka Tutup Radiator Dengan Kain Basah


Sumber : Data Pribadi

4. Periksa ketinggian air radiator, apabila terjadi pengurangan maka lakukan

penambahan air radiator.

Gambar 5.18 Melakukan Penambahan Air Radiator dengan Colant


Sumber : Data Pribadi
52

5. Pilih adapter yang sesuai dengan tutup radiator.

Gambar 5.19 Adapter


Sumber : Data Pribadi

6. Ambil pompa radiator tester dan pasangkan keadapter tutup radiator.

7. Pompakan hingga tekanan mencapai 10 psi atau sekitar 0,6 bar.

Gambar 5.20 Memompakan Radiamnmtor Tester pada Tutup Radiator

8. Jangan memberikan tekanan yang berlebih, karena dapat menyebabkan

kerusakan pada jalur system pendingin.


53

9. Biarkan selama ± 15 menit dan amati tekanan pada pompa.

10. Periksa kebocoran yang terjadi pada setiap komponen pendingin.

Gambar 5.21 Memeriksa Kebocoran pada setiap komponen pendingin


Sumber : Data Pribadi

11. Perhatikan selang selang jalur system pendingin

Gambar 5.22 Memeriksa selag-selang jalur sistem pendinginan


Sumber : Data Pribadi

12. Jika tidak ditemukan air pendingin yang keluar dari sambungan sambunngan

selang dan tidak mengalami kebocoran dan tekanan pada pompa tidak terjadi

penurunan berarti hal ini masih dalam kondisi baik.


54

13. Bila terdapat kebocoran maka segeralah perbaiki, bila kebocoran terdapat

pada selang, periksa kekencangan klem, bila kendor lakukan pengencangan

atau lepaskan selang kemudian berikan sedikit tube silicon dan lakukan

pengencangan kembali. Jika kebocoran terdapat pada sambungan sistem

pendingin misalnya pompa air maka lepas pompa air kemudian ganti gasket

pompa dengan yang baru dan beri tube silicon kemudian pasang kembali

pompa air.

Gambar 5.23 Memeriksa kekencangan Klem


Sumber : Data Pribadi

14. Bila tidak terjadi kebocoran, akan tetapi tekanan pada pompa menurun

maka lakukan pemeriksaan pada ruang bakar dengan cara melepaskan busi

dan kemudian stater engine, jika terdapat air yag keluar dari ruang bakar

maka lakukan pergantian gasket cylinder head dengan yang baru.


55

Gambar 5.24 Melakukan pemeriksaan Ruang Bakar dngan Melepas Busi


Sumber : Data Pribadi

15. Setelah selesai lepas kembali adapter dan pompa radiator tester

16. Pasang kembali tutup radiator

Gambar 5.25 Memasang Kembali Tutup Radiator


Sumber : Data Pribadi
56

17. Bersihkan peralatan yang digunakan.

Ada pun trouble shooting pada system pendingin mesin kendaraan ford

fiesta 1.4 adalah sebagai berikut:

No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi


Periksa katup pada
Mesin Terlalu Dingin Thermostat, jika terdapat
1 (Over Cooling) Thermostat Rusak kerusakan lakukan
Temperature <80℃ pergantian dengan yang
baru.
Berkurangnya Cairan Lakukan penambahan
Pendingin cairan pendingin
(Coolant).

Belt Pompa Air Lakukan penyetelan dan


Kendur atau Putus ganti belt dengan yang
baru.
Mesin Terlalu Panas
2 (Over Heating)
Lakukan pergantian
Temperature >110 ℃ Thermostat Rusak
thermostat.
Lakukan perbaikan dan
pengecekan pada pompa
air, apabila sudah tidak
Pompa Air Rusak
bisa dilakukan perbaikan
maka ganti pompa air
dengan yang baru.
Bersihkan kotoran-
kotoran pada pipa-pipa
radiator, bak penampung
Radiator Tersumbat
radiator, inti radiator dan
juga pada bagian kisi-kisi
radiator.
57

No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi


Kebocoran pada Periksa kebocoran yang
radiator terjadi dan lakukan
perbaikan.
Menguatkan selang
Selang-selang radiator
radiator dan
longgar atau rusak
menggantinya apabila
sudah terjadi kerusakan.
Lakukan pemeriksaan dan
Air pendingin cepat
perbaikan apabila
3 habis
kebocoran sudah parah
Pompa air bocor
maka lakukan pergantian
pada pompa air.

Mengencangkan baut
Gasket cylinder head cylinder head atau
bocor lakukan pergantian
gasket.
Tabung reservoir tank
Lakukan Perbaikan
bocor
Lakukan pelumasan pada
bearing apabila sudah
Terdapat bunyi pada Bearing motor kipas
terjadi kerusakan maka
4 pada sistem
lakukan pergantian.
pendinginan
Bantalan blade kipas Kencangkan daun kipas
tidak stabil. dan bantalan daun kipas.

Tabel 5.1 Gangguan pada sistem pendingin mesin ford fiesta 1.4 type s
58

Adapun beberapa cara perawatan yang dilakukan saat penelitian, diantaranya

yang terdokumentasikan sebagai berikut:

1. Kerusakan pada thermostat

Gambar 5.26 Penggantian Thermostat Rusak


Sumber : Data Pribadi

2. Berkurangnya Cairan Pendingin

Gambar 5.27 Penambahan cairan pendingin (Coolant)


Sumber : Data Pribadi
59

3. Belt Pompa Air Kendur atau Putus

Gambar 5.28 Penyetelan dan ganti belt dengan yang baru


Sumber: Data Pribadi

4. Selang-selang radiator longgar atau Rusak

Gamabar 5.29 Memeriksa pengunci selang radiator dan menguatkan kembali


Sumber : Data Pribadi
60

5. Tabung reservoir tank bocor

Gamabar 5.30 Melakukan Perbaikan Pada Tabung Reservoir Karena Bocor

Sumber: Data Pribadi


BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis dapat menguraikan beberapa data tentang

sistem pendingin mesin Ford Fiesta 1400 cc, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa sistem pendingin yang digunakan mesin Ford Fiesta 1400 cc adalah sistem

pendingin air komponenya yang terdiri dari: radiator, pompa air, thermostat, kipas

pendingin, tangki cadangan, resistor dan mantel pendingin. Permasalahan yang

sering terjadi adalah kebocoran, kotoran yang banyak mengendap di radiator,

sehingga mempengaruhi kinerja sistem pendingin. Daya mesin yang berkurang

akibat terjadinya over heat pada sistem pendingin sehingga merusak dari pada

ruang kerja pembakaran pada mesin. Kebocoran pada sistem pendingin akibat

perawatan dan pemasangan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kebocoran

pada sistem pendingin mesin yang mengakibatkan mesin menjadi over heat. Panas

dan tekanan berlebih dapat membengkokan kepala selinder (cylinder head),

terutama yang terbuat dari aluminium.

6.2 Saran

1. Untuk Bengkel Sahabat Auto Servis

Tingkatkan pelayanan kepada para pelanggan agar dapat memperoleh

kepercayaan dari para pelanggan. Tingkatkan etos kerja guna mengembangkan

Bengkel “SAHABAT AUTO SERVICE” dalam persaingan dengan berbagai

bengkel di Pekanbaru khususnya.

61
62

2. Untuk Universitas

Agar pihak Universitas dapat memberikan bimbingan dan evaluasi kepada

para mahasiswa sehingga ilmu yang di dapatkan benar-benar dipratekan dalam

kerja praktek

3. Untuk mahasiswa

Sebagai mahasiswa Teknik Mesin, kita harus mengetahui sistem-

sistem pada motor bakar dan salah satunya yaitu sistem pendingin. Semoga

dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa tentang sistem

pendingin.
63

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2004). Modul Perbaikan Sistem Pendingin dan Komponen.


Deppenas.Diakses Juni 8, 2012, dari http://smkmuhi.110mb.com

Anonim. (2011). Sistem Pendingin.Diakses Juni 4, 2012, dari


http://sistem+pendingin+udara+alami.PNG

Daryanto. (2010). Reparasi Mobil Bensin. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Daryanto. (2008). Teknik Merawat Automobil Lengkap. Jakarta: PT Prestasi


Pustakaraya.

Daryanto. (2002). Peralatan Bengkel Mobil. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Daryanto. (2006). Teknik Pemeliharaan Mobil Pemeriksaan dan Perbaikan. Jakarta:


PT Prestasi Pustakaraya.

Pratisno. (2010). Merawat dan Memperbaiki Mobil Bensin.

Soekardi, Y. (2005). Merawat dan Memperbaiki Mobil Bensin. Bandung: CV.


Angkasa Bandung.

Anda mungkin juga menyukai